BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang diolah dari biji kopi yang telah dipanggang atau dibakar terlebih dahulu. Minuman ini dapat disajikan dingin maupun panas. Hingga saat ini hampir semua orang di dunia mengenal bahkan menyukai kopi sebagai minuman untuk bersantai. Perkembangan kopi di Indonesia sendiri dimulai pada tahun 1696 menggunakan jenis kopi arabika yang didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Ada empat jenis kelompok kopi yang paling dikenal antara lain yaitu kopi Arabika, kopi Robusta, kopi Liberika dan kopi Ekselsa. Kelompok kopi yang paling dikenal memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara komersial yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. (Raharjo, 2013:12) Menurut Raharjo (2013:7), kopi memegang peranan penting bagi sumber penghasilan rakyat Indonesia dan sumber pendapatan devisa negara, karena Indonesia merupakan salah satu Negara pengekspor kopi terbesar di dunia. Di Indonesia, kopi dikonsumsi oleh kalangan bawah hingga kalangan atas dan dari usia muda hingga lanjut usia. Banyak sekali orang di Indonesia yang sering mengkonsumsi kopi seperti para pelajar, guru, buruh hingga pekerja kantoran dan lainnya. Kopi biasanya dikonsumsi pada saat ingin beraktivitas dan bersantai. Sehingga banyak perusahaan kedai kopi yang berlomba-lomba untuk membuka kedai kopi dan menawarkan varian rasa andalannya, seperti Starbucks, Paris Van Java Coffee dan perusahan kedai kopi yang besar maupun kecil lainnya. Kenikmatan rasa kopi kini sudah dikembangkan menjadi berbagai macam citarasa seperti Espresso, Mocha, Latte, Macchiato, Cappuccino, Kopi Luwak dan lainnya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kini kopi tidak hanya disajikan sebagai minuman, kopi juga sudah bisa disajikan dalam bentuk makanan seperti biskuit, kue, ice cream, permen dan jenis makanan lainnya. Menurut artikel yang ditulis pada situs lifestyle.okezone.com (06-09-2014), kopi bukan lagi sekedar minuman, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Perubahan ritual minum kopi ini disebabkan karena peningkatan taraf hidup dan 1
bertambahnya golongan menengah di Indonesia. Seperti halnya sebuah coffee shop di daerah perkotaan yang didesain semenarik mungkin agar mendapatkan suasana nyaman dan memberikan pengalaman baru bagi para pengunjungnya. Selain itu juga para pengunjung coffee shop kini dapat merasakan berbagai macam varian rasa kopi yang diciptakan oleh coffee shop itu sendiri. Menurut Aldwin seorang barista Kedai Kopi Bara, sebagian besar orang Indonesia terutama kalangan pelajar dan pekerja usia 17 hingga 30 tahun sering menikmati kopi di coffee shop. Dan dari hasil wawancara seorang responden kepada Bapak Donny Hermanto S.Km. kelas sosial tersebut sering mengkonsumsi kopi untuk menemaninya beraktivitas dengan pola atau dosis yang tidak teratur demi menyelesaikan pekerjaan atau tanggung jawab mereka, karena kopi memiliki kandungan kafein yang dapat mengurangi rasa kantuk. Menurut jurnal dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang ditulis oleh Liveina dan Artini (2014). Hasil penelitian yang mereka lakukan dari 491 responden kalangan mahasiswa dan pekerja, yaitu proporsi konsumsi kopi pada responden sebesar 91,9%. Sebanyak 76,1% peminum kopi mengalami efek samping meliputi kesulitan tidur (50,5%), palpitasi (33,7%), peningkatan frekuensi urinasi (31,9%), nyeri kepala (20,2%), tremor (10,9%), mual dan muntah (14,8%), gejala anxietas (15,7%), nyeri ulu hati (15,3%) peningkatan frekuensi defekasi (10,0%) dan gejala lain. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas kalangan pelajar dan pekerja kurang mengetahui pola minum kopi yang benar karena merasakan efek samping akibat mengkonsumsi kopi. Mengkonsumsi kopi dengan pola yang tidak teratur dan melebihi dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan efek samping dan gangguan kesehatan. Dosis kafein yang terlalu banyak dapat mengakibatkan gemetar, insomnia, dan bahkan kecemasan. Saat kafein dikatakan overdosis yaitu pada saat tubuh merasa tidak nyaman, yang berarti telah mengkonsumsi terlalu banyak kafein. (Weinberg & Bealer, 2002:47). Menurut data yang ada di republika.co.id, Adi W. Taroepatjeka seorang ahli kopi mengungkapkan bahwa komposisi gula dan susu dalam kopi instan justru lebih banyak dari jumlah kopinya. sehingga menutup kualitas asli kopi. Selain itu kebanyakan produsen kopi bahkan tidak memperhatikan kualitas kopi 2
Robusta ketika membuat kopi instan, karena produsen menekan harga produksi. Sehingga imbas negatifnya adalah kopi yang dihasilkan tidak berkualitas dan serba instan. Menurut buku Weinberg & Bealer (2002:253), kafein pada kopi memiliki banyak manfaat karena mengandung antioksidan dan zat lainnya, yang dapat meningkatkan kemampuan mental, mencegah penyakit kanker, mencegah risiko timbulnya diabetes tipe dua, meredakan nyeri, serta pencegahan stroke. Dosis harian kafein tidak melebihi 300mg sampai 400mg perhari, yakni jumlah yang setara dengan dua hingga tiga cangkir kopi saring ukuran 180ml. Berdasarkan penjelasan singkat di atas, Penulis tertarik untuk mengkaji sebagai perancangan Tugas Akhir ini yang dikemas menjadi sebuah buku. Buku merupakan salah satu media cetak yang dapat mencakup banyak informasi dan dapat dijadikan sebagai teman untuk bersantai sambil menikmati kopi. Perancangan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pola konsumsi kopi yang baik dan dapat bermanfaat bagi kesehatan. Sehingga masyarakat Indonesia dapat menerapkan pola minum kopi yang sehat. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, Penulis menyimpulkan masalah yang teridentifikasi sebagai berikut : 1.2.1 Identifikasi Masalah 1. Mayoritas peminum kopi sering merasakan efek samping negatif dari meminum kopi. 2. Kurangnya pengetahuan para peminum kopi akan pola minum kopi yang benar. 1.2.2 Rumusan Masalah Dari identifikasi permasalahan diatas, Penulis menyimpulkan rumusan masalah : Bagaimana merancang buku agar para peminum kopi dapat mengetahui pola mengkonsumsi kopi yang benar serta bermanfaat bagi kesehatan? 3
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup perancangan buku yang Penulis kerjakan akan difokuskan kepada manfaat mengkonsumsi kopi bagi kesehatan. Waktu pengerjaan proyek Tugas Akhir dilakukan pada bulan Februari 2015 hingga bulan Mei 2015. Target utama khalayak sasaran dari proyek Tugas Akhir Penulis adalah pria dan wanita berusia 17 hingga 30 tahun, pelajar atau pekerja, kalangan menengah ke atas di Indonesia. 1.4 Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangan yang diharapkan, antara lain : 1. Memberikan informasi mengenai pola minum kopi yang benar kepada khalayak sasaran usia 17 hingga 30 tahun. 2. Memberikan informasi tentang manfaat kopi bagi kesehatan. 1.5 Cara Pengumpulan Data dan Analisis Metode pengumpulan data yang Penulis lakukan dalam proyek Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. (Mestika Zed, 2008:3). Studi pustaka dilakukan dengan membaca berbagai sumber bacaan dan literatur serta berbagai buku dan informasi yang bersumber dari internet guna mendapatkan data dan informasi mengenai kopi. 2. Kuesioner Kuesioner adalah alat pengumpul data yang berbentuk pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh responden. (Djaali & Mulyono, 2008:64). Kegiatan ini ditujukan kepada para penggemar kopi yang berada di Kedai Kopi Bara, kota Bandung, dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kopi. 3. Wawancara 4
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. (Emzir, 2010:50). Wawancara dilakukan dengan mengadakan sesi tanya jawab secara langsung kepada narasumber seorang Barista mengenai seputar informasi kopi dan Responden mengenai pengalaman meminum kopi. 4. Observasi Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. (Dudiarto & Anggraeni, 2001:40). Metode Observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap obyek kopi dan kepada Barista kopi dibeberapa kedai kopi dalam meracik atau membuat kopi. 1.6 Metode Analisis Adapun metode analisis yang dipakai adalah dengan menggunakan matriks perbanding antara proyek buku sejenis dari spesifikasi buku hingga elemen visual yang terdapat dalam buku. Matriks merupakan alat yang rapih baik bagi pengelolaan informasi maupun bagi analisis. Sebuah matriks memuat kolom dan baris, yang memunculkan dua dimensi yang berbeda, konsep atau seperangkat informasi. Matriks juga sangat berguna untuk membuat perbandingan seperangkat data, misal mengidentifikasi perbedaan dan persamaan data dalam penelitian. (Rohidi, 2011: 247-249) 5
1.7 Kerangka Perancangan Kurangnya pengetahuan para peminum kopi akan manfaat kopi bagi kesehatan Memberikan informasi pola minum kopi yang benar dan manfaat kopi bagi kesehatan Membuat perancangan buku Serba Serbi Kopi Studi Literatur Wawancara Barista dan Responden Analisis Data Pria dan Wanita Usia 17-30 tahun, Menengah keatas, Hasil Perancangan Konten Buku Buku Serba Serbi Kopi Gambar I 1 Kerangka Perancangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 6
1.8 Pembabakan - Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang dan informasi singkat tentang kopi, permasalahan yang ditemui, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan perancangan, cara pengumpulan data, dan kerangka perancangan. - Bab II Dasar Pemikiran Pada bab ini akan dijelaskan mengenai uraian studi pustaka, dan teori-teori dasar yang berkaitan langsung dengan book design, layout, ilustrasi, dan kopi yang dijadikan landasan pada perancangan Tugas Akhir. - Bab III Data dan Analisis Masalah Pada bab ini akan diuraikan hasil pencarian data secara terstruktur dan berisikan analisis masalah yang telah didapat dari narasumber Dosen IPB dan Pengusaha kedai kopi serta hasil kuesioner yang diperoleh dari beberapa kedai kopi di kota Bandung. Hal tersebut dilakukan dengan analisis yang sesuai dengan tujuan perancangan Tugas Akhir yang Penulis lakukan. - Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan Pada bab ini akan menjelaskan konsep komunikasi/ konsep kreatif/ konsep media/ dan konsep visual yang dipergunakan dalam perancangan Tugas Akhir beserta penerapan visualisasi pada media. - Bab V Penutup Berisi kesimpulan akhir mengenai hasil dari perancangan dan analisis data yang telah Penulis kerjakan serta saran-saran yang berkaitan dengan perancangan Tugas Akhir ini. 7