BAB VIII TATA BUSANA. STANDAR KOMPETENSI: Mampu memahami Hakikat Tata Busana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII TATA RIAS. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias

BAB VI TATA SUARA. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa mampu memahami hakikat Tata Suara dalam sebuah pertunjukan.

BAB IV KOMPOSISI PENTAS. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui hakikat Komposisi Pentas

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB III TATA DEKORASI. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami Unsur-unsur Tata Dekorasi (Scenery)

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

BAB I PENDAHULUAN. zaman/waktu. Baik itu seni bahasa atau sastra, seni gerak (acting), seni rias

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGUNGGAHAN DOKUMEN PORTOFOLIO SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2018

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Karya penyutradaraan Beauty and The Beast ini menjadi sebuah proses

MAPEL SENI BUDAYA TEATER K13

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

LAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ketoprak. Ketoprak berasal dari kata tok dan prak yaitu bunyi dari kentongan

BAB V TATA LAMPU. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami hakikat tata lampu (Lighting) pertunjukan

SILABUS PEMBELAJARAN

MAPEL SENI BUDAYA TEATER K13

Musik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21.

3. Karakteristik tari

SILABUS PEMBELAJARAN

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MODEL DESAIN GERAK TARI KELOMPOK UNTUK PELATIHAN GURU SENI BUDAYA SMP

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB IV PENUTUP. Proses penciptaan tata busana naskah lakon Spectacle Zero A Visual

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan budayanya,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pertunjukan yang mewakili kesukaan pada lagu-lagu lama, memilih naskah

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Busana bukanlah sebatas persoalan kain yang dikenakan seseorang,

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Banyak sumber mengatakan bahwa teater berasal dari bahasa Yunani

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Opera Batak merupakan pertunjukan teater rakyat yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. temurun. Soedarsono mengungkapkan bahwa tari tradisional adalah semua. selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB IV PENUTUP. Gerak miwir, cangkah, sagah, ongkrok, dan liukan badan merupakan fokus gerak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB VI KESIMPULAN. dalam kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang menjadi pilihan bebas bagi

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

ARTIKEL KARYA SENI PROSES PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA GONG BAGI SISWA KELAS XII AP 1 SMK PGRI PAYANANG

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORK SHOP TARI GOLEK MENAK GAYA YOGYAKARTA DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pertunjukan bersifat bebas nilai karena penonton bebas mengapresiasi,

MATA PELAJARAN : Seni Teater JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

SILABUS ALOKASI WAKTU TM PS PI SUMBER BELAJAR KEGIATAN MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR PENILAIAN INDIKATOR

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Zenith

Transkripsi:

BAB VIII TATA BUSANA STANDAR KOMPETENSI: Mampu memahami Hakikat Tata Busana KOPETENSI DASAR: Menyebutkan pengertian Busana Menyebutkan Tujuan dan Fungsi Busana Menyebutkan perlengkapan Busana Menyebutkan pengaturan Busana A. Pengertian Tata Busana: Tata Busana adalah segala perlengkapan yang dikenakan pada tubuh, baik yang terlihat langsung maupun tidak langsung, untuk keperluan pertunjukan. Pertunjukan mempunyai sifat auditif-visual. Di samping dapat dilihat juga dapat didengarkan. Pada dasarnya kesan pertam yang nampak pada penonton adalah apa yang terlihat terlebih dahulu. Apa yang terlihat terlebih dahulu tadi tiada lain adalah busana dari tokoh itu sendiri. B. Tujuan dan fungsi tata Busana Tujuan tata busana adalah untuk mewujudkan personifikasi peran. Fungsi tata busana adalah untuk memperkuat acting sehingga dapat membangkitkan daya ilusi dan menghidupkan lakon. Meskipun kesan pertama yang nampak adalah busana, namun busana teater pada prinsipnya bukan busana sehari-hari. Tata busana juga merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk hidupnya sustu peran. Segala sesuatunya harus diperhitungkan sehingga sesuai dengan ide yang dituangkan berdasarkan atas interpretasi naskah. Untuk ini diperlikan juga faktor ketelitian dan kecermatan. C. Perlengkapan Busana Dari berbagai macam perlengkapan busana yang dipergiunakan dalam olah teater, menurut fungsi dan penggunaannya dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok, antara lain; 1. Propert y : perlengkapan busana yang melekat pada tubuh, baik

yang terlihat langsung dengan acting maupun sebagai dekorasi saja. 2. Accessory : perlengkapan busana yang tidak dikenakan pada tubuh secara langsung tetapi ikut terlibat langsung dalam acting. 3. Pakaian dasar : Merupakan perlengkapan busana yang secara langsung terlihat oleh mata. Kegunaannya untuk memberikan bentuk dasar (sillhouet) sehingga memberikan bentuk rapi. 4. Pakaian tubuh : merupakan perlengkapan busana yang secara langsung terlihat mata. 5. Pakaian kaki : perlengkapan busana pada kaki. B. Pengaturan Busana : Untuk menyusun konsep tata busana agar sesuai dengan lakon yang akan digelarkan perlu memperhatikan: 1. Tipe kostum teater; a) Kostum Historis : kostum yang sesuai dengan periode sejarah. b) Kostum tradisional: merupakan penggambaran karakter spesifik secara simbolis dan distilir. c) Kostum nasional : kostum dari suatu negara atau daerah dengan ciri khas tertentu. d) Kostum modern : kostum yang sesuai dengan masa/ waktu saat itu. 2. Observasi; a) Observasi tentang hidup dan kehidupan masyarakat yang terlibat dalam lakon. 1) Observasi tentang periode sejarah yang dikemukakan dalam lakon. 3. Jenis busana; a) Lembaran kain yang dikenakan seutuhnya tanpa dipotong berdasarkansuatu pola, misalnya busana zaman Mesir Kuno, Yunani kuno. a) Potongan kain yang dijahit menurut pola tertentu sesuai dengan ide. 4. Kondisi busana;

a) Nilai bahan yang menjadi faktor utama, bukan harganya. b) Tidak mengganggu gerak (acting). c) Sesuai dengan peran. Dalam masa pembaharuan teater tradisional, para koreografer sudah semakin cenderung untuk menerapkan pola garapan baru. Konsep tata busananya cenderung berdasarkan kreatifitas koreografer. Hal ini dapat dilihat misalnya dalam pergelaran Sendratari yang bernaskah dasar Epos Mahabarata. Meskipun pola garapannya (tari dan musik) masih berkiblat pola tradisi, akan tetapi ide konsep tata busana tidak meninggalkan konsep tradisi mungkin hanya sebagian, mungkin secara keseluruhan mengadakan pengembangan. Namun pada saat ini dengan adanya pengaruh global penggunaan busana banyak yang mengkombinasi atau kembali ke tradisi atau klasik tetapi penambahan dan pengembangan kreasi modern. Sebagai contoh pentas tari karya Guruh Soekarnoputra saat ini, mereka tetap menggunakan konsep tradisi hanya bahan dan warna serta tampilannya dikembangkan secara total.

aa Gambar 26 b: busana tradisi (Foto : Wien)

Gambar 26 a : Pengembangan busana tradisi (Foto:Wien P) Gambar 26 b: pengembangan busana tradisi (Foto:Wien P) Referensi: Harimawan, RMA. 1988. Diktat Dramaturgi. Bandung: Rosda (hal.134-145). Tjahjono. 1987. Tata Teknik Pentas untuk SMKI. Yogyakarta: SMKI (halalaman 23-28).