Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Pert 9 ASPEK ERGONOMIK DALAM INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

FASILITAS LABORATORIUM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

Sanitasi Penyedia Makanan

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1. RS Siti Khodijah Pekalongan

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Tips Mencegah LPG Meledak

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan

PETUNJUK PENGOPERASIAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

KUESIONER PENELITIAN

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

T E M P E 1. PENDAHULUAN

EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

V. PROFIL INDUSTRI TEMPE. responden yang diambil adalah 31 pengrajin yang semuanya termasuk dalam

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

CHECK LIST METODE PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI, BEKASI TAHUN 2014

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Cerah Berawan. Senin... Selasa... Rabu... Kamis... Jumat... Sabtu...

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

Bab 7 Kesimpulan dan Saran

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Way Halim

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS DUO DRUM TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE DUO DRUM

Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Menghirup Abu Vulkanik?

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Transkripsi:

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

Company Profile Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari :... kg kacang kedelai

Flowchart Proses Produksi Kacang direbus sampai matang Kacang direndam semalaman di dalam drum Kacang digiling menggunakan mesin giling Kacang dicuci sampai bersih Kacang ditambah ragi, diaduk merata

Lay Out Keseluruhan 85 cm 140 cm 165 cm Bak Air 82 cm Perebusan 95 cm Perapatan plastik Kamar Mandi O O Pembilasan O 100 cm 182 cm 320 cm Pintu Penakaran 125 cm Penganginan Mesin Giling 63 cm Penganginan 50 cm Pintu 50 cm 88 cm 125 cm 570 cm

Ergonomic Assessment 1. Perebusan Identifikasi Hazard: Panas tungku, pada jarak 30 cm terasa panas,operator tidak merasa panas, Cuma hangat Pada saat memindahkan kacang dari tungku ke drum lain menggunakan alat ember biasa

Berbahaya karena pegangan ember sangat pendek sehingga memungkinkan tangan pekerja terkena kacang yang masih panas 17cm 20 cm

Alternatif Perbaikan Menggunakan gayung bergagang + : mengurangi kemungkinan tangan terkena kacang dan air yang masih panas - : lengan momen yang lebih panjang mengakibatkan beban bertambah Mengenakan sarung tangan plastik Mengenakan sepatu boot plastik

Ergonomic Assessment 2. Perendaman dan penirisan Identifikasi Hazard Tangan terkena kacang yang masih panas Kaki terkena air panas Postur tidak alamiah, cenderung membungkuk dan repetitif

Alternatif Perbaikan Memakai sarung tangan plastik Memakai sepatu boot plastik Rotasi pekerjaan Untuk postur menggunakan Ember tergantung

Ergonomic Assessment 3. Penggilingan Identifikasi Hazard Posisi kerja tidak alamiah :Mengangkat tangan terlalu tinggi Posisi kerja tidak alamiah :Sering melihat ke tempat penuangan dengan berjinjit untuk memastikan sisa kacang

Alternatif Perbaikan: Mengurangi Tinggi Mesin penggiling dengan cara mengurangi tinggi semen alas 15 cm + :Dapat menjaga postur alamiah ketika bekerja - :Membutuhkan waktu Memakai alas berdiri untuk peninggi badan + :Dapat menjaga postur alamiah ketika bekerja - :Mengganggu pergerakan untuk pekerjaan lain, menjadi sempit

Ergonomic Assessment 4. Pencucian & Penambahan ragi Identifikasi hazard Posisi kerja tidak normal, punggung cenderung membungkuk Tidak higienis, pekerja tidak memakai pakaian

Alternatif Perbaikan Mendesain alat bantu pengaduk sehingga pekerja tidak perlu mengaduk kacang di dalam drum dengan tangan dan membungkuk terlalu dalam (semacam tongkat pengaduk) Rotasi pekerjaan

Pemborosan Setelah digiling, dimasukkan ke dalam satu ember, namun dipisah lagi menjadi dua untuk mempermudah pencucian Solusi Membuat divider pada aliran sisa dari penggilingan

Ergonomics Assessment 5. Penimbangan

Identifikasi Hazard Kursi yang tidak mempunyai back rest Posisi kerja yang mengharuskan selalu memutar tubuh bagian atas Posisi kerja membungkuk untuk mengambil kacang di dalam drum

Alternatif Perbaikan Menggunakan mangkuk takaran sehingga tidak perlu melakukan penimbangan Mengganti kursi plastik dengan kursi lipat standar yang banyak tersedia di pasaran (memiliki backrest) Kotak Takaran 1 kg kedelai 10 cm 10 cm 12 cm

Kursi Lipat Standar

Ergonomic Assessment 6. Pembungkusan Identifikasi Hazard Posisi kerja yang tanpa disertai alas duduk, kaki menekuk tidak normal Bahaya api lilin yang dapat melukai tangan, untuk paparan repetitif

Alternatif Perbaikan Menggunakan dingklik Mengenakan sarung tangan kain/plastik Mengunakan mesin press Rp 300.000 Mesin press+meja kecil (65x45x40)+dingklik (30x20x20) 20 cm 40cm 30cm 45 cm 20 cm 65 cm

Ergonomic Assessment 7. Pencetakan Identifikasi Hazard Meja hanya berbentuk papan untuk proses penganinan yang diletakkan di atas drum Proses pencetakan yang menggunakan kayu pencetak yang mengharuskan pekerja mencetak berulang-ulang untuk mendapatkan bentuk yang tepat

Alternatif Perbaikan Keterbatasan ruangan menyebabkan penambahan meja permanen tidak memungkinkan Menggunakan dua drum sebagai alas supaya dapat menahan papan lebih baik Mendesain alat pencetak yang lebih memudahkan proses pencetakkan (26x17x3), beserta tutup (24x15x0.5)

Ergonomic Assessment 8. Penganginan di Dalam Ruangan Identifikasi Hazard Level tempat penganginan terlalu rendah dan terlalu tinggi

Alternatif Perbaikan Keterbatasan ruangan menyebabkan sulitnya mendesain rak penganginan yang lebih mudah untuk dijangkau Bisa menggunakan tangga yang ada atau naik di atas bangku

Ergonomic Assessment 9. Penganginan di Luar Ruangan Hazard Identification Posisi tempat penganginan yang berada di atas selokan

Alternatif Perbaikan Menutup selokan dengan lembaran kayu yang cukup tebal sehingga pekerja bisa dengan mudah berdiri untuk menjemur tempe di bagian luar ruangan, mengurangi resiko untuk jatuh ke selokan Ukuran kayu : 90 cm x 450 cm 90 cm 450 cm

Analisis Lingkungan Fisik Pencahayaan Cahaya matahari pada siang hari masuk dari pintu.relatif tidak terlalu terang.namun dirasa cukup oleh pekerja. Apabila hujan dan pintu ditutup lampu dihidupkan (18 watt). Terdapat 1 buah lampu

Analisis Lingkungan Fisik Sirkulasi Udara Tidak ada jendela. Terdapat tiga lubang ventilasi udara di dinding dan satu saluran udara di langit-langit di atas tungku. Disarankan untuk memasang kipas angin di bagian belakang ruangan Temperatur Temperatur ruangan dirasa cukup panas oleh pegawai. Ditandai dengan adanya pegawai yang memilih tidak mengenakan baju saat bekerja.

Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Saluran pembuangan limbah Tidak terdapat saluran air yang baik. Sehingga lantai ruangan seringkali becek, licin dan membahayakan pekerja. Limbah langsung dibuang ke selokan besar di samping rumah. Sebaiknya dibuat saluran pembuangan yang memiliki sudut kemiringan. Penganginan

Pekerja yang merokok sambil bekerja. Merokok tidak baik untuk kesehatan. Dapat menjadi bahaya jika mengenai benda yang mudah terbakar.