BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public relations dalam instasi pemerintah dan BUMN lebih dikenal dengan Humas (Hubungan Masyarakat). Humas pada PLN (Persero) kantor Distribusi Jakarta dan Tangerang dinamakan Divisi Komunikasi dan Bina Lingkungan (DivKom&BL). Tugasnya antara lain : bertanggung jawab kepada General Manajer, melakukan komunikasi kepada publik internal guna mencapai citra internal dan dukungan positif terhadap perusahaan, mengelola media internal sebagai sarana informasi dengan publik internal perusahan, menyusun rencana komunikasi internal dan eksternal dalam sosialisasi kebijakan dan program, peduli dengan pelanggan, dll. Peran public relations penting dalam menunjang operasional perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, pihak manajemen mengatur konsep dan mengatur suatu kebijakan, sedangkan karyawan bertugas sebagai pihak pelaksanaan. Konsep atau kebijakan tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada yang menjalankan. Manajemen dan public relations bekerja sama untuk merancang komunikasi internal. Komunikasi internal berperan sebagai sarana dalam menyampaikan maupun menerima infomasi. Dan juga menampung berbagai saran dan kritik yang di keluhkan oleh karyawan. Komunikasi diperlukan dalam lingkup bermasyarakat dan juga dalam lingkup perusahaan. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak bakal terjadi, kalau tidak ada penyampaian berita tadi menyampaikan secara patut dan penerima berita tidak dalam bentuk distorsi (Thoha, 2009). Komunikasi lekat dengan manusia dan tidak dapat dilepaskan dari diri manusia sejak lahir, karena dengan komunikasi itulah manusia dapat tumbuh dan berkembang. Komunikasi dilakukan untuk 1
2 pertukaran informasi dalam menerima maupun mengeluarkan informasi kepada orang lain. Komunikasi diperlukan dalam kehidupan manusia maupun dalam kehidupan perusahaan. Komunikasi merupakan sarana dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam mendiskusikan program kerja, diperlukan komunikasi interpersonal yang baik agar pesan yang disampaikan diterima dan dijalankan dengan baik, keberhasilan komunikasi interpersonal antar karyawan akan mengoptimalkan kinerja pada divisi humas itu sendiri. Dengan adanya komunikasi yang baik maka kinerja karyawan tersebut akan optimal. Komunikasi interpersonal yang terjadi di dalam organisasi ini pun terdapat komunikasi yang bersifat formal dan informal. Dalam penerapan dilapangan komunikasi formal dilakukan pada komunikasi ke atas dan komunikasi kebawah. Sedangkan komunikasi yang bersifat informal terjadi pada komunikasi horizontal dan lintas saluran dengan divisi lain. Komunikasi interpersonal merupakan suatu yang sangat penting dalam manajemen organisasi dikarenakan hakekat dari manajemen adalah proses pencapaian tujuan dengan bekerja dengan atau melalui orang lain. Suatu hal yang tidak mungkin bagi seorang pemimpin organisasi dapat mencapai tujuan organisasinya secara efektif dan efisien tanpa berkomunikasi dengan anggota-anggota organisasi lainnya. Salah satu hal yang penting dalam organisasi adalah komunikasi interpersonal organisasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi organisasi karyawan bisa bertukar pikiran, saling memahami dan berkerja sama dengan anggota lainnya. Tetapi jika komunikasi organisasi terganggu maka akan terjadi miskomunikasi dalam organisasi tersebut dan pada ahirnya akan terjadi penurunan kinerja yang disebabkan miskomunikasi tersebut. Akan tetapi, dalam observasi yang dilakukan peneliti atasan terlihat kurang memberikan perhatian atasan terhadap bawahannya, hal tersebut dapat menciptakan kurangnya motivasi bawahannya dalam bekerja. Pada ahirnya bisa menurunkan kinerja karyawan perusahaan tersebut. Biasanya komunikasi yang terjadi hanya bersifat arahan atau instruksi kepada bawahan
3 yang hanya satu arah. Oleh karena itu pendekatan komunikasi interpersonal diperlukan untuk menimbulkan motivasi dan semangat supaya tidak menimbulkan penurunan kinerja. Hubungan yang baik atasan dengan bawahan akan menjadi faktor penunjang kinerja karyawan. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas tentang Analisis Komunikasi Interpersonal pada Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang. 1.2. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus kepada Bagaimana komunikasi interpersonal pada humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang?. Objek penelitian ialah divisi Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang dalam periode Maret Mei 2015. 1.3. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian: 1. Bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan pada divisi humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang? 2. Bagaimana hambatan komunikasi interpersonal pada divisi humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang? 3. Bagaimana solusi dari hambatan yang terjadi pada divisi humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang? 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian A. Tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal yang dilakukan pada divisi humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang 2. Untuk mengetahui hambatan komunikasi interpersonal pada divisi humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang 3. Untuk mengetahui solusi dari hambatan yang terjadi pada divisi humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang
4 B. Manfaat penelitian adalah: Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Manfaat akademis: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia dalam komunikasi interpersonal 2. Dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai komunikasi interpersonal b. Manfaat praktis: 1. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak perusahaan dalam menyadari pentingnya komunikasi interpersonal dalam mewujudkan suatu kinerja yang baik dalam suatu organisasi. 2. Penelitian ini dijadikan alternatif oleh perusahaan untuk menjaga kinerja karyawan mengingat pentingnya menjaga kinerja bagi perusahaan. c. Manfaat umum: 1. Diharapkan penulisan ini dapat digunakan masyarakat terutama para pekerja agar dapat menciptakan komunikasi interpersonal yang baik dalam lingkungan organisasinya. 2. Membantu masyarakat untuk bisa melihat akan pentingnya peranan public relations dalam setiap institusi perusahaan. 1.5. Sistematika Penulisan Berikut ini adalah penjelasan secara singkat mengenai isi keseluruhan bab yang akan dibahas dalam peneltian ini, yaitu: Bab 1 Pendahuluan: Pada bab yang pertama ini berisi mengenai latar belakang alasan penulis mengenai pembahasan tentang Analisis komunikasi interpersonal pada humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang. Setelah latar belakang kemudian adalah fokus penelitian yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Setelah itu pertanyaan penelitian jadi pertanyaan yang timbul dari latar belakang. Tujuan dan manfaat disini menjelaskan maksud dari
5 penulisan penelitian ini. Lalu mengenai sistematika penulisan dalam penelitian ini. Bab 2 Kajian Pustaka: Pada bab kedua ini berisi tentang penelitian sebelumnya untuk melihat persamaan dari penelitian sebelumnya. Setelah penelitian sebelumnya kemudian landasan konseptual yang dipaparkan dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran merupakan rangkaian penalaran untuk menjelaskan alur pemikiran yang digunakan dalam penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian: Pada bab ketiga ini menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, tipe/jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik keabsahan data. Bab 4 Hasil Penelitian: Pada bab keempat ini menjelaskan gambaran objek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Bab 5 Penutup: Pada bab kelima berisikan kesimpulan secara garis besar dari penelitian ini. Kemudian pada subbab saran, memberikan masukan atau saran untuk perusahaan dengan demikian perusahaan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian yang dibuat.
6