LATAR BELAKANG. Kilang PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan dilaksanakan. pada bulan Oktober 1994 dan diresmikan oleh Presiden

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN INDRAMAYU PERIODE 1 Juli Juli 2016

Teknologi Minyak dan Gas Bumi. Di susun oleh : Nama : Rostati Sumarto( ) Wulan Kelas : A Judul : Sour water stripper

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Evaluasi Kinerja Unit Sekunder pada Kilang Minyak dengan Integrasi Panas

Pengolahan Minyak Bumi

PROSES PRODUKSI BBM DARI MINYAK BUMI DAN KILANG-KILANG BBM PERTAMINA. Refining Technology DIREKTORAT PENGOLAHAN PERTAMINA Januari 2015

Pra Desain Pabrik Produksi Gasoline Pada Kilang Minyak Skala Kecil

DENGAN CONTROL CASCADE PADA 15-C-101 di PT. PERTAMINA (Persero) RU VI

PT. PERTAMINA REFINERY UNIT VI BALONGAN PROSES PENGOLAHAN ATMOSPHERIC RESIDUE PADA UNIT ARHDM LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB VII INTRODUCTION TO FLUID CATALYTIC CRACKING (FCC)

Optimisasi Keuntungan Menggunakan Linear Programming di PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan*

BAB III VACUUM DISTILLATION UNIT (VDU)

MENGENAL KILANG PENGOLAHAN MINYAK BUMI (REFINERY) DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB III PROSES PEMBAKARAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN. Disusun oleh: Clara Pinasthika NPM :

Prarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

A. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi

BAB X VISBREAKING PROCESS

RESUME PENGOLAHAN BUANGAN INDUSTRI PT PERTAMINA REFINEY UNIT VI BALONGAN. Disusun Oleh : FAJAR INDRAWAN

H 2 S + 2NaOH Na 2 S + 2H 2 O

EVALUASI KINERJA KOLOM FRAKSINASI CRUDE DISTILLATION UNIT (CDU) PADA BEBAGAI OPERASI OVER KAPASITAS DENGAN SIMULASI HYSYS

EVALUASI KINERJA KOLOM FRAKSINASI CRUDE DISTILLATION UNIT (CDU) PADA BEBAGAI OPERASI OVER KAPASITAS DENGAN SIMULASI HYSYS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II CRUDE DISTILLATION UNIT (CDU)

HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK BIOAVTUR DARI CRUDE PALM OIL DENGAN PROSES UNIVERSAL OIL PRODUCT (UOP) KAPASITAS 87.

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS MODE AKSI LOOP TERTUTUP CASCADE CONTROL SYSTEM PADA OVERHEAD MAIN COLOUM RCC 15-C-101

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Upstream dan Downstream Ter-Integrasi

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

LEMBAR PERSETUJUAN. Laporan Kerja Praktek dengan judul Evaluasi Kinerja Reboiler E-2 Pada Unit

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Lokasi Area Kilang Minyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Secara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat diuraikan sebagai berikut :

Prarancangan Pabrik Etilena dari Propana Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PENGAMATAN PERALATAN KOLOM FRAKSINASI C-1 DI KILANG PUSDIKLAT MIGAS CEPU KERTAS KERJA WAJIB

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

Optimasi Pengolahan Crude Banyu Urip di Unit CDU-II PT. Pertamina (Persero) RU IV

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK. PT. INDO ACIDATAMA Tbk. UNIT ETHYL ACETATE (UNIT 500) KARANGANYAR. dengan TUGAS KHUSUS NERACA MASSA TOTAL DAN KOMPONEN DA-502

RESIDU DAN FRAKSI-FRAKSI PETROLEUM CAIR

RU II Dumai BAB I PENDAHULUAN

INDUSTRI MINYAK BUMI

Retrofit And Evaluation The Heat Exchanger Network In Main Column Fractionator Section Rccu Using Pinch Technology

II. DESKRIPSI PROSES

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

Proses Pengolahan Gas Alam Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan uap air yang bervariasi.

PROSES PEMISAHAN FISIK

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

CH 3 -O-CH 3. Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis. Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M.

PROSES DEHIDROGENASI ISOPROPANOL

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Gasoline dari Metanol dengan Fixed Bed MTG Process dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Gambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000). BAB 3 BAHAN DAN METODE

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kondisi Pasokan dan Permintaan BBM di Indonesia dan Upaya Pertamina Dalam Pemenuhan Kebutuhan BBM Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian pabrik metanol merupakan hal yang sangat menjanjikan dengan alasan:

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

Pengertian Cracking Perkembangan Catalytic Cracking Reaksi Perengkahan Katalis untuk Cracking Variabel Proses estimasi

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, September Penyusun,

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS TON/TAHUN

Jurnal Tugas Akhir Teknik Kimia

KOMPOSISI MINYAK BUMI

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

Proses Produksi Amonia

PRARENCANA PABRIK (GVL) KAPASITAS KG/TAHUN. Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : Nova Handoyo NRP :

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II DISKRIPSI PROSES

Sintesis Biogasoline dari CPO Melalui Reaksi Perengkahan Katalitik pada Fasa Gas

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

OPTIMASI NILAI GAS ALAM INDONESIA

REFINERY LOCATION OPERATION AREAS HISTORY PROCESS FLOW DIAGRAM PROCESS UNIT & SUPPORTING FACILITIES PRODUCTS MAN POWER DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber panas bumi yang sangat

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

LATAR BELAKANG Kilang PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan dilaksanakan pada bulan Oktober 1994 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995. Sumber bahan baku yang diolah di PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan adalah: Minyak mentah Duri, Riau (awalnya 80%, saat ini 50% feed). Minyak mentah Minas, Dumai (awalnya 20%, saat ini 50% feed). PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan ini memiliki kapasitas produksi mencapai 125 MBSD, dimana produk dari PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan ini di distribusikan ke kota Jakarta dan Jawa Barat.

BAHAN BAKU Bahan baku utama yang digunakan : 1. Duri (50 %) dan Minas (50 %) 2.Campuran dengan minyak JMCO (Jatibarang Mixed Crude Oil), Nile Blend, mudi (Gresik), Banyu Urip, Azeri (Malaysia) dalam jumlah yang kecil. Bahan baku pendukung berupa : 1. Bahan kimia, 2. Katalis, 3. Gas alam, dan 4. Resin dalam masing-masing unit proses.

PROSES PRODUKSI Hydro Skiming Complex Unit ini adalah proses distilasi dan treating dari limbah yang dihasilkan dari crude oil dan proses treating produk naphta. Unit HSC terdiri dari: 1. Distillation Treating Unit (DTU) Crude Distillation Unit (Unit 11), Amine Treatment (Unit 23), Sour Water Stripper (Unit 24), Sulphur Plant (Unit 25), dan Spent Caustic Soda (Unit 64). 2. Naphta Processing Unit (NPU) Penex unit Platfroming unit Naphta Hydrotreating Unit

CRUDE DISTILLATION UNIT (CDU) CDU merupakan Atmospheric Distillation Unit yang mengolah minyak mentah menjadi produk-produk berdasarkan perbedaan titik didih dan titik embun. Tujuan CDU adalah memaksimalkan produk akhir, oleh karena itu sebagian residunya diproses lagi pada unit AHU/ARHDM dan sebagian lagi langsung ke unit RCCC. Campuran minyak mentah yang digunakan pada saat ini ini terdiri dari 50% crude oil Duri dan 50% crude oil Minas dalam rangka optimalisasi kilang RU-VI Balongan.

Produk yang dihasilkan dari proses CDU dari feed minyak Duri dan minyak Minas Produk utama : C4 - sebanyak 170 BPSD Naphta sebanyak 5.460 BPSD Kerosin sebanyak 11.270 BPSD Gas oil sebanyak 23.300 BPSD Produk samping yaitu Atmospheric Residue sebanyak 86.760 BPSD. Agar mencapai suhu yang dibutuhkan untuk proses distilasi, maka minyak mentah dilewatkan ke beberapa heat exchanger dengan memanfaatkan panas dari produk yang dikeluarkan dari kolom fraksinasi sebelum dipanaskan di furnace ± 360 o C.

NAPHTA PROCESSING UNIT (NPU) Unit ini dibangun untuk mengolah dan meningkatkan nilai oktan dari naphtha. Peningkatan bilangan oktan dilakukan dengan cara menghilangkan impurities yang dapat menurunkan nilai oktan seperti propana, butana, dan pentana. NPU disusun oleh tiga unit yaitu : Naphtha Hydrotreating Unit/NTU (Unit 31), Platfoming/PLT (Unit 32), dan Penex/PNX (Unit 33).

PROSES PRODUKSI Distillation and Hydrotreating Complex (DHC) : 1. Atmospheric Residue Hydrodemetallization Unit (Unit 12 dan 13) 2. Hydro Treating Unit (Unit 22) Hydrogen Plant (Unit 22), Gas Oil Hydrotreating Unit / GO HTU (Unit 14), dan Light Cycle Oil Hydrotreating Unit / LCO HTU (Unit 21).

ATMOSPHERIC RESIDUE HYDRODEMETALLIZATION UNIT Unit AHU merupakan unit yang mengolah Atmospheric Residue dari Crude Distillation Unit (CDU) menjadi produk Demetallized Atmospheric Residue (DMAR) yang disiapkan sebagai umpan (feed) untuk Residue Catalytic Cracker (RCC). Selain DMAR, juga dihasilkan produk lain seperti off gas, naphtha, kerosene, dan gas oil. ARHDM pun terjadi reaksi-reaksi perengkahan sehingga minyak yang dihasilkan memiliki titik didih dan viskositas yang lebih rendah. Pada reaktor-reaktor ARHDM terjadi reaksi-reaksi hidrogenisasi dan perengkahan sehingga membutuhkan bantuan katalis. Tipe katalis yang digunakan di ARHDM adalah katalis hydrodemetallization, yaitu katalis yang dapat mentoleransi kandungan logam dalam jumlah besar. Katalis tersebut tidak dapat diregenerasi dan diganti setiap 15 bulan.

HYDRO TREATING UNIT Fungsi utama dari unit ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan impurities yang terikut bersama minyak bumi dan fraksi-fraksinya serta memperbaiki colour stability dengan proses hidrogenasi, yaitu mereaksikan impurities tersebut dengan hidrogen yang dihasilkan dari Hydrogen Plant dan bantuan katalis. Kandungan impurities yang ingin dihilangkan antara lain nitrogen, senyawa sulfur organik, dan senyawa-senyawa logam.

PROSES PRODUKSI Residue Catalytic Cracker Complex Unit (RCC Complex), Unit RCC Complex terdiri dari beberapa unit operasi di kilang RU-VI Balongan yang berfungsi mengolah residu minyak (Crude Residue) menjadi produk-produk minyak bumi yang bernilai tinggi, seperti: LPG, Gasoline, Light Cycle Oil, Decant Oil, Propylene, dan Polygasoline. Terdiri dari Unit : 1. Residu Catalytic Cracker Unit 2. Light End Unit

RESIDU CATALYTIC CRACKER UNIT Unit ini berfungsi sebagai kilang minyak tingkat lanjut (Secondary Processing) untuk mendapatkan nilai tambah dari pengolahan residu dengan cara perengkahan memakai katalis. Unit ini berkaitan erat dengan Unsaturated Gas Plant Unit yang akan mengelola produk puncak Main Column RCC Unit menjadi Stabilized Gasoline, LPG dan Non Condensable Lean Gas. Produk: Overhead Vapour Main column. Light Cycle Oil (LCO). Decant Oil (DCO) Desain Basis. RCC dirancang untuk mengolah Treated Ahmospheric Residue yang berasal dari unit AHU dan Untreated Atmospheric residu yang berasal dari unit CDU.

UTILITAS Sistem utilitas mempunyai tujuan untuk menunjang operasi unit-unit proses dengan menyediakan kebutuhan listrik, steam, air pendingin, gas N 2, fuel gas system dan sebagainya. Sistem utilitas ini terdiri dari beberapa unit yaitu: 1. Pembangkit Listrik dan Sistem Distribusi (Unit 51) 2. Pembangkit Steam (Unit 52) 3. Water Intake Facility (WIF) dan Fasilitas Pengolahan Air (Water Treatment Plant) Salam Darma (Unit 53)Raw Water dan Potable Water System (Unit 54) 4. Demineralized Water Unit (Unit 55) 5. Cooling Tower System (Unit 56) 6. Sistem Udara dan Instrumen (Unit 58) 7. Nitrogen Plant (Unit 59) Bahan baku unit utilitas pada PERTAMINA RU VI adalah air dan udara yang kemudian diolah untuk berbagai keperluan.

PENGOLAHAN LIMBAH Limbah industri minyak bumi umumnya mengandung logam-logam berat, senyawa sulfur dan amine, senyawa kimia berbahaya, serta senyawasenyawa hidrokarbon yang mudah terbakar. Hal ini menuntut adanya unit pengolahan limbah agar limbah yang dibuang dapat memenuhi spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan pemerintah. PT. PERTAMINA RU VI Balongan menghasilkan berbagai macam limbah, yang terdiri dari limbah cair, limbah gas, dan limbah padat. Dari ketiga macam limbah tersebut, limbah cair merupakan limbah yang paling potensial untuk menyebabkan pencemaran lingkungan.

OIL MOVEMENT 1. Fasilitas Offset, Fasilitas Offsite berfungsi mengadakan dan mempersiapkan feed untuk tiap unit proses serta membangun hasil produksi dari inti inti proses tersebut, baik yang berupa intermediate product atau finished product. 2. Single Buoy Mooring, Merupakan fasilitas penyandaran kapal tangker guna mendatangkan crude oil sebagai feed dan penyaluran hasil produksi dari unit unit proses di PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan. PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan memiliki 4 buah dermaga di dalam kawasan industrinya atau SBM (Single Buoy Mooring) yang digunakan untuk loading hasil produksi yang berbeda pada setiap SBM.

3. Tank Farm Unit, terdiri dari sarana tangki penampung bahan beserta kelengkapannya seperti blending,metering, injeksi bahan kimia, pompa dan pemipaan dengan batas area masih berada di dalam kilang. Tank farm berfungsi sebagai penampung umpan, produk dan fasilitas blending, dimana semua tank farm unit dihubungkan dengan rumah pompa sebagai fasilitas penyaluran umpan maupun produk melalui suatu sistem perpipaan (pipeline). 4. Pipeline Unit, merupakan unit perpipaan yang berfungsi untuk menyalurkan hasil produksi dari unit-unit proses yang ada di PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan menuju semua jalur perpipaan SBM maupun penyaluran ke PT. PERTAMINA (Persero) UPMS III, baik yang ke depot Balongan maupun yang melalui fasilitas pipanisasi Jawa untuk Depot Plumpang Fuel System (FS).