No Negara/bangsa Luas wilayah No Negara/bangsa Luas wilayah

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT. mengimplementasikan sebuah Aplikasi Pengenalan Negara-Negara Asia berbasis

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG

Dalam dua dekade terakhir, tren jumlah negara yang melakukan eksekusi hukuman mati menurun

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

buku. Kalian dapat memfotokopi gambar tersebut sebelum menempelkannya. Setelah selesai, kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru.

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

Etika Jurnalistik dan UU Pers

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

3. Dalam memahami konflik di Timur Tengah terdapat faktor ideologi, energi, otoritarianisme, geopolitik, dan lainnya.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 2014 TENTANG

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

KELOMPOK Artha Vindy Febryan Pramesthi [04] 2. Awang Zaki R. [05] 3. Gati Argo W. [07] 4. Ngesty Finesatiti [19] 5. Nisa Nur 'Aini A.

BAB I BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

KAPAL KAPAL KERETA BUS UDARA LAUT API

KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN [DEWI TRIWAHYUNI]

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

SENGKETA INTERNASIONAL

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

BAB I PENDAHULUAN. Pada era otonomi daerah ini pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia

1. Asal muasal dan standar

SEJAK 2011, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REKOMENDASIKAN MORATORIUM PENGIRIMAN TENAGA KERJA INDONESIA KE TIMUR TENGAH

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TAHUN 2018 vs 2017 (LANJUTAN) PINTU MASUK UTAMA

Korea Selatan: Pembangunan dan Kesiapan Mental

Keinginan Aburizal Bakri untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa terpandang, terhormat & bermartabat

SOSAL 3 ILMU PENGETAHUAN. Untuk SMP/MTs Kelas IX. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang bersifat global yang terpenting masa kini. 1 Di dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ulangan Formatif Keempat

A BOON OR A BANE. P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n. Amr Hamzawy and Nathan J. Brown. Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi?

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 1 TAHUN 2016

BAB V KESIMPULAN. Tenggara, yakni Association South East Asian Nations atau yang dikenal

Kelas 5-6 SD & Kelas 7-9 SLTP

perdagangan, industri, pertania

Nama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA MASA JABATAN TAHUN

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM

Jadwal Ujian UTS. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Website:

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Menganalisis type-type budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM NOPEMBER 2016

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

PROGRAM WARGA MADANI: PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT*)

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Budaya Politik, Sosialisasi Politik, dan Komunikasi Politik

JURNAL ILMU POLITIK. Volume 22, No.1, Tahun 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

ASEAN Tanpa RDTL: Kegagalan Diplomasi Indonesia. Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 ini tinggal menghitung hari sebelum posisi itu

Kata Kunci : Pengawasan DPRD, dan Harmonisasi Hubungan Kepala Daerah serta DPRD.

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

BAB VII RAGAM SIMPUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

Transkripsi:

Oleh Dede Mariana

No Negara/bangsa Luas wilayah No Negara/bangsa Luas wilayah Asia Tenggara Asia Barat 1 Indonesia 1.904.569 km 2 12 Arab Saudi 2.331.000 km2 2 Filipina 300.000 km 2 13 Bahrain 659 km2 3 Malaysia 329.847 km 2 14 Irak 445.400 km2 4 Brunai Darusalam 5.765 km 2 15 Iran 1.647.740 km2 5 Kamboja 181.035 km 2 16 Kuwait 16.058 km2 6 Laos 236.800 km 2 17 Lebanon 10.360 km2 7 Myanmar 676.578 km 2 18 Oman 212.380 km2 8 Thailand 513.120 km 2 19 Qatar 11.437 km2 9 Vietnam 332.698 km 2 20 Suriah 186.480 km2 10 Timor Leste 15.410 km 2 21 Uni Emirat Arab 82.880 km2 11 Singapura 716 km 2 22 Yaman 194.250 km2 23 Yordania 96.089 km2 24 Palestina 26.000 km2

No Negara/bangsa Luas wilayah No Negara/bangsa Luas wilayah Asia Timur 36 Maladewa 298 km 25 RRC 9,640,011 km2 37 Nepal 147,181 km 26 Jepang 377,873 km3 38 Sri Langka 65.610 km 2 27 Makau 30 km2 28 Mongolia 1.566.000 km 2 Asia Tengah 29 Korea selatan 100,140 km2 40 Afghanistan 650.090 km 30 Taiwan 36.193 km 2 41 Kirgystan 198.500 km 31 Korea Utara 120.540 km 2 42 Tarjikistan 143.100 km 43 Turkmenistan 488.100 km Asia Selatan 44 Uzbekistan 447.400 km 32 India 3.287.590 km 2 33 Pakistan 803.940 km 2 34 Bangladesh 147.570 km 2 35 Bhutan 38,394 km2

Mongoloid Terdapat di Asia Timur (Asiatic Mongoloid) dan Asia Tenggara (Malayan mongoloid) Kaukasoid Memiliki beberapa sub ras Di Asia, terdapat subras Bedoins (Arab) dan Mediterania yang banyak tersebar di wilayah Asia Barat, dan Ras Turanid yang tersebar di Asia Tengah Veddoid Banyak tersebar di Asia Selatan, dan sebagian di Wilayah Indonesia

Negara-Negara Bangsa Di Asia sebagian Besar lahir pasca PD II, sebelumnya merupakan koloni negara bangsa eropa, kecuali jepang yg sempat melakukan "pendudukan" di bbrp negara asia, a.l: tiongkok, korea, dan indonesia/nusantara

Gabriel A. Almond dan Sidney Verba mengaitkan budaya politik dengan orientasi dan sikap politik seseorang terhadap sistem politik dan sikap terhadap peranan individu dalam sistem politik. Budaya politik juga dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama dari suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik dalam suatu sistem politik

3 komponen orientasi dalam memahami budaya politik menurut Almond dan Verba Orientasi kognitif Sikap politik seseorang yang didasarkan pada tingkat pengetahuan dan pemahaman serta kepercayaan seseorang terhadap jalannya sistem politik Orientasi Afektif Orientasi Evaluatif Sikap politik yang menyangkut perasaan seorang terhadap sistem politik yang menentukan peranannya dalam sistem politik Sikap politik seseorang sebagai bentuk respon dari kognitif dan afektif yang diwujudkan dalam perilaku

Parokial Partisipasi politik yang sangat rendah yang hanya didasari pada tingkat pengetahuan/pemahaman (kognitif) saja Subjek Tingkat pengetahuan/pemahaman masyarakat terhadap sistem politik yang relatif lebih maju namun masih bersifat pasif Partisipan Budaya politik yang ditandai dengan kesadaran dan partisipasi politik yang tinggi

Harmoni Mengutamakan kepentingan keluarga daripada kepentingan individual Cenderung meminta saudara yg lebih tua (tokoh) dalam penyelesaian masalah apabila ada pertentangan Jika berbeda pendapat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

Patronase Hubungan pemerintah dengan masyarakat seharusnya seperti hubungan orangtua kepada anaknya Konflik terbuka diantara politisi menyakiti masyarakat Masyarakat harus selalu mendukung keputusan pemerintah meskipun masyarakat tidak setuju dengan keputusan pemerintah mereka

Otoritas Meski keinginan orang tua tidak rasional, tetapi anak harus mengikuti keinginan mereka Ketika terjadi konflik, meski mertua melakukan kesalahan, sang suami tetap menuntut istri untuk mematuhi orang tuanya

Nepotisme Jika memperkerjakan seseorang, meskipun orang asing lebih qualified, namun peluang cenderung diberikan kepada kerabat dan teman dekat ketika berhadapan dengan orang lain, mengamankan kepentingan yang mendesak menjadi lebih penting daripada mengembangkan dalam jangka panjang Patriakhi s Seorang laki2 akan kehilangan muka jika bekerja di bawah kepemimpinan perempuan

Keyakinan dan Hukum Alam Terkadang kita harus mengikuti keyakinan kita sendiri terlepas dari apa yang orang lain pikirkan Kesejahteraan dan kemiskinan, kesuksesan versus kegagalan, lebih ditentukan oleh nasib seseorang

Sebagian besar masyarakat Asia menilai bentuk pemerintahan saat ini sebagai yang terbaik meskipun kurang memuaskan. Masyarakat Asia berkomitmen terhadap pelaksanaan demokrasi dan menolak otoritarian sbg alternatif, serta berharap demokrasi akan terus mengalami kemajuan di negara mereka

Kondisi tahun 2006, dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan demokrasi dan rejim pemerintahan relatif sama dengan kondisi tahun 2002. Masih berkomitmen terhadap pelaksanaan demokrasi, meski kepercayaan terhadap pemerintah rendah, namun masyarakat Asia menerima rejim pemerintah demokratis sebagai bentuk yang terbaik.

Patronase mengutamakan relasi-relasi politik yang bersifat individual antara patron dengan client. Masih tingginya kontrol penguasa terhadap masyarakat, namun tidak menyukai otoritarian Patrimonial meskipun pemerintahan dikelola secara modern, namun penyelenggaraannya masih kental dengan unsur kekerabatan. Harmoni kurang menyukai konflik secara terbuka Demokratis mendahulukan kepentingan bersama masih lebih besar daripada kepentingan individual, dan tidak memaksakan perbedaan pendapat Parokial-Subjek nilai-nilai tradisional masih dijunjung tinggi, meskipun mendukung demokrasi, namun rakyat kurang terlibat dalam proses politik

Demokrasi Asia ini berbeda dengan Demokrasi Barat. Demokrasi Asia memiliki ciri ciri yang khas seperti nilai nilai kekeluargaan, keagamaan, adanya keselarasan dalam hal stabilitas, yang sangat berbeda dengan Demokrasi Barat yang cenderung individualis. Demokrasi Asia lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan ekonomi guna untuk menjaga stabilitas dan selalu menjaga identitas yang dimiliki baik identitas sosial maupun budaya. Demokrasi memperuntukkan kuasa bagi rakyat memilih pemerintahan. Jika diberi penghormatan kepada cara-cara demokrasi, negara akan selamat dan stabil Pemerintahan yang lurus dalam keadaan aman dan stabil, kesejahteraan rakyat dimungkinkan tercapai.

Prinsip Komunitarian Individu merupakan bagian dari kelompok/masyarakat Budaya Otoritas Dalam hal terjadi perbedaan sikap, otoritas yang memegang kendali Peran Birokrasi Birokrasi memiliki peran yang menonjol

Meskipun pemerintahan saat ini kurang memuaskan dan tingkat kepercayaan kepada pemerintah masih rendah namun hampir semua masyarakat Asia sepakat rejim demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang terbaik daripada otoritarian. Meskipun masyarakat Asia beragam dalam hal agama, budaya dan ras, namun nilai2 tradisional Asia sebagian besar menjunjung keharmonisan dalam kehidupan bersama (keluarga/komunitas) Masyarakat Asia rentan dibenturkan dengan isu-isu SARA, yang dapat memecahkan rasa persatuan (kekeluargaan) Nilai2 tradisional yang menjunjung keharmonisan dalam keluarga (kehidupan bersama) menjadi modal mewujudkan demokrasi politik dan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.

Kecenderungan Budaya Politik Parokial-Subjek nilai-nilai tradisional masih dijunjung tinggi, meskipun mendukung demokrasi, namun rakyat kurang terlibat dalam proses politik: untuk negara2 yang sdh menjalankan Demokrasi perlu kerjasama antar bangsa2 di asia, yang tdk hanya pembentukan pasar semata namun lebih sbg hubungan sesama manusia Prasyarat kerjasama kemitraan Berdasarkan Dasa Sila Bandung hasil Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung 1955 Konferensi Bandung

1. Menghormati hak-hak dasar manusia 2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa 3. Mengakui persamaan semua suku bangsa 4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain 5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB 6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain 7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara 8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum), ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB 9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama 10. Menghormati hukum dan kewajiban kewajiban internasional

Biodata Prof. Dr. Dede Mariana, M.Si Guru Besar Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjadjaran Kepala Departemen Ilmu Politik FISIP Unpad Anggota Dewan Kebudayaan Jawa Barat Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Hukum dan Politik e-mail: dedemariana@yahoo.com HP: 081.1233.1363 Menulis Disertasi: Budaya Organisasi dan Perilaku Menyimpang Pejabat Publik (Sosiologi Korupsi, Sosiologi Pemerintahan, Sosiologi Organisasi) Menulis Tesis: Pengelolaan Pembangunan oleh Non Government Organization (NGO) (Antropologi dan Sosiologi Pembangunan, Gejala Korupsi di Kalangan NGO/LSM) Menulis Skripsi: Peranan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung (Ilmu Pemerintahan, kemampuan otonomi daerah) Pendidikan: S3 Ilmu-ilmu Sosial; S2 Sosiologi-Antropolgi; S1 Ilmu Pemerintahan Dosen FISIP dan Pascasarjana Unpad, Pascasarjana Unjani, SESKOAD, SESPIMPOLRI, dan SESKOAU Kepala Pusat Penelitian Inovasi Kebijakan dan Sumberdaya DRPM Unpad Sekretaris Laboratorium Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad Pemimpin Redaksi Jurnal Governance dan Jurnal PublicSphere Editor Pelaksana Jurnal Sociohumaniora Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung Ketua Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) Jawa Barat Publikasi: Dinamika Demokrasi dan Perpolitikan Lokal di Indonesia (Buku); Demokrasi dan Politik Desentralisasi (Buku); Sosiologi Max Weber (Buku); Isu-isu Publik dan Dinamika Pemerintahan, Jilid I dan II (Buku); Dinamika Pemilu 2009 (Buku). Keahlian/Minat Riset: Budaya Organisasi, Multikulturalisme, Governance, Sosiologi Korupsi, Sosiologi Pemerintahan, Budaya Pemerintahan, dan Perbandingan Pemerintahan Narasumber berita untuk media cetak dan elektronik, dalam bidang politik, pemerintahan, dan sosial Menulis artikel ilmiah populer untuk media massa cetak lokal dan nasional Terima Kasih-Bandung, Maret 2016