PELUANG INVESTASI. DAFTAR UNIT PENGOLAHAN/PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) di 14 Kecamatan Se Kabupaten Siak JENIS KEGIATAN
|
|
- Irwan Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PELUANG INVESTASI Peluang Investasi: Untuk meningkatkan nilai tambah diperlukan Industri hilir CPO sehingga dapat dihasilkan minyak goreng, margarine, sabun dan lainnya, kegiatan Industri hilir CPO dapat dikembangkan terintegrasi di Kawasan Industri tanjung Buton. DAFTAR UNIT PENGOLAHAN/PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) di 14 Kecamatan Se Kabupaten Siak NO NAMA PERUSAHAAN LOKASI KEBUN JENIS KEGIATAN HASIL OLAHAN KAPASITAS TBS TON/JAM PEMASARAN PRODUKSI PT. ANEKA INTI PERASADA 2 PT. MAREDAN SEJATI SURYA TUALANG KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR TUALANG KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR 3 PT. ERA SAWIT INDAH TUALANG KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR 4 PT. FETY MINA JAYA MINAS KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR 5 PT. IVO MAS TUNGGAL U TANJUNG 6 PT. IVO MAS TUNGGAL LIBO 7 PT. IVO MAS TUNGGAL SAM-SAM 8 PT. GUNA AGUNG SEMESTA 9 PT. SWASTISIDI AMAGRA (SSA) 10 PT. MUTIARA UNGGUL LESTARI 11 PT. AIR KEHUDUPAN / AEK NATIO 12 PT. KIMIA TIRTA UTAMA KOTO GASIB KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR 13 PT. SIAK PRIMA SAKTI KOTO GASIB KELAPA SAWIT CPO 60 DOMESTIK/EKSPOR 14 PT. PN V SEI BUATAN LUBUK DALAM KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR 15 PT. PN V LUBUK DALAM 16 PT. BERLIAN INTI MUTIARA 17 PT. TEGUH KARSA WANA LESTARI 18 PT. KAMPARINDO AGRO INDUSTRI 19 PT. LIBO SAWIT PERKASA 20 PT. INTI INDO SAWIT SUBUR LUBUK DALAM KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR DAYUN KELAPA SAWIT CPO DOMESTIK/EKSPOR SIAK KELAPA SAWIT CPO 30 DOMESTIK/EKSPOR KANDIS KELAPA SAWIT CPO 45 DOMESTIK/EKSPOR KANDIS KELAPA SAWIT CPO 45 DOMESTIK/EKSPOR KERINCI KANAN KELAPA SAWIT CPO 45 DOMESTIK/EKSPOR Perkebunan Karet merupakan primadona untuk selain Kelapa Sawit, harga lateks dunia yang terus meningkat naik.
2 KARET TAHUN 2014 KABUPATEN SIAK 1 Siak 536 1, ,784 1,248 1,000 1,025 2 Sungai Apit ,999 1,033 1,100 1,023 3 Minas , Bunga Raya , Tualang , Dayun , Kerinci Kanan Sungai Mandau , ,893 9 Kandis , Lubuk Dalam , Sabak Auh , Koto Gasib 983 1, ,035 1,036 1, Mempura 2,029 3, ,007 4,764 1,200 1, Pusako , RAKYAT 5,378 9, ,768 10,494 1,033 7,298 JUMLAH 5,378 9, ,768 10,494 1,033 7,298 Nb : terjadi pengurangan luas lahan komoditi karet dan kelapa sawit saat terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas sawit Ha, karet Ha dan sagu 35.5 Ha Replanting sawit seluas Ha dan penambahan luasan tanam. KELAPA TAHUN 2014 KABUPATEN SIAK 1 Siak , Sungai Apit ,200 1,666 3 Minas Bunga Raya , Tualang , Dayun , kerinci Kanan , Sungai Mandau , Kandis ,000 1, Lubuk Dalam ,
3 11 Sabak Auh , Koto Gasib , Mempura , Pusako , RAKYAT 393 1, ,657 1,238 1,136 6,147 JUMLAH 393 1, ,657 1,238 1,136 6,147 KAKAO TAHUN 2014 KABUPATEN SIAK 1 Siak Sungai Apit Minas Bunga Raya Tualang Dayun kerinci Kanan Sungai Mandau Lubuk Dalam Sabak Auh Koto Gasib Mempura Pusako RAKYAT JUMLAH
4 KOPI TAHUN 2014 KABUPATEN SIAK 1 Siak Sungai Apit Minas Bunga Raya Tualang Dayun kerinci Kanan Sungai Mandau Lubuk Dalam Sabak Auh Koto Gasib Mempura Pusako RAKYAT JUMLAH SAGU TAHUN 2014 KABUPATEN SIAK 1 Siak Sungai Apit 2,116 1,040-3,155 1,250 1,163 1,705 3 Minas Bunga Raya Tualang Dayun kerinci Kanan Sungai Mandau Lubuk Dalam Sabak Auh Koto Gasib
5 , Mempura Pusako RAKYAT 2,171 1,052-3,222 1,263 1,163 2,141 PBS 2,850 5,450-8,300 18,641 3,420 - JUMLAH 5,021 6,502-11,522 19,904 3,045 2,141 Nb : terjadi pengurangan luas lahan komoditi karet dan kelapa sawit saat terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas sawit Ha, karet Ha dan sagu 35.5 Ha Replanting sawit seluas Ha dan penambahan luasan tanam.
POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIAK
POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIAK Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kab. Siak seluas 4.675 Ha (lahan sawah produktif) dan Cadangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Cadangan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN
PELUANG INVESTASI : Ekstensifikasi lahan pertanian di kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Siak, seperti Kecamatan Sungai Apit dan Sungai Mandau; Cetak Sawah Baru (CSB) yang berfungsi mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi
I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam era otonomi seperti saat ini, dengan diberlakukannya Undang- Undang No tahun tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi sesuai dengan keadaan dan keunggulan daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah sebagai bentuk organisasi merupakan suatu tempat dari kumpulan manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pendidikan. Keberhasilan program
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MEMPURA DAN KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MEMPURA DAN KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a.
Lebih terperinciDINAS PEKERJAAN UMUM
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS UMUM Alamat : Komplek Perkantoran Pemda Lt. II - Tanjung Agung SIAK SRI INDRAPURA RENCANA UMUM PENGADAAN NOMOR : 600/PA/DINAS PU/01/2011 Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
Lebih terperinciPROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG
PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN PELAKSANAAN TAHAPAN PEMILIHAN PENGHULU DARI PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KEPADA KAMPUNG DENGAN
Lebih terperinciDAFTAR REKAPITULASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2001 s/d 2011 BAGIAN HUKUM SETDA KAB. SIAK
DAFTAR REKAPITULASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2001 s/d 2011 BAGIAN HUKUM SETDA KAB. SIAK No NO / PERATURAN DAERAH TENTANG MASIH TIDAK PERATURAN DAERAH PENGGANTI KETERANGAN TAHUN BERLAKU BERLAKU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tahun 1970, Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat luas dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semenjak dicanangkan Program Keluarga Berencana Nasional pada awal tahun 1970, Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat luas dan telah memberikan hasil
Lebih terperinciRENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014 No. Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program Kegiatan Lokasi Volume APBN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KANDIS, KECAMATAN LUBUK DALAM, DAN KECAMATAN KOTO GASIB KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN TUALANG, KECAMATAN DAYUN, KECAMATAN KERINCI KANAN, KECAMATAN BUNGA RAYA DAN KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN SUBSIDI KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT UNTUK RUMAH TANGGA TEPAT SASARAN DI KABUPATEN
Lebih terperinciPropinsi RIAU. Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan
Propinsi RIAU Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (juta) Total APBD (juta) Total (juta) : 12 : 126 : Rp. 98,653 : Rp. 10,498 : Rp. 109,150 45 of 342 PERDESAAN ALOKASI ALOKASI ALOKASI ALOKASI
Lebih terperinci9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)
9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN
Lebih terperinciDATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)
KABUPATEN / KOTA : KAMPAR 14.01 KAMPAR 415.166 384.88 99.954 1 14.01.01 BANGKINANG 18.61 18.064 36.825 2 14.01.02 KAMPAR 26.00 25.246 51.316 3 14.01.03 TAMBANG 32.141 29.613 61.54 4 14.01.04 XIII KOTO
Lebih terperinci1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun
1.500 1.200 900 600 300 1.000 ha Karet Kelapa Sawit 0 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 tahun Kebun Masyarakat* TBS PKS Keterangan Inti TBS * Perkebunan Rakyat Pengangkutan TBS (yang diprogramkan) Pengangkutan
Lebih terperinciLuas Baku Sawah (Ha) Bera Penggenangan
1 Riau 33.449 6.651 6.085 5.360 3.551 6.783 6.316 2.836 13.714 30.931 85.768 2 Bengkalis 638 52 108 281 87 214 209 77 81 976 1.751 3 Bantan 399 30 63 166 51 108 154 56 31 598 1.059 4 Bengkalis - - - -
Lebih terperinciPROFIL KANTOR IMIGRASI KELAS II SIAK SRI INDRAPURA KANTOR IMIGRASI KELAS II SIAK
PROFIL KANTOR IMIGRASI KELAS II SIAK SRI INDRAPURA SEJARAH SINGKAT Diawal Pemerintahan Republik Indonesia, Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam suatu lembaga baik itu dalam perkantoran, perusahaan, maupun organisasi lainnya, untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin
Lebih terperinciLampiran I.14 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :
Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 96/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada prinsipnya layanan Publik itu harus mengacu pada kesederhanaan, kejelasan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka menciptakan tata pemerintahan yang baik ( good governance), pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkannya. Salah satu cara yang
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 36.609 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 24 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan terletak disepanjang Sungai Kampar bagian hilir dan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan
Lebih terperinciPROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG
PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN PENGHULU SERENTAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LIBO JAYA DI KECAMATAN KANDIS DAN DESA TELUK MEREMPAN DI KECAMATAN MEMPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDisampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, 30-31 Oktober 2012
Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, 30-31 Oktober 2012 Oleh : Drs. Z U L H E R, MS Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau TERWUJUDNYA KEBUN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciPERTAMBANGAN DAN ENERGI
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Selain memiliki potensi hutan yang cukup besar, Kabupaten Siak memiliki potensi sumber daya mineral berupa minyak dan gas bumi. Lapangan minyak dan gas bumi pada cekungan Sumatera
Lebih terperinci10. c PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 (KABID, KASI, PPTK & UPTD)
10. c PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 (KABID, KASI, PPTK & UPTD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Lebih terperinci03. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI RIAU
03. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI RIAU 55 Riau 1. Kuantan Mudik 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Kuantan Sengingi 2. Singingi 200 100
Lebih terperinciSUBSECTOR ANALYSIS OF FOOD PLANTS IN SIAK REGENCY PROVINCE OF RIAU ANALISIS SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU
SUBSECTOR ANALYSIS OF FOOD PLANTS IN SIAK REGENCY PROVINCE OF RIAU ANALISIS SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU Minaria Dahliana Marpaung 1, Susy Edwina 2, Yusmini 2 Jurusan Agribisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Desa Asam Jawa merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini memiliki ketinggian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan Laporan. Dalam era globalisasi sumber daya manusia masih dianggap sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Laporan Dalam era globalisasi sumber daya manusia masih dianggap sebagai faktor yang menentukan kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bertahan maupun berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang baik dan handal, maka hasil kerja tidak akan maksimal. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Laporan Dalam era globalisasi sumber daya manusia masih dianggap sebagai faktor yang menentukan kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bertahan maupun berkembang.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciVOLUME 3 NO. 1 JURNAL ILMU HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA LAHAN HUTAN MELALUI PROSES MEDIASI DI KABUPATEN SIAK
PENYELESAIAN SENGKETA LAHAN HUTAN MELALUI PROSES MEDIASI DI KABUPATEN SIAK Abstrak Penyelesian sengketa di luar pengadilan disebut juga alternatve dispute Resolution (ADR). Salah satu sengketa yang terjadi
Lebih terperinciDAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU
DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU Oleh NUR ANITA SETYAWATI, 0706265705 Gambaran Umum DAS SIAK Sungai Siak adalah sungai yang paling dalam di Indonesia, yaitu dengan kedalaman sekitar 20-30 meter. Dengan Panjang
Lebih terperinciRESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU
RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU Dari hasil laporan Umpan Balik pada bulan Mei 2013, sbb : 1. Cakupan Laporan : A. Pelayanan Kontrasepsi (PELKON) Berikut Kabupaten
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat disusun Profil Perkebunan Kota
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat disusun Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2012 Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT
27 5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT Perkembangan Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit yang menjadi salah satu tanaman unggulan
Lebih terperinciDATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI RIAU
DATA DASAR PROVINSI RIAU KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI RIAU KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian (agro based industry) yang banyak berkembang di negara
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN KELAPA BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI
PROGRAM PENGEMBANGAN KELAPA BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI Hasan Basri Agus Gubernur Provinsi Jambi PENDAHULUAN Provinsi Jambi dibagi dalam tiga zona kawasan yaitu: 1) Zona Timur, yang merupakan Kawasan
Lebih terperinciPOTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau
POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau A. Kemampuan Daya Dukung Wilayah (DDW) Terhadap Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang memproduksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil : CPO). Perusahaan ini mengolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat menjanjikan. Pada masa depan, minyak sawit diyakini tidak hanya mampu menghasilkan berbagai hasil
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH
PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH ADINDA PUTRI SIAGIAN / NRP. 3609100701 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SIAK. Kabupaten Siak mempunyai Luas Wilayah km 2 dan Kabupaten
BAB IV DESKRIPSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SIAK 4.1 Kondisi Kependudukan Kabupaten Siak 4.1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Siak mempunyai Luas Wilayah 8.556.09 km 2 dan Kabupaten Siak
Lebih terperinciRESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU
RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU Dari hasil laporan Umpan Balik pada bulan April 2013, sbb : 1. Cakupan Laporan : A. Pelayanan Kontrasepsi (PELKON) Berikut Kabupaten
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara
I.PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara untuk membiayai pembangunan adalah ekspor nonmigas, yang mulai diarahkan untuk menggantikan pemasukan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan antar negara akan menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sumber daya alam Indonesia
Lebih terperinciAssalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH AKHIR MASA JABATAN (LKPj KDH AMJ) BUPATI SIAK TAHUN 2011-20162016 PEMERINTAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam pengembangan agroindustri di Kabupaten Muara Enim masih belum terdapat industri hilir bahkan untuk industri hulunya hanya ada beberapa yang mendukung komoditas
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENYEDIA HASIL PENGADAAN LANGSUNG Nomor 01/PENG-WASTEK/DPE-S
DK Nomor 01/PENG-WASTEK/DPE-S 03.03.01.17.36 Pembangunan PLTS bagi Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Kandis Belanja Jasa Pengawasan Pengadaan dan Pemasangan PLTS di Desa Sungai Gondang dan Desa Kandis Kecamatan
Lebih terperinciARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK
KABUPATEN SIAK ARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak Bentuk dan Pembagian Lambang Lambang Daerah Kabupaten Siak berbentuk Perisai berwarna hijau lumut didalamnya terdiri
Lebih terperinciJurnal Agribisnis Vol 19 No. 1 Juni 2017 ISSN P: ISSN O:
ANALISIS STRUKTUR PERILAKU DAN KINERJA PASAR (STRUCTURE, CONDUCT AND MARKET PERFORMAN) KOMODITI PADI DI DESA BUNGA RAYA DAN DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAK Novia Dewi 2, Jum atri
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN TUALANG DAN PONDOK PESANTREN MODREN I AANATUTH THALIBIIN
17 BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN TUALANG DAN PONDOK PESANTREN MODREN I AANATUTH THALIBIIN A. Kecamatan Tualang 1. Letak Georafis Kecamatan Tualang Kabupaten siak mempunyai beraneka macam bentuk ekosistem
Lebih terperinciRumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam
SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (1) URUSAN KEHUTANAN 7,143,465, 8,48,49,4 1 3 1 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran
Lebih terperinciRumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam
SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode URUSAN KEHUTANAN 7,393,465, 8,48,49,4 3 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran perkantoran. 59,5, 765,, 3 2 Penyediaan
Lebih terperinci3.a.3 PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 (KASI, PPTK & UPTD)
3.a.3 PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 (KASI, PPTK & UPTD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN REALITA PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU
KEBIJAKAN DAN REALITA PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU Oleh : Ir. SRI AMBAR KUSUMAWATI, MSi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Disampaikan pada Acara Focus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di segala
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di segala bidang, yaitu bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan agama serta pertahanan dan keamanan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan
Lebih terperinciPT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.
Topik Bahasan Tentang Perseroan Operasional Ikhtisar Keuangan Strategi Usaha 2 Tentang Perseroan 3 Profil Perseroan Tahun 2005: Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies Tahun 2010:
Lebih terperinciPROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN KAMPUNG ADAT DI KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN KAMPUNG ADAT DI KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa negara mengakui dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya minat masyarakat pedesaan di Daerah Riau terhadap usaha tani kelapa sawit telah menjadikan Daerah Riau sebagai penghasil kelapa sawit terluas di Indonesia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam pengembangan suatu wilayah, terdapat beberapa konsep pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah Aliran Sungai (DAS), konsep pengembangan
Lebih terperinciLuas Areal Perkebunan Rakyat Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun Luas Areal Perkebunan Swasta Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011
Areal Perkebunan Rakyat Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011 Kopi Kelapa Karet Kakao Lada Kelapa Jumlah No Kecamatan Robusta Sawit 1 Taba Penanjung 851 1.186 301 10 300 1.463 2 Karang Tinggi 443 1.057
Lebih terperinciPT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?
PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei 2018 1. Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? Target produksi Perseroan untuk tahun 2018 adalah 219.000
Lebih terperinciKeywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit
SISTEM INFORMASI GIOGRAFIS PEMETAAN PABRIK SAWIT DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR R. Zulkarnain, Abdullah Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri (UNISI)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Negara Indonesia yang merupakan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 dapat kami susun dan sajikan.
Lebih terperinciKEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016
KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN 2017 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016 PERKEMBANGAN SERAPAN ANGGARAN DITJEN. PERKEBUNAN TAHUN
Lebih terperinciRADIUS PEMANGGILAN/ PEMBERITAHUAN DI PENGADILAN AGAMA BENGKALIS
Lampiran III : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Bengkalis Nomor : W4-A5/ 071 /HK.00.8/I/2015 Tanggal : 2 Januari 2015 RADIUS PEMANGGILAN/ PEMBERITAHUAN DI PENGADILAN AGAMA BENGKALIS NAMA NAMA BIAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) merupakan tumbuhan industri penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) merupakan tumbuhan industri penting penghasil minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Komoditas perkebunan kelapa sawit menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, yang memiliki warna sentral karena berperan dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi
Lebih terperinciProvinsi Papua, telah telah dapat menyelesaikan buku Statistik. tatistik Perkebunan Papua Tahun 2015 menyajikan data luas areal,
1 2 Kata Pengantar P uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Dinas Perkebunan Provinsi Papua, telah telah dapat menyelesaikan buku Statistik Perkebunan Papua Tahun 2015 S tatistik Perkebunan Papua
Lebih terperinciPENDAHULUAN. raksasa mulai dari pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida) proses
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai produsen terbesar di dunia, kelapa Indonesia menjadi ajang bisnis raksasa mulai dari pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida) proses produksi, pengolahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Produksi CPO di Indonesia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Produksi CPO di Indonesia Menurut Martha Prasetyani dan Ermina Miranti, sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, luas areal perkebunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran pembangunan nasional diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor pertanian memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ibukota yaitu Dumai. Kota Dumai berada di pesisir pantai pulau Sumatera
I. PENDAHULUAN Kota Dumai merupakan salah satu Kota di Propinsi Riau, dengan nama ibukota yaitu Dumai. Kota Dumai berada di pesisir pantai pulau Sumatera sebelah timur. Wilayah Dumai berada pada posisi
Lebih terperinciKOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20112 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDO SUKSES LESTARI MAKMUR OLEH PT MINAMAS GEMILANG
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20112 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDO SUKSES LESTARI MAKMUR OLEH PT MINAMAS GEMILANG LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciRencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak
Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Rencana Strategis Dinas Tanaman
Lebih terperinciPEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA (KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIAK TAHUN 2015
Nomor : 02.47-4520233/PEMPL-PRC/XI/2015 Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Ruang Kelas Baru 1 Unit 3 Lokal Bertingkat (6 Lokal) SMAN 5 Tualang Nomor 02.47-4520233/PNTP-PRC/XI/2015 tanggal 5 Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan analisa dalam bab - bab sebelumnya, maka kesimpulan kesimpulan berikut ini dapat ditarik guna menjawab pertanyaan penelitian: a. Menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub sektor perkebunan khususnya kelapa sawit merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian integral pembangunan nasional.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris didukung oleh sumber daya alamnya yang melimpah memiliki kemampuan untuk mengembangkan sektor pertanian. Indonesia memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. areal perkebunan kelapa sawit pada tahun 1999 mengalami kenaikan yang cukup
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama periode 1998-2003 luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya sebesar 12,2%. Pertumbuhan luas areal perkebunan kelapa sawit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang beraneka
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam dan memiliki wilayah yang cukup luas. Di negara agraris, pertanian memiliki peranan
Lebih terperinciKata Pengantar Perencanaan pembangunan adalah bagian integral dari pembangunan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Lebih terperinci