BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hall (2006: 6), mengartikan bahwa sistem adalah kelompok. dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pengertian sistem pengendalian intern ada

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi yang didukung dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari beberapa prosedur yang saling berhubungan.yang termasuk kedalam

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. internal maupun pihak eksternal perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diperlukan dalam

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem menurut Azhar Susanto (2011 : 22) dalam bukunya. secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Badridwan (2009:1), prosedur adalah urutan-urutan kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi. atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau

ANALISIS EFEKTIFTITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. TWINK PRIMA PRATAMA. Adithia Pratama EB10

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. yang mempunyai jenjang jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lainlain.

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jalan Danau Tamblingan No. 240x Sanur Denpasar. intern, dan bagan alir dokumen (flow chart).

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

4.1 Landasan Teory Kerja Peraktek Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRANSALINDO EKA PERSADA BATAM KEPULAUAN RIAU MIRZA AMELA

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. GUNUNG DONO PUTRA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANA KERJA PRAKTEK. keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dalam pelaksanaan kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

Sistem Akuntansi Biaya

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian oleh Fudy Anisa dan Dr. Emmy Indrayani, penulis dapat. menarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal pemberian gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Definisi Prosedur dan Upah Kata prosedur sering kita temui dalam keseharian. Ada prosedur kerja, prosedur pengupahan dan sebagainya. Simamora (006) didalam manajemen sumber daya manusia mendefinisikan bahwa prosedur atau peraturan adalah arah spesifik atau tindakan. Prosedur memberitahu kepada manajer bagaimana melakukan aktifitas tertentu. Di dalam perusahaan besar, prosedur dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam buku manual, biasanya disebut prosedur operasi baku (standard operating procedures, SPOs). Menurut Marwansyah di dalam bukunya manajemen sumber daya manusia (010) menyebutkan bahwa salah satu sistem imbalan didalam unsurunsur manajemen kompensasi adalah adanya prosedur yang dijalankan untuk memelihara sistem dan untuk menjamin bahwa sistem ini bekerja secara efisien dan luwes serta memberikan value-for-money atau dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis. Perbedaan pengertian antara sistem dan prosedur menurut Mulyadi (1997) didalam sistem akuntansi yaitu bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. 7

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan melibatkan beberapa orang untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis. Marwansyah didalam Manajemen Sumber Daya Manusia (010) mendefinisikan upah menurut Pasal 1 Undang-undang No.13/003 tentang ketenagakerjaan : Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peratuaran perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Menurut Rivai dan Sagala (011), penggolongan upah dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1) Upah Sistem waktu Dalam sistem waktu, besarnya upah ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, hari, minggu, atau bulan. Besarnnya upah sistem waktu hanya didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan dengan prestasi kerjanya. 8

) Upah Sistem Hasil Dalam sistem hasil, besarnya upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti perpotong, meter, liter, dan kilogram. Besarnya upah yang dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu mengerjakannya. 3) Upah Sistem Borongan Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Marwansyah didalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (010) menjelaskan pengelompokkan kompensasi ke dalam dua bentuk umum menurut Davis dan Warther, yaitu : 1) Kompensasi Langsung Kompensasi langsung terdiri atas : a. Gaji dan upah pokok b. Insentif dan bagi hasil ) Kompensasi tidak langsung Kompensasi yang berbentuk program kesejahteraan dan pelayanan. Kompensasi tidak langsung dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu : a. Yang disediakan secara sukarela oleh pengusaha/ majikan. b. Yang diwajibkan oleh hukum/ peraturan. 9

.. Prosedur Penggajian dan Pengupahan Sebelum membahas mengenai prosedur penggajian dan pengupahan, penulis akan memaparkan beberapa fungsi dan dokumen yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi dalam sistem akuntansi (1997) adalah sebagai berikut : 1) Fungsi Kepegawaian Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. ) Fungsi Pencatat Waktu Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. 3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. 4) Fungsi Akuntansi Dalam fungsi akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). 10

5) Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah : 1) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, dan lain sebagainya. ) Kartu jam hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. 3) Kartu Jam Kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. 4) Daftar gaji dan daftar upah Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan. 5) Rekap daftar gaji dan upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. 11

6) Surat pernyataan gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. 7) Amplop gaji dan upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada karyawan dalam amplop gaji dan upah. 8) Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam pengupahan adalah sebagai berikut : 1) Prosedur pencatatan waktu hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. ) Prosedur pencatatan waktu kerja Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi 1

produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. 3) Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. 4) Prosedur distribusi biaya gaji dan upah Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk. 5) Prosedur pembayaran gaji dan upah Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut kepada bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Hariandja (005) didalam Manajemen Sumber Daya Manusia mengemukakan bahwa ada keadaan dimana pembayaran upah waktu tidak bekerja artinya pembayaran upah karyawan meskipun terkadang karyawan 13

tersebut tidak bisa bekerja sebagaimana biasa dengan alasan tertentu seperti sakit atau adanya urusan penting yang dapat diterima tetapi perusahaan tetap membayar upahnya. Menurut Undang-undang ketenagakerjaan No.5 Tahun 1997 Pasal 114 menyatakan : 1) Upah tidak dibayar apabila pekerja tidak melakukan pekerjaan. ) Ketentuan sebagaimana di atas tidak berlaku dan pengusaha wajib membayar upah apabila : a. Pekerja sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan. b. Pekerja tidak masuk bekerja karena berhalangan. c. Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan tugas Negara. d. Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang dperintahkan agama. e. Pekerja bersedia melakukan pekerjaan yang telah diperjanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya baik kesalahan sendiri maupun halangan yang dialami pengusaha. f. Pekerja melaksanakan hak istirahat dan cuti. g. Pekerja melaksanakan tugas organisasi pekerja atau persetujuan pengusaha. 14

.3. Bagan alur (flowchart) prosedur pengupahan pada sistem akuntansi Bagian Pencatatan Waktu Bagian-bagian di bawah departemen Produksi Mulai Mulai Mencatat jam hadir Mencatat jam kerja Kartu jam hadir Kartu jam kerja Mencatat daftar hadir KJH Daftar hadir karyawan Mencatat daftar jam kerja KJK Daftar jam kerja karyawan 1 15

Bagian Gaji dan Upah 1 9 KJH Daftar hadir 1 karyawan KJK Daftar jam kerja karyawan KPK Daftar Upah Bukti kas 3 keluar Membandingka n daftar hadir dan daftar jam kerja karyawan Membuat daftar upah Membuat rekap upah dan surat pernyataan SPU RDU 1 Daftar upah 1 Keterangan : SPU : Surat pernyataan upah RDU : Rekap daftar upah T A Kartu penghasilan karyawan 3 16

Bagian Utang 3 7 KPK SPU RDU 1 Daftar upah 1 RDU DU 1 Bukti kas 1 keluar Membuat bukti kas 10 KPK SP RDU 1 DU 1 3 Bukti kas 1 keluar Mencatat nomor cek register bukti kas 5 4 Bukti kas keluar 17

Bagian Kasa 4 6 SPU RDU 1 Daftar upah 1 Bukti kas 1 3 KPK SPU RDU Daftar upah 1 Bukti kas 1 3 KPK Dimasukkan ke dalam amplop bersama dengan pemasukan uang upah keluar keluar Mengisi dan memintakan tanda tangan atas Menguangkan cek ke bank dan memasukan uang ke 7 8 Membayarkan upah kepada karyawan & meminta tanda tangan atas kartu penghasilan Membubuhkan cap lunas pada bukti dan dokumen pendukungnya 4 18

.4. Sistem Pengendalian Intern Secara umum resiko operasional sulit untuk dipantau dan dikendalikan namum perusahaan harus tetap mengupayakan suatu pantauan dan pengendalian resiko operasional terutama terkait pengendalian atau kontrol internal, ketidakcukupan prosedur atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagalan sistem teknologi informasi. Hal pertama yang harus dilaksanakan untuk memastikan sistem pemantauan resiko operasional yang efektif adalah melalui pemisahan tugas, wewenang dan tanggungjawab yang memadai didalam struktur organisasi perusahaan (Muslih, 007). Menurut Yusuf (000) pengendalian intern adalah rencana, prosedur dan pencatatan-pencatatan yang berkaitan dengan pertanggungjawaban aktiva dan keandalan laporan keuangan. Pengendalian intern meliputi struktur organisasi dan semua cara serta alat-alat yang dikoordinasikan didalam perusahaan yang bertujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi dan membantu kebijakan manajemen yang telah diterapkan lebih dahulu. Mulyadi didalam sistem akuntansi (1997) menyatakan unsur-unsur pengendalian intern dalam pengupahan adalah sebagai berikut : 1) Organisasi a. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan. b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. 19

) Sistem Otorisasi a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur utama. b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tariff gaji dan upah, tabahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan. c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. d. Kartu ja hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia. 3) Praktik yang sehat a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja. b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. c. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. d. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. 0