Metodologi Peneli,an - Pengantar. A, Harmoni

dokumen-dokumen yang mirip
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1)

Logical Thinking: Induc1ve versus Deduc1ve Reasoning By: Ania) Murni/Zainal A. Hasibuan

Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. METODOLOGI RISET KONSEP DASAR PENELITIAN

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan objek-objek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

Unit 7 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, semoga Anda sukses.

Struktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

DASAR-DASAR LOGIKA. Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

MAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh:

Catt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena fakta yang menentang kebenarannya.

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

METODOLOGI PENELITIAN PADA BIDANG ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROSES BERPIKIR ILMIAH

PENGENALAN LOGIKA MATEMATIKA

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

2. Darimana kita tahu dalam enthymema tersebut ternyata ada premis yang belum disebut?

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DEDUKSI ATAU PENALARAN DEDUKTIF: KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA. Fadjar Shadiq

JENIS-JENIS PENALARAN DI DUNIA BARAT (DEDUKTIF, INDUKTIF, ABDUKTIF)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data.

POLA BERFIKIR DALAM METODE ILMIAH SECARA SISTEMATIS DAN PRAGMATIS

FILSAFAT ILMU DAN PENGERTIAN LOGIKA. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Psikologi Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI.

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA

Filsafat Ilmu dan Logika

EKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI

DASAR-DASAR LOGIKA. Membangun Penalaran Yang Baik. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum

6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

Program Studi Teknik Informatika STMIK Tasikmalaya

: SRI ESTI TRISNO SAMI

Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

METODOLOGI PENELITIAN PADA BIDANG ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

TUGAS NARASI MINGGU KE-12 FILSAFAT ILMU KELOMPOK 9B

Bab 2 Penalaran Ilmiah

BERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF

Nama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.

DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

DASAR-DASAR LOGIKA. Pemetaan Dasar. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

PEMBUKTIAN MATEMATIKA

PENELITIAN KUANTITATIF MAGISTER PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA JUNI-2012

ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

BAB I PENDAHULUAN. dari proses berpikir. Berpikir merupakan suatu proses mempertimbangkan,

SISTEMATIKA DAN INTI SKRIPSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA MANDALA INDONESIA

Dasar-dasar Logika. Berpikir Rasional

MATEMATIKA DASAR (Validitas Pembuktian)

Pengenalan Logika Informatika. Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng

METODOLOGI PENELITIAN PADA BIDANG ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

TEORI TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI

REVIEW ( SELASA, 28 MEI 2013, R.307 )

Manajer Kemampuan antarpersonal Manajer yg sukses ahli berkomunikasi Kualitas pekerjaan & lingkungan kerja yang supor7f

SARANA BERFIKIR ILMIAH

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

Sistem Pakar Metode Inferensi 1. Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses, ST

Mahdhivan Syafwan. PAM 123 Pengantar Matematika

Logika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Silogisme Silogisme Hipotesis Penambahan Disjungsi Penyederhanaan Konjungsi. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB 2 PENGANTAR LOGIKA PROPOSISIONAL

By Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

janganlah kamu mengikuti sesuatu tanpa ilmu, sebab pendengaran, penglihatan dan hati /akal akan dimintai pertanggung jawabannya (Q.

Metodologi Penelitian Kuantitatif

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

Drs. Rudi Susilana, M.Si. -

BAB II KAJIAN TEORITIK. kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berdasarkan pernyataan-pernyataan

Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya.

Argumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog

ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Pendahuluan. Bab I Logika Manusia

MATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Penalaran Matematis. a. Pengertian Penalaran Matematis

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN PENGETAHUAN TENTANG PARAGRAF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ESAI BAHASA INGGRIS

Pengetahuan dan Kebenaran

METODE INFERENSI (1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

STMIK Banjarbaru LOGIKA PROPOSISIONAL. 9/24/2012 H. Fitriyadi & F. Soesianto

Makmun Khairani Dosen FKIP Universitas Achmad Yani Banjarmasin Jalan A. Yani Km.5,5 Kompleks Stadion Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi

Metode Ilmiah. Sudarko S.P.,M.Si. PS. Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Ilmu Penalaran atau Logika

YESI MARINCE, S.IP., M.SI

PENALARAN ATAU REASONING. MENGAPA PERLU DIPELAJARI PARA SISWA DI SEKOLAH? Oleh: Fadjar Shadiq

MAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris. Disusun oleh : Nama : NPM :

PENGENALAN LOGIKA INFORMATIKA

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

METODE INFERENSI. Level 2. Level 3. Level 4

BAB II KAJIAN TEORETIS. A. Model Pembelajaran Aptitude Treartment Interaction (ATI), Kemampuan

Dra. Iis Holisin, M.Pd. Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya ABSTRAK

Jadi d mempunyai sifat R

Transkripsi:

Metodologi Peneli,an - Pengantar A, Harmoni

Metodologi Peneli,an Metodologi peneli,an adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan peneli,an. Peneli,an adalah upaya mencari kebenaran akan sesuatu. Upaya dalam peneli,an berupa kegiatan meneli,. Penger,an mencari,dak lain adalah mencari jawaban, yang dapat berar, menemukan atau menguji.

Peneli,an Ilmiah Peneli,an merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sis,ma,s dalam waktu yang rela,f lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur maupun aturan yang berlaku.

Kebenaran Ilmiah Kebenaran dalam peneli,an ilmiah adalah kebenaran ilmiah; kebenaran koherensi yang menganut logika deduk,f, sifatnya rasional kebenaran korespondensi yang menganut logika induk,f, sifatnya faktual (empirik).

Metode Ilmiah Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan kebenaran ilmiah Disebut ilmiah jika; - bersistem - bermetode - berobyek,fitas - berlaku umum (universal).

Tahapan Peneli,an 1. Iden,fikasi masalah 2. Perumusan masalah 3. Penelusuran pustaka 4. Rancangan peneli,an 5. Pengumpulan data 6. Pengolahan data 7. Penyimpulan hasil

Berpikir Logis Proses berpikir (penalaran, reasoning): menarik kesimpulan dari pernyataan- pernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar Logika merupakan suatu studi tentang metode- metode dan prinsip- prinsip yang digunakan dalam membedakan penalaran yang tepat dari penalaran yang,dak tepat

Penalaran Deduk,f penalaran yang berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya yang bersifat umum serta menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus. Bersifat silogisme proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi

Contoh Penalaran deduk,f Premis: Jarak Jakarta- Surabaya kurang dari 750 km, atau antara 750 dan 1500 km, atau lebih besar dari 1500 km. Jarak Jakarta- Surabaya,dak lebih kecil dari 750 km. Jarak Jakarta- Surabaya,dak lebih besar dari 1500 km. Kesimpulan: Maka jarak Jakarta- Surabaya antara 750 km sampai 1500 km. Apakah argumen di atas sahih (valid)?

Ciri Penalaran Deduk,f a. Anali,s: kesimpulan ditarik hanya dengan menganalisa proposisi- proposisi atau premis- premis yang sudah ada. b. Tautologis: kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis- premisnya. c. A priori: kesimpulan ditarik tanpa pengamatan inderawi atau obeservasi empiris. d. Argumen deduk,f selalu dapat dinilai sahih atau,daknya.

Penalaran Induk,f berasal dari pengetahuan sebelumnya mengenai sejumlah kasus sejenis, bersifat khusus, individual dan konkrit. Tipe Berpkiri Induk,f A strong induc1ve argument: suatu argumen dimana premis- premisnya memberikan buk, yang kuat untuk mendukung kesimpulan. A weak induc1ve argument: suatu argumen dimana premis- premisnya,dak memberikan buk, yang kuat untuk mendukung kesimpulan. A good induc1ve argument: suatu induk,f argumen yang kuat dengan premispremis yang benar.

Contoh Penalaran Induk,f Premis: 1. Apel 1 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam 2. Apel 2 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam 3. Apel 3 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam Kesimpulan: Jadi semua apel keras, warnanya hijau, dan rasanya masam Logika induk,f,dak memberikan kepas,an namun sekadar,ngkat peluang bahwa premis- premis tertentu dapat ditarik.

Ciri Penalaran Induk,f a. Sinte,s: kesimpulan ditarik dengan jalan mensintesakan kasus- kasus yang digunakan dalam premis- premis. b. General: kesimpulan yang ditarik selalu melipu, jumlah kasus yang lebih banyak. c. A posteriori: kasus- kasus yang dijadikan landasan argumen merupakan hasil pengamatan inderawi. d. Kesimpulan,dak mungkin mengandung nilai kepas,an mutlak (ada aspek probabilitas).