BENTUK KERJASAMA GURU BK DENGAN WALI KELAS DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA DIAN ANDALAS PADANG. Oleh ABSTRACK

dokumen-dokumen yang mirip
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

HAMBATAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK OLEH GURU BK DI SMA NEGERI KOTA PADANG. Oleh: Nurlela* Azrul Said** Rahma Wira Nita**

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

Volume 2 Nomor 3 September 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

KENDALA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMA NEGERI 7 KERINCI

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman

JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Jurnal Konseling dan Pendidikan

PROFIL SELF- MANAGEMENT

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG (STUDI TERHADAP KELAS VIII)

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

EFEKTIFITAS LAYANAN KONSULTASI DALAM MEMBANTU KONSULTI MENGENTASKAN MASALAH PIHAK KETIGA JURNAL

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

MASALAH BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA

BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

PELAKSANAAN PELAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMA DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2012/2013

RARA NINGRUM NPM:

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

By: Silvi Ayuningsih. *Student. Student of Guidance and Counseling program, STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACK

Oleh: Mardiatun* Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons.** Citra Imelda Usman, M.Pd., Kons.**

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SEKOLAH

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

NELLA OKTARIMA NPM:

FITRI YENTI NPM:

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

Hamida * Fitria Kasih ** Nofrita ** Key word: Students Interest, Individual Counseling, Internal Factor and External Factor

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK DAN UPAYA GURU BK DALAM MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kota Solok)

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

ARTIKEL. Oleh: PRIMA EKA PUTRA NPM:

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

Transkripsi:

BENTUK KERJASAMA GURU BK DENGAN WALI KELAS DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA DIAN ANDALAS PADANG Oleh Ratna Sari * Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This study starts from the invisibility of the phenomenon still homeroom yet communicate with a counselor about the problems faced by learners. It is characterized by the presence of counselors who have difficulty in implementing guidance and counseling services sbecause of time constraints and their homeroom to the counselor has not provided information related to the identity, record events and problems that occur in learners. The purpose of this study is to describe:1) Cooperation with the counselor in the administration of activities homeroom guidance and Counseling. 2) Cooperation with homeroom counselor in providing information about the learners. This type of research is classified as descriptive quantitative research. The population is all counselors and high school homeroom Dian Andalas Padang numbered 14 people. Sampling was done in total sampling with a sample size of 14 people. The instrument used in this study was a questionnaire and analyzed by using percentages. The results of this study revealed that counselors cooperation with homeroom in the administration of guidance and counseling activities are in very good criteria and cooperation with homeroom counselor in providing information about the learners are at a very good criterion. It can be concluded that the better cooperation between the counselor and the class teacher will better the teachers in helping to overcome the problem of learners. This research was recommended to counselors and homeroom in order to maintain and increase its cooperation in addressing the problems experienced by learners. Keywords: Cooperation, Counselor, Guardian Class Pendahuluan Sekolah sebagai suatu lembaga yang bersifat formal dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan pribadi peserta didik. Sekolah juga merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik. bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi yang didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama yang lainnya saling berkaitan dan saling menentukan, sedangkan sifat unik menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi yang lain. Ciri-ciri yang menempatkan sekolah yang memiliki karakter tersendiri di mana terjadinya proses belajar mengajar untuk perkembangan potensi manusia. Pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab guru BK namun didasari sepenuhnya bahwa pendidikan merupakan suatu sistem dalam mencapai pendidikan baik tujuan pendidikan, tujuan institusional maupun tujuan kurikuler, khususnya dalam mencapai kesuksesan belajar peserta didik. Permasalahan peserta didik di sekolah memang sudah menjadi bagian dari fenomena yang terjadi di lembaga sekolah dan meresahkan bagi warga sekolah. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan pengkajian dan penanganan dengan berbagai solusi-solusi yang sekiranya dimungkinkan untuk diterapkan dalam peran mengatasi masalah peserta didik. Bentuk peranan yang dilakukan oleh guru itu sendiri, yang mencakup semua guru dan staf administrasi. Menurut Sudrajat (2011:3) secara sederhana masalah dapat diartikan sebagai suatu kesulitan yang harus dipecahkan atau dicarikan jalan keluarnya. Ciri-ciri masalah adalah sebagi berikut: (1) masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, (2) semakin besar kesenjangan, maka masalah semakin berat, (3) tiap kesenjangan yang terjadi dapat 1

menimbulkan persepsi yang berbeda-beda, (4) masalah muncul sebagai perilaku yang tidak dikehendaki oleh individu itu sendiri maupun oleh lingkungan, (5) masalah timbul akibat dari proses belajar yang keliru, (6) masalah memerlukan berbagai pertanyaan dasar (baic question) yang perlu dijawab, (7) masalah dapat bersifat individu maupun kelompok. Sudrajat (2011:4) mengemukakan jenis-jenis masalah yang dihadapi oleh peserta didik yaitu masalah belajar dan masalah emosi. Penanganan masalah akan mustahil dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dorongan dan dukungan dari segenap personil sekolah yang ada. artinya pelaksanaan BK di sekolah membutuhkan dukungan yang terwujud dalam bentuk kerjasama. Kerjasama yang harus dibina guru BK untuk membantu masalah yang dialami oleh peserta didik adalah kerjasama antara guru BK dengan wali kelas. Menurut Neviyarni (2009:109) kerjasama yang dilakukan guru BK dan wali kelas sebagai berikut: (1) memasyarakatkan layananlayanan BK kepada peserta didik dan orang tua, (2) memberikan berbagai informasi yang diberikan oleh guru pembimbing, (3) mengatur waktu pengelolaan waktu BK guna memperlancar proses belajar mengajar untuk membantu perkembangan peserta didik. Menurut Supriatna (2011:89) wali kelas sebagai mitra kerja konselor, juga memiliki tugas-tugas bimbingan dan konseling, yaitu: (1) membantu guru pembimbing dan konseling melaksanakan layanan BK yang menjadi tanggung jawabnya, (2) membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan BK, (3) memberikan informasi tentang peserta didik di kelasnya untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling dari guru BK, (4) menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang peserta didik yang perlu diperhatikan khusus, (5) ikut serta dalam konferensi kasus. Senada dengan pendapat di atas menurut Nurihsan (2011:52) bentuk kerjasama dalam mengatasi masalah belajar peserta didik yaitu: (1) membuat catatan kejadian peserta didik, (2) membuat hasil laporan observasi, (3) penyelenggraraan sosiometri, (4) pemberian informasi tentang identitas peserta didik, (5) penyelenggaraan kunjungan rumah, (6) penyelenggaraan tes psikologis, (7) penghimpunan data peserta didik. Selanjutnya Imron (2011:82) mengemukakan bentuk kerjasama guru BK dengan wali kelas dalam memberikan informasi mengenai peserta didik sebagai berikut: (1) catatan kehadiran, (2) Catatan ketidakhadiran, (3) Catatan keterlambatan peserta didik datang kesekolah. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 20-25 Januari 2014 di SMA Dian Andalas Padang informasi yang penulis dapatkan, masih terlihat wali kelas belum berkomunikasi dengan guru BK tentang masalah yang dihadapi peserta didik, masih adanya peserta didik yang belum mendapatkan solusi terkait dengan permasalahan yang terjadi sesuai dengan kebutuhannya, masih ditemui wali kelas dan guru mata pelajaran memutuskan penyelesaian masalah peserta didik dan belum berkonsultasi dengan guru BK, guru BK mengalami kesulitan dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling karena keterbatasan waktu serta masih ditemui peserta didik yang bersikap kurang baik terhadap guru ketika bertemu ataupun dalam proses belajar mengajar, masih adanya wali kelas belum memberikan informasi kepada guru BK terhadap masalah yang terjadi pada peserta didik dalam proses belajar dan masih terlihat wali kelas yang mengeluh dengan permasalahan peserta didik dalam belajar. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru BK informasi yang didapat penulis adalah kurangnya kesadaran peserta didik untuk datang ke ruangan BK untuk menceritakan masalah yang dialaminya dan masih terlihat peserta didik yang sering terlambat datang ke sekolah dan minat belajar peserta didik masih kurang. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yusuf (2005:83) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sisitematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Populasi dalam penelitian ini adalah guru BK dan wali kelas sebanyak 14 orang dan teknik pengambilan sampel adalah Total

Sampling, jumlah sampel sebanyak 14 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval, sumber data yang digunakan data primer yaitu dari peserta didik dan data sekunder dari lapangan. Teknik pengumpulan data adalah angket. Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Kerjasama Guru Bk dengan Wali Kelas dalam Pengadministrasian Kegiatan Bk. a. Membuat Catatan Kejadian Peserta Didik di SMA Dian Andalas Padang. guru BK dan wali kelas dalam terkait dengan membuat catatan kejadian peserta didik yang termasuk pada kriteria sangat baik 78,57%, pada kriteria baik 14,29%, pada kriteria cukup baik 7,14% sedangkan pada kriteria kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru BK dan wali kelas dalam pengadministrasian kegiatan BK terkait dengan membuat catatan kejadian peserta didik sudah termasuk sangat baik hanya saja memang masih ada beberapa responden yang merasa kerjasama tersebut belum maksimal. Menurut Nurihsan (2011:52) catatan kejadian peserta didik tentang tingkah laku peserta didik selama proses belajar mengajar dibuat oleh wali kelas dan disampaikan kepada guru BK kemudian dihimpun dalam bentuk observasi mingguan dan laporan observasi itu dimasukkan kedalam buku pribadi peserta didik oleh guru BK. dapat disimpulkan dalam pembuatan catatan kejadian peserta didik termasuk pada kriteria sangat baik, guru BK dan wali kelas harus mempertahankan dan meningkatkan lagi kerjasama sehingga mempermudah dalam menjalankan suatau pekerjaan. b. Membuat Hasil Observasi. terkait dengan membuat hasil Observasi dapat diketahui berada pada kriteria sangat baik 78,57%, pada kriteria baik 14,29%, pada kriteria cukup baik 7,14% sedangkan pada kriteria kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru BK dan wali kelas dslsm pengadminstrasian BK terkait dengan membuat hasil laporan observasi sudah sangat baik. Menurut Nurihsan (2011:52) hasil laporan observasi yang telah disampaikan oleh wali kelas dan kemudian dimasukkan dalam buku pribadi peserta didik oleh petugas bimbingan, seterusnya dipelajari oleh guru BK. Bila dipandang masalah itu cukup serius dan menonjol serta mendesak untuk ditanggulangi maka peserta didik yang bersangkutan dipanggil oleh guru BK untuk diadakan konseling. dapat disimpulkan kerjasama guru BK dengan wali kelas dalam membuat hasil observasi termasuk dalam kriteria sangat baik. Meskipun dalam membuat hasil observasi termasuk dalam kriteria sangat baik guru BK dan wali kelas harus mempertahankan dan meningkatkan lagi kinerjanya dalam membuat hasil observasi. c. Penyelenggaraan Sosiometri. dikumpulkan kerjasama guru BK dan wali kelas dalam pengadministrasian kegiatan BK terkait dengan penyelenggaran sosiometri yang termasuk pada kriteria sangat baik 50,00%, pada kriteria baik 42,86%, pada kriteria cukup baik 7,14%, sedangkan pada kriteria kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama yang dilakukan guru BK dengan wali kelas dalam penyelenggaraan sosiometri sudah termasuk sangat baik hanya saja perlu ditingkatkan lagi karena ada beberapa guru yang belum merasakan kerjasama tersebut terlaksana dengan maksimal. Menurut Nurihsan (2011:52) penyelenggaraan sosiometri yang telah diselenggarakan oleh wali kelas maupun guru BK dimasukkan kedalam buku pribadi peserta didik sebagai bahan studi kasus. Apabila dijumpai masalah-masalah yang

menonjol dalam sosiogram misalnya adanya peserta didik yang terisolir, maka guru BK dapat secara langsung memanggil peserta didik yang bersangkutan untuk diadakan konseling. dapat disimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan sosiometri termasuk dalam kriteria sangat baik, guru BK dan wali kelas tetap bekerjasama dalam penyelenggaraan sosiometri, sehingga guru BK dan wali kelas dapat menindak lanjuti bersama hasil dari sosiometri tersebut. d. Pemberian Informasi tentang Identitas. terkait dengan pemberian informasi identitas peserta didik berada dalam kriteria sangat baik 64,29%, pada kriteria baik 28,57%, pada kriteria cukup baik 7,14%, sedangkan pada kriteria kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama guu BK dengan wali kelas terkait dengan pemberian informasi identitas peserta didik sudah termasuk kerjasama yang sangat baik. Menurut Nurihsan (2011:52) hasil wawancara, daftar presensi, daftar nilai lapor yang dirangkum oleh wali kelas dimasukkan kedalam kartu pribadi peserta didik dan ditindak lanjuti oleh guru BK. dapat disimpulkan bahwa guru BK dan wali kelas sama-sama memberikan informasi tentang identitas peserta didik karena identitas peserta didik sangat dibutuhkan oleh sekolah. e. Penyelenggaraan Kunjungan Rumah di SMA Dian Andalas Padang. guru BK dan wali kelas dalam terkait dengan penyelenggaran kunjungan rumah yang termasuk pada kriteria sangat baik 78,57%, pada kriteria baik 21,43%, sedangkan pada kriteria cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru BK dan wali kelas dalam pelaksanaan kunjungan rumah sudah terlaksana sangat baik. Menurut Nurihsan (2011:52) hasil kunjungan rumah yang diselenggarakan oleh wali kelas disampaikan kepada guru BK untuk dipakai sebagai bahanbahan rapat dengan wali kepala sekolah dan dihimpun dalam catatan kasus pribadi. dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan kunjungan rumah hasilnya harus dilaporkan kepada guru BK, karena hasil kunjungan rumah bisa membantu mengetahui permasalahan yang dialami peserta didik. f. Penyelenggaraan Tes Psikologis di SMA Dian Andalas Padang. terkait dengan penyelenggaraan tes psikologi yang termasuk pada kriteria sangat baik 64,29%, pada kriteria baik 35,71%, sedangkan pada kriteria kurang baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Menurut Nurihsan (2011:52) hasil pemeriksaan psikologis dimasukkan kedalam buku pribadi peserta didik dan disampaikan kepada kepala sekolah untuk diketahui. dapat disimpulkan bahwa kerjasama penyelenggaraan tes psikologi sudah termasuk sangat baik hanya saja tetap harus ditingkatkan lagi. g. Penghimpunan Data Peserta Didik. terkait dengan penghimpunan data peserta didik yang berada pada kriteria sangat baik 71,43, pada kriteria baik 28,57%, sedangkan pada kriteria cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama yang telah dilakukan oleh guru BK dengan wali kelas terkait dengan penghimpunan data peserta didik sudah termasuk sangat baik tetapi

perlu ditingkatkan lagi. Menurut Nurihsan (2011:52) data-data, informasi yang berasal dari berbagai sumber dan sudah dihimpun dalam buku pribadi, map pribadi atau komulatif record peserta didik hendaknya diperiksa oleh kepala sekolah, sehingga terwujud suatu bentuk kerjasama antara kepala sekolah, wali kelas, guru BK dalam mempelajari buku pribadi siswa serta menemukan dan memecahkan berbagai kasus yang dihadapi para peserta didik. dapat disimpulkan bahwa penghimpunan data tentang peserta didik harus dilakukan dengan teliti, karena data tentang peserta didik sangat diperlukan. 2. Kerjasama Guru BK dengan Wali Kelas dalam Memberikan Informasi Mengenai Peserta Didik di SMA Dian Andalas Padang. a. Catatan Kehadiran. memberikan infomasi mengenai peserta didik terkait dengat catatan kehadiran yang berada pada kriteria sangat baik 35,71%, pada kriteria baik 64,29%, sedangkan pada kriteria cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru BK dengan wali kelas terkait dengan membuat catatan kehadiran peserta didik sudah terlaksana dengan baik. Menurut Imron (2011:82) kehadiran peserta didik disekolah sangat penting, karena jika peserta didik tidak hadir disekolah tentu aktifitas belajar mengajar tidak bisa dilaksanakan. Kehadiran peserta didik disekolah adalah suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya interaksi belajar mengajar. Peserta didik yang hadir lebih memungkinkan untuk terlibat aktif dalam interaksi tersebut. dapat disimpulkan bahwa guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran harus membuat catatan kehadiran peserta didik, dari catatan kehadiran peserta didik bisa terlihat peserta didik yang rajin mengikuti proses belajar mengajar. b. Catatan ketidakhadiran. memberikan informasi mengenai peserta didik terkait dengan membuat catatan ketidakhadiran peserta didik yang berada pada kriteria sangat baik 57,14%, pada kriteria baik 42,86%, sedangkan pada kriteria cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru BK dengan wali kelas dalam membuat catatan ketidakhadiran peserta didik sudah termasuk sangat baik hanya saja perlu ditingkatkan lagi agar kerjasama tersebut dapat terlaksana dengan maksimal. Menurut Imron (2011:82) ada beberapa jenis ketidak hadiran peserta didik disekolah. ketidak hadiran tanpa memberi izin atau dikenal dengan membolos (truancy), ketidak hadiran jam pelajaran karena terlambat (tardiness), ketidak hadiran dengan ijin (permission). catatan ketidak hadiran peserta didik dimiliki oleh guru mata pelajaran dan wali kelas. Peserta didik yang sering tidak hadir perlu diproses oleh guru BK. dapat disimpulkan bahwa guru BK dan wali kelas harus menindak lanjuti peserta didik yang jarang hadir kesekolah. c. Catatan Keterlambatan Peserta Didik. memberikan informasi mengenai peserta didik terkait dengan catatan keterlambatan peserta didik yang berada pada kriteria sangat baik 57,14%, pada kriteria baik 42,86%, sedangkan pada kriteria cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru BK dengan wali kelas dalam terkait dengan membuat catatan keterlambatan peserta didik sudah sangat baik, meskipun begitu kerjasama tersebut perlu ditingkatkan lagi. Menurut

Imron (2011:82) keterlambatan peserta didik datang kesekolah juga perlu berkirim surat kepada orang tua atau wali peserta didik. Dengan pemberitahuan demikian, orang tua atau wali peserta didik akan semakin memperhatikan mengenai kehadiran anaknya di sekolah dengan waktu yang tepat. Peserta didik yang sering datang terlambat kesekolah diberi sanksi atau hukuman agar mereka jera dan tidak terlambat lagi. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru BK harus menanyakan penyebab keterlambatan kepada peserta didik, baru memberikan hukuman yang bisa membuat peserta didik agar tidak terlambat datang kesekolah lagi. Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan sebelum penelitian di SMA Dian Andalas Padang kerjasama guru BK dengan wali kelas belum terlaksana dengan baik seperti, masih adanya wali kelas belum memberikan informasi kepada guru BK terhadap masalah yang terjadi pada peserta didik dalam proses belajar. Setelah diadakan penelitian hasil yang didapatkan yaitu kerjasama guru BK dengan wali kelas berada pada kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bentuk kerjasama guru BK dengan wali kelas terkait dengan batasan masalah yang digunakan sudah terlaksana, tetapi belum ditindak lanjuti secara menyeluruh dalam mengatasi dan memenuhi kebutuhan peserta didik. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai bentuk kerjasama guru BK dengan wali kelas dalam mengatasi masalah belajar peserta didik, yaitu: 1. Kerjasama guru BK dengan wali kelas dalam termasuk pada kriteria sangat baik. 2. Kerjasama guru BK dengan wali kelas dalam memberikan informasi mengenai peserta didik termasuk pada kriteria sangat baik. Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, saran peneliti adalah kepada : 1. Guru BK dan Wali kelas, agar dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi kerjasama yang baik dalam mengatasi masalah belajar peserta didik. Sehingga dapat membantu peserta didik sesuai kebutuhannya. 2. Pihak sekolah, agar dapat menciptakan hubungan yang baik antara warga sekolah. 3. Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat membentuk calon konselor yang lebih professional sehingga menjadi pendidik yang berwawasan luas dan bertanggung jawab. 4. Bagi peneliti sendiri, agar bisa menjadi bahan masukan dan menambah wawasan tentang bentuk kerjasama yang baik dengan wali kelas. 5. Peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan skripsi ini bisa bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penelitiaan selanjutnya dengan meneliti berbagai variabel yang berbeda variabel penelitian ini. Daftar Pustaka Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Neviyarni. 2009. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Alfabeta. Nurihsan, Achmad Juntika. 2009. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama. Sudrajad, Akhmad. 2011. Masalah Siswa Melalui Layanan Konseling Individu. Jakarta: Paramitra. Supriatna, Mamat. 2011. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Yusuf, A. Muri. 2005.Metodologi Penelitian. UNP Press.