FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PENGARUH AMILOSA DAN AMILOPEKTIN TERHADAP SIFAT PASTA PATI JAGUNG. (The effect of amilose and amilopectin on the pasting properties of corn starch)

Pati ubi kayu (tapioka)

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.6.4 Analisis Uji Morfologi Menggunakan SEM BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Alat

FEN OMENA HISTERESIS ISOTERMI SORPSI AIR P ADA AMILOSA, AMILOPEKTlN, PROTEIN, DAN SELULOSA

FEN OMENA HISTERESIS ISOTERMI SORPSI AIR P ADA AMILOSA, AMILOPEKTlN, PROTEIN, DAN SELULOSA

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar

SEBAGAISURFACESIZING

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

KAJIAN FENOMENA DAN PENGHAMBATAN RETROGRADASI BIKA AMBON ANNI FARIDAH

2. Karakteristik Pasta Selama Pemanasan (Pasting Properties)

SKRIPSI OPTIMASI PROSES PENGOLAHAN MIE JAGUNG INSTAN BERDASARKAN KAJIAI\ PREFERENSI KONSUMEN. Oleh JUNIAWATI F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI EVALUASI MUTU GIZI DAN INDEKS GLIKEMIK COOKIES DAN DONAT TEPUNG TERIGU YANG DISUBSTITUSI PARSIAL DENGAN TEPUNG BEKATUL

HASIL DAN PEMBAHASAN. pengolahan, penanganan dan penyimpanan (Khalil, 1999 dalam Retnani dkk, 2011).

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah umbi-umbian. Umbi-umbian dapat tumbuh dengan baik

KAJIAN PEMBUATAN KENTANG TUMBUK INSTAN (MASHED POTATO INSTANT) DAN STABILITASNYA SELAMA PENYIMPANAN OLEH : DIAN HISTIFARINA

4. PEMBAHASAN Analisa Sensori

BAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa anhidrat.

PENGARUH FOSFORILASI DAN PENAMBAHAN ASAM STEARAT TERHADAP KARAKTERISTIK FILM EDIBEL PATI SAGU CYNTHIA EMANUEL

TINJAUAN PUSTAKA. sebanyak 200 kuintal per hektar luas pertanaman kuintal per hektar luas pertanaman.

SKRIPSI CEMARAN MIKROBIOLOGIS UDANG TAMBAK SEGAR DI JAW A BARAT SLAMET

A. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG

I PENDAHULUAN. diantaranya adalah umbi-umbian. Pemanfaatan umbi-umbian di Indonesia belum

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

KAJIAN INDEKS GLIKEMIK DAN KAPASITAS IN VITRO PENGIKATAN KOLESTEROL DARI UMBI SUWEG

Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno Hatta no.10, Rajabasa Bandar Lampung. Telp. (0721) ) ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi Pati Singkong

LOGO. Karakterisasi Beras Buatan (Artificial Rice) Dari Campuran Tepung Sagu dan Tepung Kacang Hijau. Mitha Fitriyanto

Untuk Ibu Bapak Cerme dan. Jakarta, semua famili serta. saudara-saudaraku yang tercinta

st,;; hasii perhitungan isorern-i ~ppps: 30 "C diperoleh kapasitas Air Ikatan I'rimes untuk kerupuk tapioka sehesar

SEBAGAI ALTERNATIF DlVERSIFIKASI PROD UK TEH

I. PENDAHULUAN. Pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai alternatif makanan pokok memerlukan

REKAYASA PROSES TEPUNG SAGU (Metroxylon sp.) DAN BEBERAPA KARAKTERNYA

I. PENDAHULUAN. buah-buahan. Berbagai macam jenis buah tumbuh di Indonesia dan ada beberapa

Pengembangan Formulasi Mi Jagung Berbahan Baku Tepung Jagung Modifikasi. Development of Formulation Noodles Made from Raw Corn Starch Modified Corn

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

I. PENDAHULUAN. Permintaan tapioka di Indonesia cenderung terus meningkat. Peningkatan

KAJIAN PROPORSI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG UBI JALAR KUNING SERTA KONSENTRASI LESITIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK MUFFIN

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Mi Kering Non Terigu Cooking Time

PENGARUH FERMENTASI SPONTAN SELAMA PERENDAMAN GRITS

:Z: PRODUKSI "DAGING" KAMBING KACANG FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERT ANIAN BOGOR KARYA llmiah POppy SOFIAH .~.

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

DI SUB TERMINAL AGRIBISNIS, CICURUG, SUKABUMI. Oleh: ASEP JONI KARTER F SKRIPSI

PENGARUH JENIS KAPANG, KADAR AIR DAN PROSES INKUBASI LANJUTAN PADA FERMENTASI ONGGOK TANPA GELATINISASI PATI

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

PERUBAHAN MUTU YOGHURT OENGAN PENAMBAHAN BUAH-BUAHAN SELAMA PNYIMPANAN DINGIN

TUGAS AKHIR RISKA FITRIAWATI PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016

PEPJGAWUH LAMA PENYULINGAN LADA SEGAR XIEHGAN METODA AIR DAW UAP TERWADAP RENDEMEN MlNYAK DAN MUTU LADA PUTlH VAbfG DIHASILKAN

SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG PREGELATINISASI BERAS MERAH DAN KETAN HITAM DENGAN VARIASI WAKTU PENGUKUSAN SKRIPSI

2 TINJAUAN PUSTAKA. Umbi Iles-iles. Umbi Walur

II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN

METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT

SKRIPSI MEMPELAJARI PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG DAN APLIKASI ADSORBEN TERHADAP KUALITAS MINYAK DAN TINGKAT PENYERAPAN MINYAK PADA KACANG SALUT

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PATI TERHADAP KARAKTERISTIK NORI CASSAVA LEAVES TUGAS AKHIR

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisa Hasil Pertanian dan

SIFAT FUNGSIONAL DAN SIFAT PASTA PATI SAGU BANGKA [FUNCTIONAL AND PASTA PROPERTIES OF BANGKA SAGO STARCH] MERYNDA INDRIYANI SYAFUTRI *)

SKRIPSI KAJIAN PEMBUATAN SARI BUAH, JAM DAN JELLY. DARI BUAH KEMANG (Mallgifera caesia) Oleh: LINDAWATI F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

SKRIPSI KAJIAN PEMBUATAN SARI BUAH, JAM DAN JELLY. DARI BUAH KEMANG (Mallgifera caesia) Oleh: LINDAWATI F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UJI UNJUK KERJA MESIN PENGGORENG BUAH SECARA VAKUM DENGAN SISTEM "WATER-JET" PADA BUAH NANAS

2000 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

ldentlflkasl ENZIM EIPOKSIGENASE DARl BEBERAPW VARlETAS KACANG TANAW (Arachis hypogaea)

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA A. UBI JALAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI ISOTERMI SORPSI AIR DAN KERENYAHAN KERUPUK GORENG DENGAN "PENGGORENGAN" OVEN GELOMBANG MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

PATI ALAMI. Pati adalah salah suatu bahan penyusunan yang paling banyak dan luas terdapat di alam,sebagai karbohidrat cadangan pangan pada tanaman.

DARi BATAWG YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA

DARi BATAWG YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA

OPTIMASI PROSES PENGERINGAN GRITS JAGUNG DAN SANTAN SEBAGAI BAHAN BAKU BASSANG INSTAN, MAKANAN TRADISIONAL MAKASSAR HERNAWATY HUSAIN

PRODUKSI CASSAVA SOUR STARCH DENGAN VARIASI MEDIA STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT DAN LAMA FERMENTASI

PENGGUNAAN GUM XANTHAN SEBAGAI STABILIZER DALAM JUS JAMBU BIJI SKRIPSI OLEH: FERRY HART ANTO ANURU

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Walur (Amorphophallus campanulatus var sylvestris)

VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UNTUK BAHAN PANGAN DAN BAHAN INDUSTRI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Hanya kepada Engkau-lah (yaa Alloh) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan (A1 Qur'anul Kariim, Surat A1 Faatihah (2): 5)

Hanya kepada Engkau-lah (yaa Alloh) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan (A1 Qur'anul Kariim, Surat A1 Faatihah (2): 5)

DAFTAR TABEL. 1. Kandungan gizi tepung ubi jalar per 100 g Karakteristik amilosa dan amilopektin... 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FORMULASI TEPUNG KACANG KORO PEDANG FRAKSI PROTEIN, FRAKSI SERAT DAN TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK BAKSO ANALOG

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Karakteristik menir segar Karakteristik. pengujian 10,57 0,62 0,60 8,11 80,20 0,50 11,42 18,68.

RINGKASAN. Pencucian lilin lebah menggunakan air dengan

RINGKASAN. Pencucian lilin lebah menggunakan air dengan

SKRIPSI MEMPELAJARI KONDISI OPTIMUM PRQSES KRISTALISASI DALAM PEMBUATAN GLUKOSA KRISTAL

I. PENDAHULUAN. Produksi ubi jalar di Indonesia pada tahun 2013 dilaporkan sebesar ton

[) / i 1 / ';('-1 "'~

Transkripsi:

/0 I ; SKRIPSI MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT AMILOGRAFI PADA AMILOSA, AMILOPEKTIN, DAN CAMPURANNY A Oleh ULYARTI F. 30.1036 1997 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Ulyarti. F 30.1036. Mempe\ajari Sifat-sifat Amilografi Pada Amilosa, Amilopektin, dan Campurannya. Dibawah bimbingan Soewarno T. Soekarto dan Elvira Syamsir. RINGKASAN Sifat pati telah banyak dipelajari baik menyangkut sifat fisik maupun sifat fungsionalnya. Beberapa faktor yang menentukan sifat pati telah pula banyak dipelajari, namun banyak sekali faktor yang menentukan karakteristik pati sehingga penjelasan yang dipergunakan pada satu jenis pati tidak dapat digunakan untuk untuk menjelaskan sifat yang sama pada pati lain. Pati terdiri dari dua fraksi utama yaitu amilosa dan amilopektin. Pengetahuan tentang sifat fraksi ini secara terpisah dan sifat campurannya mungkin dapat membantu manusia mengetahui bagaimana sifat pati dibangun. Penelitian tentang sifat -sifat amilografi amilosa, amilopektin, dan campurannya dilakukan untuk mempelajari fenomena sifat amilografi amilosa, amilopektin, dan campurannya dengan menggunakan Brabender amilograf. Diharapkan melalui penelitian ini didapatkan data-data dasar untuk mengenal sifat fungsional patio Penelitian dilakukan menggunakan bahan utama berupa amilosa dalam bentuk soluble starch dan amilopektin murni. Pati dibuat dengan perbandingan tertentu yaitu 100% amilosa, 30% amilopektin (70al30ap), 50% amilopektin (50aI50ap), 74% amilopetin (26aI74ap), dan 100% amilopektin. Untuk membandingkan sifat pati ini dengan pati murni, dilakukan pula pemeriksaan pati alami yaitu maizena. Pemerik!>aan sifat amilografi dilakukan menggunakan konsentrasi sebesar 7% (w/w) menggunakan air destilata. Tahap pemasakan di dalam Brabender amilograf OHG Duisburg meliputi 4 tahap yaitu pemanasan dari 30 C hingga 93 C, pamanasan konstan pada suhu 93 C selama 30 menit, pendinginan dari 93 C hingga 30 C, dan pendinginan konstan pada suhu 30 C selama 30 menit. Pemanasan dilakukan pada

kecepatan konstan 1.5 Clmenit. Pendinginan dilakukan dengan kecepatan tidak konstan. Analisa yang dilakukan adalah suhu selatinisasi (SG), suhu viskositas puncak (SVP), viskositas puncak (VP), stabilitas pasta (SP), viskositas balik (VB), dan stabilitas viskositas dingin (SVD). Untuk mendukung analisa dilakukan pula pemeriksaan pati menggunakan mikroskop cahaya terpolarisasi, model BHSP 751 P dengan merek Olympus. Granula pati maizena mentah dan amilosa berbentuk poligonal hingga bulat, sedangkan granula amilopektin memiliki bentuk poligonal hingga lonjong. Ukuran granula amilosa tidak seragam, sedangkan bentuk granula amilopektin dan matzena seragam. Granula amilopektin memiliki kesamaan bentuk dan ukuran dengan granula malzena. Pati campuran amilosa dan amilopektin memiliki bentuk granula serupa dengan granula amilosa dan amilopektin. Semua pati yang diamati menunjukkan adanya gans polarisasi. Amilosa, amilopektin, dan campurannya memiliki bentuk amilogram yang serupa yaitu, terjadi peningkatan viskositas selama pemanasan dari 30 C-93 C yang diikuti dengan penurunan viskositas. Penurunan viskositas terus berlanjut hingga pendinginan dari 93 C_30 C. Selama pendinginan konstan pada suhu 30 C selama setengah jam terjadi peningkatan viskositas kecuali pada 26al74ap yang mengalami penurunan viskositas. SG tertinggi dicapai 26a174ap, yaitu 68 C, dan SG terendah dicapai amilopektin, yaitu 58.5 C. VP tertinggi dicapai amilopektin yaitu 200 BU VP akan semakin tinggi bila konsentrasi amilopektin semakin tinggi. Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan regresi VP = 53.9 + 1.64 [amilopektin] denngan nilai koefisien korelasi R=0.96. SVP tidak mempunyai hubungan dengan konsentrasi amilosa namun

mempunyai hubungan yang linier dengan SG, Hubungan ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi sebesar R=0,97 dari persamaan regresi SVP = -7, II + 1.21 SG, Rendahnya nilai VP amilosa dan SVP yang tinggi menggambarkan tingginya kekuatan granula amilosa, SP tertinggi dicapai amilopektin (133 BU) yang menunjukkan bahwa amilopektin sangat tidak stabil viskositasnya selama pemanasan, SP semakin tinggi bila konsentrasi amilopektin semakin tinggi, Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan regresi SP = 29,7 + 1.2 [amilopektin] dengan nilai koefisien korelasi R= 0,95 VB dan SVD tidak memiliki hubungan yang jelas dengan konsentrasi amilopektin pada patl Masing-masing mempunyai persamaan regresi VB = 26,65 + 0,29 [amilopektinj dengan nilai R= 0,73 dan SVD =,11.06-0,09 [amilopektin] dengan nilai R = -0,82, VB terendah dicapai oleh amilosa (24 BU) yang menunjukkan bahwa viskositas amilosa stabil selama pendinginan, SVD terendah dicapai oleh amilopektin (2 BU) yang menunjukkan bahwa viskositas amilopektin stabil selama pendinginan konstan. Sifat amilografi maizena berbeda dengan sifat amilografi pati modelnya, SG, VP, SVP, VB, dan SVD maizena lebih tinggi daripada pati modelnya. SP pati model maizena lebih tinggi daripada maizena, Hasil ini, dan diperkuat dengan hasil perhitungan pendugaan sifat amilografi pati, menunjukkan bahwa sifat amilografi pati tidak hanya ditentukan oleh komposisi fraksi amilosa dan amilopektin. Selain itu, keadaan granula dalam kondisi masak atau mentah juga berpengaruh terhadap sifat amilografi patl

MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT AMILOGRAFI PADA AMILOSA, AMILOPEKTIN, DAN CAMPURANNY A Oleh ULYARTI F 30.1036 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat lu1tuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERT ANIAN Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT AMILOGRAFI PADA AMILOSA, AMILOPEKTIN,. DAN CAMPURANNY A Oleh ULYARTI F 30.1036 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Dilahirkan pada tanggal 24 Maret 1974 di Jambi Tanggallulus : 30 September 1997 Dosen Pembimbing I bimbing II

KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim. Segala puji hanya bagi Allah S.W.T. tempat manusia mengadu dan berserah diri, yang atas ridho-nya juga penulis berhasil menyelesaikan skripsi 1m. Skripsi ini adalah hasil penelitian dengan judul Mempelajari Sifat-Sifat Amilografi Pad a Amilosa, Amilopektin, dan Campurannya. Penelitian dilakukan selama dua bulan dari bulan Mei hingga Juni 1997 bertempat di Pilot Plant, PAU, IPB. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc. selaku dosen pembimbing utama 2. If. Elvira Syamsir selaku dosen pembimbing kedua, Bapak Ilyas sebagai teknisi yang selalu siap membantu penulis selama penelitian, Rekan-rekan satu bimbingan Armina, Wulan, Ririn, dan lin, atas motivasi dan bantuannya selama penelitian berlangsung hingga selesainya penulisan skripsi ini, Rekan-rekan seperjuangan di Asy-Syafiiq, atas dukungan moril selama masa pers1apan menghadapi ujian sidang, dan kepada Ibu, Abang, Fifa, dan adek Ali yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan doa kepada penulis. Semoga karya ini berrnanfaat bagi pembaca dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara luas. Amin. Bogor, Oktober 1997 Penulis

DAFTAR lsi Halaman KATAPENGANTAR DAFTARISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. DAFTARLAMPlRAN III.... IV V PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG....... B. TUJUANDANMANFAATPENELITIAN. II TINJAUAN PUS TAKA.... A. PAT!!. Granula pati. 2. Pertumbuhan granula... 3. Sifat Granula Pati.... 4. Komposisi Kimia Granula Pati B ZAT PAT! 1. Amilosa... 2. Amilopektin C SIFAT-SIFAT PAT! 1. Gelatinisasi Pati.. 2. Sifat Fisiko Kimia Pati. 3. Sifat Fungsional Pati 4. Retrogradasi Pati.... D. SIFAT AMILOGRAFI.... 1. Pengertian dan Kepentingan. 2. A1at.... 3. Parameter Amilografi.. ll! METODOLOGI... A BAHAN DAN ALA T 1. Bahan 2. Alat........,... 2 3 3 3 4 4 5 6 8 10 12 12 15 17 18 20 21 21 22 26 26 26 26

B. METODE PERCOBAAN.... 1. Operasi Amilografi... 2. Penampakan Granula C. METODA ANALISA... 1. Profil Amilografi... 28... 28 2. Penampakan granula... 30 26 26 27 IV HASIL DAN PEl\1BAHASAN.... 31 A MORFOLOGI 1. Contoh Amilosa..... 2. Contoh Ami10pektin..... 3. P ati Maizena..... 4. Campuran Amilosa dan Ami10pektin 31... 31...... 32... 33...... 34 B. AMILOGRAFI... 1. Amilografi Amilosa.............. 35 38 2. Amilografi Amilopektin...... 39 3. Amilografi Campuran Amilosa dan Amilopektin 40 4. Amilografi Pati Maizena...... 41 V C. PARAMETER AMILOGRAFI... 43 J. Suhu Ge1atinisasi... 44 2. Viskositas Puncak... 46 3. Stabilitas Pati... 47 a. Stabilitas Se1ama Pemanasan " 48 b. Stabilitas Selama Pendinginan............ 50 c. Stabilitas Selama Pendinginan Konstan 4. Pendugaan Sifat Amilografi Pati." C. AMILOGRAFI P A TI MODEL.. 1. Suhu Gelatinisasi.... 2. Viskositas Puncak... 3. Stabilitas Pati... a. Stabilitas Selama Pemanasan.. ' b. Stabilitas Selama Pendinginan..... J..... c. Stabilitas Selama Pendinginan Konstan.... KESIMPULAN DAN SARAN... 51 53 54 55.... 57 58 58 59 60 6] A KESIMPULAN B. SARAN DAFTARPUSTAKA LAMPlRAN 61 62 63 66