JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN:
|
|
- Shinta Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: Studi Eksperimen Pengaruh Penambahan Gas HHO Pada Bahan Bakar Kerosene Terhadap Distribusi Temperatur Nyala Api Kompor Tekan (Blowtorch) Menggunakan Generator HHO Tipe Kering I Putu Ari Saputra dan Djoko Sungkono Kawano Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia hdkawano@me.its.ac.id Abstrak Gas HHO diproduksi melalui proses elektrolisa air dimana hasilnya dapat dimanfaatkan untuk menambah energy pada berbagai keperluan pembakaran, bahkan mampu mengurangi pemakaian bahan bakar utama yaitu kerosene. Dalam eksperimen ini ingin diketahui bagaimana pengaruh penambahan gas HHO pada pemakaian kompor tekan (blowtorch) berbahan bakar kerosene. Penelitian menggunakan generator gas HHO dry cell, elektroda berbentuk plat berdimensi 150mm x 150mm dimana masing-masing elektroda berjumlah 21 plat SS 316L yang tersusun dari 4 cell dimana setiap cell nya terdapat 4 plat netral dan kerosene yang dihubungkan dengan blowtorch dengan cara mixing menggunakan ejector variasi yang dilakukan dalam penelitian adalah penghasilan gas HHO dengan pemakaian KOH yang berbeda-beda. Campuran gas HHO dan kerosene diharapkan dapat menghasilkan temperatur api yang terbaik dan daya yang terbaik dari blowtorch. Dari penelitian ini didapatkan performa generator HHO dengan efisiensi tertinggi sebesar % dengan menggunakan KOH sebesar 10 gram per liter aquades dan yang terendah didapat pada generator yang menggunakan KOH sebesar 20 gram per liter aquades yaitu sebesar %. Kompor blowtorch dengan bahan bakar kerosin dan gas HHO memiliki temperatur lidah api yang lebih panas dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar kerosin murni. Besarnya daya yang dihasilkan oleh gas HHO sebesar 0,72% dari besarnya daya total yang dihasilkan kerosin ditambah gas HHO meningkatkan temperatur lidah api sebesar C. Kata Kunci Kompor, blowtorch, kerosene, HHO, drycell. A I. PENDAHULUAN KIBAT dari ketersediaan minyak bumi yang semakin menurun ini membuat manusia berusaha mencari jalan keluar yaitu dimulai dengan menghemat penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar mencari bahan bakar alternatif yang mudah didapat, mudah diolah, dan nantinya dapat mengurangi keterhgentangun manusia akan minyak bumi sebegai sumber energii di dunia dewasa ini, peningkatan akan teknologi membuat semua menjadi mungkin salah satunya adalah hidrogen-oksigen dimana teknologi ini berbahan dasar air yang banyak tersedia di negara kita. Setelah proses elektrolisis air merupakan salah satu cara untuk memisahkan unsur kimia dari air (H 2 O) menjadi hydrogen (H 2 ) dan oksigen (O 2 ). Alat yang digunakan untuk proses tersebut adalah generator HHO namun dalam percobaannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah gas HHO yaitu arus listrik, jenis dan jumlah katalis dalam larutan, dan luas penampang pada masing-masing elektroda. Maka dari itu penelitian dilakukan untuk mendapatkan lahu produksi gas HHO dan efisiensi generator HHO yang diinginkan. Dimotivasi dari penelitian terdahulu oleh Brillyano[4] yang menggunakan generator HHO berukuran 167mm x 167mm indirect dan PWM (Pulse Width Modulation) dengan generator tipe kering (dry tipe), dalam penelitian ini menggunakan generator HHO berukuran 150mm x 150mm tipe kering (dry tipe) dengan penambahan plat netral. Gas HHO yang dihasilkan akan digunakan untuk campuran kerosene pada kompor blowtorch dan bagaimana daya hasil kerja kompor blowtorch. A. Konsep Pembakaran II. URAIAN PENELITIAN Pembakaran dapat didefinisikan sebagai kombinasi secara kimiawi dari unsur yang mudah terbakar dari bahan bakar (reaksi oksidasi) yang berlangsung secara cepat atau lambat pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pembakaran, diharapkan bisa memperoleh pembebasan dari semua panas yang dikandung bahan bakar, menekan jumlah panas yang hilang karena tidak sempurnanya pembakaran dan adanya panas yang diserap oleh udara pembakaran. B. Teori Api Definisi api adalah Pengembangan sendiri yang bertahan pada suatu daerah pembakaran yang dilokalisasi pada kecepatan subsonic. Ada beberapa kata kunci pada definisi ini. Pertama, diperlukan api yang dilokalisasi, yaitu api menempati hanya bagian kecil dari campuran pembakaran pada satu waktu sembarang. Kata kunci kedua adalah subsonic. Gelombang pembakaran yang terpotongpotong (discrete) bergerak secara subsonic yang disebut dengan deflagrasi (pembakaran cepat). C. Klasifikasi Api Menurut cara percampuran dan reaksi (penyalaan) bahan bakar dan oxidizer, api dikategorikan menjadi : 1. Premixed Flame Premixed flame akan terjadi bila reaktan tercampur sempurna pada tingkat molekul sebelum terjadinya reaksi kimia yang signifikan. Contoh sederhana tentang premixed flame sering dijumpai pada bunsen burner. 2. Diffusion Flame (Non-premixed) Premixed flame akan terjadi bila reaktan tercampur sempurna pada tingkat molekul sebelum terjadinya reaksi kimia yang signifikan. Contoh sederhana tentang
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: premixed flame sering dijumpai pada bunsen burner. P = V x I Tabel 2. Karakteristik Bahan Bakar Gas HHO No Karakteristik Nilai 1 Densitas (kg/nm 3 ) 0, Boiling Point (0.1013Mpa)(K) Nilai Kalor Bawah (MJ/kg) Nilai Kalor Atas (MJ/kg) 141,86 Gambar 1. Premixed flame dan Diffusion Flame (Non-premixed) D. Udara Pembakaran Pembakaran membutuhkan udara sebagai pengoksidasi bahan bakar, unsur utama yang diperlukan adalah oksigen. Oksigen murni hanya digunakan pada proses-proses khusus seperti proses pengelasan dan pemotongan logam. Pada proses pembakaran oksigen didapat dari udara. Komposisi udara 21% Oksigen dan 79% Nitrogen. Dengan pendekatan ini perbandingan mol Nitrogen terhadap oksigen adalah 3.76, artinya untuk sekian jumlah tertentu udara pembakaran terdiri dari 1 mol oksigen dan 3.76 mol Nitrogen. E. Minyak Tanah Bahan bakar kompor rumah tangga yang selama ini digunakan masyarakat adalah minyak tanah. Minyak tanah yang dijual bebas di Indonesia memiliki sifat pada tabel di bawah: F. Gas HHO Gas HHO merupakan produk dari elektrolisa air murni (H 2 O) dimana molekul air murni dipecah menjadi 2 molekul hidrogen (H 2 ) dan 1 molekul oksigen (O 2 ). Proses elektrolisis air dapat terjadi beberapa reaksi antara lain asam, basa maupun dengan setengah reaksi asam ataupun basa (alkaline electrolysis). Dapat dilihat pada persamaan Tabel 1. Karakteristik Bahan Bakar Minyak Tanah No Karakteristik Nilai 1 Specific Grafity (60/60) 0 F 0,835 2 Titik Nyala Nilai Kalor Bawah (kj/kg) Nilai Kalor Atas (kj/kg) Smoke Point (mm) 16 reaksi kimia berikut: Reaksi reduksi di katoda (-): 2H 2 O(l) + 2e H 2 (g) + 2OH (aq) Reaksi oksidasi di anoda (+): 4OH (aq) O 2 (g) + 2H 2 O(l) + 4e Reaksi keseluruhan : 2H 2 O(l) 2H 2 (g) + O 2 (g) Gas hidrogen mempunyai beberapa karakteristik yaitu : tidak berwarna, mudah terbakar (flammable), lebih ringan dari udara, dan sangat mudah bereaksi dengan zat kimia lainnya. G. Parameter Unjuk Kerja Generator HHO Adapun untuk karakteristik dari parameter unjuk kerja yang perlu diketahui adalah sebagai berikut: 1. Daya yang Dibutuhkan Generator HHO (P HHO ) Daya yang dibutuhkan generator HHO untuk menghasilkan gas HHO dengan melalui proses elektrolisis. Perumusan untuk mencari daya yang dibutuhkan adalah: 2. Laju Produksi Gas HHO ( ) Produk utama proses elektrolisa air pada generator gas HHO adalah gas HHO sehingga untuk mengetahui seberapa baik kerja dari generator HHO, untuk itu perlu diketahui berapa banyak gas HHO yang dihasilkan oleh generator tersebut. Untuk menghitung mass flowrate gas HHO dapat dicari dengan persamaan berikut: dengan perumusan Debit Produksi gas HHO: Q = V / t 3. Efisiensi Generator Gas HHO (η HHO ), [%] Efisiensi merupakan perbandingan antara energi yang berguna dengan energi yang diberikan pada suatu sistem. Pada generator HHO, hasil yang berguna adalah produk elektrolisis air berupa gas HHO yang didapatkan pada reaksi penguraian air (H 2 O): 2 H 2 O (l) 2 H 2 (g) + O 2 (g) = + 285,84 kj/mol adalah reaksi endoterm yang menghasilkan energi entalpi yang dibutuhkan untuk memecah molekul H 2 0 menjadi H 2 dan O 2 bernilai positif (+). Energi entalpi yang dihasilkan adalah: = + 285,84 x 10 3 Sedangkan energi ikatan yang dibutuhkan adalah melalui penurunan persamaan gas ideal pada kondisi STP : pv = n T Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol (kj mol -1 ). Untuk menghilangkan nilai per mol dari entalpi dan menyamakan nilai input dari daya dengan satuan watt (J/s), maka volume gas dan mol diberi satuan per waktu. Perumusannya sebagai berikut: P x = x x T didapatkan:. Maka, η = x100% = x 100% H. Kompor Tekan Kompor bertekanan, minyak tanah disimpan dalam bejana bertekanan (diatas tekanan atmosfir) yang berfungsi untuk mendorong minyak ke nozzel burner.
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: Gambar 3. Kompor Bertekanan I. Daya Kompor Daya suatu kompor berbanding langsung dengan konsumsi bahan bakar kompor tersebut. Kompor yang memiliki daya tinggi akan mengkonsumsi bahan bakar yang tinggi, sebaliknya kompor dengan daya rendah akan mengkonsumsi bahan bakar yang rendah pula. Tingkat daya ini akan menunjukkan kapasitas suatu kompor untuk mentransfer minyak tanah dari tangki minyak tanah ke ruang bakar melalui sumbu sumbu. Besarnya daya kompor dihitung dengan persamaan: m f x E P t kw Gambar 7. Skema Pengujian Temperatur Api Minyak Tanah ditambah gas HHO IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Data Generator Gas HHO Adapun dari pengujian generator HHO ini, didapatkan analisa data generator HHO tipe dry cell dengan dimensi 150mm x 150mm menggunakan variasi KOH 10 gram per liter aquades dan 20 gram perliter aquades. Sebagai berikut : 1) Arus yang dibutuhkan generator HHO. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan melakukan percobaan guna mendapatkan perbandingan temperatur lidah api dan daya bahan bakar pada pembakaran blowtorch berbahan bakar kerosin murni dengan kerosin yang ditambahkan gas hidrogen yang dihasilkan dari generator HHO tipe kering. Penelitian ini juga membandingkan performa dari generator HHO dengan KOH 10 gram per liter aquades dan 20 gram per liter. Gambar 5, gambar 6, dan gambar 7 merupakan skema pengujian dalam penelitian: Gambar 8. Grafik Arus Generator HHO terhadap fungsi waktu Dari gambar 8 didapatkan penggunaan arus listrik yang paling besar terdapat pada pengujian generator yang menggunakan KOH 20 gram per liter aquades yaitu sebesar ampere. Kemudian pada pengujian generator yang menggunakan KOH 10 gram per liter aquades menggunakan arus listrik sebesar ampere. Ini disebabkan karena KOH 20 gram per liter aquades yang dilarutkan ke air terlalu banyak sehingga dibutuhkan energi yang besar juga untuk melakukan proses elektrolisis. 2) Daya yang dibutuhkan generator HHO Gambar 5. Skema Pengujian gas HHO Gambar 9. Grafik Daya Generator HHO terhadap fungsi waktu Gambar 6. Skema Pengujian Temperatur Api Minyak Tanah Dari hasil gambar 9 yang didapatkan penggunaan daya yang paling besar terdapat pada pengujian generator yang menggunakan KOH 20 gram per liter aquades yaitu sebesar watt. Sedangkan untuk KOH 10 gram per liter aquades menghasilkan daya yang kecil yaitu sebesar watt. Generator yang menggunakan KOH sebesar
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: gram per liter aquades membutuhkan daya yang paling tinggi karena dibanding dengan KOH 10 gram per liter aquades. Hal ini karena pada KOH 20 gram semakin bertambahnya waktu maka temperatur elektrolit akan meningkat, hal ini mengakibatkan nilai konduktivitas dari cairan elektrolit tersebut akan semakin meningkat diakibatkan karena air yang digunakan proses elektrolisis semakin berkurang namun kadar elektrolitnya tetap sehingga larutan menjadi jenuh dan membutuhkan arus yang besar diikuti dengan daya yang besar. 3) Temperatur Elektrolit yang dihasilkan generator HHO menggunakan KOH sebesar 10 gram per liter aquades yaitu sebesar kg/s. Generator yang menggunakan KOH 20 gram per liter aquades memiliki nilai laju produksi gas yang terbesar karena daya listrik yang dugunakan juga besar dibanding dengan KOH 10 gram per liter aquades. Dalam pengujian, generator yang menggunakan KOH 20 gram per liter aquades membutuhkan waktu 23 detik untuk 500cc gas HHO. Sehingga dapat diketahui bahwa nilai dari laju produksi gas HHO memiliki nilai yang paling besar. 5) Efisiensi yang dihasilkan generator HHO Gambar 10. Grafik Temperatur Elektrolit Generator HHO terhadap fungsi waktu Dari gambar 10, kenaikkan temperatur yang relatif sama ditunjukkan oleh generator yang menggunakan KOH 10 gram per liter aquades dan 20 gram per liter aquades. Namun pada generator yang menggunakan KOH 20 gram per liter mengalami peningkatan temperatur pada menit ke 5 sampai ke 35 yaitu sebesar 27 0 C sampai 35 0 C dari menit ke 40 sampai 75 relatif lebih landai dan stabil kenaikkannya yaitu sebesar 35 0 C sampai 38 0 C ini dikarenakan bahwa temperatur elektrolit sudah mencapai temperatur steady. Pada generator yang menggunakan KOH 10 gram per liter aquades trend grafik mengalami kenaikkan pada menit ke 5 sampai menit ke 50 yaitu sebesar 26 0 C sampai 34 0 C dari menit ke 55 sampai menit ke 75 trend grafik temperatur relative stabil yaitu 34 0 C sampai 36 0 C. generator yang menggunakan KOH sebesar 20 gram per liter aquades memilki temperatur yang tinggi dibandingkan dengan KOH 10 gram per liter aquades ini dikarenakan pada KOH 20 gram per liter aquades membutuhkan daya yang besar untuk melakukan proses elektrolisis dimana ketika daya yang besar akan diikuti dengan temperatur yang tinggi pula yang diakibatkan oleh sebagian daya dikonversi menjadi panas. 4) Laju Produksi yang dihasilkan generator HHO Gambar 12. Grafik Efisiensi Generator HHO terhadap fungsi waktu Nilai efisiensi tertinggi dari gambar 12 yaitu pada generator dengan menggunakan KOH 10 gram per liter aquades yaitu sebesar % sedangkan pada penggunaan KOH sebesar 20 gram per liter aquades memiliki nilai efisiensi sebesar %. Efisiensi tertinggi dicapai oleh generator yang menggunakan KOH sebesar 10 gram per liter aquades, hal ini terjadi karena dengan KOH tersebut efektif dan menghasilkan gas HHO yang cukup cepat walaupun tidak tercepat namun memiliki daya yang minimal. Karena juga meminimalkan panas yang dihasilkan sehingga pemanfaatan daya untuk proses elektrolisis jadi lebih maksimal. B. Analisa Kompor Tekan (Blowtorch) 1) Pengukuran Temperatur Api Adapun dari pengujian kompor uji memiliki model api yang berbeda. pengaruh penambahan gas HHO dan tanpa menggunakan gas HHO Di dalam api sendiri terdapat daerah-daerah panas yang mempunyai besar temperatur yang berbeda. Untuk dapat mengetahui daerah api yang optimal. Maka akan ditampilkan bagaimana kontur temperatur pada kompor uji dengan menggunakan tools ORIGIN Gambar 11. Grafik Laju Produksi Gas HHO terhadap fungsi waktu Laju produksi gas HHO dari gambar 11 yang mempunyai nilai terbesar yaitu pada generator yang menggunakan KOH 20 gram per liter aquades yaitu sebesar kg/s. Sedangkan untuk generator yang Gambar 13. Distribusi temperatur menggunakan bahan bakar kerosin
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: Gambar 16. Grafik Daya Kompor Tekan (Blowtorch) Gambar 14. Distribusi temperature menggunakan bahan bakar kerosin dicampur gas HHO Pada gambar 14 kompor blowtorch berbahan bakar kerosin mencapai titik api tertinggi pada jarak 25cm dari nozzle yaitu sebesar C dan setelah melewati titik puncak, temperatur api mengalami penurunan. Api yang dihasilkan dari pencampuran antara kerosin dengan gas HHO seperti gambar 15 ternyata menghasilkan api yang jauh lebih panas dari kerosin murni. Titik puncak tertinggi dari panas lidah api juga sedikit lebih mundur dibandingkan kerosin murni yaitu pada jarak 18cm dari nozzle. Hal ini terjadi karena nilai kalor dari hidrogen lebih tinggi dari kerosene dan juga akibat temperatur api yang lebih tinggi membuat penguapan kerosin menjadi lebih halus setelah melewati pipa. Pada campuran kerosin dengan gas HHO terjadi peningkatan temperatur api. Hal ini terjadi karena ṁ HHO semakin besar dan gas yang bercampur semakin banyak. Ini bisa saja memungkinkan temperatur lidah api bisa melebihi temperatur yang dimiliki oleh campuran kerosin dengan gas HHO yaitu sebesar C. (a) (b) Gambar 15. Visualisasi Api : (a) Kerosin dan (b) Kerosin + HHO Dapat dilihat dari visualisasi api, api hasil dari pembakaran kerosin murni berwarna merah-orange dengan sedikit kuning muda, sedangkan pada campuran dengan hydrogen, warna api berwarna merah-orange namun didominasi oleh warna kuning muda. Secara teori, warna merah-orange mempunyai panjang gelombang yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan kuning muda dan temperatur panas dari warna merah-orange jauh lebih kecil dibandingkan kuning muda. Itulah sebabnya campuran kerosene dengan gas HHO menghasilkan api yang lebih panas dibandingkan kerosene murni. 2) Pengukuran Temperatur Api Terjadinya peningkatan dari bahan bakar yang dihasilkan oleh blowtorch dapat dilihat dari banyaknya bahan bakar yang digunakan dan nilai kalor dari suatu bahan bakar. Kerosin mempunyai nilai kalor bawah sekitar J/kg, sedangkan hydrogen mempunyai nilai kalor tiga kali lebih tinggi dibanding kerosin yaitu sebesar J/kg. Dilihat dari gambar 16, terlihat adanya kenaikkan daya bahan bakar yang cukup signifikan hal ini dikarenakan laju aliran produksi gas HHO (ṁ HHO ) dimana menggunakan elektrolit 10 gram KOH per liter aquades cukup besar yaitu mg/s sehingga untuk melakukan proses pembakaran tidak perlu membutuhkan kerosin terlalu banyak. Penambahan daya HHO sebesar 0.72 % dari daya total yang dihasilkan kerosin ditambah dengan gas HHO meningkatkan temperatur lidah api sebesar C. Pipa kuningan spiral mendapat panas yang lebih besar dari kerosin ditambah dengan gas HHO dibanding dengan kerosin murni. Dimana uap kerosin yang dihasilkan dari hasil pembakaran kerosin dan gas HHO memiliki luasan butir yang lebih kecil sehingga lebih mudah terbakar V. KESIMPULAN/RINGKASAN Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebegai berikut : 1. Arus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya waktu dimana digunakan untuk proses elektrolisa air. Pada generator gas HHO berdimensi 150mm x 150mm didapat pada pengujian dengan KOH 20 gram per liter aquades memiliki arus listrik yang lebih tinggi yaitu sebesar ampere dibandingkan dengan menggunakan KOH 10 gram per liter aquades yaitu sebesar ampere. 2. Daya generator gas HHO mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya arus listrik yang digunakan uuntuk proses elektrolisa air. Pada generator gas HHO berdimensi 150mm x 150mm didapat pada pengujian dengan KOH 20 gram per liter aquades memiliki Daya listrik yang lebih tinggi yaitu sebesar watt dibandingkan dengan menggunakan KOH 10 gram per liter aquades sebesar watt. 3. Temperatur elektrolit pada generator gas HHO tipe kering terus meningkat seiring dengan lamanya waktu pengujian. Temperature elektrolit yang paling tinggi terjadi pada pengujian generator gas HHO dengan menggunakan KOH 20 gram per liter aquades yaitu didapatkan nilai temperaturnya sebesar 38 0 C selama 75 menit pengujian, sedangkan pada pengujian yang menggunakan KOH sebesar 10 gram per liter aquades didapatkan nilai temperature sebesar 36 0 C selama 75 menit pengujian. 4. Laju produksi gas HHO menunjukkan semakin meningkat seiring dengan waktu pengujian yang semakin lama. Hasil laju produksi yang terbesar diperoleh dari generator gas HHO yang menggunakan KOH sebesar 20 gram per liter aquades yaitu sebesar mg/s sedangkan pada pengujian yang
6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: menggunakan KOH sebesar 10 gram per liter aquades didapat laju produksi sebesar mg/s. 5. Nilai efisiensi mengalami kenaikkan seiring dengan waktu pengujian yang semakin lama. Pada generator gas HHO berdimensi 150mm x 150mm dimana menggunakan KOH sebesar 20 gram per liter aquades didapat nilai efisiensi sebesar %. Nilai efisiesnsi tertinggi didapat dari hasil pengujian generator dengan menggunakan KOH sebesar 10 gram per liter aquades yaitu %. 6. Pada pengujian temperatur lidah api dari kompor blowtorch bahwa bahan bakar kerosin murni memiliki temperatur yang lebih rendah, yaitu bernilai C dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar campuran kerosin dengan gas HHO yaitu sebesar C. 7. Penambahan daya bahan bakar HHO terhadap bahan bakar kerosin, mampu menaikkan temperatur api lebih dari C. penghematan ini sangat membantu masyarakat dalam melakukan kesehariannya yang berhubungan dengan pengaplikasian kompor.. UCAPAN TERIMA KASIH Pada penyusunan Tugas Akhir, penulis menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah di Teknik Mesin. Penulis tidak akan mampu menyelesaikan Tugas Akhir tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen Laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar Teknik Mesin ITS khususnya Bapak Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K., M.Eng.Sc. dan Ibu Vivien Supandani, ST., M.Eng Sc.Ph.D. DAFTAR PUSTAKA [1] Gaikwad, K.s Development of a Solid Electrolyte for Hidrogen Production, Engineering University of South Florida. [2] Cobb, H.M., Steel Product Manual: Stainless Steel. Warrendale P.A: Iron & Steel Society. [3] Hidayatullah,P. dan Mustari,F. 2008, Bahan Bakar Air,Ufuk Press, Jakarta. [4] Agni, Brillyano 2012, Studi Ekperimen Pengaruh Pencampuran Gas Hidrogen dari Generator HHO Tipe Kering dengan Bahan Bakar Kerosene Pada Distribusi Temperatur Nyakla Api Kompor Tekan Blowtorch, Tugas Akhir, Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Pengaruh Penambahan Gas HHO Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Putaran Konstan Dengan Variasi Massa Katalis KOH pada Generator Gas HHO
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Pengaruh Penambahan Gas HHO Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Putaran Konstan Dengan Variasi Massa Katalis KOH pada Generator Gas HHO Fahmi Wirawan, Djoko
Lebih terperinciOptimalisasi Generator Gas HHO Tipe Wet Cell Dimensi 160x160 mm & 120x120mm Dengan Penambahan Digital Pulse Width Modulation Dan Netral Plat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-9 1 Optimalisasi Generator Gas HHO Tipe Wet Cell Dimensi 160x160 mm & 120x120mm Dengan Penambahan Digital Pulse Width Modulation Dan Netral Plat Chandra Silaen
Lebih terperinciFahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc
Fahmi Wirawan NRP 2108100012 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc Latar Belakang Menipisnya bahan bakar Kebutuhan bahan bakar yang banyak Salah satu solusi meningkatkan effisiensi
Lebih terperincidengan Brillyano berkembang satunya adalah alternatif. penggabungan blowtorch yang lebar salah dimanfaatkan pembakaran, bahkan dapat Elektrolisis Air
B-305 Studi Eksperimen Pengaruh Pencampuran Gas Hidrogen dari Genera ator Tipe Kering Bahan Bakar Kerosene pada Distribusii Temperatur Nyala Api Kompor Tekan Blowtorch Brillyano Agni Pradipta dan Djoko
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciA rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.
Studi Eksperimen Karakteristik Generator HHO Model Wet Cell dengan Elektroda Pelat Berlubang (Characteristics Experimental Study of Wet Cells HHO Generator with Perforated Plate Electrodes) A rasy Fahruddin
Lebih terperinciStudi Karakteristik Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dan Wet Cell berdimensi 80 x 80 mm dengan Penambahan PWM E-3 FF (1 khz)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Studi Karakteristik Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dan Wet Cell berdimensi 80 x 80 mm dengan Penambahan PWM E-3 FF (1 khz) Yanur Arzaqa Ghiffari dan Djoko
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER *Bambang Yunianto, Dwi Septiani Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciStudi Eksperimen Distribusi Temperatur Nyala Api Kompor Bioetanol Tipe Side Burner dengan Variasi Diameter Firewall
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 212) ISSN: 231-9271 F-2 Studi Eksperimen Distribusi Temperatur Nyala Api Kompor Bioetanol Tipe Side Burner dengan Variasi Diameter Firewall R.R. Vienna Sona Saputri Soetadi
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR NYALA API PADA BLOW-TORCH KEROSIN
PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR NYALA API PADA BLOW-TORCH KEROSIN Indah Puspitasari 1,*) dan Djoko Sungkono Kawano 2) 1, 2) Lab. TPBB, Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Oxyhydrogen (HHO) HHO atau yang juga dikenal dengan nama oxyhydrogen adalah teknologi yang sengaja dibuat open source tanpa paten. Strategi ini dibuat oleh sang penemu
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian (Tabel 6) yang digunakan untuk menghitung besarnya daya engkol ( bp) dan konsumsi bahan
Lebih terperinciKata Kunci: Brown s Gas, NaHCO 3, Katalis, Elektrolisis, Generator HHO tipr Dry Cell.
PENGARUH VARIASI PROSENTASE KATALIS NaHCO 3 TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS PADA PROSES ELEKTROLISIS AIR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TIPE DRY CELL M. Taufiq (1), Margianto (2), EnaMarlina (2) Program Strata
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pengaruh Pencampuran Gas HHO dari Generator HHO Tipe Kering dengan Bahan Bakar LPG pada Distribusi Temperatur Nyala Api Bunsen Burner
Studi Eksperimen Pengaruh Pencampuran Gas HHO dari Generator HHO Tipe Kering dengan Bahan Bakar LPG pada Distribusi Temperatur Nyala Api Bunsen Burner Agus Harianto 1*, Djoko Sungkono Kawano 2 1) Jurusan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK) Jurnal Homepage: https://jurnal.uns.ac.id/jptk PENGARUH PENGGUNAAN HYDROGEN ECO BOOSTER TIPE DRY CELL DENGAN VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TORSI
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR
RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR Maria Riswanti Tadubun, Rika Winarni, Fransiskus Tayi dan Richard Samuel Waremra S.T., M.Si, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang
Lebih terperinciWidth B-339. dimaksudkan maka arus. generator. itu berarti. pada generator HHO. masyarakat. bakar yang tidak. dapat diperbaharui.
B-339 Pengaruh Penambahan PWM (Pulse Width Modulation) Pada Generator HHO Tipe Dry Cell Fungky Dyan Pertiwi dan Djoko Sungkono Kawano Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciKarakterisasi Unjuk Kerja Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dengan Elektroda Titanium dan Penambahan PWM
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Karakterisasi Unjuk Kerja Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dengan Elektroda Titanium dan Penambahan PWM Abdul Hakim dan Bambang
Lebih terperinciStudi Eksperimen Distribusi Temperatur Nyala Api Kompor Bioetanol Tipe Side Burner dengan Variasi Diameter Firewall
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-1 Studi Eksperimen Distribusi Temperatur Nyala Api Kompor Bioetanol Tipe Side Burner dengan Variasi Diameter Firewall R.R. Vienna Sona Saputri Soetadi dan Djoko
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI DUTY CYCLE PADA PULSE WIDTH MODULATION TERHADAP PERFORMA GENERATOR GAS HHO TIPE BASAH (WET CELL) 9 PLAT SS 316L 10x10 mm.
JURNAL EKNK POMS Vol., No., (0) -5 PENGARUH VARAS DUY CYCLE PADA PULSE WDH MODULAON ERHADAP PERFORMA GENERAOR GAS HHO PE BASAH (WE CELL) 9 PLA SS 36L 0x0 mm. Ratih Novie Arini dan Djoko Sungkono Kawano
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI LUAS PERMUKAAN PLAT ELEKTRODA DAN KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT KOH TERHADAP DEBIT GAS HASIL ELEKTROLISIS AIR
PENGARUH VARIASI LUAS PERMUKAAN PLAT ELEKTRODA DAN KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT KOH TERHADAP DEBIT GAS HASIL ELEKTROLISIS AIR 1) Agustinus Susanto, 1) Gatut Rubiono, 2) Bunawi 1) Universitas PGRI Banyuwangi,
Lebih terperinciHandini Novita Sari Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Studi Study Eksperimen eksperimen Pengaruh penambahan Penambahan gas HHO Gas HHO STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR API PADA KOMPOR TEKAN (BLOW-TORCH BURNER) BERBAHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung jumlah KOH yang dibutuhkan Konsentrasi KOH Volume Elektrolit Berat Molekul KOH Maka, gram KOH gram KOH : 1.25 M : 12 Liter : 56. 11 gram = M x V x BM (Sumber : Kimia
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik terhadap Performa Generator HHO dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-294 Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik terhadap Performa Generator HHO dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC Rizky
Lebih terperinciPENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Oleh: Dyah Yonasari Halim 3305 100 037 PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS
Lebih terperinciStudi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-18 Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF Akhmad Syukri Maulana dan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENGGUNAAN KOH TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL BERDIMENSI mm
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENGGUNAAN TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL BERDIMENSI 3.316 mm Nofriyandi. R., S.Pd., MT Jurusan Teknik Mesin, Universitas Dharma Andalas, Padang Kampus Simpang
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung jumlah KOH yang dibutuhkan Konsentrasi KOH Volume Elektrolit Berat Molekul KOH Maka, gram KOH gram KOH : 1.25 M : 12 Liter : 56. 11 gram = M V BM (Sumber : Kimia Analisis
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (1) 1-6 1 STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 13 CC Iqbal Wahyudzin dan Harus Laksana Guntur Jurusan Teknik
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-339 (3-97 Print) B-8 Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar,, Plus Dan Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah Rapotan Saragih dan Djoko Sungkono Kawano Jurusan
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciEfisiensi termal proses elektrolisis pada saat ini sudah dapat dioptimalkan dengan melakukan proses penyempurnaan pada generator HHO, sehingga dapat m
BAB II TEORI DASAR 2.1. Pendahuluan Dengan semakin melonjaknya harga bahan bakar minyak dan gas hampir terjadi pada setiap tahunnya dan penggunaan bahan bakar minyak yang berasal dari energi fosil yang
Lebih terperinciJURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :
JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Studi Ketebalan Elektroda Pada Produksi Gas HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) Oleh Generator Hho Tipe
Lebih terperinciyang (H 2 ), Elektrolisis sebagai katalis. KOH akan sehingga terpecah yang tidak Namun gas HHO dengan sendirinya B. Generator HHO yaitu
B-245 Gambar 1. Pemecahan Molekul Air menjadi Gas HHO II. URAIAN PENELITIANN A. Gas HHO (Hidrogen Hidrogen Oksida) Air (H 2 O) adalah senyawa terpenting dalam kehidupan dalam kandungannya terdiri dari
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS
PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF Dosen pembimbing : Prof.Dr.Ir.H.D.SUNGKONO, M.Eng.Sc. KAPASITAS BESAR Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS Theo
Lebih terperinciPERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER
PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER Subroto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor pada akhir-akhir ini sudah berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan dan memberikan andil yang
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS P E S E R T A T A : M. F A R I D R. R. ( 2 4 0 8 1 0 0 0 3 6 ) D OSEN P E M BIM B IN G I : D R. I R T
Lebih terperincia. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik
LATAR BELAKANG Soegiono dan Ketut Budi Ardana (2006): a. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik Perekonomian nasional turun Harga kebutuhan pokok naik b. Cadangan minyak bumi 1,03 triliun barel
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC
TUGAS AKHIR RM 1541 (KE) PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC RIZKY AKBAR PRATAMA 2106 100 119 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIDANG API ISOTHERMAL KOMPOR ENGKEL DINDING API TUNGGAL DAN DINDING API GANDA BERBAHAN BAKAR BIOETHANOL
PERBANDINGAN BIDANG API ISOTHERMAL KOMPOR ENGKEL DINDING API TUNGGAL DAN DINDING API GANDA BERBAHAN BAKAR BIOETHANOL Yusufa Anis Silmi (2108 100 022) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono
Lebih terperinciJURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :
JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Studi Penggunaan Plat Elektroda Netral Stainless Steel 316 dan Aluminium Terhadap Performa Generator
Lebih terperinciPerbandingan Bidang Api Isothermal Kompor Engkel Dinding Api Tunggal Dan Dinding Api Ganda Berbahan Bakar Bioetanol
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perbandingan Bidang Api Isothermal Kompor Engkel Dinding Api Tunggal Dan Dinding Api Ganda Berbahan Bakar Bioetanol Yusufa Anis Silmi, Djoko Sungkono Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi melaju sangat pesat, hampir semua sektor kehidupan telah menerapkan berbagai macam teknologi. Salah satu sektor yang selalu melakukan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl
LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN No. gr NaCl Tabel 10. Ketinggian H 2 pada Tabung Penampung H 2 h H 2 (cm) mmhg P atm mol NaCl volume Air (L) Konsentrasi NaCl (Mol/L) 0,0285 1 10 28 424 1,5578 0,1709 2 20 30
Lebih terperinciPENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER
PENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER Oleh: HASIS AGUNG NUGROHO 050306012 Dosen Pembimbing: Ir. Joko Sarsetyanto, MT D III TEKNIK MESIN FTI-ITS Pendahuluan
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini transportasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Transportasi dapat diartikan sebagai kegiatan pengangkutan barang oleh berbagai jenis
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) B-399
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-399 Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Debit Fluida Engine Oil Sebagai Heater Generator Terhadap Perfomansi Mesin Pendingin
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc
TUGAS AKHIR - TM 091486 (KE) PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc ANDRIAN DWI PURNAMA 2105 100 003 Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Selama ini manusia bergantung pada energi yang berasal dari minyak bumi untuk menjalankan sistem transportasi
Lebih terperinciLaju Pendidihan. Grafik kecepatan Pendidihan. M.Sumbu 18. M.Sumbu 24. Temperatur ( C) E.Sebaris 3 inch. E.Susun 3 inch. E.Sususn 2 inch.
Temperatur ( C) Laju Pendidihan Grafik kecepatan Pendidihan 120 100 80 60 40 M.Sumbu 18 M.Sumbu 24 E.Sebaris 3 inch E.Susun 3 inch 20 0 0 20 40 60 80 E.Sususn 2 inch Waktu (menit) Kesimpulan 1. Penggunaan
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL THE EFFECT OF ELECTRODE CELL DISTANCE ON PERFORMANCE OF DRY CELL TYPE HHO GENERATOR Adhes
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR
PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR A. Yudi Eka Risano Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNILA Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145 Telp. (0721)
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH
PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH Oleh : ASHARI HUTOMO (2109.105.001) Pembimbing : Dr. Bambang
Lebih terperincikimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI TERMOKIMIA I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Menjelaskan hukum kekekalan energi, membedakan sistem dan
Lebih terperinciProsiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan) Politeknik Negeri Banjarmasin, 9-10 Nopember 2016
ANALISA PERFORMA GENERATOR HHO TYPE BASAH DENGAN VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT DAN TEGANGAN LISTRIK DALAM MEMPRODUKSI GAS HHO SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Anggun Angkasa B.P. 1, Ika Kusuma Nugraheni 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. oksigen (O2) dan hydrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Elektrolisasi Air Elektroisasi air merupakan peristiwa penguraian air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hydrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi pada saat ini dan pada masa kedepannya sangatlah besar. Apabila energi yang digunakan ini selalu berasal dari penggunaan bahan bakar fosil tentunya
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis
1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang
Lebih terperinciPENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI MEMANFAATKAN ELEKTROLISA AIR DENGAN ELEKTRODA LEMPENG BERLARUTAN NaOH
UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI MEMANFAATKAN ELEKTROLISA AIR DENGAN ELEKTRODA LEMPENG BERLARUTAN NaOH TUGAS SARJANA DWI SEPTIANI L2E 005 443 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN
30 BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia Aliran Kontinyu (UPAL - REK) adalah alat pengolah air limbah batik yang bekerja menggunakan proses
Lebih terperinciPERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR BIOETANOL TIPE SIDE BURNER DENGAN VARIASI DIAMETER FIREWALL 3 INCI DAN 2.5 INCI
Tugas Akhir : PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR BIOETANOL TIPE SIDE BURNER DENGAN VARIASI DIAMETER FIREWALL 3 INCI DAN 2.5 INCI Dosen Pembimbing : Prof.DR.Ir.H.D.Sungkono Kawano, M.Eng.Sc Oleh : Rizka Andika
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciUJI COBA REKAYASA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIJI JARAK
SIDANG TUGAS AKHIR UJI COBA REKAYASA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIJI JARAK DOSEN PEMBIMBING : PROF. DR.IR. H.D.SUNGKONO, M.ENG.SC Sri.suhartini NRP. 2104.109.401 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat transportasi sebagai moda penggerak berbagai bidang dimana terjadi perpindahan orang maupun barang dari suatu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan alat transportasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tekanan gas Dari hasil eksperimen sebanyak 27 kali dalam rentan waktu satu menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut : No Luas
Lebih terperinciUNJUK KERJA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIOGAS EFISIENSI TINGGI DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR
UNJUK KERJA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIOGAS EFISIENSI TINGGI DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR B Y. M A R R I O S Y A H R I A L D O S E N P E M B I M B I N G : D R. B A M B A N G S U D A R M A N T A, S T. M T.
Lebih terperinci(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)
15 hidrogen mengalir melewati katoda, dan memisahkannya menjadi hidrogen positif dan elektron bermuatan negatif. Proton melewati elektrolit (Platinum) menuju anoda tempat oksigen berada. Sementara itu,
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU
PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU Sudarno i 1 Abstract : Pengaturan tinggi beban yang kurang tepat merupakan salah satu penyebab rendahnya efisiensi pada kompor
Lebih terperinciProduksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan
Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan Oleh: Anindita Hardianti (3307100015) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wahyono Hadi, MSc Ruang lingkup
Lebih terperinciPRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI
PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI Oleh: Ni Made Ayu Yasmitha Andewi 3307.100.021 Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ir. Wahyono Hadi, M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sering terjadi dan umum di Indonesia. Masalah ini adalah salah satu masalah yang berdampak pada masyarakat, karena permintaan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI KOH TERHADAP PRODUKSI HHO DALAM PROSES ELEKTROLISIS
PENGARUH KONSENTRASI KOH TERHADAP PRODUKSI HHO DALAM PROSES ELEKTROLISIS ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ( S.T ) Pada Program Studi Teknik
Lebih terperinciAdapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk dan Sampel Penelitian Bentuk penelitian ini adalah eksperimen untuk mengetahui produktifitas gas hidrogen dan gas oksigen selama proses elektrolisis. Sampel yang digunakan
Lebih terperinciTRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013
TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013 Waktu : 120 Menit PETUNJUK UMUM: 1. Isikan nomor ujian, nama peserta, dan data pada Lembar Jawaban yang
Lebih terperinciBAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI
BAB IV TERMOKIMIA A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B. Kompetensi
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining
BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20 Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah merambah disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan termasuk rekayasa enginering,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Motor Bakar. Motor bakar torak merupakan internal combustion engine, yaitu mesin yang fluida kerjanya dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar di ruang mesin tersebut. Fluida
Lebih terperinciPOTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
Aulia Nur Veiny 3308 100 047 Dosen pembimbing: A l i a D a m a y a n t i, S T., M T, P h D POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN
Lebih terperinciPrototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-99 Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto, Hari Prastowo, Soemartoyo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Warga Lampung kini amat disulitkan akibat langkanya bahan bakar minyak jenis premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di provinsi Lampung.
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
ELEKTROLISIS H 2 O MENGGUNAKAN ELEKTRODE STAINLESS STEEL DALAM SUASANA BASA DENGAN MEDIA TEPUNG MAIZENA (H 2 O ELECTROLYSIS USING STAINLESS STEEL ELECTRODE WITH CORNSTARCH) Dhaulika Maysarrah dan Isana
Lebih terperinciStudi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-204 Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 SEJARAH HIDROGEN Watercar oleh Issac de Rivas. Pada tahun 1805 Isaac de Rivas berkebangsaan Swiss sebagai orang pertama
BAB II DASAR TEORI 2.1 SEJARAH HIDROGEN 2.1.1 Watercar oleh Issac de Rivas. Pada tahun 1805 Isaac de Rivas berkebangsaan Swiss sebagai orang pertama yang menggunakan Hidrogen yang dihasilkan dari elektrilisa
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PRODUKTIVITAS GAS HHO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR DARI ELEKTROLISA TIDAK LANGSUNG
LAPORAN TUGAS AKHIR PRODUKTIVITAS GAS HHO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR DARI ELEKTROLISA TIDAK LANGSUNG Disusun Oleh : Nama : Achmad Zulfikar Afandi NIM : 41311010063 Program Studi : Teknik Mesin DIAJUKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Bambang (2016) dalam perancangan tentang modifikasi sebuah prototipe kalorimeter bahan bakar untuk meningkatkan akurasi pengukuran nilai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni Percobaan pertama dilakukan pada motor bakar dengan bensin murni, untuk mengetahui seberapa besar laju konsumsi BBM yang
Lebih terperinciPENGARUH PROSENTASE KOH TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS DALAM PROSES ELEKTROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROLISER DRY CELL. Rifqi Mahaputra Rachman
PENGARUH PROSENTASE KOH TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS DALAM PROSES ELEKTROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROLISER DRY CELL Rifqi Mahaputra Rachman Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Islam Malang
Lebih terperinciStudi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup Edo Wirapraja, Bambang
Lebih terperinciPERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI Pembimbing : Ir. Joko Sarsetyanto, MT PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1
JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH POLI(VINIL ALKOHOL) DAN PATI JAGUNG DALAM MEMBRAN POLI(VINIL FORMAL) TERHADAP PENGURANGAN ION KLORIDA
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-91 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator)
Lebih terperinci