APLIKASI GUI ( GRAPHICAL USER INTERFACE ) MATLAB SEBAGAI ANALISIS STABILITAS SISTEM BERORDE SATU PADA PENGENDALIAN PID LAPORAN PENELITIAN OLEH:

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC

SIMULASI KONTROL PID UNTUK MENGATUR PUTARAN MOTOR AC

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

SISTEM KENDALI HYBRID PID - LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

BAB II LANDASAN TEORI

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

PENERAPAN ALGORITMA KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE PADA SISTEM REAL TIME UNTUK MEMPELAJARI TANGGAPAN TRANSIEN

IV. PERANCANGAN SISTEM

SISTEM KENDALI HYBRID PID - LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

BAB III DINAMIKA PROSES

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

Makalah Seminar Tugas Akhir

BAB 2 LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

MINIATUR PENGENDALI TEKANAN LIQUID

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater

yang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting

PENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontrol PID (Proportional Integral Derivative)

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Oleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

SISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

PENGENDALI POSISI MOTOR DC DENGAN PID MENGGUNAKAN METODE ROOT LOCUS

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

Sadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP

Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi

Controller. Fatchul Arifin

II. PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab

Root Locus A. Landasan Teori Karakteristik tanggapan transient sistem loop tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop tertutupnya).

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Kesalahan Tunak (Steady state error) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 6

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

1.1. Definisi dan Pengertian

PENGATURAN POSISI MOTOR SERVO DC DENGAN METODE P, PI, DAN PID

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

DT-51 Application Note

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB

Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :

Bambang Siswanto Pasca Sarjana Teknik Pengaturan

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Choiruzzad Fahri NIM.

BAB 3. Sistem Pengaturan Otomatis (Level 2 sistem otomasi)

Simulasi Auto-Tuning PID Controller untuk Motor DC Menggunakan Metode Multiple Integrations

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

SISTEM KENDALI DIGITAL

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

Materi 10: PID Concepts

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

SIMULASI MATLAB UNTUK PERANCANGAN PID CONTROLER. Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM-Dinamika Bangsa - Jambi.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

Diah Ayu Oktaviani et al., PID Ziegler Nicholz Untuk Pengendalian Load Frequency Control PLTU Paiton Baru

Transkripsi:

1 APLIKASI GUI ( GRAPHICAL USER INTERFACE ) MATLAB SEBAGAI ANALISIS STABILITAS SISTEM BERORDE SATU PADA PENGENDALIAN PID LAPORAN PENELITIAN OLEH: ANDI KURNIAWAN NUGROHO, ST,MT SRI HERANURWENI,ST,MT BUDIANI DESTYNINGTIAS,ST,M.Eng Proyek Penelitian ini dibiayai oleh Universitas Semarang dengan Surat Perjanjian Nomor 103.21 / USM.HB / L / 2011 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG 2011

2 HALAMAN PENGESAHAN 1. a. Judul Penelitian : Aplikasi GUI ( Graphical User Interface ) Matlab Sebagai Analisis Stabilitas Sistem Berorde Satu Pada Pengendalian PID b. Bidang Ilmu : Kendali c. Kategori Penelitian : Pengembangan IPTEK 2. Ketua Peneliti a. Nama Peneliti dan Gelar : Andi Kurniawan N, ST,MT b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. Gol, Pangkat, dan NIS : IIIB / Muda / 06557003102076 d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Jabatan Struktural : Ka. Lab. Elektronika f. Fakultas/Jurusan : Teknik/ Teknik Elektro g. Univ/Akademi/Sekolah Tinggi : Universitas Semarang 3. Jumlah Anggota Peneliti : 2 Orang a. Nama Anggota I : 1. Sri Heranurweni,ST,MT b. Nama Anggota II : 2. Budiani Destyningtias,ST,M.Eng 4. Lokasi Penelitian : Lab. Elektronika 5. Jangka Waktu Penelitian : 3 Bulan 6. Sumber Biaya Penelitian : Universitas Semarang Mengetahui Dekan Fakultas teknik Semarang, Juni 2011 Ketua Peneliti (Ir. Supoyo, MT) (Andi Kurniawan N, S.T., M.T) NIS : 06557003102026 NIS : 06557003102076 Menyetujui, Ketua LPPM Universitas Semarang Wyati Saddewisasi,SE,MSi NIP. 196001191987032001

3 LEMBAR REVIEWER 1. a. Judul Penelitian : Aplikasi GUI ( Graphical User Interface ) Matlab sebagai Analisis Stabilitas Sistem Berorde Satu Pada Pengendalian PID b. Bidang Ilmu : Kendali c. Kategori Penelitian : Pengembangan IPTEK 2. Ketua Peneliti a. Nama Peneliti dan Gelar : Andi Kurniawan N, ST,MT b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. Gol, Pangkat, dan NIS : IIIB / Muda / 06557003102076 d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Jabatan Struktural : Ka. Lab. Elektronika f. Fakultas/Jurusan : Teknik/ Teknik Elektro g. Univ/Akademi/Sekolah Tinggi : Universitas Semarang 3. Jumlah Anggota Peneliti : 2 Orang a. Nama Anggota I : 1. Sri Heranurweni,ST,MT b. Nama Anggota II : 2. Budiani Destyningtias,ST,M.Eng 4. Lokasi Penelitian : Lab. Elektronika 5. Jangka Waktu Penelitian : 3 Bulan 6. Sumber Biaya Penelitian : Universitas Semarang Semarang, Juni 2011 Reviewer Ketua Peneliti (Ir. Akbar Nathief, MT) (Andi Kurniawan N, S.T., M.T) NIS : 06557003102026 NIS : 06557003102076

4 PRAKATA Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian dengan judul Aplikasi GUI ( Graphical User Interface ) Matlab sebagai Analisis Stabilitas Sistem Berorde Satu Pada Pengendalian PID. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Rektor Universitas Semarang yang telah memberian kesempatan untuk melaksanakan penelitian kepada penulis. 2. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 3. Dekan Fakultas Teknik Universitas Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis. 4. Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Semarang atas dukungan dan ijin kepada penulis. 5. Rekan rekan yang telah bekerja sama dengan baik selama melakukan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih belum sempurna, karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pihak lain yang memerlukannya. Semarang, Juni 2011 Penulis

5 ABSTRAK Suatu sistem kendali yang baik harus mempunyai ketahanan terhadap disturbance dan mempunyai respon yang cepat dan akurat. Sering terjadi permasalahan dalam sistem kendali PID bila dibuat sangat sensitif, maka respon sistem terhadap disturbance menghasilkan overshoot/undershoot yang besar sehingga kemungkinan dapat terjadi osilasi semakin tinggi. Bila dibuat kurang sensitif memang akan menghasilkan overshoot/undershoot kecil, tetapi akibatnya akan memperpanjang recovery time. Dalam penelitian ini dibuat sistem berorde satu yang diwakili oleh rangkaian RC yang dipasang secara seri. Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan bahasa permrogram GUI ( Graphical User Interface ) dengan memasukkan parameter nilai Kp ( Kontanta Proposioanl ), Ki ( Konstanta Integral ), dan Kd ( Konstanta Diferensial ). Keluaran yang diinginkan dalam penelitian ini dihasilkan nilai overshoot yang kecil serta settling time yang cepat serta tidak terjadi osilasi. Kata kunci : Kendali PID, Orde satu, GUI, Kp,Ki,Kd, Overshoot, settling time,osilasi

6 I. Pendahuluan Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi kontrol derivatif. Masing-masing aksi kontrol ini mempunyai keunggulankeunggulan tertentu. Aksi kontrol proporsional mempunyai keunggulan risetime yang cepat, aksi kontrol integral mempunyai keunggulan untuk memperkecil error, dan aksi kontrol derivatif mempunyai keunggulan untuk memperkecil derror atau meredam overshot/undershot. Untuk itu agar kita dapat menghasilkan output dengan risetime yang tinggi dan error yang kecil kita dapat menggabungkan ketiga aksi kontrol ini menjadi aksi kontrol PID, dan pada penelitian ini sistem kendali yang digunakan adalah berbasis Matlab GUI. Pada industri-industri yang membutuhkan suatu sistem kontrol dengan kecepatan tinggi dan keakuratan data output, maka pemakaian aksi kontrol PID mungkin masih dianggap kurang memuaskan. Sebab jika menggunakan aksi kontrol PID didapatkan jika suatu kontroler di set sangat sensitif, maka overshot/undershot yang dihasilkan akan semakin peka, sehingga osilasi yang ditimbulkan akan lebih tinggi, sedangkan bila kontroler di set kurang peka maka terjadinya overshoot/undershoot dapat diperkecil, tetapi waktu yang dibutuhkan akan semakin lama, dan ini akan menjadikan suatu masalah dalam suatu proses industri.

7 II. Tinjauan Pustaka 2.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengatur pengontrolan suatu plant dengan cara mengatur input-nya. Semua sistem kontrol memliliki kontroler dan actuator. Input pada kontroler biasanya disebut sebagai set point. Actuator pada alat elektromekanik mengambil sinyal dari kontroler dan diubah dalam bentuk mekanik. Diagram blok sistem kontrol secara umum terdapat pada gambar di bawah ini. Sistem kontrol dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu sistem kontrol loop terbuka ( open loop ) dan sistem kontrol tertutup ( closed loop ). Perbedaan sistem kontrol loop terbuka dan sistem kontrol loop tertutup ada tidaknya feedback pada sistem. Jika suatu sistem memiliki feedback, maka output-nya akan berpengaruh pada proses kontrol. Kebanyakan sistem kontrol menggunakan istilah error sebagai feedback bagi sistem. Error adalah perbedaan dari nilai SP ( Set Point ) dan PV ( Present Value).

8 2.1.1. Sistem Kontrol Loop Terbuka Sistem kontrol loop terbuka ini bekerja sesuai dengan kondisi yang ditentukan sebelumnya. Sistem kontrol loop terbuka ini tidak dapat melakukan koreksi terhadap dirinya, karena tidak mempunyai feedback dari output. Berikut ini adalah contoh dari sistem kontrol loop terbuka. Pada kasus ini, pergerakan lengan robot adalah prosesnya, dan posisi sudut lengan adalah variable process. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa motor berputar sebesar 5 o per detik. Asumsinya, kontrol segera menggerakkan arm dari 0 o sampai 30 o, maka kontroler akan mengirimkan pulsa kepada motor selama 6 detik. Dalam keadaan ideal motor akan berputar dalam waktu 6 detik dan kemudian berhenti. Tetapi faktanya motor hanya berotasi 25 o dalam waktu 6 detik. Pada hasilnya terdapat error sebesar 5 o, dalam hal ini kontroler tidak mengetahuinya dan tidak melakukan perbaikan.

9 2.1.2. Sistem Konrol Loop Tertutup Sistem kontrol loop tertutup ini memiliki hasil yang jauh lebih baik dari sistem kontrol loop terbuka. Hal ini disebabkan karena pada sistem ini terdapat feedback atau umpan balik dari output-nya sehingga sistem kontrol ini dapat mengatur dan melakukan aksi mengoreksi bagi dirinya sendiri. Sistem kontrol loop tertutup ini memiliki tugas untuk mengendalikan plant dan membandingkan hasil output-nya dengan set point-nya, jika terjadi error maka sistem kontrol tertutup ini akan menggunakan error tersebut untuk melakukan aksi mengoreksi sehingga sistem kontrol ini dapat memperbaiki output-nya dan dapat mencapai set point-nya. Berikut ini adalah gambar dari sistem kontrol loop tertutup;

10 2.2. Klasifikasi Sistem Kontrol 2.2.1. Kontrol Dua Posisi atau on off Pada sistem kontrol dua posisi hanya terdapat dua posisi on dan posisi off. Kontrol dua posisi ini relatif murah sehingga banyak digunakan, baik dalam kehidupan sehari hari maupun di dalam dunia industri. 2.2.2. Kontrol Proposional Pada sistem kontrol proporsional ini hubungan antara output dan error adalah sebagai berikut : M (t) = Kp. e(t)... ( 2.1 ) Fungsi alihnya dalam transfromasi Laplace adalah sebagai berikut : ( ) ( ) =... ( 2.2 ) Salah satu dari ketiga mode unit kontrol yang paling populer dan paling banyak dipakai adalah unit kontrol P. Seperti yang tercermin dari namanya, besar outputunit kontrol P selalu sebanding dengan besarnya input. Bentuk dari transfer function sangat sederhana dan bentuk diagram bloknya juga sederhana. Seperti yang tergambar alam gambar 2.4. Unit kontrol P adalah unit kontrol yang paling banyak dipakai, baik dalam bentuk pengendali tunggal maupun dengan kombinasi mode integral ( I ) dan differensial ( D ).

11 O = Gc. i... ( 2.3 ) Gain ( Gc ) unit kontrol Proporsional bisa berupa bilangan pecahan. Besarnya tetap, linier pada semua daerah kerja dan tidak tergantung pada fungsi waktu. Sepintas istilah gain memberikan kesan bahwa ada penguatan dan pembesaran sinyal. Istilah gain biasanya jarang dipakai, biasanya menggunakan istilah Proportional Band ( PB ), dimana : Gc = %... ( 2.4 ) Gain atau disebut dengan PB, dapat diatur besarnya sesaui dengan kebutuhan. Dari persamaan 2.4 diketahui bahwa gain ( Gc ) berbanding terbalik dengan PB, kalau gain semakin kecil maka PB semakin besar. Kekurangan dari pengendalian proporsional adalah timbulnya offset, dimana besarnya offset tergantung pada besarnya gain elemen-elemen di dalam loop serta Proportional Band ( PB ). Hal ini disebabkan oleh sifat dasar pengendali proporsional yang membutuhkan error yang menghasilkan output. 2.2.3. Kontrol Pengendali Integral Kalau diteliti lebih seksama, offset dapat terjadi di pengendali proporsional ( karena selalu membutuhkan error ). Jadi untuk menghilangkan offset, diperlukan sebuah pengendali yang lain ( yang dapat menghasilkan output walaupun padanya tidak diberikan input ). Dengan kata lain, diperlukan pengendali yang menghasilkan output lebih besar atau lebih kecil dari bilangan tetap ( B ) pada saat input ( error ) sama dengan nol. Pengendali yang memenuhi kreiteria ini adalah pengendali integral, disingkat I.

12 Sifat dasar pengendali integral, yang dapat mengeluarkan output pada saat input sama dengan nol, adalah sifat dari unitintegrator yang prinsipnya sama dengan sifat elemen proses orde satu. Transfer function dari unit kontrol integral adalah sebagai berikut O = +... ( 2.5 ) Dimana : O = output e = error ( input dari unit kontrol ) Tr = integral time B = Bilangan tetap ( yang merupakan bias atau hasil dari integral sebelumnya ) Gc = gain dari controller Besarnya integral time ( Tr ) dinyatakan dalam satuan minute / repeat. Artinya, sebuah pengendali integral dengan Gc = 1, dikatakan mempunyai integral time 2 minute / repeate apabila pengendali memerlukan waktu 2 menit untuk mencapai output sama dengan input. Jadi unsur yang diperhatikan dalam hal ini adalah unsur waktu ( time ). Sebaliknya jika nilai minute / repeat kecil, reaksi pengendali akan semakin cepat atau semakin sensitif. Kalau sebaliknya nilai time / repeat besar, pengendali akan semakin lambat, atau pengendali akan kurang sensitif. Integral time yang kecil pada dasarnya lebih menguntungkan. Walaupun, seperti PB yang kecil, integral time yang yang kecil akan membuat

13 loop lebih mudah berisolasi. Itu berarti bahwa keadaan tidak stabil akan menjadi lebih mudah terjadi apabila integral time dibuat terlalu kecil. Gambar.2.5. Diagram Kotak Pengendali Integral Aplikasi pengendali dalam suatu pengaturan loop tertutup ditunjukkan pada gambar di bawah menunjukkan menggunakan persamaan plant orde satu. R(s) + - E (s) 1 + 1 Gambar 2.6. Aplikasi pengendali pengaturan loop tertutup Bila sinyal masukan R (s) adalah fungsi tangga satuan, maka besarnya kesalahan keadaan tunak pada pengendali integral adalah E (s) =...(2.6) E (s) = lim...(2.7)

14 Berdasarkan rumus terbukti bahwa pengendali integral mampu menghilangkan offset pada keadaan tunak. 2.2.5 Pengendali Turunan (derivative) Pengendali turunan memberikan respon terhadap laju perunbahan sinyal kesalahan penggerak dan dapt menghsilkan koreksi berarti sebelum sinyal kesalahan penggerak menjadi terlalu besar. Jadi, pengendali turunan mendahului sinyal kesalahan penggerak, mengawali aksi koreksi dini, dan cenderung memperbesar kestabilan sistem. Walaupun pengendali turunan tidak mempengaruhi kesalahan keadaan tunak secara langsung, akan tetapi menambah redaman system sehingga memungkinkan penggunaan harga penguatan K yang lebih besar sehingga akan memperbaiki ketelitian keadaan tunak. Persamaan keluaran untuk pengendali turunan adalah ( ) = ( )... (2.8) Aplikasi pengendali turunan dalam suatu system pengaturan loop tertutup ditunjukkan pada gambar di bawah dengan menggunakan persamaan plant orde satu. R (s) + - E (s) K ds 1 Gambar 2.7 Aplikasi Pengendali Turunan pada sistem pengaturan loop tertutup

15 2.2.6. Pengendali PID PID Digital pada dasarnya merupakan suatu proses dari suatu program yang dijalankan/diexecute dengan menggunakan komputer, dimana kita memasukkan nilai Setting Point (SP) dan Present Value (PV), yang kemudian data yang didapatkan diproses sehingga error yang didapatkan sama dengan 0, atau nilai Setting Point = Present Value. Untuk dapat mengimplementasikan sistem kendali PID pada komputer, PID harus diubah ke dalam persamaan diskrit : ( 2.9 ) kemudian diturunkan ( 2.10 ) ( 2.11 ) dikali dengan Ts, sehingga ( 2.12 ) ( 2.13 )

16 Harga Vo merupakan harga perubahan output yang didapat dari output sekarang dikurangi dengan output sebelumnya. Vo = Von - Von-1... ( 2.14 ) begitu juga pada perubahan error e = en en-1... ( 2.15) Sehingga persamaannya menjadi : ( 2.16 ) Pada kondisi akhir, perubahan pada error sebelumnya dapat didistribusikan menjadi : ( 2.17 ) Kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan, menjadi : ( 2.18 ) Hasil akhir dari persaman PID yaitu : ( 2.19 )

17 Keterangan : Vo = Output Von-1 = Ouput sebelumnya Kp Ki Kd en en-1 en-2 Ts = Konstanta Proporsional = Konstanta Integral = Konstanta derivative = Error sekarang = Error 1 kali sebelumnya = Error 2 kali sebelumnya = Time Sampling Gambar 2.8 Blok Diagram Kendali PID Untuk mendapatkan harga-harga Kp, Ti(=1/Ki), Td(=Kd) menurut Ziegler nichols ditentukan oleh kurva proses reaksi, dimana sistem dijalankan secara open loop. L = Time lagging T = Time konstan

18 Gambar 2.9 Kurva Proses Respon Motor DC Hasil akhir dari persaman PID yaitu : ( 2.20 ) Perhitungan auto tuning PID menurut Ziegler Nichols dapat dicari dengan persamaan : ( 2.21 ) ( 2.22 ) ( 2.23 )

19 Keterangan : Kp = dalam Rise Time mengalami pengurangn sehinggga menyebabkan nilai di overshoot mengalami perubahan yang signifikan yang terlihat di setting time mak s-s error berkurang. Ki = berbeda dengan ki bila ki terlihat dari setting time bila mengalami penambahan mka s-s error tidak mencapai perubahan yang diinginkan sehingga mengalami eliminate. Kd = terlihat dari perubahan pada rise time yang membuat overshoot berkurang dan bial setting time berkurang maka s-s error mengalami perubahan. Dari tabel di atas maka dapat diketahui karakteristik dari tiap tipe kontrol. Berikut adalah karakteristik dari tiap tipe kontrol : 1. Proportional Control ( Kp ) mempunyai efek untuk mengurangi rise time dan juga mempunyai efek untuk mengurangi steady state error. 2. Integral Control ( Ki ) mempunyai efek untuk menghilangkan steady stateerror tetapi memuat respon transient semakin buruk.

20 3. Derivative Control ( KD ) mempunyai efek untuk menambah kestabilan sistem, mengurangi overshoot dan memperbaiki respon transient. III. Tujuan Penelitian 1. Melakukan pemrograman matlab berbasis GUI untuk menganalisis unjuk kerja sistem berorde satu terutama dalam penelitian ini diujicobakan rangkaian seri RC. 2. Menganalisis respon keluaran fungsi waktu, sehingga dihasilkan kondisi sistem orde satu yang stabil IV. Konstribusi Penelitian 1. Mampu diaplikasikan pada pengendalian motor dc, sehingga dapat mengetahui stabilitas sistem tersebut dalam menghadapi faktor pembebanan. 2. Dapat diaplikasikan untuk sistem berorde tinggi.

21 V. Metode Penelitian Start Masukan Sistem Orde Satu Masukan Nilai Kp, Ki dan Kd Tidak Tanggapan stabil? Ya Plotting tanggapan sistem Stop Gambar 5.1. Diagram alir penelitian

22 Pada penelitian ini sistem sudah diketahui apakah sistem berode satu. Persamaan tersebut dimasukkan dalam Matlab GUI. Kemudian untuk mengetahui tanggapan sistem dengan mengubah besaran nilai Kp, Ki dan Kd. Keluaran yang akan dihasilkan berupa tanggapan yang stabil terhadap overshoot, osilasi serta waktu bangkit serta waktu kestabilan. VI. Hasil dan Analisis 6.1.Sistem Orde Pertama Pada sistem orde pertama secara fisik dapat menyajikan rangkaian RC, sistem termal, atau sistem lainnya. Diagram blok yang di sederhanakan dapat di lihat gambar sistem orde pertama hubungan masukan-keluaran diberikan oleh = ( ) ( ) = 1 + 1 Selanjutnya menganalisis respon 22ystem untuk masukan-masukan seperti langkah satuan. Dalam pembahasan, mengasumsikan bahwa syarat awalnya adalah nol. Dalam sistem orde pertama semua sistem yang mempunyai fungsi alih yang sama akan menunjukkan keluaran yang sama dalam memberikan respon masukan yang sama. Untuk setiap sistem fisik yang diperoleh, secara matematis respon dapat memberikan suatu interpretasi fisik.

23 Persamaan untuk rangkaian RC sistem orde pertama terlihat dari gambar di bawah : R C Ei(t) i(t) Eo(t) Gambar. 6.1. Sistem Rangkaian RC orde satu Ei = Er + Ec Ei = Er + Eo (t) Ei = 1. R + Eo Ei Eo = 1. R transf. laplace I(s) = Ei E0 R E0 = Ec = I 1 dt C E0 = I(s) Cs I(s) = E0. Cs E0. Cs = Ei E0 R R Cs E0 + E0 = Ei E0 (R Cs + 1) = Ei

24 E0 1 Ei R Cs + 1 Jika R = 1Ω C = 1F Maka Orde satu = E0 1 Ei R C s + 1 E0 1 Ei 1. 1. s + 1 E0 1 Ei s + 1 ei 1 R C s + 1 e0 Gambar. 6.2. Diagram Blok Rangkaian RC orde satu

25 6.2. Sistem Berbasis Close Loop. Pada sistem berbasis respon terlihat pada program GUI matlab dimana system berbasis close loop terdapat perbandingan antara tanpa PID dengan menggunakan PID. 6.2.1. Sistem Berbasis close LOOP Tanpa PID Pada program GUI terlihat gambar di bawah Gambar 6.3. Perancangan sistem pengendali tanpa menggunakan PID ei G (s) E0 H (s) Gambar 6.4. Skema pengendali tanpa menggunakan PID

26 Keterangan respon tanpa pid dengan dengan menunjukkan Kp=1, Ki=0, Kd=0, nilai waktu naik (tr) = 1,98 detik, waktu puncak (tp) = 3,74 detik dan nilai waktu turun (ts) = 9,6 detik, setting point = 0,5, overshoot maksimal (Mp) = 0,5 sehingga persen overshoot dihitung sebagai berikut: % Overshoot = 100% % Overshoot =... 100% % Overshoot = 0 6.2.2. Sistem Berbasis close LOOP menggunakan PID Pada program GUI terlihat gambar di bawah mp sp tr tp ts Gambar 6.5 Perancangan sistem pengendali menggunakan PID

27 Ei PID 1 S+1 E0 Gambar 6.6 Skema orde pertama pengendali menggunakan PID Keterangan respon pid menunjukkan Kp=17, Ki=200, Kd=0,15, nilai waktu naik (tr) = 0,1 detik, waktu puncak (tp) = 0,18 detik dan nilai waktu turun (ts) = 0,56 detik, setting point = 1,1 maksimal overshoot (Mp) = 1,2 sehingga persen overshoot dihitung sebagai berikut: % Overshoot = 100% % Overshoot =... 100% % Overshoot = 8.3 % Bahwa hubungan korelasi tersebut mungkin tidak sepenuhnya akurat karena Kp, Ki, dan Kd saling bebas. Pada kenyataannya, mengubah nilai satu variable yang dapat mengubah dua yang lainnya. Karena alasan tersebut, table hanya digunakan sebagai pengetahuan saat menentukan nilai Kp, Ki, dan Kd.

28 Tabel 6.1. Hasil Pengujian Kp, Ki, Kd : No Kp Ki Kd Gambar % Overshoot 1. 15,2 212 0,19 = Mp Sp x 100% Mp = 1,24 1,02 x 100% 1,24 = 17,7 % No Kp Ki Kd Gambar % overshoot 2. 18,27 164,2 0,17 = Mp Sp x 100% Mp = 1,18 1,02 x 100% 1,18 = 13,5 % 3. 10,4 200 0,17 = Mp Sp x 100% Mp = 1,36 1,00 x 100% 1,36 =26,4%

29 4. 18,2 167 0,23 = Mp Sp x 100% Mp = 1,18 1,00 x 100% 1,18 =15,2 % 5. 9 197 0,15 = Mp Sp x 100% Mp = 1,38 1,02 x 100% 1,38 = 26,1 % 6. 20 119 0,11 = Mp Sp x 100% Mp = 1,12 1,00 x 100% 1,12 = 10,7 % 7. 20 263 0,03 = Mp Sp x 100% Mp = 1,22 1,00 x 100% 1,22 = 18 %

30 8. 17 200 0,15 = Mp Sp x 100% Mp = 1,2 1,1 x 100% 1,2 = 8,3 % VII. Simpulan dan Saran 7.1. Simpulan 1. Dalam perhitungan pengenalan PID respon nilai Kp, Kd, dan Ki merupakan respon stabil 2. Amplitudo terendah = 1,2 dan Nilai % overshoot terkecil Kp=17, Kd=0,15 dan Ki=200 waktu naik (tr) = 0,1, waktu puncak (tp) = 0,18, waktu turun (ts) = 0,56,merupakan respon yang paling stabil yaitu 8,3 % karena tidak terjadi osilasi dan ketinggian maksimum overshootnya rendah. 3. Amplitudo tertinggi = 1,3 dan Nilai % overshoot terbesar Kp=10,4, Kd=0,17 dan Ki= 200 waktu naik (tr) = 0,8, waktu puncak (tp) = 0,18, waktu turun (ts) = 0,78,merupakan respon yang tidak stabil yaitu 26,4 % karena tidak terjadi osilasi tetapi maksimum overshootnya mengalami tinggi. 7.2 Saran 1. Pengenalan dan penguasaan pemrograman Matlab dan Circuit maker sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena sistem kendali yang berbasis kendali dan sejenisnya akan sering ditemui di dunia industri.

31 2. Model sistem pengaturan yang sudah dikembangkan ini bisa digunakan untuk mempelajari penggunaan teknik-teknik pengaturan yang lain dalam sistem pengedalian motor dc. Untuk melakukan ini blok PID kontroler Teknik-teknik yang bisa digunakan antara lain pemakaian neural networks, algoritma genetik, model reference adaptive, sliding control atau teknik kontrol yang lain. DAFTAR PUSTAKA 1. Agfianto, Eko Putra, PLC Konsep, Pemrogaman dan Aplikasi, Gava media, 2004 2. Guntereus, Frans, 1994, Sistem Pengendali Proses, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 3. Kontroler PID-Ziegler-Nichols pada Sistem Kontrol posisi berbasis komputer IBM-PC, http/www. Elektro Indonesia.com/, Maret 1998. 4. Mallesham, Gaddam, Rajani, Akula, Automatic Tuning Of PID Controller Using Fuzzy Logic, University College of Engineering, Osmania University, Hyderabad, India. 5. Ogata, Katsuhiko, 1997, Modern Control Engineering. Prentice Hall Intrenational. 6. Putranto, Agus, dan kawan-kawan, 2008, Teknik Otomasi Industri untuk SMK, Departemen Pendidikan Nasional

32 7. Pitowarno, Endro, 2006, Robotika : Desain, Kontrol, dan Kecerdasan Buatan, Andi,Yogyakarta. 8. Sumathi, Sivanandam, and Deepa, 2007, Introduction to FuzzyLogic using MATLAB, Springer-Verlag Berlin Heidelberg 9. http/www.mathworks.com