DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATAPENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK i ii iii iv v vi viii xiii xiv xv BAB1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah, 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Pembatasan Masalah 4 1.4 Tujuan Penelitian 5 1.5 Manfaat Penelitian 6 1.6 SLstematika Penulisan 7 BAB II LANDASAN TEORI 9 2.1 Tipe Lingkungan Manufaktur 9 2.1.1 Make To Stock 9 2.1.2 Make To Order 10 2.1.3 Assemble To Order 12 2.1.4 Engineering To Order 12 2.2 Konsep Dasar Penjadwalan ( Scheduling) 13 2.2.1 Pengertian Penjadwalan ( Scheduling) 13 vm
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATAPENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK i ii iii iv v vi viii xiii xiv xv BAB1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah, 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Pembatasan Masalah 4 1.4 Tujuan Penelitian 5 1.5 Manfaat Penelitian 6 1.6 SLstematika Penulisan 7 BAB II LANDASAN TEORI 9 2.1 Tipe Lingkungan Manufaktur 9 2.1.1 Make To Stock 9 2.1.2 Make To Order 10 2.1.3 Assemble To Order 12 2.1.4 Engineering To Order 12 2.2 Konsep Dasar Penjadwalan ( Scheduling) 13 2.2.1 Pengertian Penjadwalan ( Scheduling) 13 vm
2.2.2 Tujuan Penjadwalan 16 2.2.3 Klasifikasi Penjadwalan Produksi 16 2.2.4 Kriteria dan Asumsi dalam Penjadwalan Produksi 25 2.2.5 Gangguan dalam Penjadwalan pada Shop Floor 34 2.3 job Shop Scheduling, 35 2.3.1 Pengertian job Shop Scheduling 35 2.3.2 Model Penjadwalan job Shop Multi Due Date 36 2.4 Pendekatan Penjadwalan Backward dalam Kerangka Penjadwalan Forward 41 2.5 Perencanaan Produksi 43 2.5.1 Lead Time 44 2.5.2 Bill Of Material 44 2.5.3 Routing, 47 2.5.4 Peta Proses Operasi ( Operation Process Chart) 47 2.6 Group Technology 50 2.6.1 Konsep Dasar Group Technology 50 2.6.2 Metode Klasifikasi 52 2.6.3 Metode Analisis Cluster 53 2.6.4 Metode Pengelompokan 53 2.6.5 Formulasi Matrik dalam Pendekatan Group Technology 57 2.7 Konsep Pemodelan Integer Linear Programming 58 2.7.1 Pembangunan Model 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 63 3.1 Studi Kepustakaan dan Observasi Pendahuluan 65 3.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah 67 3.3 Pengumpulan Data, 67 IX
3.3.1 Obyek Penelitian dan Tempat Penelitian 67 3.3.2 Data-data yang Dibutuhkan 68 3.3.2.1 Data Primer 68 3.3.2.2 DataSekunder 69 3.4 Pengolahan Data 69 3.4.1 Penjadwalan pada Kondisi Awal di Perusahaan 69 3.4.2 Penjadwalan menggunakan Mix Integer Linear Programming tanpa Aplikasi Group Technology 69 3.4.3 Pengelompokan Part-Mesin 70 3.4.4 Penjadwalan menggunakan Mix Integer Linear Programming dengan Aplikasi Group Technology 70 3.5 Analisis 71 3.6 Kesimpulan dan Saran 71 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 72 4.1 Pendahuluan.72 4.2 Profil Perusahaan 72 4.3 Pengumpulan Data 73 4.3.1 Sistem Penjadwalan di Lantai Produksi Perusahaan 74 4.3.2 Data Input untuk Penjadwalan 76 4.3.2.1 Mesin-mesin yang Dibutuhkan 76 4.3.2.2 Struktur Produk ( BOM) 78 4.3.2.3 Routing Pekerjaan atau UrutanMesin dan Part yang Akan Dijadwalkan 79 4.3.2.4 Data Waktu Proses setiap Part pada Setiap Mesin 81 4.3.2.5 Data Jumlah Order yang Dipesan Konsumen 85
4.3.2.6 Data Due Date yang Telah Ditetapkan 85 4.4 Pengolahan Data 85 4.4.1 Penjadwalan pada Kondisi Awal Perusahaan 85 4.4.2 Penjadwalan fob Shop Multi Due Date menggunakan Mix Integer Linear Programming tanpa Aplikasi Group Technology 97 4.4.3 Pengelompokan Part-Mesin 113 4.4.3.1 Pengelompokan part-mesin pada Kondisi Awal 114 4.4.3.1.1 Menghitung Grouping Efficiency untuk Matrik Awal 114 4.4.3.2 Pengelompokan Part-Mesin Usulan 116 4.4.3.2.1 Penentuan Matrik Final 116 4.4.3.2.2 Menghitung Grouping Efficiency Untuk Matrik Usulan 117 4.4.4 Penjadwalan fob Shop Multi Due Date menggunakan Mix Integer Linear Programming dengan Aplikasi Group Technology 120 BABV PEMBAHASAN 139 5.1 Analisa Penjadwalan pada Kondisi Awal di Perusahaan..139 5.2 Analisa Penjadwalan job Shop Multi Due Date menggunakan Mix Integer Linear Programming tanpa Aplikasi Group Technology 142 5.3 Analisa Pengelompokan Part-Mesin pada Kondisi Awal..144 5.3.1 Menghitung Grouping Efficiency untuk Matrik Awal, 144 5.4 Analisa Pengelompokan Part-Mesin Usulan 145 5.4.1 Penentuan Matrik Final 145 XI
5.4.2 Menghitung Grouping Efficiency untuk Matrik Awal 146 5.5 Analisa Penjadwalan job Shop Multi Due Date Aplikasi Group Technology 147 5.6 Perbandingan Hasil pengelompokan Part-Mesin pada Kondisi Awal dengan Usulan 149 5J Perbandingan Hasil Penjadwalan antara Penjadwalan pada Kondisi Awal, Penjadwalan job Shop Multi Due Date menggunakan Mix Integer Linear Programming tanpa Aplikasi Group Technology dan dengan aplikasi Group Technology 149 BABVIPENUTUP 155 6.1 Kesimpulan. 155 6.2 Saran 156 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xn
DAFTAR TABEL Label 2.1 Aturan prioritas 28 Tabel 2.2 Simbol pemodelan peta proses operas! 48 Tabel 4.1 Jam kerja karyawan CV. Terace Jaya Furniture 73 Tabel 4.2 Jenis mesin yang digunakan dan fungsinya 76 Tabel 4.3 Matrik urutan proses awal 80 Tabel 4.4 Routing part/job awal 80 Tabel 4.5 Matrik waktu proses 81 Tabel 4.6 Waktu proses assembly danfinishing 82 Tabel 4.7 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 1 pada kondisi awal 86. Tabel 4.8 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 2 pada kondisi awal 87 Tabel 4.9 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 3 pada kondisi awal 87 Tabel 4.10 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 4 pada kondisi awal 88 Tabel 4.11 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 5 pada kondisi awal 88 Tabel 4.12 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 6 pada kondisi awal 89 Tabel 4.13 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 7 pada kondisi awal 89 Tabel 4.14 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 8 pada kondisi awal 90 xiu
Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Label 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Urutan dan waktu proses pengerjaan assembly dan finishing pada kondisi awal 90 Urutan pengerjaan part/job pada kondisi awal disetiap mesin 95 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 1 menggunakan Mix Integer Linear Programming 105 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 2 menggunakan Mix Integer Linear Programming 106 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 3 menggunakanmix Integer Linear Programming 106 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 4 menggunakan Mix Integer Linear Programming 107 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 5 menggunakan Mix Integer Linear Programming 107 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 6 menggunakan Mix integer Linear Programming 108 Urutan dan waktu prosespengerjaan di mesin 7 menggunakan Mix Integer Linear Programming 108 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 8 menggunakan Mix Integer Linear Programming 108 Urutan dan waktu proses pengerjaan assembly dan finishing menggunakan Mix Integer Linear Programming 109 Incidence matrix -\ 14 Incidence matrix yang sudah dikelompokkan 114 Matrik final 116 xiv
Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31 Tabel 4.32 Tabel 4.33 Tabel 4.34 Tabel 4.35 Tabel 4.36 Tabel 4.37 Tabel 4.38 Pengelompokan matrik final 117 Routing part/job usulan, 119 Perubahan urutan pengerjaan 121 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 1 aplikasi Group Technology 131 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 2 aplikasi Group Technology 131 Urutan dan waktu prosespengerjaan di mesin 3 aplikasi Group Technology 132 Urutan dan waktuproses pengerjaan di mesin 4 menggunakan Mix integer Linear Programming dengan aplikasi Group Technology. 132 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 5 aplikasi Group Technology 133 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 6 aplikasi Group Technology 134 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 7 aplikasi Group Technology 134 xv
Label 4.39 Tabel 4.40 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5,5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Label 5.8 Tabel 5.9 Urutan dan waktu proses pengerjaan di mesin 8 aplikasi Group Technology Urutan dan waktu proses pengerjaan assembly dan finishing menggunakan Mix Integer Linear Programming ^34 dengan aplikasi Group Technology 135 Urutan pengerjaan part pada kondisi awal 140 Urutan pengerjaan part tanpa aplikasi Group Technology...142 Incidence matrix yang sudah dikelompokkan 144. Pengelompokan matrik final 145 Urutan pengerjaan part dengan aplikasi Group Technology -^47 Urutan pengerjaan part pada kondisi awal 151 Urutan pengerjaan part tanpa aplikasi Group Technology...152 Urutan pengerjaan part dengan aplikasi Group Technology, -^ Perbandingan slack time yang terjadi 153 xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2(a) Gambar 4.2(b) Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Ilustrasi layout mesin paralel multistage 18 Ilustrasi proses bertipeyor> shop 20 Ilustrasi lingkungan pure flow shop 21 Ilustrasi lingkungan general flow shop 21 Ilustrasi skipflow shop 22 Ilustrasi reentrantflow shop 22 Ilustrasi compoundflow shop 23 Ilustrasi lingkungan job shop, 36 Proses manufaktursebuahproduk 37 Kondisi penjadwalan pendekatan maju 42 Kondisi penjadwalanpendekatan mundur 42 Single level dan multi level Bill OfMaterial 46 Re-layout mesin secara fisik (physical cells ) 55. Re-layout mesin secara logika (logical cells ) 56 Matrik insiden mesin 57 Diagram alir penelitian 64 Struktur produk ( Bill OfMaterial) Outdoor Arm Chair..78 Operation Process Chart awal 83 Operation Process Chart awal 84 Gantt Chart penjadwalan pada kondisi awal di perusahaan 91 Gantt Chart penjadwalan menggunakan MILP tanpa pengelompokan part-mesw. HO Operation Process Chart setelah pengelompokan part-mesin 122 Gantt Chart penjadwalan menggunakan MILP dengan pengelompokan part-mesin 136 XVJl