Korea Selatan: Pembangunan dan Kesiapan Mental
|
|
- Bambang Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Korea Selatan: Pembangunan dan Kesiapan Mental Arief Budiman * KALAU kita melihat pengalaman beberapa negara di Asia Timur, khususnya Korea Selatan dan Taiwan di satu pihak (yang mengambil jalan kapitalisme) dan Korea Utara dan Republik Rakyat Cina di lain pihak (yang mengambil jalan sosialisme), tampak kedua pihak menunjukkan keberhasilan dalam pembangunan ekonominya. Negara-negara yang mengambil jalan kapitalisme, umumnya lebih tinggi tingkat perkembangan ekonominya; yang sosialisme lebih merata dan lebih mengutamakan produksi kebutuhan dasar rakyatnya (Lihat tulisan saya sebelumnya, Kapitalisme atau Sosialisme: Pelajaran dari dua Korea, Kompas, 14 Agustus 85). Kedua kelompok negara ini (pada yang sosialis, terutama RRC) tampaknya sedang bangkit sebagai negara industri, yang mulai melemparkan hasil produksinya ke pasar internasional. Mental yang siap Dari gejala di atas kita barangkali menyimpulkan, untuk pembangunan ekonomi, kedua sistem, yakni kapitalisme dan sosialisme, tampaknya dapat diandalkan, asal dijalankan dengan baik dan sungguh-sungguh. Tentu saja ada juga syarat lain, yakni bila kesempatan sejarah memungkinkan. Misalnya, suksesnya Jepang dalam membangun industrinya tidak dapat dilepaskan dengan terjadinya Perang Korea tahun , yang membuat banyak pesanan barang-barang industri masuk ke industri Jepang yang sedang tumbuh waktu itu. Demikian juga suksesnya Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong * Arief Budiman, Sosiolog, pengajar Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Dimuat dalam Kompas, 23 Agustus 1985.
2 tidak dapat dilepaskan dengan berkecamuknya Perang Vietnam pada permulaan tahun 1960an, di samping juga adanya keengganan negara-negara industri besar untuk memproduksikan barang-barang industri yang kecil, karena ongkos produksi (gaji buruh) yang sudah terlalu tinggi di sana. Tapi bagaimanapun juga, semua kesempatan sejarah (dari luar) ini tidak akan ada gunanya, kalau negara yang bersangkutan belum siap untuk mengisi kesempatan yang datang itu. Itulah sebabnya, mengapa Filipina, Indonesia, Mungthai dan Malaysia belum dapat menyerap panen dari Perang Vietnam tersebut. Mengapa Korea Selatan dapat siap menyerap kesempatan sejarah ini? Salah satu penjelasan (tentu saja bukan satu-satunya penjelasan) adalah karakter atau mentalitas orang Korea itu sendiri, yang kalau mau meminjam istilah Kuncaraningrat, cocok untuk pembangunan. Mental apakah yang dimiliki oleh orang Korea, sehingga dapat cocok dengan pembangunan? Pertanyaan ini sempat saya ajukan kepada Prof Dr Kim Kyongdong, Direktur Institute for Social-Science, Seoul National University. Dia sendiri seorang sosiolog, yang perhatiannya terhadap antropologi besar, dan mendapatkan PhD dari universitas ternama di Amerika Serikat. Saya tanyakan, apakah memang sudah menjadi karakter orang Korea untuk bekerja keras dan tidak mudah patah? Dia menjawab, tidak. Dia lalu memberikan makalahnya yang berjudul The Distinctive Features of South Korea s Development, yang dipresentasikan pada simposium internasional dengan tema In Search of an East Asian Development Model, di New York, tanggal Juni Menurut Kim, bagaimana orang Korea dapat menjadi rajin di zaman penjajahan Jepang, kalau mereka harus bekerja untuk kepentingan bangsa lain? Kalaupun mereka rajin waktu itu, ini karena mereka terpaksa melakukannya untuk sekadar menyambung hidup mereka. Tapi sekarang, bangsa Korea memang rajin dan ulet, karena insentif yang diberikan pemerintah tepat. Dengan demikian, kerajinan 2
3 Korea Selatan: Pembangunan dan Kesiapan Mental orang Korea sekarang merupakan hasil dari perubahan lingkungan, bukan karena dari sono -nya orang Korea sudah rajin dan ulet. Kepribadian tradisional orang Korea Dalam makalahnya, Kim memberikan gambaran dari apa yang disebutnya sebagai kepribadian tradisional orang Korea, yakni kepribadian sebelum Korea memasuki zaman modernnya. Gambaran kepribadian ini diperoleh dari studi-studi yang dilakukan oleh sarjana-sarjana Korea dan asing pada masa-masa yang lalu. Orang Korea dianggap sangat emosional, mudah marah dan melakukan tindakan-tindakan yang radikal. Juga tidak punya daya abstraksi, ada kecenderungan menjadi irasional. Terlalu memikirkan diri sendiri dan kurang rasa tanggung jawabnya. Tidak punya inisiatif dan tidak kreatif. Tingkah lakunya, senang hidup mewah, banyak melakukan pekerjaan yang tak berguna. Pemalas dan jorok. Dalam hubungan interpersonal, seringkali terlalu baik secara berlebihan, sehingga kita merasa tidak enak, karena terlalu kasar dan ofensif. Tidak dapat memisahkan antara yang pribadi dan yang resmi. Lemah dalam mematuhi peraturan dan hukum. Sensitif pada penilaian orang lain, pasif dan berusaha menyesuaikan diri dengan norma masyarakat. Dalam hubungannya dengan organisasi sosial, orang Korea bersifat otoriter. Pengejar status. Sifat familiisme juga kuat, juga koncoismedan sistem koneksi. Dalam pandangan dunianya, orang Korea bersifat membumi. Kesuksesan hidup di dunia sangat dipentingkan, bukan pada hidup di alam yang lain. Orang Korea juga bersifat fatalistis, mudah menyerahkan dirinya pada nasib. Berorientasi kepada masa lalu. Merasa rendah diri. Nilai-nilai lain yang dianut adalah pengutamaan terhadap hidup dengan umur panjang, pemujaan pada leluhur, ingin mempunyai keluarga besar, ingin punya banyak harta, senang makan dan minum 3
4 (alkohol), dan sangat berminat untuk belajar dan pendidikan pada umumnya. Mental orang Korea sekarang Kalau kita lihat sifat-sifat tradisional orang Korea seperti di atas, saya hampir yakin, bahwa Kuncaraningrat akan menggolongkannya sebagai kepribadian yang tidak cocok dengan pembangunan. Tapi ketika orang menilai kepribadian orang Korea sekarang (atau Korea modern), maka hasilnya bertolak belakang dengan kepribadian yang tradisional. Sekarang mereka dianggap rasional, demokratis, ilmiah dan ulet. Seperti dikatakan oleh Kim dalam makalahnya (hal. 13): Orang Korea masih sangat emosional, kasar, agresif, tahyul, jorok, tapi barangkali tidak lagi malas. Ketika pada orang Korea sekarang ditanyakan, kalau Anda cukup kaya untuk hidup tanpa kerja, apa yang akan Anda lakukan, ternyata 97,7 persen menyatakan, mereka akan terus bekerja. (Di Amerika Serikat, angka ini adalah 80 persen pada tahun Penelitian di Korea Selatan dilakukan pada tahun 1967). Penelitian di antara anak-anak sekolah Korea Selatan pada tahun 1970-an menunjukkan, mereka beranggapan achievement sebagai nilai tertinggi yang ditanamkan orangtua mereka dalam membesarkan mereka. Di Amerika dan Inggris, nilai ini terletak sebagai nomor 6 dan 8 dalam skala prioritas nilai. Semua uraian di atas menunjuk kepada suatu kesimpulan, bahwa orang Korea dulu lain dengan orang Korea sekarang. Mental orang Korea sudah berubah. Faktor-faktor apa yang menyebabkan perubahan ini? Ini adalah pertanyaan penting yang dapat memberi pelajaran juga bagi kita di Indonesia. Faktor agama? Profesor Kim sendiri menolak anggapan, bahwa Konfusianisme dan agama Kristen (yang makin luas dianut di Korea Selatan 4
5 Korea Selatan: Pembangunan dan Kesiapan Mental sekarang) menjadi penyebab utamanya, seperti yang sering dinyatakan oleh beberapa ahli ilmu sosial. Dia lebih cenderung mengatakan, penjajahan Jepang serta masuknya pengaruh Amerika setelah Perang Korea, merupakan faktor yang lebih penting. Kalaupun mau dicari nilai-nilai tradisional yang membuat Korea Selatan dapat berhasil dalam pembangunannya yang sekarang, nilai itu adalah kesanggupan orang Korea dalam menyesuaikan diri terhadap pengaruh dari luar. Daya penyesuaian diri yang besar ini berasal dari agama rakyat Korea yang dulu (shamanisme) yang bersifat sinkretis. Sejak dulu, kecenderungan agama rakyat di Korea yang sinkretis ini, telah berhasil meng-korea-kan agamaagama asing yang datang dari luar. Hal yang sama sekarang terjadi pada agama Kristen. Daya penyesuaian diri inilah yang dipakai oleh Kim untuk menjelaskan, bagaimana orang Korea dapat menyerap rasionalitas yang datang dari Barat. Bergabung dengan apa yang disebut sebagai hahn, daya penyesuaian diri ini kemudian mendapatkan tenaganya untuk berkembang. Hahn adalah campuran dari pelbagai macam perasaan, seperti penyesalan, marah, dendam, merasa diperlakukan tidak adil, merasa pahit, yang diakibatkan oleh rasa frustrasi yang terusmenerus bertambah, atau penekanan diri yang terus-menerus terhadap perasaan-perasaan ini. Hahn ini dapat mengakibatkan seseorang mengalami macam-macam kesulitan psikologis sampai psikosomatis, tapi dapat juga, sekali mendapat penyaluran yang tepat, menjadi tenaga psikis yang sangat kuat. Menurut Kim, pengalaman sejarah Korea yang pahit, sejak negara ini mulai dijajah Jepang pada tahun 1910, diikuti dengan Perang Dunia kedua sampai tahun 1945, kemudian disusul lagi dengan Perang Korea tahun , membuat orang Korea mengalami hahn ini. Maka ketika negara ini memperoleh stabilitas politiknya di bawah regim militer yang dipimpin oleh Park Chung Hee, greget orang 5
6 Korea ini yang dipersatukan dengan rasionalitas orang Barat (yang diperoleh orang Korea berkat daya penyesuaian dirinya yang tinggi), ditambah lagi dengan kesempatan sejarah yang datang berupa keterbukaan ekonomi dunia untuk menerima kemungkinan tumbuhnya negara-negara industri baru, membikin Korea Selatan dengan cepat melakukan lepas landas. Orang Korea dan orang Jawa Saya melihat, uraian tentang kepribadian tradisional orangkorea tidak banyak berbeda dengan kepribadian tradisional (yang sampai sekarang masih kuat) dari orang Jawa. Juga orang Jawa mengalami penderitaan di bawah penjajahan Belanda yang sama, bahkan mungkin lebih berat dibandingkan dengan orang Korea. Kemudian datang penjajahan Jepang, disusul oleh perang kemerdekaan. Orang Jawa barangkali juga memiliki hahn tersebut, tapi greget tersebut tidak menyatukan diri dengan rasionalitas Barat untuk pembangunan, melainkan menjadi greget untuk hidup dengan pola konsumsi orang Barat (bagi mereka yang beruntung ada di atas). Apa yang salah pada orang Jawa? Bukankah mereka juga punya daya penyesuaian diri yang tinggi, karena agama tradisional Jawa pada dasarnya bersifat sinkretis. Mengapa, bila pada orang Korea penderitaan yang lama membuat mereka ingin membalas dendam dengan berusaha menjadi maju, pada orang Jawa hal yang sama membuat mereka melarikan diri dari dunia nyata dan lari ke dunia mistik? Apakah ini disebabkan karena orang Korea lebih materialistis, orang Jawa spiritualistis disebabkan penderitaan yang berlarut-larut akibat penjajahan, sehingga mereka lalu melarikan diri ke dunia yang tidak riel. Jadi, orang Jawa dulu sebenarnya tidak spiritualistis. Masih banyak hal yang harus ditanyakan, kalau kita menerima teori Kim ini. Tapi satu hal yang menarik, yakni bangsa Korea sebelumnya memiliki kepribadian yang hampir sama dengan kita sekarang. Ini artinya, bangsa kita pun dapat berubah, seperti halnya orang Korea berubah sekarang. 6
7 Korea Selatan: Pembangunan dan Kesiapan Mental Menurut saya, perubahan kepribadian orang Korea terutama disebabkan perubahan struktural yang dipaksakan oleh Amerika Serikat, berhubung Amerika menginginkan Korea Selatan menjadi negara yang dapat dibanggakan dalam keberhasilan ekonominya di kubu negara-negara Dunia Bebas. Adakah salah seorang pemimpin bangsa Indonesia yang dapat melakukan hal ini? >>><<< * 7
Kapitalisme atau Sosialisme Pelajaran dari Dua Korea
Kapitalisme atau Sosialisme Pelajaran dari Dua Korea Arief Budiman * KOREA Selatan dan Korea Utara merupakan dua negara yang sangat menarik untuk diperbandingkan. Beberapa data ekonomi yang dapat kita
Lebih terperinciTeori Ketergantungan Digantung
Teori Ketergantungan Digantung Arief Budiman * SAYA diundang ke Korea Selatan untuk mengikuti sebuah konperensi internasional, yang bertema Masalah Ketergantungan dalam Pembangunan Korea: Sebuah Perspektif
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinciFilipina: Perubahan Tanpa Ideologi Mendasar
Filipina: Perubahan Tanpa Ideologi Mendasar Arief Budiman * DALAM ilmu sosial, ada dua pandangan besar yang menjelaskan suatu perubahan masyarakat. Pertama, pandangan yang menyatakan perubahan disebabkan
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI MODERNISASI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Hasil Kajian Klasik Teori Modernisasi
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH
SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH DEFINISI Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciBAB! PENDAHULUAN. Dalam Kurikuium Berbasis Kompetisi (KBK) Sekolah Dasar,
BAB! PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikuium Berbasis Kompetisi (KBK) Sekolah Dasar, pengertian llmu Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang - merupakan penyederhanaan, adaptasi,
Lebih terperinciDampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa
Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa Arief Budiman * PADA akhirnya, harga BBM dinaikkan juga pada tanggal 12 Januari 1984. banyak orang kemudian berkomentar, bahwa kenaikan ini
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi
Lebih terperinciMenyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM
Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM Mempersoalkan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu hal yang tidak mudah. Apalagi kita sebagai bangsa Indonesia,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia
90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/08/73/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciSosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH[1].
KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH[1]. WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN Salah satu persyaratan diterimanya status sebuah negara adalah adanya unsur warganegara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan kelompok yang sangat berpotensi untuk bertindak agresif. Remaja yang sedang berada dalam masa transisi yang banyak menimbulkan konflik, frustasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 54/10/73/Th. X, 3 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya. Untuk mengarahkan deskripsi kepada kesimpulan penelitian terhadap respon
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum tahun an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebelum tahun 1970-1980-an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan Brebes adalah sebagai petani atau buruh tani, mereka bercocok tanam padi dan bawang merah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016
No. 57/10/17/Th. VII, 3 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 18,26 juta. Nilai Ekspor ini mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika
Lebih terperinciNEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional,
Lebih terperinciTEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW
TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW A. TEORI ROSTOW Teori pembangunan ekonomi Rostow pada mulanya dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956), kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic
Lebih terperinciUlangan Formatif Ketiga
Ulangan Formatif Ketiga Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan SEMESTER DUA Kelas : VI ( Enam ) 1. Berilah tanda silang (x) pada huruf jawaban yang paling benar! 1. Politik luar negari Indonesia adalah...
Lebih terperinciDinamika Masyarakat dan Kebudayaan (1) Pengantar Antropologi
Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan (1) Pengantar Antropologi Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Konsep pergeseran atau perubahan masyarakat dan kebudayaan Proses belajar kebudayaan sendiri Evolusi sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pemikiran itu Takano Fusataro, salah satu pelopor Gerakan Buruh Jepang, mengemukakan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Buruh merupakan fondasi bagi perkembangan industri serta perkembangan suatu negara pada umumnya. George Gunton mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Wealth and Progress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia saat ini telah dijumpai beberapa warga etnis seperti Arab, India, Melayu apalagi warga etnis Tionghoa, mereka sebagian besar telah menjadi warga Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku bullying dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak Indonesia. Kasus bullying yang sering dijumpai adalah kasus senioritas atau adanya intimidasi
Lebih terperinciSEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA A. Sejarah Perkembangan Bahasa Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 40/07/73/Th. IX, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. X, 1 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. datangnya era global dan pasar bebas yang penuh dengan persaingan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu tercapainya
Lebih terperinciBPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2009
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 139/10/21/Th. IV, 1 Oktober 2009 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2009 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciMISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA
MISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA 1. Menjadi institusi keilmuan yang unggul dalam pengkajian strategis, terutama di bidang kajian ilmu administrasi negara. 2. Menjadi institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasca kekalahannya dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha untuk bangkit kembali menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Usaha Jepang untuk bangkit kembali dilakukan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 21/04/72/Th. XVIII, 01 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Februari 2015, Nilai Ekspor US$ 6,18 Juta dan Impor US$ 21,25 Juta Selama Februari 2015, total ekspor senilai
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) melalui Pintu Masuk Makassar menurut Kebangsaan
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 23/05/73/Th. X, 2 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korea Selatan termasuk salah satu negara yang sangat unik dan menarik untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan kehidupan bermasyarakatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kualitas sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat satu dan dua maka Negara Indonesia menjamin kebebasan berserikat dan berkeyakinan. Bahwa agama Katolik adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukuman adalah menciptakan pribadi anak yang disiplin karena dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukuman adalah menciptakan pribadi anak yang disiplin karena dengan hukuman anak lebih banyak mengingat hal-hal negatif yang tidak boleh dilakukan, daripada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 19/04/73/Th. X, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah *
Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah * Farchan Bulkin 1. Gejala kelas menengah dan sektor swasta tidak bisa dipahami dan dianalisa tanpa pemahaman dan analisa kapitalisme. Pada mulanya, dewasa ini
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dewasa ini masih banyak lulusan perguruan tinggi yang masih berstatus sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator). Keadaan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011
39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi mencakup seluruh kehidupan manusia di dunia, terutama dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya. Budaya bangsa asing perlahan-lahan menghilangkan budaya
Lebih terperinciIV. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANDRI HELMI M, SE., MM.
IV. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANDRI HELMI M, SE., MM. Introduction Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi ini diklasifikan sebagai teori modernisasi. Artikel Walt Whitman Rostow yang dimuat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa kita hindari. Revolusi di berbagai bidang baik dalam bidang teknologi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang telah ada saat ini adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Revolusi di berbagai bidang baik dalam bidang teknologi, informasi
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/2 Standar : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi
Lebih terperinciAmerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949
Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh
Lebih terperinciDr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.
Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-9 (01) Sejarah Lahirnya Teori Modernisasi lahir sebagai produk sejarah 3 peristiwa penting setelah masa perang dunia II, yaitu:
Lebih terperinciKISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS
2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011
46/09/51/Th. V, 5 September PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 283.524 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 279.219
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Tenggara, yakni Association South East Asian Nations atau yang dikenal
BAB V KESIMPULAN Malaysia merupakan negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, sebagai negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, Malaysia merupakan salah satu pendiri organisasi di kawasan Asia Tenggara,
Lebih terperinciPara filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.
Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama
Lebih terperinciBAB VII KEPEMIMPINAN
BAB VII KEPEMIMPINAN 7.1 Pengantar Secara umum konsep kekuasan, wewenang, dan kepemimpinan senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana maupun yang telah kompleks, jadi menarik untuk
Lebih terperinciKERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 02 Sesi KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang menilai Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antarbudaya dengan baik. kemampuan komunikasi antarbudaya (Samovar dan Porter, 2010: 360).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia bisnis yang ada membuat banyak perusahaan asing hadir di Indonesia. Berbagai perusahaan yang bergerak di bidang seperti telekomunikasi, transportasi,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
MEMBANGUN GENERASI PEMBELAJAR UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) NURUL CHALIM STKIP PGRI Jombang nurulchalim.ppkn2013@gmail.com ABSTRAK Tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara
Lebih terperinciKONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008
KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia
Lebih terperinciSurat Kabar Harian BERITA NASIONAL, terbit di Yogyakarta, Edisi 14 Juni RANKING KOMPETISI INDONESIA Oleh : Ki Supriyoko
Surat Kabar Harian BERITA NASIONAL, terbit di Yogyakarta, Edisi 14 Juni 1996 RANKING KOMPETISI INDONESIA Oleh : Ki Supriyoko Barangkali kita masih teringat akan pengalaman sekitar dua atau tiga tahun lalu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.
Lebih terperinciAsesmen Gender Indonesia
Asesmen Gender Indonesia (Indonesia Country Gender Assessment) Southeast Asia Regional Department Regional and Sustainable Development Department Asian Development Bank Manila, Philippines July 2006 2
Lebih terperinciKONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI
KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI Introduksi Perbedaan Latar belakang sejarah, status ekonomi, kepentingan nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Rendahnya tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar setelah China, India, dan Amerika Serikat. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terletak di Asia Tenggara dan secara geografis saling berdekatan. Kesamaan letak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia, Malaysia, dan Singapura merupakan negara-negara yang terletak di Asia Tenggara dan secara geografis saling berdekatan. Kesamaan letak geografis inilah yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 02/06/72/Th. XIV, 01 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH APRIL EKSPOR SENILAI US$ 17,22 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan il (angka sementara) dibanding bulan et (angka tetap)
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.
BAB VI KESIMPULAN Malcolm Fraser dilahirkan 21 mei 1930, dari keluarga petani dan peternak domba yang kaya, kakeknya Sir Simon Fraser adalah salah seorang pertama-tama dipilih sebagai senator mewakili
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI MATERI KE-3
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI MATERI KE-3 DEFINISI Kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. TEORI KEPEMIMPINAN
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM.
PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI BARU Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Teori Dependensi Baru Teori ini
Lebih terperinciSosiologi Pembangunan
Slamet Widodo Pembangunan Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terencana Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
Lebih terperinciANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL. Pokok Bahasan
ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL Pokok Bahasan Pasar dan Pembeli Global, dengan Bahasan : Kerjasana Ekonomi dan Pengaturan Perdagangan, Kejasama Ekonomi Regional, Karakteristik Pasar Regional, Pemasaran
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 56/11/72/Th. XV, 01 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH SEPTEMBER EKSPOR SENILAI US$ 32,12 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan ember (angka sementara) dibanding bulan us
Lebih terperinciTeori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow
Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori pembangunan ekonomi versi Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapat kritikan dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. timur China yang beribu kotakan di Taipei. Secara resmi memang banyak negara belum
BAB V KESIMPULAN Taiwan merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh kuat di kawasan Asia. Negara yang memisahkan diri dan merdeka dari China ini merupakan sebuah pulau di sebelah timur China yang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah bangsa yang mendapatkan nilai plus di mata dunia, sebagai bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan berjalan dengan sangat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 48/09/72/Th. XVI, 02 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH JULI EKSPOR SENILAI US$ 29,25 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan (angka sementara) dibanding bulan (angka tetap)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 33/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama April 2015, Nilai Ekspor US$ 42,75 Juta dan Impor US$ 9,21 Juta Selama April 2015, total ekspor senilai US$ 42,75
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 02/05/72/Th. XIV, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH MARET EKSPOR SENILAI US$ 17,22 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan et (angka sementara) dibanding bulan ruari (angka
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 35/06/73/Th. VIII, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. VIII, 2 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dunia merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya
Lebih terperinciA. PERKEMBANGAN EKSPOR
No. 03/01/81/Th. VI, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR & IMPOR MALUKU NOVEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Maluku bulan adalah sebesar US$ 11,27 juta, naik 60,54 persen dibandingkan nilai ekspor.
Lebih terperinciTindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam
Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam Presiden Barack Obama kembali menjejakkan kakinya di Indonesia. Tidak ke Jakarta sebagaimana November 2010
Lebih terperinciMANAJEMEN ILMIAH Frederick W. Taylor
MANAJEMEN ILMIAH Frederick W. Taylor Apa yang ingin dibuktikan di sini adalah prinsip manajemen ilmiah, ketika diterapkan, dan ketika ada waktu untuk membuatnya efektif, akan memberikan hasil besar dan
Lebih terperinciSEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG
Jurnal Sejarah. Vol. 1(1), 2017: 151 156 Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia DOI: 10.17510/js.v1i1. 59 SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG Sumber Gambar: Tempo.co Professor
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini penulis menyajikan kesimpulan berdasakan hasil penelitian yang penulis peroleh. Kesimpulan ini memaparkan beberapa pikiran pokok yang merupakan
Lebih terperinciBPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 135/09/21/Th. IV, 1 September 2009 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU JULI 2009 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Kepri
Lebih terperinciPELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.
PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA Sukses tidaknya kegiatan ekstrakurikuler OR di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari segi pelatih, peserta didik,
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI NAMA : RYAN AKBAR RAMADHAN NIM : 11.12.6308 KELOMPOK : J PRODI DAN JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia
Lebih terperinci