BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Bab 3 Desain Penelitian

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

BAB III METODE PENELITIAN. berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai hal-hal yang menyangkut operasional

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di. Center) di Binus University

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama (Hadi, 2000). Sampel merupakan sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sampel sedikitnya harus memiliki satu sifat yang sama dengan populasi (Hadi, 2000). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 110 orang yang diambil dari mahasiswa/i BINUS University yang memiliki rentang usia dari 18-20 tahun. Pemilihan sampel ini didasarkan pada pendapat Goethals and Klos (dalam Dacey & Kenny, 1997) yang mengatakan bahwa krisis identitas datang hanya pada masa remaja akhir. Dan rentang usia remaja akhir berusia 18-20 tahun (Wong, 2004). 3.1.2. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Hadi, 2000). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik nonprobability sampling khususnya purposive sampling. Artinya penetapan sampel dilakukan sesuai dengan kriteria dan tujuan peneliti. Responden yang diteliti adalah mahasiswa/i BINUS University yang memiliki usia remaja akhir (18-20 tahun).

3.2. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh pada penelitian kuantitatif berupa angka dan akan dianalisa secara statistik (Seniati, Yulianto & Seniati, 2009). Data diambil secara acak dengan ketidaksengajaan dan tidak ada manipulasi karena data tersebut didapat dari responden sesuai dengan keadaan sebenarnya. Penelitian ini bersifat korelasional yaitu penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi atau hubungan antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada dalam variabel yang diteliti (Kuncoro, 2003). Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu pola asuh orangtua dan pencapaian identitas. 3.2.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh melalui kuesioner sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini hanya terdapat satu jenis data yang akan peneliti kumpulkan yakni data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek atau responden yang sesuai dengan kriteria sampel. Peneliti menggunakan metode survey untuk mendapatkan dan mengumpulkan data untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu melalui kuesioner yang terpola dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan data yang mengacu pada konstruk dan judul penelitian. 3.2.2. Teknik pengumpulan Data Pengumpulan data diambil melalui kuesioner. Kuesioner adalah suatu metode untuk mendapatkan data yang berisi sejumlah pertanyaan secara tertulis

yang dibagikan kepada subyek atau sampel yang kita teliti dengan tujuan untuk mengungkapkan kondisi dalam diri subyek yang ingin diketahui (Sutrisno, 2000). Sukandarrumidi (2006) membagi kuesioner berdasarkan cara penyusunan pertanyaan pada kuesioner, yaitu kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Kuesioner dengan pertanyaan terbuka merupakan salah satu bentuk kuesioner dengan tidak memberikan alternatif jawaban kepada responden, responden bebas menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan pandangan dan pengetahuannya. Sedangkan kuesioner dengan pertanyaan tertutup memberikan alternatif pilihan jawaban pada responden penelitian. Berikut adalah kuesioner yang digunakan peneliti dalam pengambilan data: 1. Kuesioner terbuka mengenai data identitas responden yang meliputi: jenis kelamin, usia, jurusan, semester dan agama. 2. Kuesioner tertutup mengenai skala pola asuh orangtua dan pencapaian identitas yang dibuat oleh peneliti dengan mempertimbangkan dimensi-dimensi pada varibel tersebut. Kuesioner mengenai pola asuh dan identitas yang peneliti buat menggunakan skala likert. Skala ini digunakan untuk alat ukur dimana responden menjawabnya memiliki 4 pilihan jawaban yaitu skala 1 sampai skala 4 (Bucci, 2003). Responden diminta untuk menjawab setiap pertanyaan dengan jawaban yang paling sesuai untuk menyatakan dirinya. Cara menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan memberikan tanda (X) pada kolom sesuai dengan keterangan berikut: 1 = STS = Sangat Tidak Setuju 2 = TS = Tidak Setuju 3 = S = Setuju

4 = SS = Sangat Setuju Prosedur penskalaan dengan metode likert didasari oleh dua asumsi yaitu favorable (untuk item kuesioner yang bersifat positif) dan unfavorable (untuk item kuesioner yang bersifat negatif). Berikut penjelasan skor untuk item favorable dan item unfavorable. Tabel 3.1 Tabel Skor Item Favorable dan unfavorable Skala Favorable Unfavorable 1 1 4 2 2 3 3 3 2 4 4 1 3.2.3. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu teknik korelasi dimana peneliti melihat hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Pengolahan data dilakukan menggunakan program SPSS versi 19 dengan rumus chi-square karena dalam penelitian ini menggunakan variabel yang kategorikal. Uji chi-square dapat digunakan untuk uji independensi, untuk menguji apakah ada hubungan antara data baris dengan data kolom pada sebuah tabulasi silang (Santoso, 2005). 3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua. b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah identitas diri. Pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orangtua dengan anak, di mana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan

mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Pola asuh yang dimaksud peneliti adalah pola asuh yang dinamis, yang berlangsung sejak kecil hingga masa remaja. Sedangkan identitas diri adalah kesadaran dan kemampuan individu untuk memberi arti pada dirinya sendiri dengan tepat. 3.4. Setting Lokasi Lokasi penyebaran kuesioner dilakukan di gedung BINUS University (kampus BINUS gedung Anggrek, kampus BINUS gedung Syahdan, kampus BINUS gedung Kijang) serta BINUS Square. 3.5. Instrumen Penelitian dan Pengukuran Penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian yaitu pola asuh orangtua dan identitas diri. 1. Pola asuh orangtua Dalam penelitian ini digunakan pengukuran pola asuh orangtua dalam membuat kuisioner dengan mengelompokkan dua aspek, yaitu demandingness dan responsiveness. 2. Identitas diri Dalam penelitian ini digunakan pengukuran identitas diri dalam membuat kuisioner dengan mengelompokkan dua aspek, yaitu krisis/eksplorasi dan komitmen. Berikut adalah test plan yang sudah melalui tahap expert judgement dengan jumlah item sebanyak 64 item:

a. Variabel Pola Asuh Domain Item Tabel 3.2 Item Variabel Pola Asuh Demandingness Responsiveness 1. Orangtua saya memberi pengarahan kepada saya untuk berperilaku dengan baik. 2. Orangtua saya selalu mengajarkan saya untuk taat beribadah. 3. Orangtua saya tidak mengajarkan saya bagaimana cara mengambil keputusan dalam memecahkan masalah. 4. Orangtua saya melatih saya untuk menjadi pribadi dewasa yang bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan. 5. Jika kamar saya berantakan, orangtua saya akan mengingatkan saya. 6. Orangtua saya melarang saya untuk bergaul dengan teman yang mereka tidak suka. 7. Orangtua saya tidak melarang saya bergaul dengan teman lawan jenis selama dalam batas yang wajar. 8. Ketika akan memutuskan sesuatu, orangtua mengingatkan akibat baik buruknya. 9. Orangtua selalu membatasi semua kegiatan saya. 10. Orangtua memberikan kepercayaan kepada saya untuk menentukan cita-cita saya dengan memberi berbagai pandangan. 11. Orangtua mengizinkan saya mengikuti kegiatan yang positif di luar kuliah, misalnya: kegiatan berorganisasi. 12. Saya harus menuruti peraturan yang dibuat oleh orangtua saya. 13. Orangtua melarang saya tanpa alasan yang jelas untuk suatu hal yang saya perbuat. 14. Orangtua memberikan uang jajan sesuai dengan kebutuhan saya. 15. Bila saya pulang larut malam, orangtua tidak mencari saya. 16. Orangtua tidak ingin tahu apa yang saya lakukan di luar rumah. 17. Orangtua hanya diam saja ketika saya melakukan kesalahan. 18. Orangtua bersikap tegas terhadap kenakalan saya. 19. Orangtua menghargai pendapat saya. 20. Orangtua akan menanyakan terlebih dahulu alasan saya melakukan kesalahan. 21. Orangtua memberi bimbingan dengan penuh perhatian. 22. Saya akrab dengan orangtua saya. 23. Jika saya merasa kesulitan, orangtua tidak membantu saya meskipun saya meminta bantuan pada mereka. 24. Orangtua akan melontarkan kata-kata yang

menyakitkan hati saya jika saya melanggar aturannya. 25. Orangtua memberi perintah kepada saya dengan suara yang keras. 26. Orangtua akan mengancam saya bila saya tidak menurutinya. 27. Orangtua terbuka kepada saya dalam memecahkan suatu masalah. 28. Orangtua memberi kesempatan kepada saya untuk belajar memecahkan masalah. 29. Bila ada masalah, orangtua akan mengajak saya bertukar pendapat. 30. Orangtua selalu menyempatkan diri untuk bercengkrama bersama keluarga. 31. Orangtua mengajak saya berdiskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan keluarga, misalnya: tempat tujuan berlibur. 32. Orangtua memberi semangat kepada saya untuk mencapai cita-cita. 33. Orangtua akan memuji bila saya berhasil melakukan suatu prestasi. 34. Jika saya berhasil dalam melakukan hal yang positif, maka orangtua akan bangga dan terkadang memberi hadiah. 35. Orangtua selalu bersedia mendengar keluh kesah saya. 36. Orangtua menerima permintaan maaf saya jika saya melakukan kesalahan. 37. Orangtua meminta maaf jika dirinya melakukan kesalahan kepada saya. 38. Permasalahan yang saya ceritakan kepada orangtua akan mendapat tanggapan yang baik. 39. Orangtua sangat memperhatikan segala kebutuhan saya. 40. Saya merasa bahagia bila berada di dekat orangtua saya. b. Variabel Identitas Diri Domain Krisis/Eksplorasi Tabel 3.3 Item Variabel Identitas Item 1. Saya memiliki rasa keingintahuan yang besar tentang diri saya. 2. Ketika akan menentukkan keputusan penting, saya akan mempertimbangkan akibat baik buruknya secara matang. 3. Saya mencari tahu segala kelebihan dan kekurangan yang saya miliki. 4. Saya selalu ingin mengembangkan potensi saya. 5. Saya sudah memiliki perencanaan untuk masa depan

Komitmen saya. 6. Saya mencari-cari makna hidup saya. 7. Saya ingin diakui oleh orang lain. 8. Saya ingin menunjukkan siapa diri saya kepada orang sekitar. 9. Ketika akan menentukkan jurusan kuliah, saya mencari tahu seluk beluk program studi/materi. 10. Saya akan mencari tahu terus pada segala hal ingin/belum saya ketahui. 11. Sebelum saya memilih sebuah pilihan, saya akan memahami dan mempertimbangkan semual alternatif pilihan secara matang. 12. Saya tidak takut bersaing. 13. Saya memiliki prinsip untuk menuntun hidup saya. 14. Saya selalu bersikap serius ketika saya berhubungan dengan lawan jenis. 15. Saya selalu sungguh-sungguh untuk mencapai target di masa depan. 16. Saya menjaga diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. 17. Saya ingin menjadi pribadi yang unik. 18. Saya tidak akan pindah agama yang saya anut. 19. Sikap yang saya lakukan selalu tergantung mood. 20. Saya sudah melakukan tahap-tahap untuk mencapai cita-cita saya. 21. Saya mampu menghadapi cobaan dan rintangan pada pilihan yang diambil. 22. Saya berusaha terus untuk memperbaiki kekurangan yang saya miliki. 23. Saya memiliki keteguhan diri dalam menjalani hidup. 24. Saya mampu menentukkan keputusan penting tanpa keraguan karena saya telah memiliki pertimbangan yang matang. 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui apakah item-item yang digunakan dalam kuesioner benar-benar mengukur variabel yang ingin peneliti ukur. Penelitian ini menggunakan dua jenis uji validitas, yakni content validity dan construct validity. Content validity merupakan validitas yang mempertanyakan kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang diteliti (Nurgiyantoro, Gunawan, & Marzuki, 2004). Pada penelitian ini, content

validity dilakukan melalui expert judgement oleh Antonina Panca Yuni Wulandari, S.Sos. Dari hasil expert judgement ada dua item yang digugurkan dan ada beberapa item yang direvisi kalimatnya. Uji validitas dengan contruct validity dilakukan untuk mengukur kesesuain item dengan konsep keilmuan yang bersangkutan (Nurgiyantoro, Gunawan & Marzuki, 2004). Menurut Azwar (2010) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedannya dianggap memuaskan atau valid. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 19. Sifat statistik diuji dengan metode validity if item deleted yaitu menghilangkan item yang tidak signifikan. 3.5.1.1. Validitas Demandingness Dari tabel pada lampiran 1 dapat dijelaskan bahwa validitas 18 item demandingness terdapat 9 item yang tidak valid yaitu item 3, item 6, item 7, item 10, item 11, item 13, item 14, item 16 dan item 17. Sehingga item tersebut tidak digunakan atau dibuang. Setelah membuang 9 item tersebut, peneliti melakukan uji validitas kembali, ternyata masih ada dua item yang memiliki nilai corrected item-total correlation di bawah 0,3. Oleh karena itu, peneliti menghapus item 12 dan item 18. Data dapat dilihat pada lampiran 2. Setelah melakukan uji validitas sebanyak dua kali, semua item telah memiliki nilai corrected item-total correlation di atas 0,3. Hal ini berarti bahwa semua item demandingness telah valid. Data dapat dilihat pada lampiran 3. 3.5.1.2. Validitas Responsiveness

Dari tabel pada lampiran 4 dapat dijelaskan bahwa validitas dari dua puluh dua item responsiveness terdapat satu item yang tidak valid yaitu item 23. Namun item tersebut tetap digunakan peneliti untuk field test dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation item 14 adalah 0.293. nilai tersebut mendekati nilai standar 0,3. 3.5.1.3. Validitas Krisis/Eksplorasi Berdasarkan tabel pada lampiran 5, maka dapat dijelaskan bahwa validitas kedua belas item krisis/eksplorasi memenuhi standar 0,3. Jadi seluruh item krisis tersebut valid. 3.5.1.4. Validitas Komitmen Dari tabel pada lampiran 6 dapat dijelaskan bahwa validitas kedua belas item komitmen terdapat tiga item yang tidak valid yaitu item 54, item 58 dan item 59. Sehingga item tersebut tidak digunakan atau dibuang. Setelah membuang ketiga item tersebut, peneliti melakukan uji validitas yang kedua. Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat simpulkan bahwa semua item komitmen telah valid. Item yang digunakan dalam item komitmen ada 9 item. Data dapat dilihat pada lampiran 7. 3.5.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan peneliti untuk mengetahui sejauh mana konsistensi kuesioner dalam mengukur variabel. Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nurgiyantoro, Gunawan & Marzuki, 2004), dimana suatu alat tes dikatakan

reliabel apabila hasilnya lebih besar dari 0,7 ( 0,7). Dalam menguji reliabilitas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 19 dengan metode Cronbach s Alpha. Penghitungan Cronbach s Alpha menghitung rata-rata interkorelasi di antara item-item dalam kuesioner. Rentang angka dalam reliabilitas Cronbach s Alpha dari 0 sampai dengan 1,000. Jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1,000 maka akan semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0 maka akan semakin rendah reliabilitasnya. Menurut Guilford (dalam Paramita, 2004)., penggolongan reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Jika 0,00-0,19 hubungan sangat kecil (bisa diabaikan). b. Jika 0,20-0,39 hubungan kecil (reliabilitas rendah). c. Jika 0,40-0,69 hubungan cukup erat (reliabilitas sedang). d. Jika 0,70-0,89 hubungan erat (reliabilitas tinggi). e. Jika 0,90-1,00 hubungan sangat erat (reliabilitas tinggi sekali). 3.5.2.1. Reliabilitas Demandingness Tabel 3.4 Reliabilitas Demandingness Sebelum Hapus Item Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.455 18 Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa nilai reliabilitas dari 18 item demandingness yang dianalisis dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0. 455. Hal ini menunjukkan bahwa item-item masih memiliki reliabilitas

sedang. Setelah peneliti menghapus beberapa item yang tidak valid, maka hasil reliabilitas menjadi: Tabel 3.5 Reliabilitas Demandingness Setelah Hapus Item Pertama Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.554 9 Setelah menghapus 9 item yang tidak valid, maka nilai reliabilitasnya menjadi 0,554 dari 9 item yang dianalisis dengan metode Cronbach s Alpha. Item-item tersebut masih memiliki reliabilitas sedang. Oleh karena itu, peneliti melakukan uji reliabilitas yang ketiga dengan menghapus 2 item yang tidak valid. Tabel 3.6 Reliabilitas Demandingness Setelah Hapus Item Kedua Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.758 7 Pada tahap uji reliabilitas yang ketiga, terdapat 7 item yang dianalisis dan menghasilkan nilai reliabilitas sebesar 0.758. hal ini menunjukkan bahwa item-item tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi. 3.5.2.2. Reliabilitas Responsiveness Tabel 3.7 Reliabilitas Responsiveness Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.902 22

Dari tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 22 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabiltias untuk item responsiveness dengan metode Cronbach's Alpha sebesar 0.902. Hal ini menunjukkan bahwa item-item responsiveness sudah reliabel. Dan berdasarkan uji validitas, tidak ada item yang tidak valid. Oleh karena itu, peneliti tidak menghapus item. 3.5.2.3. Reliabilitas Krisis/Eksplorasi Tabel 3.8 Reliabilitas Krisis Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.830 12 Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa nilai reliabilitas dari 12 item krisis yang dianalisis dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0.830. Hal ini menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah reliabel. Dan berdasarkan uji validitas, tidak ada item yang tidak valid. Oleh karena itu, peneliti tidak menghapus item. 3.5.2.4. Reliabilitas Komitmen Tabel 3.9 Reliabilitas Komitmen Sebelum Hapus Item Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.782 12 Dari tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 12 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabiltias untuk item komitmen dengan metode

Cronbach's Alpha sebesar 0.782. Hal ini menunjukkan bahwa item-item responsiveness sudah reliable. Namun berdasarkan tabel pada lampiran 6, masih terdapat beberapa item yang tidak valid yaitu item 54, item 58 dan item 59. Dan jika ketiga item tersebut dihapus, maka Cronbach's Alpha akan menjadi 0,859 yang dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Reliabilitas Komitmen Setelah Hapus Item Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.859 9 3.6. Prosedur Prosedur yang akan dilakukan peneliti dalam meneliti hubungan pola asuh orangtua dengan identitas diri pada remaja akhir, sebagai berikut: 3.6.1. Tahap persiapan Beberapa tahap persiapan yang peneliti lakukan adalah: a. Menentukan masalah yang ingin diteliti. b. Menentukan teori-teori sebagai dasar dari penelitian. c. Membuat kuisioner atau alat ukur mengenai penelitian Alat ukur dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu alat ukur pola asuh orangtua dan indentitas diri yang dirancang sendiri oleh peneliti. Setelah itu, alat ukut tersebut diperikasa oleh dosen pembimbing kemudian di-expert judgement oleh dosen lain yang peniliti anggap ahli dalam studi ini. Kemudian merevisi item-item tersebut. d. Melakukan pilot test atau uji coba ke 35 sampel yang mewakili kriteria.

e. Menghitung valitidas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 19. Dan menghapus beberapa item yang tidak valid. 3.6.2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti menyebarkan 110 kuesioner ke mahasiswa/i BINUS University, baik di gedung Anggrek, gedung Syahdan, gedung Kijang maupun di BINUS Square. 3.6.3. Tahap Pengolahan Tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah verifikasi data dan pengolahan data secara statistik. Verifikasi data bertujuan untuk memeriksa apakah jumlah kuesioner yang disebar sesuai dengan jumlah kuesioner yang terisi. Data yang telah terkumpul kemudian disaring berdasarkan kriteria sampel yang peneliti butuhkan. 3.6.4. Tahap Pembahasan Pada tahap pembahasan, peneliti menganalisis hasil data dengan teori yang digunakan dan membuat kesimpulan.