BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang telah direncanakan dan dilakukan secara berulang-ulang dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

KADAR NATRIUM SERUM PADA LATIHAN FISIK INTENSITAS RINGAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

HYDRATION & EXERCISE. 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

PENDAHULUAN. suatu usaha peternakan Domba Priangan sehingga penyebaran dari suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

PERBANDINGAN KADAR NATRIUM SERUM SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN AIR ALKALI PADA KELOMPOK DENGAN LATIHAN FISIK

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Manfaat Minum Air Putih

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: REISYA NURAINI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manfaat yang maksimal, maka ASI harus diberikan sesegera mungkin setelah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit. Perbedaan ini karena laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

III. METODE PENELITIAN. menggunakan pre dan post-test design. Pre-test pada penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi bedah sesar dengan status fisik ASA (American Society of Anesthesiologist)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

I. PENDAHULUAN. Senam Aerobik merupakan aktifitas fisik yang mudah dilakukan dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

KADAR KALIUM SERUM PADA LATIHAN FISIK INTENSITAS SEDANG MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dihindari, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

KADAR KLORIDA SERUM PADA LATIHAN FISIK INTENSITAS SEDANG MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. dan biokimia pada jaringan atau organ yang dapat mempengaruhi keadaan

BAB I PENDAHULUAN. dan paling banyak ditemui menyerang anak-anak maupun dewasa. Asma sendiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

PENDAHULUAN. dagingnya untuk dikonsumsi oleh manusia, yang selanjutnya meningkat untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan

BAB 1 PENDAHULUAN. saliva yaitu dengan ph (potensial of hydrogen). Derajat keasaman ph dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, hampir semua proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Matahari memungkinkan adanya siklus hujan,penentu cuaca dan iklim.

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan,

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi

NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS

Lembar Pengesahan METODA REHIDRASI USATF SEBAGAI METODE ALTERNATIF PEMULIHAN CAIRAN TUBUH. Oleh: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO.

I. PENDAHULUAN. Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot skelet bekerja berat dalam melakukan

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

ZAT TAMBAHAN DALAM OBAT SUNTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya.

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Exercise (latihan fisik) merupakan gerakan yang dilakukan dengan struktur tertentu yang telah direncanakan dan dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk memelihara atau meningkatkan kualitas fungsi tubuh manusia seperti kebugaran atau kesehatan tubuh. 1,2 Latihan fisik akan memberikan efek pada keadaan fisiologis tubuh, sehingga homeostasis tubuh akan terganggu. Tubuh akan berusaha untuk melakukan beberapa kompensasi untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Salah satu yang terjadi saat latihan fisik adalah terjadi pengeluaran keringat yang berlebihan. Keringat dikeluarkan dengan tujuan untuk mendinginkan peningkatan suhu pada tubuh. 1,3 Gerakan tubuh saat latihan fisik ditimbulkan oleh otot-otot skeletal yang bekerja dan mengakibatkan pengeluaran energi. Sekitar 70-80 % energi yang dikeluarkan akan dikonversikan menjadi panas tubuh. Untuk mengatasi panas yang berlebihan, aliran darah ke kulit akan ditingkatkan sehingga panas yang ada di darah dapat dipindahkan ke permukaan kulit. Kelenjar keringat akan terstimulasi untuk menghasilkan air keringat di permukaan kulit pada saat suhu tubuh meningkat. Panas tubuh yang dipindahkan akan menguapkan air keringat di permukaan kulit, sehingga panas akan dibuang ke lingkungan bersamaan dengan penguapan air keringat, yang berarti akan menurunkan suhu tubuh. 3,4 Pengeluaran air melalui keringat bergantung pada suhu lingkungan dan derajat aktivitas fisik. Cuaca panas akan menyebabkan air dikeluarkan melalui 1

2 keringat sekitar 100 ml. Semakin tinggi intensitas latihan fisik maka jumlah keringat yang dikeluarkan juga semakin besar. Air keringat ini berasal dari hasil metabolisme dan konsumsi cairan dan makanan. Air keringat ketika keluar juga akan menyebabkan perubahan sejumlah elektrolit makro, salah satunya adalah natrium. 4 Beberapa penelitian menunjukkan adanya perubahan natrium serum setelah melakukan latihan fisik. Penelitian Lesar et al menunjukkan hanya sebagian dari responden yang mengalami penurunan kadar natrium setelah latihan fisik. 5 Penelitian lain yang dilakukan oleh Wahyudi et al yang meneliti kadar natrium dan kalium menunjukkan penurunan yang bermakna pada kadar natrium setelah latihan fisik, namun kadar kalium tidak mengalami perubahan yang bermakna setelah latihan fisik. 6 Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terjadi perubahan pada kadar natrium serum pada saat latihan fisik karena natrium merupakan elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler, sehingga menyebabkan jumlah natrium yang keluar dari tubuh cukup banyak. Asupan cairan yang dapat mencegah perubahan kadar natrium serum dan elektrolit lainnya diperlukan untuk menjaga homeostasis tubuh manusia. Dewasa ini, telah banyak masyarakat yang mengkonsumsi air alkali. Air alkali merupakan air yang memiliki ph basa/alkali (ph ±8). Air alkali dibuat dengan menggunakan sebuah mesin elektrolisis air. Banyak manfaat yang diberikan dari air alkali, seperti dapat menjadi antioksidan bagi tubuh dengan membersihkan ROS pada sel tubuh. 7 Akibat lain dari konsumsi air alkali adalah menyebabkan perubahan pada elektrolit serum, seperti natrium, kalium, klorida dan kalsium, sesuai dengan penelitian

3 Watanabe et al 8. Peningkatan jumlah natrium dan kalium serum setelah diberi asupan air alkali juga terjadi pada penelitian Wynn et al, di mana pemberian air alkali memberikan efek setelah diberikan selama empat minggu. 9 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh pemberian air alkali terhadap kadar natrium serum pada kelompok dengan latihan fisik. 1.2 Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas disusun rumusan penelitian sebagai berikut: Apakah pemberian air alkali berpengaruh pada perubahan kadar natrium serum pada kelompok dengan latihan fisik? Permasalahan umum tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi permasalahan khusus sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan kadar natrium serum sebelum dan setelah pemberian air alkali pada kelompok dengan latihan fisik? 2. Apakah ada perbedaan kadar natrium serum sebelum dan setelah pemberian air biasa pada kelompok dengan latihan fisik? 3. Apakah ada perbedaan kadar natrium serum antara kelompok dengan pemberian air alkali dan air biasa? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk membuktikan pengaruh pemberian air alkali terhadap perubahan kadar natrium serum pada kelompok dengan latihan fisik.

4 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Menilai perbedaan kadar natrium serum sebelum dan setelah pemberian air alkali pada kelompok dengan latihan fisik. 2. Menilai perbedaan kadar natrium serum sebelum dan setelah pemberian air biasa pada kelompok dengan latihan fisik. 3. Menilai perbedaan kadar natrium serum antara kelompok dengan pemberian air alkali dan air biasa. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat untuk ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang manfaat pemberian air alkali terhadap fungsi tubuh khususnya keseimbangan kadar natrium dan cairan tubuh. Apabila terbukti bermanfaat pemberian air alkali dapat dianjurkan bagi kelompok yang melakukan latihan fisik untuk menjaga keseimbangan kadar natrium dan cairan tubuh. 1.4.2 Manfaat untuk pendidikan Proses penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk melatih berpikir secara logis dan sistematis dan mampu menyelanggarakan penelitian berdasarkan metode yang benar. 1.4.3 Manfaat untuk masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat konsumsi air alkali.

5 1.4.4 Manfaat untuk penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian Peneliti Judul Metodologi Hasil Wahyudi, Suryani Ginting, Charles Siregar, Chairul Yoel, Syahril Pasaribu, Munar Lubis 2008 6 Tifany S. Lesar, Youta A. Assa, Diana S. Purwanto 2014 5 Perubahan Kadar Natrium dan Kalium Serum Akibat Pemberian Glukosa 40% pada Latihan Fisik Akut Kadar Natrium Serum pada Latihan Fisik Intensitas Ringan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - Eksperimental - Variabel bebas: Glukosa 40% - Variabel terikat: Kadar natrium dan kalium serum sesudah latihan fisik akut - Preeksperimental one group pretest and posttest - Variabel bebas: Latihan fisik intensitas ringan - Variabel terikat: Kadar natrium serum Pemberian minuman yang mengandung glukosa 40% sebelum latihan fisik dapat mengatasi penurunan kadar natrium serum, sedangkan kadar kalium tidak terpengaruh Kadar natrium serum responden normal, baik sebelum maupun sesudah melakukan latihan fisik. Hanya sebagian dari responden yang mengalami penurunan kadar natrium Penelitian yang akan dilakukan memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan variabel bebas berupa pemberian air alkali pada responden selama satu minggu. Variabel terikat dari penelitian ini adalah kadar natrium serum yang diamati pada responden. Responden yang diberi

6 perlakuan pada penelitian ini adalah anak-anak usia 13-15 tahun yang merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama. Latihan fisik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan Harvard step test, berbeda dengan penelitian sebelumnya yang berupa berjalan di atas treadmill.