BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis da Pedekata Peelitia Peelitia ii termasuk field research atau peelitia lapaga. Dalam metode pedekata ii, peelitia dilakuka dalam situasi alamiah aka tetapi didahului oleh semacam itervesi (campur taga) dari fihak peeliti. Itervesi itu dimaksudka agar feomea yag dikehedaki oleh peeliti dapat segera tampak da diamati. Dega demikia terjadi semacam kedali atau kotrol parsial terhadap situasi di lapaga. 1 Dalam peelitia ii peeliti melakuka peelitia lagsug di MI NU Islamiyyah Jetiskapua Jati Kudus yag difokuska kelas V da VI utuk memperoleh data riil tetag kedisiplia keluarga da tata tertib sekolah terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajara Aqidah Akhlak. Obyek studi ii ditelaah dega megguaka pedekata kuatitatif dega jeis peelitia survey. Peelitia survey dilakuka utuk membuat suatu geeralisasi dari suatu pegamata terbatas atau sampel mejadi kesimpula yag berlaku umum bagi populasi. Peelitia ii mampu mejagkau respode yag bayak jumlahya dega megguaka quesioer. Dega survey yag dilakuka, peeliti aka mecari tahu seberapa besar pegaruh peerapa kedisiplia keluarga da tata tertib sekolah terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajara aqidah akhlak. 1 Saifuddi Azwar, Metode Peelitia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 001, hal. 1. Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, Media Ilmu Press, Kudus, 010, hal. 5 31

3 B. Populasi da Sampel Peelitia Populasi adalah wilayah geeralisasi yag terdiri atas obyek atau subyek yag mempuyai kualitas da karakteristik tertetu yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari da kemudia ditarik kesimpulaya. 3 Sedagka sempel adalah sebagia dari jumlah da karakteristik yag dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, da peeliti tidak mugki mempelajari semua yag ada pada populasi, misalya karea keterbatasa daa, teaga da waktu maka peeliti dapat megguaka sempel yag diambil dari populasi itu. Apa yag dipelajari dari sempel itu, kesimpulaya aka diberlakuka utuk populasi. Utuk itu sempel yag diambil dari populasi harus betul-betul represetative (mewakili). 4 Populasi dalam peelitia ii adalah kelas V da kelas VI sebayak 56 siswa di MI NU Islamiyyah Jetiskapua Jati Kudus. Sedagka sampel adalah bagia dari jumlah da karakteristik yag dimiliki oleh populasi tersebut. 5 Adapu tekik pegambila samplig peeliti megguaka tekik probability samplig, dalam tekik ii pegambila sampel memberika peluag yag sama bagi setiap aggota populasi utuk dipilih mejadi aggota sampel. Dalam peelitia ii tekik yag dipilih adalah simple radom samplig, dikataka simple (sederhaa) karea pegambila aggota sampel dari populasi dilakuka secara acak tapa memperhatika strata yag ada dalam populasi. 6 Karea keterbatasa waktu, uag, da teaga peeliti, maka peeliti haya megambil sampel kelas V da kelas VI yag berjumlah 56 peserta didik secara acak. Meetukaa besarya sampel megguaka rumus Krecjie. Dega megguaka tabel Krecjie, bila diketahui jumlah populasi 56, taraf kesalaha 5% maka sampelya adalah 48 peserta didik. Jadi sampel 3 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika : Pedekata Kuatitatif, Kualitatif da R&D, Alfabeta, Badug, 014, hlm. 117. 4 Ibid., hlm.118. 5 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D), megataka bahwa bila populasi besar da peeliti tidak mugki mempelajari semua yag ada pada populasi, maka dapat megguaka sampel yag diambil dari populasi itu, Op. Cit., hal. 118. 6 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D), tulisaya megataka bahwa cara ii dilakuka bila aggota populasi diaggap homoge, Ibid., hal. 10.

33 dalam peelitia di kelas V da VI di MI NU Islamiyyah Jetiskapua berjumlah 48 peserta didik. C. Variabel Peelitia Variabel adalah sesuatu yag berbeda atau bervariasi yag mejadi obyek peelitia. 7 Dalam peelitia ii, peeliti meetapka dua bagia variabel yag perlu dikaji, diataraya yaitu : 1. Variabel Bebas (Idepedet Variabel) Yaitu merupaka suatu variabel yag variasiya mempegaruhi variabel lai. 8 Pada variabel bebas ii dibagi mejadi dua yaitu kedisiplia keluarga sebagai variabel (X 1 ) da tata tertib sekolahsebagai variabel (X ). Variabel Terikat (Depedet Variabel) Variabel terikat dalam peelitia ii adalah prestasi belajar peserta didik pada mata pelajara Aqidah Akhlak D. Defiisi Operasioal Defiisi Operasioal adalah suatu defiisi megeai variabel yag dirumuska berdasarka karakteristik-karakteristik variabel tersebut yag dapat diamati8. Defiisi-defiisi operasioal tetu didasarka pada suatu teori yag secara umum diakui kevaliditasaya. Sesuai dega tata variabel peelitia, maka diperoleh defiisi operasioal sebagai berikut: 1. Kedisiplia keluarga, sebagai variabel bebas (idepedet) pertama atau X1 Kedisiplia Keluarga adalah sikap oragtua dalam memberika perhatia, cotrol, pegawasa serta bimbiga kepada aak dalam membiasaka ilai-ilai ketaata, da kepatuha terhadap atura-atura yag terdapat dalam keluarga. 7 Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, Media Ilmu Press, Kudus, 010, hal. 145 8 Saifuddi Azwar, Op. Cit., hlm. 6.

34 Adapu idikator dari variabel X 1 adalah: a. Tata tertib yag dipatuhi dalam keluarga b. Melatih, Membimbig da Megajarka Agama c. Perhatia, cotrol, da pegawasa terhadap aak d. Sikap Oragtua terhadap aak e. Memelihara hubuga yag harmois atar aggota keluarga. Tata tertib sekolah, sebagai variabel bebas (idepedet) kedua atau X Tata tertib sekolah merupaka atura yag harus dipatuhi setiap warga sekolah tempat berlagsugya proses belajar megajar. Tata tertib sekolah merupaka satu kesatua yag tidak dapat dipisahka atara yag satu dega yag lai sebagai atura yag berlaku di sekolah agar proses pedidika dapat berlagsug secara efektif da efisie. Adapu idikator dari variabel X adalah: a. Disipli siswa di sekolah b. Membia perilaku siswa c. Sikap patuh terhadap atura sekolah d. Keteladaa Guru e. Pembiasaa ilai-ilai moral 3. Prestasi belajar peserta didik sebagai variabel terikat (depedet) atau Y Prestasi belajar adalah peguasaa pegetahua atau keterampila yag dikembagka oleh mata pelajara, lazimya ditujukka dega ilai tes atau agka ilai yag diberika oleh guru. Adapu idikator variabel Y adalah: a. Peilaia da hasil evaluasi peserta didik. b. Nilai tes formatif da sumatif Peserta didik kelas V da VI pada mata pelajara Aqidah Akhlak di MI NU Islamiyyah Jetiskapua Jati Kudus. E. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data yag diguaka dalam peelitia ii berupa: 1. Wawacara Wawacara adalah proses taya jawab dalam peelitia yag

35 berlagsug secara lisa dalam pertemua tatap muka secara idividu da kadagkala dilakuka secara kelompok. Dapat disimpulka bahwa metode wawacara merupaka suatu metode dalam megumpulka data dega melakuka iteraksi secara lagsug dega dua orag atau lebih utuk medapat iformasi yag dibutuhka dalam peelitia. Adapu subyek dalam wawacara ii di ataraya Waka Kesiswaa. Hal ii dilakuka utuk meggali data atau iformasi tetag Tata tertib sekolah di MI NU Islamiyyah Jetiskapua Jati Kudus. Selai itu, wawacara juga dilakuka kepada guru mata pelajara aqidah akhlak kelas V da VI terkait tes formatif da sumatif yag terkait dega variabel.. Agket Agket adalah tekik pegumpula data melalui sejumlah pertayaa tertulis utuk memperoleh iformasi dari respode. 9 Betuk agket yag diguaka adalah agket tertutup yaki agket yag sudah disediaka jawabaya. Respode tiggal memilih salah satu alteratif jawaba yag sudah disediaka. Dega agket diharapka dapat diketahui tetag pegaruh kedisiplia keluarga da tata tertib sekolah terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajara Aqidah Akhlak.. Pertayaa dalam agket berpedoma pada idikator dari variabel-variabel peelitia yag dijabarka dalam beberapa butir soal. Semua bulir soal dalam agket berupa pertayaa obyektif sehigga respode haya memberi tada (V) pada salah satu jawaba yag diaggap palig sesuai dega keadaaya. Dalam kuesioer ii diguaka skala likert (Likert Scale) yag terdiri dari sagat setuju, setuju, tidak setuju, da sagat tidak setuju. Skala likert adalah skala yag diracag utuk memugkika respode mejawab berbagai 9 Suharsimi Arikuto, Prosedur Peelitia Suatu Pedekata Praktek, Rieka Cipta, Jakarta, 006, hlm. 140.

36 tigkata pada setiap obyek yag aka diukur. Jawaba tersebut diberi bobot skor atau ilai sebagai berikut: 1) Sagat Setuju diberi skor 4 ) Setuju diberi skor 3 3) Tidak Setuju diberi skor 4) Sagat Tidak Setuju diberi skor 1 3. Observasi Metode observasi biasaya diartika sebagai pegamata da pecatata dega sistematik terhadap feomea-feomea yag diselediki. 10 Observasi sebagai alat pegumpula data bayak diguaka utuk megukur tigkah laku ataupu proses terjadiya suatu kegiata yag dapat diamati baik dalam situasi yag sebearya maupu dalam situasi buata. 11 Pegguaa metode ii tergatug pada masig-masig situasi. F. Hasil Uji Coba Uji Validitas da Reliabilitas Istrume 1. Uji Coba Validitas Isi Validitas isi dapat dilakuka dega membadigka atara isi istrume dega materi pelajara yag telah diajarka. Secara tekis pegujia validitas isi dapat dibatu dega megguaka kisi-kisi istrume, atau matrik pegembaga istrume. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yag diteliti, idikator sebagai tolok ukur da omor butir (item) pertayaa-pertayaa yag telah dijabarka dari idikator. Setiap pertayaa dikosultasika kepada ahli kemudia diujicobaka da diaalisis dega uji beda. 1 Validitas isi diguaka utuk megukur kavalita dari istrume peelitia tersebut. Valid berarti istrume tersebut dapat diguaka utuk megukur apa yag hedak di teliti. Uji 10 Sutriso Hadi, Op. Cit., hlm. 136. 11 Naa Sudjaa da Ibrahim, Peelitia da Peilaia Pedidika, Siar Baru Algesido, Badug, 01, hlm. 109. 1 Sugiyoo, Metode Peelitia (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D) Cet-19, Alfabeta, Badug, 014, hlm. 18.

37 validitas diguaka utuk megukur sah atau tidakya suatu kosioer. Kuisioer dikataka valid, jika pertayaa pada koesioer mampu megugkapka sesuatu yag aka di ukur dalam meetuka valid atau tidakya suatu istrume peelitia. Kemudia Utuk mematapka kecermata validitas isi butir-butir soal tadi diilai ketepataya oleh lebih dari satu pakar peilai. Para peilai ii memberika peilaia terhadap setiap butir tes, yaki sejauh maa butir-butir tes itu represetatif, Peilaia dilakuka dega cara memberi skor 1 (sagat tidak mewakili/sagat tidak releva) sampai dega 5 (sagat mewakili/sagat releva). Selajutya dilakuka perhituga validitas isi dega formula Aike sebagai berikut: V = s (c 1) Dega : s V c : r lo => s : selisih atara skor yag ditetapka rater (r) da skor teredah : Ideks validitas butir : Bayakya rater : Agka peilaia validitas yag tertiggi lo : Agka peilaia validitas yag teredah r : Agka yag diberika oleh seorag peilai 13 Kemudia utuk megiterpretasi ilai validitas isi yag diperoleh dari perhituga diatas, maka diguaka pegklarifikasia validitas seperti itu yag ditujukka pada criteria berikut ii : 0,80< V 1,00 : Sagat tiggi 0,60< V 0,80 : Tiggi 0,40< V 0,60 : Cukup 0,0< V 0,40 : Redah 0,00< V 0,0 : Sagat redah. 14 13 Hedryadi, Cotet Validity (Validitas Isi), tersedia di https://teoriolie.files.wordpress.com/014/07/010614-cotet-validity.pdf, diakses pada 15 Jui 016.

38 Selajutya utuk meguji validitas butir-butir istrume lebih lajut, maka setelah dikosultasika dega tiga dose dari STAIN Kudus. Yaki dose yag ahli di bidag Sosial da psikologi, Selajutya diuji cobaka da diaalisis dega aalisis item. Aalisis item dilakuka dega meghitug korelasi atara skor butir istrume dega skor total, atau dega mecari daya beda skor tiap item. Pemberia pedapat dapat dilakuka dega memberika respo atas kesesuaia butir yag ditulis sesuai idicator da sub idikatot dari setiap variabel dega kriteria peskora (5) = sagat releva, (4) = releva, (3) = cukup releva, () = sagat tidak releva da (1) = sagat tidak releva. Aalisis item yag diguaka peeliti ialah dega memakai butir-butir item yag disetujui ketiga rater da peulis aggap telah mewakili dari variabel peelitia, mempertahaka butir-butir item yag disetujui ketiga rater dega memperbaiki butir-butir soal yag disaraka oleh para rater, da meggugurka butir yag tidak disetujui oleh ketiga rater. Berdasarka hasil validasi yag telah peeliti ajuka kepada dose ahli, selajutya peeliti aka membuat tabel hasilya sebagai berikut : Variabel X1 yaitu Kedisiplia Keluarga peilaia oleh ketiga rater, 8 soal dikataka sudah valid karea termasuk dalam kriteria validitas sagat tiggi yaki soal omor 1,, 3, 4, 7, 8, 9, 13, 14, 17, 18, 3, da 4, soal omor 5, 10, 11, 1, 16, 19, 1,, da 5 termasuk kriteria tiggi, sedagka soal omor 6, 15, 0, 6, 7, da 8 termsuk dalam kriteria cukup sehigga peulis mempertahaka semua soal itu utuk diambil dataya dari respode. Dega demikia dalam variabel X1 yag terdapat 8 soal tersebut dikataka valid da utuk diambil dataya dari 48 respode. Lihat selegkapya pada lampira. 14 Saifuddi Azwar, Validitas da reliabilitas, Ed.4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 013 dalam Badru Kartowagira, Optimalisasi uji tigkat kompetesi di SMK utuk meigkatka soft skill lulusa peelitia, Uiversitas Negeri Yogyakarta, 014, hlm. 9. Tersedia di :http//staff.uy.ac.id/sites/default/files/peelitia/prof-dr-badru-kartowagira-mpd/optimalisasiuji-tigkat-kompetesi-di-smk-utuk-meigkatka-soft-skill-lulusa.pdf. di akses pada taggal 3 Jui 016.

39 Berdasarka hasil validasi variabel X yaitu Tata tertib sekolah oleh ketiga rater, 8 soal dikataka sudah valid karea termasuk dalam kriteria validitas sagat tiggi yaki soal omor 1,, 3, 7, 8, 9, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 3, 4 da 5, soal omor 4, 5, 10, 1, da 1 termasuk kriteria tiggi, sedagka soal omor 6, 11, 16, 0,,, 7 da 8 termsuk dalam kriteria cukup sehigga peulis mempertahaka semua soal itu utuk diambil dataya dari respode. Dega demikia dalam variabel X yag terdapat 8 soal tersebut dikataka valid da utuk diambil dataya dari 48 respode. Lihat selegkapya pada lampira.. Uji coba Uji Reliabilitas Istrume Pegujia reabilitas dalam peelitia ii megguaka pegukura Oe Shot, yag maa pegukura ii dilakuka sekali saja da kemudia hasilya dibadigka dega pertayaa lai atau megukur korelasi atar jawaba pertayaa. Utuk megukur uji reliabilitas dapat diguaka program SPSS dega megguakas uji statistik Crobach Alpha. Adapu kriteria bahwa istrume itu dikataka reliabel, apabila ilai yag didapat dalam proses pegujia dega uji statistik Crobach Alpha > 0,60 da sebalikya jika Crobach Alpha diketemuka agka koefisie lebih kecil (< 0,60), maka dikataka tidak reliabel. 15 Berdasarka hasil agket yag diperoleh setelah dilakuka uji reliabilitas dega megguaka rumus crobach alpha, diperoleh hasil utuk kedisiplia keluarga sebesar 0,915 > 0,60, da hasil uji reliabilitas tata tertib sekolah sebesar 0,84 > 0,60 sehigga dapat disimpulka bahwa istrume dari ketiga variabel tersebut adalah reliabel. Adapu hasil uji reliabilitas istrume megguaka SPSS 17.0 lihat selegkapya pada lampira. 15 Masrukhi, Statistik Deskriptif da Iferesial (Aplikasi Progam SPSS da Excel), Media Ilmu Press, 014, hlm. 139.

40 G. Uji Asumsi Klasik Tekik pegujia yag dipakai dalam peelitia ii adalah uji multikoliieritas, uji autokorelasi, Heteroskedastisitas, uji ormalitas da uji liieritas. Karea dalam peelitia ii ada di wilayah korelasi da terdapat tiga variabel (X1, X, Y). Berikut ii adalah pembahasaya : 1. Uji Multikoliieritas Uji multikoliieritas bertujua utuk meguji apakah regresi diketemuka adaya korelasi atar variabel bebas (idepede). Jika variabel bebas salig berkorelasi, maka variabel tersebut tidak membetuk variabel ortogoal. Variabel ortogoal adalah variabel bebas yag ilai korelasi atar sesama variabel bebas sama dega ol. Utuk medeteksi ada atau tidakya multikoliieritas di dalam model regresi adalah dapat dilihat dari ilai R, matriks korelasi variabel-variabel bebas, da ilai tolerace da lawaya, da variace iflatio factor (VIF). Utuk medeteksi ada atau tidakya mulitikoliearitas adalah dega megaalisis matriks korelasi-korelasi bebas. Jika atar variabel bebas ada korelasi yag cukup tiggi (umumya diatas 0,90), maka hal ii merupaka idikasi adaya multikoliearitas. Multikoliearitas dapat dilihat dari ilai tolerace dega kriteria sebagai berikut : a. Jika ilai tolerace > 0,10 maka tidak terjadi multikoliearitas, atau b. Jika ilai tolerace < 0,10 maka terjadi multikoliearitas. Selai itu multikolieritas dapat juga dilihat dari ilai variace iflatio (VIF) yag kriteriaya sebagai berikut : c. Jika ilai tolerace < 0,10 maka terjadi multikoliearitas. Selai itu multikoliearitas dapat a. Jika ilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikoliearitas, atau d. Jika ilai VIF > 10 maka telah terjadi multikoliearitas.. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaa di maa terjadi ketidaksamaa varia dari residual utuk semua pegamata pada model regresi. Uji

41 heteroskedastisitas diguaka utuk megetahui ada atau tidakya ketidaksamaa varia dari residual pada model regresi. 16 Uji heterokedastisitas dilakuka dega melihat grafik plot atara ilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dega residual (SRESID). Deteksi dapat dilakuka dega melihat ada tidakya pola tertetu pada grafik scatterplot atara SRESID dega ZPRED dega kriteria sebagai berikut : a. Jika terdapat pola tertetu seperti titik-titik yag ada membetuk pola tertetu yag teratur (bergelombag, melebar, kemudia meyempit), maka megidikasika telah terjadi heteroskedastisitas, atau b. Jika tidak terdapat pola yag jelas, serta titik-titik meyebar diatas da dibawah agka ol pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Normalitas Bertujua utuk meguji apakah dalam model regresi, variabel terikat da variabel bebas keduaya mempuyai distribusi ormal atau tidak. Model regresi yag baik adalah memiliki distribusi data ormal atau medekati ormal. 17 Utuk meguji apakah distribusi data ormal atau tidak dega melihat test of ormality.adapu kriteria pegujia ormalitas data : a. Jika agka sigifikasi (SIG) > 0,05, maka data berdistribusi ormal. b. Jika agka sigifikasi (SIG) < 0,05, maka data berdistribusi tidak ormal. 18 16 Duwi Priyato, Paham Aalisa Statistik Data dega SPSS, prasarat yag harus terpeuhi adalah tidak adaya masalah heteroskedastisitas, Ibid., hlm. 83. 17 Masrukhi, Statistik Iferesial Aplikasi Program SPSS, Media Ilmu Press, Kudus, 004, hlm. 88. 18 Ibid., hlm. 93.

4 4. Uji Liieritas Uji liieritas data adalah keadaa di maa hubuga atara variabel depedde dega variabel idepede bersifat liier (garis lurus) dalam rage variabel idepede tertetu. Dalam hal ii peulis megguaka uji liieritas data megguaka scatter plot (diagram pecar) seperti yag diguaka utuk deteksi data outler, dega memberi tambaha garis regresi. Oleh karea scatter plot haya meampilka hubuga dua variabel saja, jika lebih dari dua data, maka pegujia data dilakuka dega berpasaga tiap dua data. Adapu kriteriaya adalah sebagai berikut : a. Jika pada grafik megarah ke kaa atas, maka data termasuk dalam kategori liier. b. Jika pada grafik tidak megarah ke kaa atas, maka data data termasuk dalam kategori tidak liier. 19 H. Aalisis Data Aalisis data adalah proses peyederhaaa data kedalam betuk yag mudah dibaca da diiterpretasika 0 Tekik aalisis data adalah medeskripsika tekis aalisis yag aka diguaka oleh peeliti utuk megaalis data yag telah dikumpulka. Dalam aalisis ii peeliti megguaka aalisis statistic yaitu megadaka perhituga agka tetag Pegaruh Kedisiplia Keluarga da Tata Tertib Sekolah terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada mata pelajara Aqidah Akhlak di MI NU Islamiyyah Jetiskapua Jati Kudus. Aalisis tersebut melalui bebarapa tahap yaitu: 1. Aalisis Pedahulua Dalam aalisis data dalam peelitia ii tahap pertama dega cara memasukka hasil pegolaha agket respode kedalam table data distribusi frekuesi. Maka dalam megukur hasil Pegaruh Kedisiplia 63. 19 Ibid., hlm. 94. 0 Masri Siga Rimbu da Sofya Effedi, Metode Peelitia Survey, LPEES, Jakarta, hlm.

43 Keluarga da Tata Tertib Sekolah terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada mata pelajara Aqidah Akhlak di MI NU Islamiyyah Jetiskapua Jati Kudus, terlebih dahulu peulis melakuka pegelompoka data-data yag telah didapat kedalam table distribusi frekuesi dega alterative stadart sebagai berikut : 1) Utuk alterative jawaba A dega Nilai 4 ) Utuk alterative jawaba B dega Nilai 3 3) Utuk alterative jawaba C dega ilai 4) Utuk alterative jawaba D dega ilai 1 Piliha jawaba tersebut diklasifikasika mejadi 4 tigkata yaitu : 1) Sagat setuju ) Setuju 3) Tidak setuju 4) Sagat tidak setuju. Aalisis Uji Hipotesis a. Hipotesis Deskriptif Hipotesis Deskriptif Aalisis uji hipotesis deskriptif meliputi aalisis uji hipotesis kedisiplia keluarga (X1), tata tertib sekolah (X), da prestasi belajar (Y). Lagkah-lagkah pegujia hipotesis deskriptif adalah sebagai berikut: 1) Meghitug skor ideal utuk variabel yag diuji. Skor ideal adalah skor tertiggi karea diasumsika setiap respode yag memberi jawaba dega skor yag tertiggi ) Meghitug rata-rata ilai variable 3) Meetuka ilai yag dihipotesiska 4) Meghitug ilai simpaga baku variable 5) Meetuka jumlah aggota sampel 6) Memasukka ilai-ilai tersebut ke dalam rumus:

44 t = X o s Keteraga : t : Nilai t yag dihitug (t hitug ) X o s :Rata-rata b. Hipotesis Asosiatif : Nilai iterval : Stadar deviasi : Jumlah respode Hipotesis asosiatif Aalisa uji hipotesis adalah tahap pembuktia kebeara hipotesis yag peulis ajuka. Pegujia hipotesis asosiatif ii megguaka rumus aalisis regresi bergada. Aalisis regresi bergada dilakuka apabila hubuga dua variabel berupa hubuga kausal atau fugsioal Adapu lagkah-lagkah membuat persamaa regresi adalah sebagai berikut: 1. Regresi sederhaa a. Membuat tabel peolog utuk meghitug persamaa regresi da korelasi sederhaa. 1 b. Meghitug harga a da b dega rumus sebagai berikut : ( a = Y)( X ) ( X )( N X ( X ) N XY ( X )( b =. N X ( X ) XY) c. Setelah harga a da b ditemuka, maka persamaa regresi liier Y) sederhaa disusu dega megguaka rumus: Ŷ = a + Bx 1 Masrukhi, Statistik Deskriptif da Iferesial (Aplikasi Progam SPSS da Excel), Media Press, Kudus, 014, hlm. 56 Masrukhi, meghitug ilai a da b, Ibid., hlm. 56-60.

45 Keteraga: Ŷ : Subjek dalam variabel yag diprediksi a : Harga Ŷ da X = 0 (harga kosta) b : Agka arah atau koefisie regresi yag meujukka agka peigkata atau peurua variabel depede yag, didasarka pada variabel idepede X : Subyek pada variabel idepede yag mempuyai ilai tertetu.. Regresi gada a) Membuat table peolog utuk meghitug persamaa regresi gada b) Mecari masig-masig stadar deviasi3 X X1 = X1-1 X X = X - Y Y = Y - X1X = X1X X1Y = X1Y XY = XY - X X 1 X Y 1 X Y c) Meghitug ilai a, b1 da b dega rumus sebagai berikut 4 : x1 y X x ² x y X ( x1 x ) b1 = x1 ² X x ² x1 x X ( x1 x ) b = a= 3 x1 X x y x1 x X x1 y x1 X x x1 x X x1 x y b1 x1 b x Masrukhi, Statistik Iferesial Aplikasi Program SPSS, Media Ilmu Press, Kudus, 006, hlm. 118. 4 Ibid., Hlm. 119.

46 Keteraga: b 1 b a : Koefisie regresi variabel X1 : Koefisie regresi variabel X : Harga Y bila X = 0 (harga costat) d) Membuat persamaa regresi: Setelah harga a da b ditemuka, maka persama regresi liear gada disusu dega megguaka rumus sebagia berikut Dimaa: Ŷ = a + b 1 X 1 + b X Ŷ a b X : Subyek dalam variabel yag diprediksi : Harga Ŷ da x = 0 (harga kosta) : Agka arah atau koefisie regresi yag meujukka agka peigkata atau peurua variabel depede yag didasarka pada variabel idepede : Subyek pada variabel idepede yag mempuyai ilai tertetu. e) Koefisie Determiasi (R ) 3. Aalisis Lajut R = b₁ x₁y + b₂( x₂y) y² Aalisis lajut merupaka pegelolaa lebih lajut dari uji hipotesis. Dalam hal ii dibuat iterpretasi lebih lajut terhadap hasil yag diperoleh dega cara megkosultasika ilai hitug yag diperoleh dega harga tabel dega taraf sigifika 5%, dega kemugkia : a. Uji sigifikasi uji hipotesis deskriptif meliputi uji sigifikasi hipotesis Kedisiplia Keluarga (X 1 ), Tata tertib Sekolah (X ), Prestasi Belajar peserta didik (Y) pada mata pelajara Aqidah Akhlak, dega cara membadigka ilai uji hipotesis deskriptif t hitug dega t tabel. Dega kriteria sebagai berikut: Jika t hitug > t tabel, maka H 0 ditolak da H a diterima

47 Jika t hitug < t tabel, maka H 0 diterima da H a ditolak b. Uji Sigifikasi Simulta (Uji F) Uji seluruh koefisie regresi secara serempak serig disebut dega uji model. Nilai yag diguaka utuk melakuka uji serempak adalah ilai F hitug yag dihasilka dari rumus yag telah dijelaska sebelumya. Karea ilai F hitug berhubuga erat dega ilai koefisie determiasi (R ) maka pada saat melakuka uji F, sesugguhya meguji sigifikasi koefisie determiasi (R ). Uji F yag sigifika meujukka bahwa variasi variabel terikat dijelaska sekia perse oleh variabel bebas secara bersama-sama adalah bear-bear yata da buka terjadi karea kebetula. Dega kata lai, berapa perse variabel terikat dijelaska oleh seluruh variabel bebas secara serempak (bersama-sama), dijawab oleh koefisie determiasi (R ), sedagka sigifika atau tidak yag sekia perse itu, dijawab oleh uji F. Berdasarka asumsi ii, ilai koefisie determiasi (R ) da uji F meetuka baik tidakya model yag diguaka. Maki tiggi ilai koefisie determiasi (R ) da sigifika maka semaki baik model itu. Pegujia ii dilakuka utuk megetahui apakah semua variabel idepede mempuyai pegaruh yag sama terhadap variabel idepede mempuyai pegaruh yag sama terhadap variabel depede. Pegujia yag dilakuka megguaka uji distribusi F. caraya, yaki dega membadigka atara ilai kritis F (F tabel ) dega F hitug (F Rasio) yag terdapat pada Tabel Aalysis of Variace dari hasil perhituga. Pegambila keputusa dilakuka berdasarka perbadiga atara ilai F hitug (F rasio) dega ilai F tabel (ilai kritis) sesuai dega tigkat sigifikasi yag diguaka. Jika F hitug lebih kecil daripada F tabel, maka keputusaya adalah meerima daerah peerimaa hipotesis ol (H 0 ). Artiya, secara statistic dapat dibuktika bahwa semua variabel idepede tidak berpegaruh terhadap perubaha ilai variabel depewde (Y). Sedagka jika F hitug lebih besar dari pda F tabel, maka keputusaya adalah meolak hipotesis ol (H 0 ) da meerima hipotesis

48 alteratif (H a ). artiya, secara statistic data yag diguaka membuktika bahwa semua variabel idepede berpegaruh terhadap ilai variabel dpede (Y). 5 Adapu rumus aalisis uji F regresi liier gada adalah sebagai berikut: Freg = R ( N m 1) m(1 R ) Keteraga: Freg N : Harga F garis regresi : Jumlah aggota sempel m : Jumlah prediktor (=1) R : Koefisie korelasi X da Y Kriteria pegujiaya adalah: Jika F hitug > F tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, atau Jika F hitug < F tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak. 5 Algifari, Aalisis Regresi Teori, Kasus, da Solusi, BPFE, Yogyakarta, 000, hlm. 70-73.