Oleh: A.A.Ngurah Rai Suarjaya Di Putra Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK PENGGUNA JASA TRANSAKSI ELEKTRONIK ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) DALAM PRAKTEK DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

BAB I. Pendahuluan. setiap negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi

BAB I PENDAHULUAN. munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan

BAB III PENUTUP. 1. Kontrak elektronik yang dilakukan melalui SMS Banking sah sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU. Abdulkadir Muhammad, Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI PT. MILLENIUM PENATA FUTURES

Oleh Ni Nyoman Ismayani I Ketut Westra Anak Agung Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan

EKSISTENSI AGUNAN DALAM PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISEE USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM BISNIS FRANCHISE

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PENGGUNA ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) DALAM SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah. Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

BAB IV PENYELESAIAN TRANSAKSI BERMASALAH YANG DIBERIKAN PIHAK BANK BENGKULU TERHADAP NASABAH PENGGUNA JASA KARTU ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM)

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan atau

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Hal Az. Nasution, 2003, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen: Tinjauan Singkat UU No. 8 Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH YANG DISIMPAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dimana semakin banyak produsen yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada

TANGGUNG JAWAB BANK TERHADAP PENGGELAPAN DANA DEPOSITO NASABAH PENYIMPAN DANA DALAM PERSEPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN*

KENDALA DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG DENPASAR.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sering membutuhkan informasi yang cepat

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

I. PENDAHULUAN. perekonomian. Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap sektor masyarakat

ABSTRACT. Keywords : protection of law, consumer, electronic banking, system service of banking. ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK YANG TIDAK MENDAPATKAN KARTU JAMINAN ATAU GARANSI

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pemasaran dan edukasi pelayanan jasa perbankan berawal dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tabungan Simpedes adalah Simpanan masyarakat dalam bentuk. jumlahnya, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

Tribuana Pupsitasari ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lex Privatum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016

BAB I PENDAHULUAN. transaksi keuangan. Jika ditelusuri lewat sejarah sejak dulu sampai. tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan.

IMPLEMENTASI PENYERAHAN DATA DOKUMEN NASABAH TERHADAP PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK (STUDI KASUS: P.T. RASYA JAYA SEJAHTERA)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG KARTU E-MONEY SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI KOMERSIAL

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH PADA KOPERASI DALAM HAL WANPRESTASI

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM :

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK. Oleh: DwiAryaDominika. I WayanWiryawan. BagianHukumPerdataFakultasUniversitasUdayana ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

PRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI BANK UMUM YANG MELAKUKAN PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK PERBANKAN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

PERLINDUNGAN HUKUM T ERHADAP KONSUME N AKI BAT PERSAING AN CURANG

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM HAL BENDA JAMINAN BERALIH

BAB III PENUTUP. tangan terkait objek jaminan pada perjanjian kredit usaha mikro adalah dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum terhadap Nasabah Pengguna Layanan Internet Banking

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perilaku konsumen mengalami perubahan lebih. mengedepankan kemudahan di segala aspek kehidupan. Dalam melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA TERHADAP MIRAS TIDAK BERLABEL DI LIHAT DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BENTUK PENGIKAT JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) CANGGU DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa

PENGATURAN UPAYA HUKUM DAN EKSEKUSI PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK)

BAB I PENDAHULUAN. Secara spesifik fungsi bank adalah sebagai agent of trust yang berarti dasar

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Utama Surabaya sebagai objek laporan Tugas Akhir.

AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR YANG TELAH MENANDATANGANI PERJANJIAN STANDAR KREDIT PADA BPR TATA ANJUNG SARI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK MELALUI MEDIASI Oleh Ni Made Dewi Juliantini G. Ni Putu Purwanti

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

BAB I PENDAHULUAN. diawasi adalah kas. Menurut Syam (2010 : 78), uang kas adalah aktiva yang

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya disebut perdagangan berjangka, dapat dijadikan pilihan investasi yang

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Yang Melakukan Transaksi. Elektronik Banking Melalui Automated Teller Machine. (Studi : Bank Sumut -Medan) SKRIPSI

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP REKENING NASABAH BANK DALAM PERJANJIAN PENGGUNAAN ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) PADA BANK NEGARA INDONESIA (BNI) CABANG TEUKU UMAR DENPASAR Oleh: A.A.Ngurah Rai Suarjaya Di Putra Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak : Dewasa ini sektor ekonomi dan keuangan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan nasional. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Bank sebagai lembaga keuangan dalam penunjang pembangunan nasional. Pengembangan Bank mengunggulkan fasilitas yang dimiliki dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi di antaranya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebagai sistem dalam persaingan dengan bank lain dalam perebutan nasabah. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini yaitu perlindungan hukum rekening nasabah, perlindungan hukum yang preventif berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi nasabah dalam hal mencegah terjadinya sengketa serta perlindungan hukum yang represif berfungsi untuk memberikan perlindungan kepada nasabah dalam hal menyelesaikan terjadinya sengketa. Upaya penyelesaian akibat pembobolan rekening yaitu pemblokiran melalui nasabah pengguna ATM dan dilakukan pelaporan kepada pihak kepolisian. Kata Kunci: Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Perlindungan Hukum, Pembobolan Rekening Abstract: Today the economic and financial sector contributes greatly to national development. This is indicated by the Bank as a financial institution in support of national development. Bank favor the development of facilities owned by utilizing the technological sophistication of whom Automated Teller Machine (ATM) as a system in competition with other banks in the race for customers. Issues raised in this writing that the legal protection of customer accounts, preventive legal protection serves to provide protection for the customers in terms of preventing disputes and legal protection that represif serves to provide protection to customers in terms of resolve disputes. Efforts to completion due account break-ins that blocking via customer ATM users and do reporting to the police. Key Words: Automated Teller Machine (ATM), Legal Protection, Piercing account 1

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perbankan merupakan sarana strategis dalam menunjang pembangunan nasional sektor ekonomi dan keuangan. 1 Bank merupakan fungsi utama dari perbankan yang merupakan lembaga keuangan bagi perseorangan, badan-badan usaha swasta dan negara, bahkan termasuk lembaga pemerintahan. 2 Pelayan terbaik merupakan peran penting bank terhadap nasabah, namun dewasa ini kejahatan bank banyak terjadi yaitu salah satunya kejahatan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). 3 Fasilitas pengembangan bank yaitu ATM difokuskan untuk memenangkan persaingan dengan bank lain, karena ATM merupakan sistem elektronik yang diberikan bank pada nasabahnya untuk penyelesaian secara otomatis dari sebagian tugas para teller. Keunggulan yang didapat dari penggunaan ATM bertentangan dengan perjanjian menurut sistem Common Law, karena perjanjian bersifat baku dan tidak adanya kesempatan negosiasi pihak nasabah maupun pihak bank untuk menyampaikan maksud secara sepakat dan adil. 4 Kesetaraan ekonomis antara pihak nasabah dan pihak bank merupakan perjanjian dalam pembuatan ATM. Pasal 29 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan merupakan landasan hukum dalam pembuatan perjanjian penggunaan ATM. Penggunaan ATM tidak terlepas dari kelemahan perjanjian penggunaan ATM yaitu bagaimana upaya perlindungan hukum yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam bidang perbankan, bagi para nasabah karena perundangundangan yang ada saat ini belum dapat dijalankan sesuai dengan fungsinya. 5 Berdasarkan situasi yang terjadi saat inilah yang membawa Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Teuku Umar Denpasar sebagai salah satu bank besar yang ada di Bali untuk melakukan fungsi-fungsinya sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai nasabahnya. Fungsi ATM kepada masyarakat merupakan salah satu ujung tombak dalam kegiatan bank yang harus kembangkan demi kelancaran pembanguna nasional di sektor ekonomi dan keuangan. 1 Christine S.T. Kansil, 2000, Modul Hukum Dagang, Djambatan, Jakarta, hal.267. 2 Zaenal Asikin, 1997, Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, Cet. II, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal.4 3 Shidarta, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Grasindo, Jakarta, hal.120 4 Johanes, 2004, Kartu Kredit-Dilematis Kontrak dan Kejahatan, Refika Aditama, Bandung, hal.1-2 5 Anonim, http://id.wikipedia.org/wiki/atm. diakses tanggal 09 Mei 2015 2

1.2. TUJUAN Tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum nasabah BNI Cabang Teuku Umar Denpasar yang melakukan proses perjanjian penggunaan ATM. 2. Untuk mengetahui upaya penyelesaian akibat pembobolan rekening nasabah pengguna ATM pada BNI Cabang Teuku Umar Denpasar dengan melihat ketentuan-ketentuan atau aturan hukum yang ada. II. ISI MAKALAH 2.1. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini merupakan penelitian hukum secara yuridis empriris. Hal ini disebabkan karena metode penelitian secara yuridis empiris melalui pendekatan berdasarkan pada norma-norma hukum yang berlaku baik berupa undang-undang maupun peraturan. Pendekatan ini juga didasarkan pada kenyataan pada masyarakat. Analisis terhadap bahan hukum didapatkan melalui informan dengan cara wawancara yaitu pada BNI Cabang Teuku Umar Denpasar. 2.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1. Perlindungan Hukum Bagi Rekening Nasabah Pengguna ATM BNI Cabang Teuku Umar Denpasar Dalam teori perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia Philipus M. Hadjon mengatakan bahwa ada dua macam perlindungan hukum bagi rakyat, yaitu : Perlindungan hukum yang preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa dan perlindungan hukum reprensif yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. 6 Jika perlindungan hukum menurut Philipus M. Hadjon dikaitkan dengan perlindungan hukum antara bank dengan nasabah sebagai pengguna kartu ATM maka : 1. Perlindungan hukum yang preventif berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi nasabah dalam hal mencegah terjadinya sengketa. 2. Perlindungan hukum yang reprensif berfungsi untuk memberikan perlindungan kepada nasabah dalam hal menyelesaikan terjadinya sengketa. hal. 13. 6 Philipus M. Hadjon, 2007, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Peradaban, Jakarta 3

Perlindungan hukum didalam Peraturan Perbankan tersebut diatur dalam pasal 29 ayat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan menyatakan bahwa : Untuk kepentingan nasabah, bank wajib menyediakan informasi mengenai timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang dilakukan melalui bank. Juga dapat dilihat secara tegas perlindungan hukum yang didapatkan oleh nasabah sudah diatur sesuai dalam Pasal 4 huruf e Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen telah disebutkan secara jelas bahwa : hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. 2.2.2. Upaya Penyelesaian Akibat Pembobolan Rekening Nasabah Pengguna ATM pada BNI Cabang Teuku Umar Denpasar Upaya perlindungan hukum didalam Peraturan Perbankan tersebut diatur dalam pasal 29 ayat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan menyatakan bahwa : Untuk kepentingan nasabah, bank wajib menyediakan informasi mengenai timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang dilakukan melalui bank. Dan menurut Ibu Anak Agung Inten Yulma Dewi Customer Service pada BNI Cabang Teuku Umar Denpasar penyelesaian akibat pembobolan rekening nasabah pengguna ATM pada BNI ada 2 yaitu karena kesalahan atau kelalaian dari nasabah dan karena bukan kesalahan atau kelalaian dari nasabah. Jadi pada kasus ini kerugian terjadi karena kelalian dari nasabah. Upaya yang dapat dilakukan jika pembobolan terjadi karena kesalahan dan kelalaian nasabah pihak bank hanya dapat menyarankan agar nasabah melakukan pemblokiran rekening dan ATM. Penyelesaian pembobolan rekening apabila karena bukan kesalahan atau kelalaian dari nasabah adalah seluruh proses penyelidikan mulai dari pihak kepolisian sampai putusan pengadilan akan dilakukan oleh BNI. Penyelesaian ganti rugi karena bukan kesalahan atau kelalaian dari nasabah, bukan termasuk kewajiban bagi pihak BNI kepada nasabahnya, namun bila adanya kebijakan dari pihak BNI dimungkinkan dilakukannya ganti rugi yang diderita oleh nasabah. Dan jika dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen pada Pasal 7 huruf f dan huruf g yang pada intinya memberikan kompensasi, ganti rugi, karena kerugian yang 4

ditimbulkan dari pemakaian, penggunaan barang atau jasa yang diperdagangkan. Pemerintah mengambil tindakan tegas dalam hal ini dengan dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan 4 pasal yang berlaku yaitu : Pasal 30 ayat (1), Pasal 30 ayat (3), Pasal 32 ayat (2), dan Pasal 36. (Wawancara, Tanggal 8 Mei 2015) KESIMPULAN Perlindungan hukum antara bank dengan nasabah sebagai pengguna kartu ATM yaitu perlindungan hukum yang preventif dan perlindungan hukum yang represif. Dan upaya penyelesaian akibat pembobolan rekening nasabah pengguna ATM pada BNI Cabang Teuku Umar Denpasar ada 2 yaitu kesalahan atau kelalian dari nasabah apabila nomor pin diketahui oleh pihak lain sehingga menimbulkan kerugian pada nasabah dan kerugian yang dialami oleh nasabah tidak dapat dibebankan kepada bank atau tidak mendapatkan penggantian, maka upaya yang dilakukan oleh pihak bank adalah menyarankan agar nasabah melakukan pemblokiran terhadap rekening maupun kartu ATM atas nama nasabah yang bersangkutan. DAFTAR PUSTAKA Buku : Atmasasmita, Romli, 2006, Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis, Prenada Medan, Jakarta. Hadjon, Philipus M., 2007, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Peradaban Jakarta. Kasmir, 2006, Dasar-Dasar Perbankan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Lipis, Allen H., 1992, Perbankan Elektronik, Rineka Cipta, Jakarta. Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, 2005, Hukum Perlindungan Konsumen, Raja Grafindo, Jakarta. Shidarta, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Grasindo, Jakarta. 5

Undang-Undang : Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 6