BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PELUANG INVESTASI. DAFTAR UNIT PENGOLAHAN/PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) di 14 Kecamatan Se Kabupaten Siak JENIS KEGIATAN

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

PENGUMUMAN DAFTAR PERINGKAT KOREKSI ARITMATIK KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN JALAN KABUPATEN PELALAWAN

4.1. Sejarah Berdirinya Pemerintah Provinsi Riau

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

SEKILAS TENTANG DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN PELALAWAN

Warta Investasi Juni tahun 2016

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN TAHUNAN DINAS 2012

Boks 1 PELUANG DAN HAMBATAN INVESTASI DI PROPINSI RIAU. I. Latar Belakang

Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Riau

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

Catatan Konflik Sumberdaya Alam di Riau Sepanjang Tahun 2011 Oleh : Romes Ip

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

PENGUMUMAN HASIL PELELANGAN UMUM Nomor : 010/PAN-PENG/BPMPD/2012/1

Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut Ditjen. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perintah oleh seorang batin dengan Datuk Batin Putih yang berinduk di

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

Luas Baku Sawah (Ha) Bera Penggenangan

Perencanaan Pekerjaan Pembuatan dan Perbaikan Pelataran Jalan Masuk Kantor Camat Pelalawan

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

Disajikan dalam Acara Pertemuan Tahunan EEP- Indonesia Tahun 2013, di Hotel Le Meridien Jakarta, 27 November 2013

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

Propinsi RIAU. Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA PEKANBARU IV.1 Sejarah Pekanbaru. Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten pelalawan terletak pada Lintang Utara dan Lintang

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan sebaliknya, Provinsi Riau akan menjadi daerah yang tertinggal

BAB II PROFIL KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BUPATI BANGKA TENGAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH Bujur Timur dan Lintang Utara, dengan batas. Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar

pelalawankab.bps.go.id

BUPATI INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, Oktober 2012

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Deskripsi Provinsi. Raja Bawahan Johor di Pulau Penyengat. Wilayah tersebut kemudian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan. Memorandom Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Pelalawan Hal 1

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

RALAT PENGUMUMAN LELANG Nomor : 01.a / PAN / CT - PLLW / RALAT / 2011

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 171 TAHUN 1999 TENTANG BADAN PENANAMAN MODAL DAN PEMBINAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

Lampiran I.14 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

PERKEMBANGAN REALISASI PENANAMAN MODAL TAHUN 2007 s.d TAHUN 2011


I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PANGKALAN KERINCI. 2.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkalan Kerinci

RINGKASAN DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 KONDISI S.D. 30 JUNI 2017

pelalawankab.bps.go.id

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

KEBIJAKAN DAN REALITA PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN km2 dan secara astronomis terletak di antara Lintang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perkembangan Penanaman Modal dan Sektor-sektor I Nyoman Karyawan 63

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan terletak disepanjang Sungai Kampar bagian hilir dan terdapat pulau-pulau kecil yang merupakan wilayah strategis karena dekat dengan jalur pelayaran internasional yang paling ramai di dunia yaitu selat Melaka, Perairan Johor dan Singapura. Secara Geografis Kabupaten Pelalawan terletak antara 10.25 Lintang Utara sampai 00.25 Lintang Selatan dan antara 1000.42 Bujur Timur sampai 1030.28 Bujur Barat dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis - Sebelah Selatan : Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten IndragiriHilir - Sebelah Barat : Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar - Sebelah Timur : Propinsi Kepulauan Riau Luas wilayah kabupaten Pelalawan 1.382.210,08 Ha, terdiri dari wilayah daratan 1.315.579,44 Ha dan wilayah laut 66.630,64 Ha. Luas tersebut 14,73% dari total luas propinsi Riau. Wilayah kabupaten Pelalawan berdataran rendah, termasuk pulau endapan yang terdapat di kecamatan Kuala Kampar dengan rasio ketinggian kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Daratannya dibelah oleh sungai besar yaitu Sungai Kampar yang bermuara ke Selat Melaka. 58

Tabel 4.1:Daftar Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2 PT. Kawasan Industri Kampar (Pengembangan pengusahaan kawasan industri) 3 PT. Unimegah Utama Raya (Perhoten) 4 PT. Riau Prima Energi (Penyediaan Tenaga Listrik) 5 PT. Sari Lembah Subur (Perkebunan kelapa sawit dan 2 PKS) 6 PT. Serikat Putra (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) 11.551.000.000 Nama Perusahaan/ Jumlah Investasi No Bidang Usaha (Rp) 1 PT. Riau Andalan Pulp Paper (Industri pulp dan kertas) 26.641.313.471.376,- 146.778.492.591,- 7.118.922.990.149,- 385.969.000.000,- 117.239.000.000 7 PT. Surya Bratasena (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) 8 PT. Musim Mas (Perkebunan kelapa sawit dan 998.624.300.000,- PKS) 9 PT. Indosawit Subur (Perkebunan Kelapa sawit dan 2 PKS) 10 PT. Multi Palma Sejahtera (Industri Pengelolaan CPO dan PKS) 11 PT. Raja Garuda Mas Sejati 12 PT. Cipta Daya Sejati Luhur 13 PT. Sinar Agro Raya (Pabrik kelapa sawit) 14 PT. Mitra Unggul Pusaka (Pabrik kelapa sawit dan pabrik karet) 15 PT. Jalur Pusaka Sakti Kumala (Pabrik kelapa sawit) 16 PT. Pusaka Megah Bumi Nusantara (perkebunan kelapa sawit) 17 PT. Mitra Supra (Industri minyak kasar dan minyak makan nabati) 18 PT. Langgam Inti Hibrindo (Pabrik kelapa sawit terpadu dengan unit pengolahannya) 379.399.512.875,- Lokasi (Kecamatan) Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci Ukui dan Kerumutan Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan da Bunut 110.831.200.000,- Pangkalan Kuras Pangkalan Kuras dan Pangkalan Lesung 229.488.611.158,- Ukui 128.720.000.000,- Bandar Seikijang 31.348.920.000,- Bandar Seikijang 11.000.000.000,- Bandar Seikijang 49.797.500.000,- Bandar Seikijang 286.240.425.914,- Langgam 12.200.000.000,- Bandar Seikijang 132.989.260.000 Bandar Seikijang 35.000.000.000 Bandar Seikijang Pangkalan Kuras dan Langgam

Nama Perusahaan/ Jumlah Investasi No Bidang Usaha (Rp) 19 PT. Sumber Sawit Sejahtera (Industri minyak kasar dan minyak makan nabati) 20 PT. Arara Abadi (Hutan Tanaman Industri) 756.934.396.044,- 21 PT. Charoen Pokphan Jaya Farm (Peternakan Ayam) 22 PT. Bio Energi Prima Indonesia (Pengadaan gas alam dan buatan) 23 PT. Guna Dodos Jumlah Lokasi (Kecamatan) 157.334.250.000,- Pangkalan Kuras Pangkalan Kuras dan Teluk Meranti 20.150.000.000,- Bandar Seikijang 6.432.750.000,- Langgam 27.471.005.382,- Bandar Seikijang Tabel di atas menjelaskan tentang daftar Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di mana terdap at nama Perusahan beserta bidang usahanya. Pada PT Riau Pulp and Paper (Industri pulp dan kertas) jumlah investasi nya adalah Rp 26.641.313.471.367,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, PT. Kawasan industri Kampar ( pengembangan pengusahaan kawasan industri) jumlah investasi adalah Rp 146.778.492.591,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. PT. Unimegah Utama Raya (Perhotelan) jumlah investasi Rp 11.551.000.000,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. PT. Riau Prima Energi (Penyediaan Tenaga listrik) jumlah investasi Rp 7.118.922.990.149,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. PT. Sari Lembah subur (Perkebunan kelapa sawit dan 2 PKS) jumlah investasi RP 385.969.000.000,- yang berlokasi di Ukui dan Kerumutan. PT. Serikat Putra (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) jumlah investasi Rp 117.239.000.000,- yang berlokasi di Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan dan Bunut. PT. Surya Bratasena (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) jumlah investasi Rp

110.831.200.000,- yang berlokasi di Pangkalan Kuras.PT. Musim Mas (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) jumlah investasi Rp 998.624.300.000,- yang berlokasi di Pangkalan Kuras dan Pangkalan Lesung. PT. Indosawit Subur (Perkebunan kelapa sawit dan 2 PKS) jumlah investasi Rp 229.488.611.158,- yang berlokasi di Ukui. PT. Multi Palma Sejahtera (industri Pengolahan CPO dan PKS) jumlah investasi Rp 128.720.000.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Raja Garuda Mas Sejati (Perkebunan kelapa sawit) jumlah investasi 31.348.920.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Cipata Daya Sejati Luhur jumlah investasi Rp 11.000.000.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Sinar Agro Raya (pabrik kelapa sawit) jumlah investasi Rp 49.797.500.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Mitra Unggul Pusaka (Pabrik kelapa sawit dan pabrik karet) jumlah investasi Rp 286.240.425.914,- yang berlokasi di Langgam. PT. Jalur Pusaka Sakti Kumala (pabrik kelapa sawit) jumlah investasi Rp 12.200.000.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT Pusaka Megah Bumi Nusantara jumlah investasi Rp132.989.260.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Mitra Supra (industri minyak kasar dan minya makan nabati) jumlah investasi Rp 35.000.000.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Langgam Inti Hibro (Pabrik kelapa sawit terpadu dengan unit pengolahannya) jumlah investasi Rp 379.399.512.875,- yang berlokasi di Pangkalan Kuras dan Langgam. PT. Sumber Sawit Sejahtera (Industri minyak kasar dan minyak makan nabati) jumlah investasi Rp 157.334.250.000,- yang berlokasi di

Pangkalan Kuras. PT. Arara Abadi (Hutan Tanaman Industri) jumlah investasi Rp 756.934.936.044,- yang berlokasi di Pangkalan Kuras dan Teluk Meranti. PT. Charoen Pokphan Jaya Farm (Peternakan ayam) jumlah investasi Rp 20.150.000.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Bio Energi Prima Indonesia (Pengadaan gas alam dan buatan) jumlah investasi Rp 6.432.750.000,- yang berlokasi di Langgam. PT Guna Dodos (Perkebunan Kelapa sawit) jumlah investasi Rp 27.471.005.382,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. Jumlah seluruh Investasi tersebut adalah Rp 45.389.659.075.638,- Tabel 4.2:Daftar Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) No Nama Perusahaan/ Bidang Usaha 1 PT. Adei Plantation & Industry (Perkebunan kelapa sawit) 2 PT.Sinar Siak Dian Permai 3 PT.Agrita Sari Prima 4 PT. Pec- Tech service Indonesia 5 PT. Pec- Tech Limited (Jasa Penyewaan peralatan konstruksi) 6 PT. Peputra Supra Jaya 7 PT. Riau Andalan Kertas (Pabrik Kertas) 8 PT. TH Indo Plantations (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) 9 PT. Essensindo Cipta Cemerlang ( Industri kimia dasar) 10 PT. Intiguna Prima Tama (pulp slush fiber) 11 PT. Gandahera Hendana (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) Jumlah Investasi Lokasi (Rp) (Kecamatan) 1.265.290.327.518,- Pangkalan Kuras, Pelalawan & Bunut. 40.331.112.070,- Bandar Seikijang 77.029.182.949,- Langgam 655.657.704.000,- Pangkalan Kerinci 30.360.000.000,- Pangkalan Kerinci 13.302.533.652,- Langgam 7.102.929.951.417,- Pangkalan Kerinci 3.861.635.374.304,- Teluk Meranti 214.928.936.837,- Pangkalan Kerinci dan Pelalawan 11.315.191.833.586,- Pangkalan Kerinci 200.292.155.550,- Ukui

No Nama Perusahaan/ Bidang Usaha Jumlah Investasi (Rp) Lokasi (Kecamatan) 12 PT. Sawit Rajaveni Lestari (Industri minyak makan) 100.000.000.000,- Bandar Seikijang 13 PT. Anugerah Kertas 2.244.533.241.084,- Pangkalan Kerinci Utama (Industri kertas budaya) 14 PT. Safari Riau 212.204.817.640,- Pangkalan Kuras 15 PT. Asia Prima Kimia Raya (Industri kimia anorganik) 2.996.199.094,- Pangkalan Kerinci 16 PT. Steelindo Wahana 39.090.000.000,- Pelalawan Perkasa (Perkebunan kelapa sawit) 17 PT. Indo Karya Bangun 3.672.495.000,- Pangkalan Kerinci Bersama (perdagangan besar mesin,suku cadang, dan perlengkapan) Jumlah 27.379.445.864.711,- Tabel di atas mejelaskan Daftar Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di mana terdapat nama Perusahan beserta bidanng usahanya. Pada PT. Adei Plantation & Industry (perkebunan kelapa sawit) jumlah investasi Rp 1.265.290.327.518,- yang berlokasi di Pangkalan Kuras, Pelalawan & Bunut. PT. Sinar Siak Dian Permai jumlah investasi Rp 40.331.112.070,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Agrita Sari Prima jumlah investasi Rp 77.029.182.949 yang berlokasi di Langgam. PT. Pec-tech service Indonesia (Jasa Konstruksi) jumlah investasi Rp 655.657.704.000,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. PT peputra Supra Jaya jumlah investasi Rp 13.302.533.652,- yang berlokasi di Langgam. PT. Riau Andalan Kertas (pabrik kertas) jumlah investasi Rp 7.102.929.951.417,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. PT. TH Indo Plantations (Perkebunan kelapa sawit dan

PKS) jumlah investasi Rp 3.861.635.374.304,- yang berlokasi di Teluk Meranti. PT. Essensindo Cipta Cemerlang (industri kimia dasar) jumlah investasi Rp 214.928.936.837,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci dan Pelalawan. PT. Gandahera Hendana (Perkebunan kelapa sawit dan PKS) jumlah investasi Rp 200.292.155.550,- yang berlokasi di Ukui. PT. Sawit Rajaveni Lestari (Industri minyak makan) jumlah investasi Rp 100.000.000.000,- yang berlokasi di Bandar Seikijang. PT. Anugerah Kertas Utama (Industri kertas budaya) jumlah investasi Rp 2.244.533.241.084,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. PT. Safari Riau jumlah investasi Rp 212.204.817.640,- yang berlokasi di Pangkalan Kuras. PT. Asia Prima Kimia Raya (Industri kimia anorganik) jumlah investasi Rp 2.996.199.094,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. PT. Steelindo Wahana Perkasa ( Perkebunan kelapa sawit) jumlah investasi Rp 39.090.000.000,- yang berlokasi di Pelalawan. PT. Indo Karya Bangun Bersama (Perdagangan besar mesin, suku cadang, dan perlengkapan) jumlah investasi3.672.495.000,- yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. Jumlah seluruh investasi nya adalah Rp 27.379.445.864.711,- 4.2 Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan : MENJADI FASILITATOR DAN MOTIVATOR YANG PROFESIONAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENANAMAN MODAL MELALUI PELAYANAN PRIMA MENUJU MASYARAKAT MAJU DAN SEJAHTERA TAHUN 2030

4.3 Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan terpadu Kabupaten Pelalawan : 1. Mewujudkan pelayaan prima untuk internal organisasi 2. Mewujudkan pengembangan program dan kajian yang komprehensi mengenai penanaman modal. 3. Mewujudkan pelayanan yang prima dibidang perijinan / non perijinan bagi para calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Kabupaten Pelalawan. 4.4 Kondisi Pegawai Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan Jumlah pegawai Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan adalah sebanyak 74 orang, dengan rincian sebagai berikut : a. PNS : 32 orang b. CPNS : 1 orang c. PTT : 41 orang 4.5 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada sebuah organisasi akan memperhatikan dengan jelas adanya pembagian tugas dan fungsi dari setiap anggota yang duduk dalam jabatan organisasi tersebut. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugasnya Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan terbagi atas:

1. Kepala Badan 2. Sekretariat 3. Bidang Pelayanan dan Survei 4. Bidang Informasi Data Pelaporan dan Pengaduan 5. Bidang Penanaman Modal 6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian 7. Unit Pelaksana Teknis 8. Kelompok Jabatan Fungsional

GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN Kepala Badan Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kepala Sub Bagian Keuangan Kabid Pelayanan & Survei Kabid Informasi Data Pelaporan dan Pengaduan Kabid Penanaman Modal Kabid Pengawasan dan Pengandalian Kasubdid Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Kasub Bid Informasi Data dan Pelaporan Kasub Bid Perencanaan dan Promosi Kasub Bid Pengawasan Penanamanmodal Kasub Bid Survei Kasub Bid Pengaduan Kasub Bid Kerjasama dan Fasilitas Kasub Bid Pengendalian Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan 67

Adapun penjabaran tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu yaitu : 1. Kepala Badan a. Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang penanaman modal dan perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamaan dan kepastian b. Mempunyai kewenangan menandatangani perijinan atas nama Kepala Daerah berdasarkan pendelegasian wewenang dari Kepala Daerah. c. Kepala Badan berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. 2. Sekretariat a. Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan umum, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, program, hubungan masyarakat, hukum, organisasi, tata laksana dan keamanan. b. Sekretaris berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 3. Bidang Pelayanan dan Survei a. Mempunyai tugas menyelenggarakan urusan, pekerjaan dan kegiatan pelayanan dan survei. b. Kepala Bidang Pelayanan dan Survei berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

4. Bidang Informasi Data Pelaporan a. Mempunyai tugas melakukan pendataan untuk kegiatan investasi serta kegiatan informasi dengan melakukan penerangan komunikasi yang efektif bagi dunia serta menerima pengaduan terhadap hal-hal yang menghambat proses administrasi da investasi di Daerah. b. Kepala Bidang Informasi Data Pelaporan dan Pengaduan berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 5. Bidang Penanaman Modal a. Mempunyai tugas melaksanakan publikasi dan promosi potensi daerah serta melaksanakan kegiatan penyediaan fasilitas dan pelayanan bagi investor PMDN maupun PMA. b. Kepala Bidang Penanaman Modal berkedudukan dibawah da bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian a. Mempunyai tugas melakuakn pengawasan dan pengendilian terhadap penanaman modal bagi kepentingan pembangunan. b. Kepala Pengawasan da Pengendalian berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 7. Unit Pelaksana Teknis a. Pada lembaga teknis daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis badan untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

b. Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan unit pelaksana teknis badan adalah tugas untuk melaksanaka kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat sedangkan teknis penunjag adalah melaksanakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya. c. Pembentukan UPT pada Badan dilakukan secara selektif dengan kriteria sifat tugasnya teknis operasional diatur lebih lanjut denga Peraturan Bupati.