dokumen-dokumen yang mirip

BAB II URAIAN SEKTORAL. definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA JAYAPURA 2010/2011. Gross Regional Domestic Product Of Jayapura Municipality

BAB III URAIAN SEKTORAL


BAB II URAIAN SEKTORAL

DAFTAR ISI... SAMBUTAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR TABEL POKOK...

SAMBUTAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG. Drs.HADI PURWONO Pembina Utama Muda NIP

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85

BAB. III. URAIAN SEKTORAL

III. METODE PENELITIAN

SAMBUTAN. Assalamu alaikum Wr. Wb.

PENDAHULUAN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2010

III. METODE PENELITIAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA JAYAPURA. Gross Regional Domestic Product Of Jayapura Municipality

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN MINAHASA UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2011

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung

II.1. SEKTOR PERTANIAN

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha


II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha)

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu

Katalog BPS :

SAMBUTAN. Assalamu alaikum Wr. Wb.

Tinjauan Ekonomi Berdasarkan :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA BANDA ACEH TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, November 2013 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. K e p a l a,

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

SAMBUTAN. Assalamu alaikum Wr. Wb.

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN MINAHASA UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS :

Kerjasama : KATALOG :

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

METODOLOGI. dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KATA PENGANTAR. Malang, September 2014 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Badan Perencananan Pembangunan Daerah Bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB

Produk Domestik Bruto (PDB)

KABUPATEN KUNINGAN Gross Regional Domestic Product Kuningan Regency

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN

Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo Menurut Lapangan Usaha

BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI

DRB menurut penggunaan menggambarkan penggunaan barang. dan jasa yang diproduksi oleh berbagai sektor dalam masyarakat.

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KENDAL TAHUN 2011 Gross Regional Domestic Product Kendal Regency 2011

COVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

1.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto 1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional 1.3 Perubahan Tahun Dasar

TINJAUAN PEREKONOMIAN KOTA BANDA ACEH TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

Informasi lebih lanjut : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Balai Pusat Data dan Analisa Pembangunan (PUSDALISBANG)

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.




Katalog BPS :

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATU

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

BAB II METODOLOGI 2.1. PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO. dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu

Katalog BPS : Kerjasama : BAPPEDA Kabupaten Kudus Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

ANALISIS SEKTORAL PDRB KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2011

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik regional Bruto Kota Medan. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Daerah Sumatera Utara

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

BERITA RESMI STATISTIK

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Wilayah yang akan dibandingkan dalam penelitian ini

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

BAB II URAIAN TEORITIS

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN MAMUJU

Transkripsi:

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by Industrial Origin 2011 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA 2011 Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by Industrial Origin 2011 Katalog BPS/ BPSCatalogue : 9205.9100 I S S N : 2089-1679 Nomor Publikasi/ Publication Number : 91300.06.05 Ukuran Buku/ Book Size : 16,5 cm x 21,5 cm Jumlah Halaman/ Number of Pages : xvii + 81 halaman/pages Naskah/ Manuscript : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division Penyunting/ Editor : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division Gambar Kulit/ CoverDesign : Bidang Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik Statistical Integrated, Processing and Disemination Division Diterbitkan oleh/ Published by : BPS Provinsi Papua Barat BPS - Statistics Papua Barat Dicetak oleh/ Printed by : Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat-nya penyusunan Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 dapat terselesaikan. Publikasi ini terdiri dari tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha dengan minyak dan gas bumi serta tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha tanpa minyak dan gas bumi. Keterangan yang dihimpun mencakup sembilan lapangan usaha/sektor ekonomi yaitu Pertanian; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik dan Air Bersih; Bangunan; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta Jasa-jasa. PDRB ini akan sangat berguna bagi para perencana dalam menyusun program pembangunan dan bagi para pengambil kebijakan dalam mengukur keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan. Dikarenakan keterbatasan data yang tersedia, maka beberapa data yang disajikan terutama pada tahun 2010 masih bersifat sementara yang akan disempurnakan pada penerbitan berikutnya. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca dan pemakai data tetap diharapkan untuk penyempurnaannya. Dengan diterbitkannya publikasi ini, maka diharapkan dapat memperkecil kesenjangan yang ada antara ketersediaan dengan kebutuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 iii

data sehingga pelaksanaan pembangunan di provinsi ini dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini kami ucapkan terima kasih. Manokwari, 02 April 2012 Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat K e p a l a, Ir. TANDA SIRAIT, MM NIP. 195507211978011002 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 iv

PENJELASAN UMUM Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut : Data belum tersedia.. Data tidak tersedia Data dapat diabaikan.... Tanda desimal... Angka sangat sementara... Angka sementara... : : : : : : - 0, xx x PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 v

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Penjelasan Umum.... Daftar Isi... Daftar Lampiran PDRB dengan Migas... Daftar Lampiran PDRB tanpa Migas... PENJELASAN TEKNIS. BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Penjelasan Umum... 1.2. Alasan Teknis Pergeseran Tahun Dasar Harga Konstan 1993 Menjadi Harga Konstan Tahun 2000. 1.3. Alasan Teknis Pemilihan Tahun Dasar 2000... 1.4. Metode Pendekatan... 1.5. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional... RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1. Sektor Pertanian... 2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan... 2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan... 2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya... 2.1.4. Subsektor Kehutanan... 2.1.5. Subsektor Perikanan... Halaman iii v vi ix xi xiii 1 1 2 3 3 6 8 8 8 9 9 10 10 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 vi

2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian. 2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas... 2.2.2. Subsektor Penggalian... 11 11 12 2.3. Sektor Industri Pengolahan... 2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang... 2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga... 2.3.3. Subsektor Industri Migas... 2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih... 2.4.1. Subsektor Listrik... 2.4.2. Subsektor Air Bersih... 2.5. Sektor Bangunan... 2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran... 2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran... 2.6.2. Subsektor Hotel... 3.6.3. Subsektor Restoran... 2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya.. 2.7.2. Subsektor Angkutan Laut... 2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan... 2.7.4. Angkutan Udara... 2.7.5. Jasa Penunjang Angkutan... 2.7.6 Komunikasi... 2.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.. 2.8.1. Subsektor Bank... 2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan 12 12 13 13 14 14 14 14 15 15 15 16 16 16 17 17 18 18 19 20 20 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 vii

BAB III BAB IV Bank... 2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan... 2.8.4. Subsektor Sewa Bangunan... 2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan... 2.9. Sektor Jasa-jasa... 2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum... 2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan... 2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi... 2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga... TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT 3.1. PDRB Provinsi Papua Barat Dengan Migas... 3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi... 3.1.2. Struktur Ekonomi... 3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita... 3.1.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi... 3.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas... 3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi(Tanpa Migas)... 3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas)... 3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas)... 3.2.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi(Tanpa Migas)... PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK SEKTOR 4.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas. 4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas... 21 22 22 23 23 23 24 25 26 27 27 27 28 31 32 33 34 35 38 39 40 40 45 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 viii

DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS Lampiran 1.1. Lampiran 1.2. Lampiran 1.3. Lampiran 1.4. Lampiran 1.5. Lampiran 1.6. Lampiran 1.7. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011... Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011... Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.... Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.... Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... Halaman 51 52 53 54 55 56 57 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 ix

Lampiran 1.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... 58 Lampiran 1.9. Lampiran 1.10. Lampiran 1.11. Lampiran 1.12. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011..... Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto, PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun Provinsi Papua Barat, Tahun 2008-2011... 59 60 61 62 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 x

DAFTAR LAMPIRAN PDRB TANPA MIGAS Lampiran 2.1. Lampiran 2.2. Lampiran 2.3. Lampiran 2.4. Lampiran 2.5. Lampiran 2.6. Lampiran 2.7. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011... Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011... Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.... Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.... Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... Halaman 63 64 65 66 67 68 69 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 xi

Lampiran 2.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... 70 Lampiran 2.9. Lampiran 2.10. Lampiran 2.11. Lampiran 2.12. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011...... Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011... Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto, PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun Provinsi Papua Barat, Tahun 2008-2011... 71 72 73 74 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 xii

PENJELASAN TEKNIS 1. Aset (Harta) : Pemilikan atas berbagai macam harta baik berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang dimiliki oleh perorangan, perusahaan ataupun pemerintah. Secara praktis, biasanya dinilai dalam bentuk moneter. 2. Biaya Antara : Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa, baik yang dibeli dari pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri. 3. Bunga Netto : Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar atas pinjaman (finansial) yang diberikan. 4. Deflasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara mendeflate nilai atas dasar harga berlaku dengan indeks harga yang bersangkutan. 5. Ekstrapolasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara mengekstrapolasi nilai pada tahun dasar dengan indeks kuantum dari barang/jasa yang bersangkutan. 6. Faktor Pendapatan dari luar : Pendapatan/kompensasi yang diterima oleh faktor produksi atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi di luar batas wilayah domestik. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 xiii

7. Faktor Produksi : Mencakup faktor-faktor yang terlibat dalam suatu proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung, yang terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian. 8. Harga Berlaku : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun berjalan. 9. Harga Konstan : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun tetap di satu tahun dasar. 10. Imputasi Jasa : Perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan, sebagai contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun dan sebagainya. 11. Input Primer : Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balas jasa tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung netto. 12. Investasi : Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal dalam usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun. 13. Margin Perdagangan dan Biaya Transport : Selisih nilai transaksi pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih nilai transaksi ini mencakup keuntungan pedagang eceran dan biaya transport yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen ke pembeli. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 xiv

14. Output Domestik : Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di wilayah domestik tertentu. 15. Pajak Tidak Langsung Netto : Pajak tidak langsung dikurangi subsidi. 16. Penyusutan :nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang digunakan dalam proses produksi. 17. Revaluasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan menilai produksi pada tahun yang bersangkutan dengan menggunakan harga pada tahun dasar. Begitu pula biaya-biaya antara dinilai dengan harga pada tahun dasar. 18. Tahun Dasar : Tahun terpilih sebagai referensi statistik dan digunakan sebagai dasar penghitungan pada tahun-tahun yang lain. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Penjelasan Umum Dalam menciptakan kondisi perekonomian daerah/wilayah yang kondusif maka diperlukan berbagai jenis data statistik sebagai bahan analisis dalam menentukan dan mengarahkan program pembangunan untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang tinggi. Pembangunan ekonomi yang telah berjalan hendaknya dievaluasi baik hasil maupun dampaknya. Adapun hasilnya akan berbentuk nilai kuantitatif yang dapat memberikan gambaran keadaan masa lalu, masa kini, dan targettarget yang akan dicapai pada masa mendatang. Pembangunan ekonomi merupakan usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, menambah lowongan pekerjaan, meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat, memperlancar hubungan ekonomi, dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder maupun sektor tersier. Dengan adanya perkembangan kegiatan ekonomi di masyarakat, maka dirasa perlu untuk menambah cakupan kegiatan ekonomi yang pada tahun dasar 1993 belum terakomodir. Guna mengetahui pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat, maka perlu disajikan statistik pendapatan regional secara berkala sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya di bidang ekonomi. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 1

1.2. Alasan Teknis Pergeseran Tahun Dasar Harga Konstan 1993 Menjadi Harga Konstan Tahun 2000 a. Keadaan perekonomian Indonesia tahun 2000 dianggap stabil pasca krisis ekonomi dan moneter. b. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan tahun dasar 1993 menjadi semakin tidak realistis karena telah terjadi penambahan berbagai macam kegiatan ekonomi yang menyebabkan perubahan struktur ekonomi sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan penilaian tahun dasar 1993 menjadi tidak relevan lagi. c. Walaupun pertumbuhan sektor industri jauh lebih tinggi dari sektor pertanian, tetapi karena bobot sektor industri pada tahun 1993 jauh lebih rendah dari sektor pertanian, akibatnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan menjadi semakin tidak realistis apabila kita makin jauh dari tahun 1993. Struktur perekonomian Indonesia dewasa ini makin bergeser ke sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif tinggi. d. Pergeseran tahun dasar merupakan suatu hal yang secara reguler dilakukan oleh semua negara di dunia yang menyusun penghitungan PDB-nya berdasarkan "The System of National Accounts" (SNA) yang direkomendasikan oleh PBB untuk menjadi pegangan bagi semua negara anggota. f. Data statistik yang tersedia semakin sempurna dan tingkat konsistensinya telah dilakukan melalui penyusunan Tabel Input Output 2000. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 2

1.3. Alasan Teknis Pemilihan Tahun Dasar 2000 a. Badan Pusat Statistik berusaha untuk mengikuti SNA yang baru, karena itu dengan memilih tahun 2000 sebagai tahun dasar baru merupakan tahun yang tepat, dengan telah direkomendasikannya sistem yang baru tersebut untuk digunakan. b. Direkomendasikan perubahan tahun dasar dilakukan setiap 5-10 tahun sekali, agar lebih realistis dalam mengikuti perkembangan kegiatan ekonomi. c. Berdasarkan pengamatan pemerintah bahwa kondisi perekonomian secara nasional pada tahun 2000 merupakan kondisi yang paling stabil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pasca krisis ekonomi dan moneter. d. Telah dilakukan penyusunan Tabel Input Output 2000 yang lebih lengkap cakupannya sebagai penyempurnaan Tabel Input Output updating tahun sebelumnya. 1.4. Metode Pendekatan Penghitungan Pendapatan Regional dapat dilakukan melalui empat metode, yaitu: a. Pendekatan Produksi (Production Approach) Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk menghitung Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added), yaitu selisih antara jumlah nilai output dengan biaya antara (intermediate cost). PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 3

Biaya antara (intermediate cost) adalah barang-barang tidak tahan lama (umur pemakaian kurang dari satu tahun atau habis dalam satu kali pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam proses produksi. Jadi, apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya antara, maka akan diperoleh Nilai Tambah Bruto yang terdiri dari biaya faktor produksi (upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, keuntungan), penyusutan barang modal, dan pajak tak langsung netto. b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan dengan cara ini dapat dilakukan dengan menjumlahkan pendapatan, yaitu jumlah balas jasa faktor produksi berupa upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, dan keuntungan, sehingga diperoleh Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor. Untuk memperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar, harus ditambah dengan penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Penghitungan dengan pendekatan pendapatan (income approach) ini biasanya digunakan untuk kegiatan yang sulit dihitung dengan pendekatan produksi, seperti sektor Pemerintahan dan Jasa-jasa yang usahanya tidak mencari untung (non profit). c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) Pendekatan dengan cara ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam masyarakat. Barang dan jasa yang diproduksi oleh unit-unit produksi PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 4

akan digunakan untuk keperluan konsumsi, pembentukan modal (investasi), dan ekspor. Barang-barang yang digunakan ini ada yang berasal dari produksi dalam daerah (domestik) dan berasal dari luar daerah/luar negeri (impor). Karena yang dihitung nilai barang dan jasa yang berasal dari produksi domestik saja, maka nilai barang dan jasa yang diproduksi tersebut perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai ekspor di atas akan menjadi nilai ekspor netto. Apabila nilai konsumsi (konsumsi rumah tangga, pemerintah, dan yayasan sosial), nilai pembentukan modal, dan ekspor netto dijumlahkan, maka akan diperoleh nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar. d. Metode Alokasi (Allocation Method) Terkadang data yang tersedia tidak memungkinkan untuk menggunakan ketiga metode di atas, hingga terpaksa dipakai metode alokasi ini. Hal ini dapat terjadi misalnya pada suatu unit produksi yang mempunyai kantor pusat dan kantor cabang. Kantor pusat berada di wilayah lain, sedangkan kantor cabang berada di daerah tersebut. Sering kali kantor-kantor cabang ini tidak dapat membuat neraca untung rugi, sebab neracanya dibuat di kantor pusat, sehingga tidak dapat diketahui berapa keuntungan yang diperoleh dari kantor cabang ini. Padahal keuntungan adalah salah satu komponen yang diperlukan dalam menghitung nilai tambah. Untuk dapat mengatasi hal-hal yang PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 5

demikian maka digunakan metode alokasi, yaitu dengan mengalokasikan angka-angka secara terpusat dengan memakai indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan kantor cabang yang ada di daerah tersebut terhadap kantor pusatnya. Indikator ini dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan, jumlah produksi, dan lain-lain. Metode alokasi ini merupakan metode pendekatan tidak langsung, sedangkan yang lain merupakan metode langsung. Dengan menggunakan metode langsung akan dapat dihasilkan angka-angka yang bisa menggambarkan karakteristik yang lebih mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan angka-angka yang diperoleh dari metode tidak langsung. Oleh karena itu, sejauh mungkin digunakan metode langsung dan bila hal ini tidak mungkin, baru ditempuh penghitungan dengan metode tidak langsung ini. 1.5. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional Statistik pendapatan regional yang disajikan dengan baik dan lengkap akan dapat menggambarkan berbagai fenomena antara lain : Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan atas dasar harga konstan, akan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil perekonomian suatu daerah baik secara agregat maupun sektoral. Pertumbuhan perekonomian yang timbul tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk masingmasing tahun, maka akan dapat pula mencerminkan tingkat perkembangan pendapatan perkapita. Jika pendapatan perkapita suatu daerah dibandingkan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 6

dengan pendapatan perkapita daerah lain, maka angka-angka tersebut dapat dipakai sebagai indikator untuk membandingkan tingkat kemakmuran material dengan daerah lainnya. Penyajian Produk Domestik Regional Bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, juga dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat inflasi ataupun deflasi yang terjadi. Demikian pula apabila disajikan secara sektoral akan dapat juga memberi gambaran tentang struktur perekonomian suatu daerah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan secara berkala, wajar, dan komprehensif akan diketahui : a. Indikator tingkat pertumbuhan perekonomian. b. Indikator tingkat perkembangan pendapatan per kapita. c. Indikator tingkat kemakmuran masyarakat. d. Indikator tingkat inflasi dan deflasi. e. Indikator dari struktur perekonomian suatu daerah. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 7

BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN Pada bab ini akan disajikan ruang lingkup dan metode penghitungan PDRB dari masing-masing lapangan usaha/sektor ekonomi, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya. 2.1. Sektor Pertanian Sektor pertanian di Papua Barat mencakup subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasilhasilnya, subsektor kehutanan dan subsektor perikanan. 2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bahan makanan lainnya, dan hasil-hasil ikutannya. Termasuk di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara sederhana seperti beras tumbuk, gaplek dan sagu. Data produksi diperoleh dari BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data harga yang dikumpulkan oleh BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 8

masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga berlaku pada tahun yang bersangkutan. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output yang diperoleh dari Survei Khusus Sektoral (SKS). Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu dengan mengalikan produksi pada tahun yang bersangkutan dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan biaya antara yang dihitung atas dasar harga konstan 2000. 2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti karet, kopra, kopi, kapuk, tebu, cengkeh, pala dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sederhana seperti minyak kelapa rakyat, kopi olahan dan pala olahan. Data produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan. 2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur, serta hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong ditambah perubahan stok populasi ternak yang PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 9

keluar masuk di wilayah Papua Barat. Data jumlah ternak yang dipotong dan produksi telur diperoleh dari Dinas Peternakan. Sedangkan data harga ternak diperoleh dari BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah bruto. 2.1.4. Subsektor Kehutanan Sebagaimana subsektor lainnya dalam sektor Pertanian, output subsektor kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga pada tahun yang bersangkutan sehingga menghasilkan output atas dasar harga berlaku dan penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto dihitung dengan menggunakan rasio nilai tambah bruto terhadap output. 2.1.5. Subsektor Perikanan Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan laut, perairan umum, tambak, kolam, keramba, serta pengolahan sederhana (penggaraman dan pengasapan ikan). Data produksi diperoleh dari Dinas Perikanan, sedangkan data harga diperoleh dari BPS. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 10

2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan penggalian, dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu subsektor pertambangan migas, subsektor pertambangan tanpa migas dan subsektor penggalian. Kegiatan sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di Papua Barat hanya meliputi subsektor pertambangan migas dan subsektor penggalian. 2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas Pertambangan migas (minyak dan gas bumi) meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat dan gas bumi. Metode penghitungan yang digunakan untuk subsektor ini adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum produksi barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada tahun yang bersangkutan. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi barang yang dihasilkan pada tahun yang bersangkutan dengan harga per unit produksi pada tahun 2000. Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000, maka diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 11

2.2.2. Subsektor Penggalian Komoditi yang tercakup dalam subsektor penggalian terdiri atas garam kasar dan penggalian lainnya seperti karang, pasir, tanah urug, tanah liat dan jenis penggalian lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit barang tersebut pada tahun yang bersangkutan, ditambah nilai jasa lainnya yang merupakan produk sampingan usaha penggalian tersebut. Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output atas dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output penggalian atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar subsektor penggalian. 2.3. Sektor Industri Pengolahan Sektor ini mencakup industri besar/sedang, industri kecil/kerajinan rumahtangga dan industri migas. Industri besar/sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang lebih, industri kecil mempunyai tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan industri kerajinan rumahtangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang. 2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks produksi. Kemudian output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan meng-inflate output atas dasar harga konstan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 12

2000 dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang industri. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output. 2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan untuk menghitung output atas dasar harga konstan 2000 melalui metode ekstrapolasi dengan menggunakan indeks perkembangan jumlah tenaga kerja. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output. 2.3.3. Subsektor Industri Migas Output industri migas diperoleh dari hasil kali antara produksi dengan harga pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan memakai cara revaluasi yakni mengalikan produksi masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 13

2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih Output masing-masing subsektor mencakup semua produksi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan definisinya. 2.4.1. Subsektor Listrik Data produksi diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedangkan data harga (rata-rata tarif/kwh) memakai rata-rata tarif/kwh PLN Wilayah X Papua. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif per Kwh digunakan sebagai deflator. 2.4.2. Subsektor Air Bersih Subsektor ini mencakup air bersih yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum. Data produksi dan harga diperoleh langsung dari Perusahaan Air Minum. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan pendekatan produksi. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif digunakan sebagai deflator. 2.5. Sektor Bangunan Sektor bangunan mencakup segala kegiatan pembangunan fisik PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 14

(konstruksi) baik berupa gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya. Untuk memperoleh nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan output dengan rasio nilai tambah bruto berdasarkan hasil survei tahunan konstruksi. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 memakai cara deflasi, dimana Indeks Harga Perdagangan Besar barang-barang konstruksi digunakan sebagai deflator. 2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran Penghitungan nilai tambah subsektor perdagangan besar dan eceran dilakukan dengan cara pendekatan arus barang yaitu menghitung jumlah dari nilai margin perdagangan komoditi sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan serta komoditi impor (impor luar negeri dan impor antar provinsi) yang diperdagangkan di Papua Barat. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Rasio nilai tambah bruto tersebut diperoleh dari hasil Survei Khusus Sektoral (SKS). Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar sebagai deflator. 2.6.2. Subsektor Hotel Subsektor ini mencakup semua hotel dan akomodasi lainnya. Output atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan jumlah kamar dengan rata-rata output per kamar. Yaitu dicari dengan cara jumlah kamar PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 15

dikali tingkat penghunian kamar dikali rata-rata tarif kamar dikali 365 hari. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah. Data jumlah kamar, jumlah tempat tidur dan tingkat penghunian kamar diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat, sedangkan data mengenai rata-rata output per kamar dan rasio biaya antara diperoleh dari Survei Khusus Sektoral (SKS). Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan indeks harga konsumen sebagai deflator. 2.6.3. Subsektor Restoran Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan dan penjualan makanan dan minuman jadi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja, kemudian dikurangkan dengan biaya antara. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHK makanan sebagai deflator. 2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau dan udara, termasuk jasa penunjang angkutan dan komunikasi. 2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor atau pun PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 16

tidak bermotor seperti bis, truk, taksi, becak dan sebagainya. Perkiraan output atas dasar harga berlaku didasarkan pada jumlah armada angkutan umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Provinsi dan Badan Pusat Statistik serta rata-rata output dan rasio biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari hasil Survei Khusus Sektoral (SKS). Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 memakai cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi masing-masing jenis angkutan jalan raya. 2.7.2. Subsektor Angkutan Laut Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik nasional baik yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional. Output atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan perkalian antara jumlah barang dan penumpang yang diangkut dengan rata-rata output per unit produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks gabungan tertimbang jumlah barang yang diekspor/diimpor dan bongkar muat. 2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau, serta kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. Metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 17

adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau dan penyeberangan. Untuk output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode ekstrapolasi, sebagai ekstrapolatornya adalah indeks rata-rata tertimbang penumpang dan barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara rasio NTB terhadap outputnya. 2.7.4. Subsektor Angkutan Udara Mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan kegiatan lain berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan milik nasional dalam negeri, yang diangkut dengan tarif yang ada dari bandara asal ke bandara tujuan. Data lalu lintas angkutan udara diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat. Nilai tambah bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara yang sama seperti pada subsektor angkutan laut. 2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan Pada dasarnya kegiatan yang dicakup di kegiatan jasa penunjang angkutan adalah kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya. Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 18

dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks masing-masing unit produksi. 2.7.6. Subsektor Komunikasi Subsektor ini mencakup kegiatan jasa pos dan giro, telekomunikasi serta jasa penunjang komunikasi. a. Pos dan Giro serta Telekomunikasi Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro serta telekomunikasi. Adapun jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan, penjualan benda pos dan sebagainya. Perkiraan NTB atas dasar harga berlaku didasarkan pada data produksi yang diperoleh dari PT. Pos. Penghitungan NTB atas dasar harga konstan 2000 dengan cara ekstrapolasi dengan indeks gabungan produksi Pos dan Giro sebagai ekstrapolatornya. Sedangkan telekomunikasi mencakup kegiatan pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungan telepon, telegram, telegraf, dan teleks. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Telkom. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dengan cara deflasi dengan IHPB umum sebagai deflator. b. Jasa Penunjang Komunikasi Mencakup kegiatan wartel, warnet, telepon seluler dan jasa penunjang komunikasi lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 19

antara indikator produksi masing-masing kegiatan dengan output per indikatornya. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung secara ekstrapolasi dengan indikator produksi masing-masing kegiatan sebagai ekstrapolator. 2.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor ini meliputi subsektor bank, subsektor lembaga keuangan bukan bank, subsektor sewa bangunan serta subsektor jasa perusahaan. 2.8.1. Subsektor Bank Penghitungan nilai tambah bruto bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank Indonesia. Untuk perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan indeks harga konsumen atau indeks harga implisit PDRB tanpa subsektor bank dan lembaga keuangan lainnya sebagai deflator. 2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank Mencakup kegiatan asuransi, koperasi, lembaga pembiayaan, pegadaian dan dana pensiun.asuransi merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut, yang mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau menyebabkan terjadinya kematian. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 20

Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa dan asuransi bukan jiwa. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen Umum sebagai deflator. Lembaga pembiayaan mencakup sewa guna usaha, modal ventura, anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan (Dirjen Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan). Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah perusahaan. Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dari kegiatan pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Laporan Rugi/Laba). Output dari pegadaian adalah berupa sewa modal, bunga deposito dan lain-lain. Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah atau omzet dari perusahaan pegadaian. Output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku dari kegiatan dana pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Necara Rugi/Laba). Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflator/ekstrapolatornya adalah IHK Umum atau jumlah peserta. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 21

2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal, dan jasa penunjangnya seperti:underwriter (penjamin emisi), Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penyimpanan (LKPP), manajer investasi, penasehat investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat penitipan harta (custodian), dan sejenisnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi menggunakan indeks harga saham gabungan untuk kegiatan bursa dan indeks harga konsumen untuk kegiatan lainnya. 2.8.4. Subsektor Sewa Bangunan Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah. Output atas dasar harga berlaku untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara jumlah penduduk pertengahan tahun dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah milik sendiri, pajak dan pemeliharaan rumah. Sedangkan output atas dasar harga berlaku usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per meter persegi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Sedangkan nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 22

tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen tempat tinggal. 2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan Mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (advokat dan notaris), jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian data, jasa bangunan/arsitek dan teknik, jasa periklanan dan riset pemasaran, jasa persewaan mesin dan peralatan, jasa fotocopy dan jasa perusahaan lainnya. Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan atau jumlah tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output per perusahaan atau rata-rata output per tenaga kerja). Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan jumlah tenaga kerja sebagai ekstrapolatornya. 2.9. Sektor Jasa-jasa Mencakup subsektor pemerintahan umum, subsektor jasa sosial kemasyarakatan, subsektor jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan dan rumahtangga. 2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum Cakupan subsektor pemerintahan umum dalam penghitungan tahun PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 23

dasar 2000, terdiri dari (1) administrasi, pemerintahan dan pertahanan dan (2) jasa pemerintahan lainnya (pelayanan/jasa yang diberikan oleh badanbadan di bawah departemen-departemen). Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku untuk subsektor pemerintahan umum didasarkan pada pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai dan perkiraan penyusutan. Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi yang tercakup dalam pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan, kemudian dimasukkan ke dalam kegiatan jasa pemerintahan lainnya. NTB atas dasar harga berlaku untuk kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan diperoleh dari selisih NTB atas dasar harga berlaku subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga berlaku kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 untuk jasa pemerintahan lainnya dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri (guru, tenaga medis, dan lain-lain) menurut golongan kepangkatan. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 untuk kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan merupakan selisih antara NTB atas dasar harga konstan 2000 subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga konstan 2000 kegiatan jasa pemerintahan lainnya. 2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan Meliputi jasa pendidikan, jasa kesehatan serta jasa kemasyarakatan lainnya, seperti jasa penelitian, panti asuhan, panti werdha, yayasan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 24

pemeliharaan anak cacat, palang merah, rumah ibadah, dan sebagainya, terbatas yang dikelola oleh swasta saja. Kegiatan-kegiatan sejenis yang dikelola oleh pemerintah termasuk dalam subsektor pemerintahan umum yaitu kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian rata-rata output dengan jumlah murid menurut tingkatan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang diasuh, jumlah orang tua yang dirawat dan sebagainya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio nilai tambah bruto terhadap output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan perkembangan masing-masing indikator produksi sebagai ekstrapolatornya. 2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, reproduksi film video, jasa bioskop dan panggung hiburan, perpustakaan, museum, gedung olahraga, kolam renang, klub malam, taman hiburan, lapangan golf, lapangan tenis, billiard, klub olahraga, artis film, artis panggung, pub, bar, karaoke, video klip, studio televisi, stasiun pemancar radio yang dikelola oleh swasta, dan sebagainya. Output atas dasar harga berlaku untuk subsektor jasa hiburan dan rekreasi diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu perkalian antara jumlah perusahaan atau jumlah tenaga kerja masing-masing perusahaan jasa hiburan dan rekreasi tersebut dengan rata-rata outputnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflator/ekstrapolatornya adalah IHK PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 25

hiburan dan rekreasi/indeks indikator produksi yang sesuai. Selanjutnya nilai tambah bruto diperoleh dari hasil perkalian output dengan rasio nilai tambah bruto. 2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan rumahtangga, terdiri dari jasa perbengkelan/reparasi, jasa pembantu rumah tangga dan jasa perorangan lainnya seperti tukang binatu (laundry), tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu dan sejenisnya. Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa perorangan dan rumah tangga lainnya diperoleh dari hasil perkalian antara rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan output atas dasar harga berlaku untuk jasa pembantu rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran per kapita untuk pembantu rumah tangga dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks indikator produksi masing-masing kegiatan. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 26

BAB III TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT 3.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas Perekonomian Papua Barat selama tahun 2011 menunjukkan pertumbuhan yang positif namun melambat apabila dibandingkan dengan tahun 2010. Secara umum ada beberapa sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan. Pada tahun 2011, besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang tercipta mencapai 36,17 triliun rupiah. Nilai tersebut jauh lebih besar dibandingkan keadaan tahun 2010 yang mencapai 26,88 triliun rupiah. Eksploitasi gas alam Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni merupakan pendongkrak perekonomian Papua Barat secara umum. 3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam kurun waktu tahun 2008-2011 kondisi perekonomian Papua Barat secara umum dapat dikatakan stabil memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi dan menunjukkan percepatan setiap tahunnya. Hal ini jelas terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 27,22 persen pada tahun 2011. Pada tahun 2011, pertumbuhan tertinggi sebesar 64,66 persen dicapai oleh sektor industri pengolahan. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan subsektor migas terutama pertumbuhan gas alam cair yang mencapai 92,88 persen dibandingkan tahun 2010. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 27

Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 Lapangan Usaha 2008 2009 2010* 2011** (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 6.89 3.83 6.20 1.56 2. Pertambangan dan Penggalian 1.27-0.16-0.84 6.05 3. Industri Pengolahan 7.61 56.29 120.02 64.66 4. Listrik dan Air Bersih 8.29 9.03 7.30 8.85 5. Bangunan 16.35 12.96 9.77 12.24 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9.01 6.49 3.99 12.11 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.72 16.36 10.93 12.97 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 27.14 23.68 6.56 11.23 9. Jasa-jasa 10.63 13.28 20.61 23.60 PDRB 7.84 13.87 28.54 27.22 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara 3.1.2. Struktur Ekonomi Struktur ekonomi menggambarkan kontribusi masing-masing terhadap PDRB. Semakin besar kontribusi suatu sektor semakin besar pula peranannya di dalam perekonomian. Sektor-sektor utama dalam perekonomian adalah sektor-sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian. Sektor-sektor utama perekonomian Papua Barat pada periode 2008-2011 adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, dan sektor PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 28

pertambangan dan penggalian. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi lebih dari 60 persen PDRB Papua Barat. Pada awal periode tersebut sektor pertanian merupakan sektor terbesar. Tetapi dalam perkembangannya sektor pertanian menunjukkan kecenderungan menurun dan mulai tergeser oleh kontribusi sektor industri pengolahan. Kontribusi sektor pertanian mencapai 24,83 persen pada tahun 2008 dan pada tahun 2011 hanya memberikan kontribusi 13,76 persen. Sementara sektor industri pengolahan pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar 22,64 persen. Pada tahun 2011 sektor industri pengolahan menjadi sektor utama bahkan kontribusinya mencapai lebih dari 50 persen, yaitu sebesar 51,67 persen. Gambar 3.1. 100 75 50 25 Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 37.73 36.30 29.54 27.34 62.27 63.70 70.46 72.66 0 2008 2009 2010 2011 Sektor Lainnya Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan-Penggalian, Sektor Industri Pengolahan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 29

Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan kecenderungan yang menurun. Hal ini terlihat dari share sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2008 sebesar 14,80 persen menjadi sebesar 7,23 persen pada tahun 2011. Tabel 3.2. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 Lapangan Usaha (1) 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 24.83 23.15 17.35 13.76 2. Pertambangan dan Penggalian 14.80 12.50 8.57 7.23 3. Industri Pengolahan 22.64 28.06 44.54 51.67 4. Listrik dan Air Bersih 0.53 0.49 0.36 0.31 5. Bangunan 9.36 9.25 7.57 6.87 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 10.33 9.43 7.02 6.49 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6.93 6.88 5.35 4.70 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.43 2.37 2.07 1.83 9. Jasa-jasa 8.15 7.88 7.17 7.14 PDRB Catatan: * Angka Sementara 100.00 100.00 100.00 100.00 ** Angka Sangat Sementara Kontribusi sektor-sektor lainnya juga menunjukkan kecenderungan menurun pada tahun 2011. Hal ini disebabkan adanya peningkatan yang sangat signifikan di sektor industri pengolahan akibat adanya eksploitasi penuh gas alam cair (LNG Tangguh) pada tahun tersebut. Walaupun PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 30

sebenarnya sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan tetapi peningkatan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan peningkatan yang terjadi di sektor industri pengolahan. 3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun di wilayah tersebut. Tabel 3.3. PDRB Per Kapita Provinsi Papua Barat (rupiah), Tahun 2008-2011 Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan (1) (2) (3) 2008 19 689 544 9 016 290 2009 24 659 779 9 903 570 2010* 35 348 284 12 317 381 2011** 45 842 661 15 102 582 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 meningkat 29,69 persen terhadap tahun 2010, yaitu dari 35,35 juta rupiah menjadi 45,84 juta rupiah. PDRB per kapita atas dasar harga konstan menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2011 PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga konstan mencapai 15,10 juta rupiah atau meningkat 22,61 persen terhadap tahun 2010 (12,32 juta rupiah). PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 31

3.1.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dibangun oleh pertumbuhan sektor-sektor ekonomi. Semakin besar pertumbuhan yang terjadi pada sektor tertentu maka semakin besar pula kontribusi sektor tersebut dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dengan melihat kontribusi sektor tersebut dapat diketahui sumber pertumbuhan ekonomi. Tabel 3.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 Lapangan Usaha (1) 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 1.98 1.09 1.61 0.34 2. Pertambangan dan Penggalian 0.23-0.03-0.13 0.70 3. Industri Pengolahan 1.04 7.70 22.54 20.79 4. Listrik dan Air Bersih 0.04 0.04 0.03 0.03 5. Bangunan 1.37 1.17 0.88 0.94 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.94 0.68 0.39 0.96 7. Pengangkutan dan Komunikasi 0.57 1.21 0.83 0.85 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.54 0.56 0.17 0.24 9. Jasa-jasa 1.12 1.43 2.21 2.38 PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara 7.84 13.87 28.54 27.22 Selama periode 2009-2011 terlihat bahwa terjadi pergeseran sektorsektor yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2008, sektor pertanian, sektor bangunan dan sektor jasa-jasa menjadi tiga besar PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 32

sumber pertumbuhan ekonomi Papua Barat. Namun pada tahun 2008-2011, sektor industri pengolahan, dan sektor jasa-jasa yang secara tetap menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Bahkan 20,79 persen dari pertumbuhan ekonomi 27,22 persen pada tahun 2011 berasal dari sektor industri pengolahan. Sektor jasa-jasa memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 2,38 persen. Sementara perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,96 persen. Sektor-sektor lainya juga memberikan kontribusi pertumbuhan positif. Sektor bangunan memberikan kontribusi pertumbuhan 0,94 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 0,85 persen; sektor pertambangan dan penggalian 0.70 persen; sektor pertanian 0,34 persen; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,24 persen. Sementara sektor listrik dan air bersih berkontribusi paling kecil, yaitu hanya sebesar 0,03 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. 3.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas Penyajian data PDRB tanpa migas ditujukan untuk melihat keterbandingan nilai PDRB dengan nilai PDB atau dengan daerah lain. Analisis PDRB tanpa migas dilakukan dengan mengeliminir subsektor pertambangan minyak dan gas bumi dan subsektor industri minyak dan gas bumi. Peran migas dalam perekonomian Papua Barat sangat besar. Peranan tersebut semakin besar sejak eksploitasi secara penuh terhadap gas alam cair Tangguh pada tahun 2010. Besarnya sumbangan migas terhadap PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 33

perekonomian Papua Barat mencapai lebih dari 50 persen, sehingga sangat mempengaruhi perekonomian Provinsi Papua Barat secara menyeluruh. Nilai PDRB Provinsi Papua Barat tanpa migas pada tahun 2011 sebesar 16,57 triliun rupiah. Bila dilihat dari perkembangan riilnya atau atas dasar harga konstan 2000 maka PDRB Papua Barat mencapai 6,53 triliun rupiah. 3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas) Pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat tanpa migas tidak selalu seirama dengan pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat dengan migas. Dalam artian bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa migas bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dengan migas ataupun sebaliknya. Selama kurun waktu tahun 2008-2011 kondisi perekonomian Papua Barat dengan migas cenderung mengalami percepatan setiap tahunnya kecuali pada tahun 2011. Sementara perekonomian Papua Barat tanpa migas berfluktuasi, sempat mengalami perlambatan pada tahun 2008 dan 2009. Perbedaan signifikan terlihat pada pertumbuhan tahun 2011. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan subsektor gas alam cair yang mulai stabil pada perekonomian Papua Barat. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas yang tercipta pada tahun 2011 sebesar 10,45 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa-jasa yang tumbuh 23,60 persen. Kemudian diikuti oleh pertumbuhan di sektor pengangkutan dan komunikasi 12,97 persen; sektor industri pengolahan 12,56 persen; sektor pertambangan dan penggalian 12,35 persen; sektor bangunan 12,24 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran 12,11 persen; PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 34

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 11,23 persen; sektor listrik dan air bersih 8,85 persen. Sementara sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 1,56 persen. Tabel 3.5. Lapangan Usaha (1) 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 6.89 3.83 6.20 1.56 2. Pertambangan dan Penggalian 12.19 11.88 12.20 12.35 3. Industri Pengolahan 5.59 10.82 2.77 12.56 4. Listrik dan Air Bersih 8.29 9.03 7.30 8.85 5. Bangunan 16.35 12.96 9.77 12.24 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9.01 6.49 3.99 12.11 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.72 16.36 10.93 12.97 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 27.14 23.68 6.56 11.23 9. Jasa-jasa 10.63 13.28 20.61 23.60 PDRB Catatan: * Angka Sementara Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 ** Angka Sangat Sementara 9.25 9.18 8.61 10.45 3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas) Dengan dieliminirnya subsektor pertambangan migas dan subsektor industri migas, kontribusi yang diberikan terhadap struktur perekonomian PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 35

Provinsi Papua Barat tanpa migas didominasi oleh sektor. Namun peranan sektor pertanian menunjukkan kecenderungan penurunan, yang berarti bahwa peningkatan sektor-sektor lainnya lebih besar dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi di sektor pertanian. Tabel 3.6. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 Lapangan Usaha (1) 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 35.49 34.64 33.17 30.04 2. Pertambangan dan Penggalian 1.18 1.27 1.32 1.41 3. Industri Pengolahan 9.41 9.78 9.04 8.87 4. Listrik dan Air Bersih 0.76 0.73 0.69 0.67 5. Bangunan 13.37 13.84 14.46 14.99 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 14.77 14.11 13.43 14.18 7. Pengangkutan dan Komunikasi 9.90 10.30 10.22 10.27 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3.47 3.54 3.96 4.00 9. Jasa-jasa 11.65 11.79 13.71 15.59 PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara 100.00 100.00 100.00 100.00 Besarnya sumbangan dari sektor pertanian pada tahun 2011 mencapai 30,04 persen. Padahal pada tahun 2008 sektor pertanian menyumbang 35,49 persen. Sementara terdapat tujuh sektor yang mengalami peningkatan kontribusi pada tahun 2011 dibandingkan keadaan tahun 2010, yaitu sektor PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 36

pertambangan-penggalian (1,41 persen), bangunan (14,99 persen), perdagangan-hotel-restoran (14,18 persen), pengangkutan-komunikasi (10,27 persen), keuangan-persewaan-jasa perusahaan (4,00 persen) dan jasajasa (15,59 persen). Pada tahun 2008-2009 tiga sektor utama yang mendominasi penciptaan PDRB tanpa migas di Papua Barat adalah sektor pertanian, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi lebih dari 60-an persen dari PDRB (tanpa migas) Papua Barat. Namun pada tahun 2010-2011, sektor jasa-jasa menggeser peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta bangunan. Bahkan pada tahun 2011 sektor ini menjadi kontributor utama setelah sektor pertanian. Gambar 3.2. Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 37

Struktur ekonomi berdasarkan PDRB tanpa migas sangat berbeda dari struktur ekonomi PDRB dengan migas. Terlihat dari tiga sektor utama yang menjadi pilar perekonomian. Dengan demikian memang terbukti bahwa pengaruh migas sangat besar terhadap perekonomian Papua Barat. 3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) PDRB perkapita atas dasar harga berlaku mencapai hampir 21 juta rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,53 persen dibandingkan dengan PDRB per kapita pada tahun 2010. Sementara PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 bernilai 8,28 juta rupiah dan mengalami pertumbuhan sebesar 6,45 persen dibandingkan keadaan tahun 2010. Tabel 3.7. PDRB Per Kapita Tanpa Migas Provinsi Papua Barat (rupiah), Tahun 2008-2011 Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan (1) (2) (3) 2008 13 777 552 7 028 224 2009 16 477 474 7 402 244 2010* 18 494 411 7 779 545 2011** 20 997 496 8 281 462 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 38

3.2.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas) Dengan dikeluarkannya migas, perekonomian Papua Barat tumbuh 10,45 persen pada tahun 2011. Dari pertumbuhan tanpa migas tersebut sektor yang menyumbangkan pertumbuhan terbesar pada tahun 2011 adalah sektor jasa-jasa sebesar 3,77 persen. Selanjutnya di urutan kedua adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,52 persen. Urutan berikutnya diduduki oleh sektor bangunan (1,49 persen), sektor pengangkutan dan komunikasi (1,34 persen), serta sektor industri pengolahan (1,24 persen). Sementara empat sektor lainnya hanya memberikan sumbangan dibawah satu persen. Tabel 3.8. Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 Lapangan Usaha (1) 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 2.58 1.40 2.16 0.53 2. Pertambangan dan Penggalian 0.13 0.13 0.14 0.14 3. Industri Pengolahan 0.59 1.11 0.29 1.24 4. Listrik dan Air Bersih 0.05 0.05 0.04 0.05 5. Bangunan 1.78 1.51 1.17 1.49 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.22 0.87 0.52 1.52 7. Pengangkutan dan Komunikasi 0.74 1.56 1.11 1.34 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.70 0.72 0.22 0.38 9. Jasa-jasa 1.45 1.84 2.96 3.77 PDRB 9.25 9.18 9.61 10.45 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 39

BAB IV PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK SEKTOR Pengelompokan PDRB menurut kelompok sektor yaitu kelompok sektor primer, kelompok sektor sekunder dan kelompok sektor tersier didasarkan atas output maupun input menurut asal terjadinya proses produksi masing-masing produsen. Suatu unit dikelompokkan atas kelompok sektor primer apabila output yang dihasilkan merupakan proses tingkat awal (dasar). Sektor yang masuk dalam kategori ini adalah sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian. Kelompok sektor sekunder adalah unit-unit kegiatan ekonomi yang biaya produksinya (inputnya) sebagian besar berasal dari kelompok sektor primer. Sektor-sektor yang termasuk kelompok ini adalah sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih serta sektor bangunan. Sedangkan sisanya termasuk ke dalam kelompok sektor tersier yaitu terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa. 4.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas Berdasarkan kelompok sektor, nilai tambah terbesar pada tahun 2011 terbentuk pada kelompok sektor sekunder yang mencapai 21,28 triliun rupiah. Sementara ditempat kedua adalah kelompok sektor primer yang PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 40

memberikan nilai tambah sebesar 7,59 triliun rupiah dan berikutnya adalah kelompok sektor tersier dengan nilai tambah sebesar 7,29 triliun rupiah. Dari tahun ke tahun terdapat perkembangan yang memperlihatkan pergeseran antar kelompok sektor. Kemajuan perekonomian suatu wilayah bisa ditandai dengan perubahan kelompok sektor utama. Pergeseran kelompok sektor utama dari kelompok sektor primer menjadi kelompok sektor tersier atau bahkan menjadi kelompok tersier menunjukkan adanya kemajuan perekonomian yang dicapai. Ketiga kelompok sektor memperlihatkan perkembangan yang siginifikan setiap tahun. Berdasarkan harga berlaku, kelompok sektor primer pada tahun 2008 memiliki nilai tambah mencapai 5,54 triliun rupiah. Kemudian pada tahun 2011 nilai tambah tersebut meningkat menjadi 7,59 triliun rupiah. Akselerasi peningkatan nilai tambah terjadi pada kelompok sektor sekunder. Pada tahun 2008 nilai tambah kelompok sekunder mencapai 4,55 triliun rupiah dan pada tahun 2011 mencapai 21,28 triliun rupiah. Sementara nilai tambah kelompok tersier pada tahun 2008 mencapai 13,97 triliun rupiah dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 36,17 triliun rupiah. Berdasarkan harga konstan 2000, nilai tambah kelompok primer pada tahun 2008 mencapai 2,93 triliun rupiah dan pada tahun 2011 telah mencapai 3,20 triliun rupiah. Seiring dengan nilai tambah atas dasar harga berlaku, nilai tambah kelompok sekunder atas dasar harga konstan juga mengalami akselerasi pertumbuhan. Pada tahun 2008 nilai tambah kelompok sekunder mencapai 1,48 triliun rupiah dan pada tahun 2011 mencapai 5,80 triliun rupiah. Sementara nilai tambah kelompok tersier pada tahun 2008 mencapai 6,40 triliun rupiah dan 11,92 triliun rupiah pada tahun 2011. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 41

Tabel 4.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 menurut Kelompok Sektor (juta rupiah), Tahun 2008-2011 Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) Atas Dasar Harga Berlaku 2008 5 538 752.28 4 545 859.84 3 890 514.38 13 975 126.50 2009 6 468 321.69 6 858 134.73 4 818 036.58 18 144 492.99 2010* 6 967 238.27 14 102 689.14 5 809 685.22 26 879 612.63 2011** 7 592 130.46 21 283 646.05 7 294 679.19 36 170 455.69 Atas Dasar Harga Konstan 2000 2008 2 927 876.25 1 484 115.42 1 987 536.57 6 399 528.24 2009 2 996 080.46 2 054 764.96 2 236 131.83 7 286 977.24 2010* 3 104 375.92 3 763 483.40 2 498 548.18 9 366 407.50 2011** 3 201 681.63 5 801 329.90 2 913 122.18 11 916 133.71 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Dari ketiga kelompok sektor tersebut yang paling cepat perkembangannya adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier. Sedangkan kelompok sektor primer perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan yang lain. Jika melihat laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan terbesar pada tahun 2011 terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu sebesar 54,15 persen, kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 42

16,59 persen dan terakhir adalah kelompok sektor primer dengan pertumbuhan riil sebesar 3,13 persen. Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Kelompok Sektor (persen), Tahun 2008-2011 Kelompok Sektor 2008 2009 2010* 2011** (1) (2) (3) (4) (5) Primer 4.71 2.33 3.61 3.13 Sekunder 10.87 38.45 83.16 54.15 Tersier 10.45 12.51 11.74 16.59 PDRB 7.84 13.87 28.54 27.22 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Pada tahun 2008 kelompok sektor primer memberikan kontribusi terbesar, namun kontribusi tersebut mengalami penurunan selama tahun 2009-2011. Bahkan mulai tahun 2009 kontribusi terbesar bukan lagi kelompok sektor primer melainkan kelompok sektor sekunder. Hal ini menunjukkan adanya pergesaran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer menjadi kelompok sektor sekunder. Sementara kelompok sektor tersier juga mengalami penurunan selama tahun 2009-2011 dikarenakan akselerasi luar biasa yang terjadi pada kelompok sektor sekunder. Kontribusi kelompok sektor primer pada tahun 2011 mencapai 20,99 persen. Padahal pada tahun 2008 kontribusinya mencapai 39,63 persen. Sementara kontribusi kelompok sektor sekunder mengalami peningkatan luar biasa. Pada tahun 2011 kontribusi kelompok sektor sekunder mencapai PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 43

58,84 persen. Sebelumnya kontribusi pada tahun 2008 hanya mencapai 32,53 persen. Kelompok sektor tersier pada tahun 2011 memiliki kontribusi sebesar 20,17 persen. Pada tahun 2008 kontribusi kelompok sektor sekunder mencapai 27,84 persen, namun cenderung menurun selama 2009-2011. Tabel 4.3. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 Kelompok Sektor 2008 2009 2010* 2011** (1) (2) (3) (4) (5) Primer 39.63 35.65 25.92 20.99 Sekunder 32.53 37.80 52.47 58.84 Tersier 27.84 26.55 21.61 20.17 PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Pergeseran kelompok sektor utama dari kelompok sektor primer menjadi kelompok sektor sekunder terlihat jelas pada gambar di bawah ini. Hanya kelompok sektor sekunder yang memperlihatkan peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan kontribusi yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2010 jika dibandingkan dengan kontribusi pada tahun 2009. Sementara kelompok sektor primer dan kelompok sektor tersier cenderung mengalami penurunan. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 44

Gambar 4.1. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas Pada tahun 2010 nilai tambah terbesar untuk PDRB Provinsi Papua Barat tanpa migas berdasarkan kelompok sektor terbentuk pada kelompok sektor tersier dengan nilai tambah sebesar 7,29 triliun rupiah. Di urutan kedua ditempati kelompok sektor primer yang memberikan nilai tambah sebesar 5,21 triliun rupiah dan kelompok sektor sekunder dengan nilai tambah sebesar 4,06 triliun rupiah menempati urutan ketiga. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 45

Tabel 4.4. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor (juta rupiah), Tahun 2008-2011 Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) Atas Dasar Harga Berlaku 2008 3 586 129.87 2 302 304.21 3 890 514.38 9 778 948.46 2009 4 354 268.41 2 951 704.88 4 818 036.58 12 124 009.86 2010* 4 850 313.36 3 403 558.13 5 809 685.22 14 063 556.72 2011** 5 209 565.71 4 063 052.06 7 294 679.19 16 567 296.95 Atas Dasar Harga Konstan 2000 2008 1 880 688.83 1 120 225.42 1 987 536.57 4 988 450.82 2009 1 957 046.22 1 253 341.31 2 236 131.83 5 446 519.36 2010* 2 081 904.26 1 335 284.48 2 498 548.18 5 915 736.92 2011** 2 121 645.36 1 499 413.44 2 913 122.18 6 534 180.98 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Periode tahun 2008 sampai dengan 2011, PDRB menurut kelompok sektor baik untuk kelompok sektor primer, kelompok sektor sekunder maupun kelompok sektor tersier mengalami perkembangan yang cukup berarti. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, kelompok sektor primer pada tahun 2008 mencapai 3,59 triliun rupiah mengalami perkembangan hingga mencapai 5,21 trilliun rupiah pada tahun 2011. Kelompok sektor sekunder pada tahun 2008 mencapai 2,30 triliun rupiah dan berkembang menjadi 4,06 triliun rupiah pada tahun 2011. Sementara nilai tambah kelompok sektor PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 46

tersier pada tahun 2008 mencapai 3,89 triliun rupiah dan berkembang signifikan menjadi 7,29 triliun rupiah pada tahun 2011. Berdasarkan harga konstan 2000, nilai tambah kelompok sektor primer mencapai 1,88 triliun rupiah pada tahun 2008 dan mengalami peningkatan hingga mencapai 2,12 pada tahun 2011. Kemudian kelompok sektor sekunder yang pada tahun 2008 nilainya mencapai 1,12 triliun rupiah meningkat menjadi 1,50 triliun rupiah pada tahun 2011. Sementara kelompok sektor tersier berkembang dari 1,99 triliun rupiah pada tahun 2008 menjadi 2,91 triliun rupiah pada tahun 2011. Dari ketiga kelompok sektor tersebut yang mengalami perkembangan paling cepat adalah kelompok sektor tersier, kemudian disusul oleh kelompok sektor sekunder sedangkan kelompok sektor primer perkembangannya relatif lebih lambat. Tabel 4.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Kelompok Sektor (persen), Tahun 2008-2011 Kelompok Sektor 2008 2009 2010* 2011** (1) (2) (3) (4) (5) Primer 7.04 4.06 6.38 1.91 Sekunder 10.97 11.88 6.54 12.29 Tersier 10.45 12.51 11.74 16.59 PDRB 9.25 9.18 8.61 10.45 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 47

Dari data di atas terlihat bahwa pertumbuhan tertinggi sebesar 16,59 persen pada tahun 2011 terjadi pada kelompok sektor tersier. Kelompok sektor sekunder tumbuh 12,29 persen dan kelompok sektor primer tumbuh hanya 1,91 persen saja. Secara umum peranan masing-masing kelompok sektor tidak mengalami perubahan.secara berurutan kelompok sektor yang memberikan peranan dari yang terbesar hingga terkecil adalah kelompok sektor tersier, primer dan sekunder. Pada tahun 2011, kelompok sektor tersier memberikan kontribusi sebesar 39,74 persen terhadap penciptaan PDRB tanpa migas. Kemudian diikuti oleh kelompok sektor primer yang memberikan kontribusi sebesar 35,41 persen. Sementarakelompok sektor sekunder memberikan kontribusi sebesar 24,85 persen. Tabel 4.6. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 Kelompok Sektor 2008 2009 2010* 2011** (1) (2) (3) (4) (5) Primer 36.67 35.91 34.49 31.45 Sekunder 23.54 24.35 24.20 24.52 Tersier 39.78 39.74 41.31 44.03 PDRB 99.99 100.00 100.00 100.00 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Dibandingkan dengan kontribusi pada tahun 2010, dari ketiga kelompok sektor tersebut yang mengalami penurunan peranan hanya kelompok sektor PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 48

primer. Sedangkan kelompok sektor lainnya mengalami peningkatan peranan. Hal ini menandakan bahwa mulai adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer ke kelompok sektor sekunder dan tersier. Dari gambar terlihat bahwa kontribusi kelompok sektor primer memiliki kecenderungan menurun selama periode 2008-2011. Sementara kelompok sektor sekunder dan tersier menunjukkan kecenderungan peningkatan selama periode yang sama. Meskipun demikian kontribusi kelompok sektor sekunder sempat menurun pada tahun 2010 sedangkan kontribusi kelompok sektor tersier menurun di tahun 2009. Gambar 4.2. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 49

Lampiran 1 PDRB Dengan Migas

Lampiran 1.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 3,470,319.06 4,199,944.05 4,664,455.36 4,976,708.57 a. Tanaman Bahan Makanan 555,224.40 698,267.53 792,409.94 790,718.56 b. Tanaman Perkebunan 369,035.16 437,702.62 492,173.71 562,043.54 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 198,033.06 238,127.78 261,600.20 292,510.63 d. Kehutanan 1,043,237.35 1,250,404.43 1,362,116.30 1,423,651.64 e. Perikanan 1,304,789.09 1,575,441.69 1,756,155.20 1,907,784.20 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 2,068,433.22 2,268,377.64 2,302,782.91 2,615,421.89 a. Minyak dan Gas Bumi 1,952,622.41 2,114,053.28 2,116,924.91 2,382,564.75 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 115,810.81 154,324.35 185,858.00 232,857.14 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3,163,886.05 5,091,747.99 11,970,841.30 18,689,731.89 a. Industri Migas 2,243,555.63 3,906,429.85 10,699,131.01 17,220,594.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 2,243,555.63 2,992,494.70 3,184,643.40 3,377,178.69 2) Gas Alam Cair 0.00 913,935.15 7,514,487.60 13,843,415.31 b. Industri Tanpa Migas **) 920,330.43 1,185,318.14 1,271,710.30 1,469,137.90 1) Industri Besar dan Sedang 826,675.74 1,073,353.43 1,145,900.89 1,328,336.48 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 93,654.68 111,964.72 125,809.41 140,801.42 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 74,137.70 88,156.15 97,557.00 110,622.75 a. Listrik 56,181.32 65,509.46 71,409.82 81,624.27 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 17,956.38 22,646.70 26,147.18 28,998.48 5. KONSTRUKSI 1,307,836.08 1,678,230.58 2,034,290.84 2,483,291.41 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 1,444,041.45 1,710,450.82 1,888,243.87 2,349,080.27 a. Perdagangan Besar & Eceran 1,328,500.10 1,555,706.56 1,705,098.35 2,127,053.25 b. Hotel 28,231.82 37,380.79 43,844.26 51,764.28 c. Restoran 87,309.52 117,363.47 139,301.26 170,262.74 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 968,202.12 1,248,415.03 1,437,073.75 1,701,266.32 a. Pengangkutan 590,812.07 754,049.38 861,572.58 1,004,882.47 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 280,980.34 377,108.89 428,602.66 489,163.60 3) Angkutan Laut 198,912.07 238,616.15 270,258.40 321,861.11 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 15,054.26 16,440.73 17,902.58 19,702.11 5) Angkutan Udara 47,822.93 61,849.82 74,808.91 92,439.84 6) Jasa Penunjang Angkutan 48,042.47 60,033.78 70,000.03 81,715.81 b. Komunikasi 377,390.06 494,365.65 575,501.17 696,383.85 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 339,328.89 429,268.09 556,889.28 661,906.16 a. Bank 186,257.75 246,945.00 349,987.36 422,860.32 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 26,446.50 34,000.91 38,695.63 42,481.97 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 115,447.89 134,783.46 153,161.51 180,313.11 e. Jasa Perusahaan 11,176.76 13,538.72 15,044.78 16,250.76 9. JASA-JASA 1,138,941.91 1,429,902.65 1,927,478.33 2,582,426.45 a. Pemerintahan Umum 985,064.90 1,251,947.19 1,727,016.02 2,356,043.60 Catatan: b. Swasta 153,877.01 177,955.46 200,462.30 226,382.85 1) Sosial Kemasyarakatan 73,609.00 83,961.40 95,397.59 106,818.01 2) Hiburan & Rekreasi 61,130.64 72,264.12 81,436.99 93,547.80 3) Perorangan & Rumahtangga 19,137.37 21,729.94 23,627.72 26,017.04 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 13,975,126.50 18,144,492.99 26,879,612.63 36,170,455.69 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 51

Lampiran 1.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 52

Lampiran 1.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 271.98 329.16 365.57 390.04 a. Tanaman Bahan Makanan 254.38 319.92 363.05 362.28 b. Tanaman Perkebunan 324.35 384.70 432.57 493.98 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 357.67 430.09 472.49 528.31 d. Kehutanan 242.24 290.34 316.28 330.57 e. Perikanan 284.96 344.07 383.54 416.66 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 204.75 224.54 227.94 258.89 a. Minyak dan Gas Bumi 198.10 214.47 214.76 241.71 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 471.80 628.70 757.17 948.64 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 687.25 1,106.01 2,600.26 4,059.71 a. Industri Migas 1,449.74 2,524.26 6,913.58 11,127.62 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 301.14 387.85 416.11 480.71 1) Industri Besar dan Sedang 302.08 392.21 418.72 485.39 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 293.12 350.42 393.75 440.68 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 508.97 605.21 669.75 759.45 a. Listrik 571.58 666.48 726.51 830.43 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 379.06 478.07 551.97 612.16 5. KONSTRUKSI 501.15 643.08 779.52 951.57 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 424.35 502.64 554.88 690.31 a. Perdagangan Besar & Eceran 426.51 499.45 547.42 682.88 b. Hotel 502.85 665.80 780.93 921.99 c. Restoran 376.34 505.88 600.44 733.90 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 500.50 645.35 742.88 879.45 a. Pengangkutan 398.00 507.96 580.39 676.93 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 394.09 528.91 601.13 686.07 3) Angkutan Laut 401.55 481.71 545.58 649.76 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 221.93 242.37 263.93 290.45 5) Angkutan Udara 539.96 698.34 844.66 1,043.73 6) Jasa Penunjang Angkutan 401.31 501.48 584.73 682.59 b. Komunikasi 838.64 1,098.58 1,278.88 1,547.50 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 512.02 647.73 840.30 998.77 a. Bank 837.08 1,109.81 1,572.91 1,900.41 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 349.86 449.80 511.90 561.99 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 352.20 411.19 467.25 550.09 e. Jasa Perusahaan 303.46 367.59 408.49 441.23 9. JASA-JASA 339.49 426.21 574.53 769.75 a. Pemerintahan Umum 334.39 424.99 586.26 799.79 Catatan: b. Swasta 376.16 435.03 490.04 553.41 1) Sosial Kemasyarakatan 314.58 358.82 407.70 456.51 2) Hiburan & Rekreasi 560.19 662.21 746.27 857.25 3) Perorangan & Rumahtangga 290.16 329.47 358.25 394.47 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 353.12 458.47 679.19 913.95 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 53

Lampiran 1.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 143.18 148.66 157.87 160.33 a. Tanaman Bahan Makanan 148.68 158.71 171.43 166.07 b. Tanaman Perkebunan 158.40 167.39 176.93 194.44 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 189.09 205.06 220.13 231.94 d. Kehutanan 120.59 120.38 123.90 125.26 e. Perikanan 152.46 158.99 171.09 173.45 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 108.99 108.81 107.90 114.42 a. Minyak dan Gas Bumi 106.24 105.41 103.73 109.57 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 219.32 245.37 275.31 309.32 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 190.19 297.25 654.02 1,076.92 a. Industri Migas 235.14 517.86 1,569.06 2,779.82 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 167.42 185.54 190.67 214.62 1) Industri Besar dan Sedang 167.58 186.59 191.03 215.97 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 166.10 176.57 187.63 203.10 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 200.01 218.08 234.00 254.72 a. Listrik 200.54 215.48 229.62 253.34 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 198.93 223.49 243.09 257.59 5. KONSTRUKSI 222.03 250.81 275.31 309.00 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 197.41 210.22 218.60 245.07 a. Perdagangan Besar & Eceran 196.83 207.45 213.84 239.94 b. Hotel 226.13 266.34 297.43 330.33 c. Restoran 198.21 233.81 263.46 293.33 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 245.17 285.28 316.47 357.51 a. Pengangkutan 209.62 237.11 258.15 284.06 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 190.71 221.18 239.75 257.62 3) Angkutan Laut 224.25 245.59 266.58 299.83 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 138.89 142.23 148.92 155.74 5) Angkutan Udara 311.03 362.20 411.81 473.67 6) Jasa Penunjang Angkutan 226.77 258.14 281.03 308.73 b. Komunikasi 362.46 444.19 508.87 599.79 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 226.96 280.71 299.13 332.73 a. Bank 322.64 457.64 482.85 543.42 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 184.49 199.82 215.97 228.96 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 177.00 188.86 203.58 225.86 e. Jasa Perusahaan 180.74 195.27 210.32 223.85 9. JASA-JASA 205.99 233.35 281.45 347.87 a. Pemerintahan Umum 208.01 237.10 289.60 362.99 Catatan: b. Swasta 191.44 206.33 222.70 238.98 1) Sosial Kemasyarakatan 174.08 186.32 199.81 212.26 2) Hiburan & Rekreasi 244.68 268.39 294.16 321.75 3) Perorangan & Rumahtangga 164.95 174.66 185.68 196.86 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 161.70 184.13 236.67 301.09 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 54

Lampiran 1.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 24.83 23.15 17.35 13.76 a. Tanaman Bahan Makanan 3.97 3.85 2.95 2.19 b. Tanaman Perkebunan 2.64 2.41 1.83 1.55 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.42 1.31 0.97 0.81 d. Kehutanan 7.46 6.89 5.07 3.94 e. Perikanan 9.34 8.68 6.53 5.27 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 14.80 12.50 8.57 7.23 a. Minyak dan Gas Bumi 13.97 11.65 7.88 6.59 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 0.83 0.85 0.69 0.64 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 22.64 28.06 44.54 51.67 a. Industri Migas 16.05 21.53 39.80 47.61 1) Pengilangan Minyak Bumi 16.05 16.49 11.85 9.34 2) Gas Alam Cair 0.00 5.04 27.96 38.27 b. Industri Tanpa Migas **) 6.59 6.53 4.73 4.06 1) Industri Besar dan Sedang 5.92 5.92 4.26 3.67 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 0.67 0.62 0.47 0.39 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.53 0.49 0.36 0.31 a. Listrik 0.40 0.36 0.27 0.23 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 0.13 0.12 0.10 0.08 5. KONSTRUKSI 9.36 9.25 7.57 6.87 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 10.33 9.43 7.02 6.49 a. Perdagangan Besar & Eceran 9.51 8.57 6.34 5.88 b. Hotel 0.20 0.21 0.16 0.14 c. Restoran 0.62 0.65 0.52 0.47 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 6.93 6.88 5.35 4.70 a. Pengangkutan 4.23 4.16 3.21 2.78 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 2.01 2.08 1.59 1.35 3) Angkutan Laut 1.42 1.32 1.01 0.89 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 0.11 0.09 0.07 0.05 5) Angkutan Udara 0.34 0.34 0.28 0.26 6) Jasa Penunjang Angkutan 0.34 0.33 0.26 0.23 b. Komunikasi 2.70 2.72 2.14 1.93 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 2.43 2.37 2.07 1.83 a. Bank 1.33 1.36 1.30 1.17 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0.19 0.19 0.14 0.12 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 0.83 0.74 0.57 0.50 e. Jasa Perusahaan 0.08 0.07 0.06 0.04 9. JASA-JASA 8.15 7.88 7.17 7.14 a. Pemerintahan Umum 7.05 6.90 6.43 6.51 Catatan: b. Swasta 1.10 0.98 0.75 0.63 1) Sosial Kemasyarakatan 0.53 0.46 0.35 0.30 2) Hiburan & Rekreasi 0.44 0.40 0.30 0.26 3) Perorangan & Rumahtangga 0.14 0.12 0.09 0.07 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 55

Lampiran 1.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 28.55 26.03 21.51 17.17 a. Tanaman Bahan Makanan 5.07 4.75 3.99 3.04 b. Tanaman Perkebunan 2.82 2.61 2.15 1.86 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.64 1.56 1.30 1.08 d. Kehutanan 8.12 7.11 5.70 4.53 e. Perikanan 10.91 9.99 8.36 6.66 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 17.20 15.09 11.64 9.70 a. Minyak dan Gas Bumi 16.36 14.26 10.92 9.06 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 0.84 0.83 0.72 0.64 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 13.68 18.78 32.15 41.61 a. Industri Migas 5.69 11.00 25.92 36.10 1) Pengilangan Minyak Bumi 5.69 5.59 4.48 3.59 2) Gas Alam Cair 0.00 5.41 21.44 32.51 b. Industri Tanpa Migas **) 8.00 7.78 6.22 5.50 1) Industri Besar dan Sedang 7.17 7.01 5.58 4.96 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 0.83 0.77 0.64 0.54 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.46 0.44 0.36 0.31 a. Listrik 0.31 0.29 0.24 0.21 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 0.15 0.15 0.12 0.10 5. KONSTRUKSI 9.05 8.98 7.67 6.77 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 10.50 9.82 7.94 7.00 a. Perdagangan Besar & Eceran 9.58 8.87 7.11 6.27 b. Hotel 0.20 0.21 0.18 0.16 c. Restoran 0.72 0.74 0.65 0.57 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7.41 7.57 6.54 5.80 a. Pengangkutan 4.86 4.83 4.09 3.54 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 2.12 2.16 1.83 1.54 3) Angkutan Laut 1.74 1.67 1.41 1.25 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 0.15 0.13 0.11 0.09 5) Angkutan Udara 0.43 0.44 0.39 0.35 6) Jasa Penunjang Angkutan 0.42 0.42 0.36 0.31 b. Komunikasi 2.55 2.74 2.44 2.27 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 2.35 2.55 2.12 1.85 a. Bank 1.12 1.40 1.15 1.01 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0.22 0.21 0.17 0.15 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 0.91 0.85 0.71 0.62 e. Jasa Perusahaan 0.10 0.10 0.08 0.07 9. JASA-JASA 10.80 10.74 10.08 9.79 a. Pemerintahan Umum 9.58 9.58 9.11 8.97 Catatan: b. Swasta 1.22 1.16 0.97 0.82 1) Sosial Kemasyarakatan 0.64 0.60 0.50 0.42 2) Hiburan & Rekreasi 0.42 0.40 0.34 0.29 3) Perorangan & Rumahtangga 0.17 0.16 0.13 0.11 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 56

Lampiran 1.7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 25.63 21.02 11.06 6.69 a. Tanaman Bahan Makanan 34.66 25.76 13.48 (0.21) b. Tanaman Perkebunan 27.27 18.61 12.44 14.20 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 26.25 20.25 9.86 11.82 d. Kehutanan 29.99 19.86 8.93 4.52 e. Perikanan 18.54 20.74 11.47 8.63 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 24.97 9.67 1.52 13.58 a. Minyak dan Gas Bumi 23.82 8.27 0.14 12.55 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 48.22 33.26 20.43 25.29 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 51.78 60.93 135.10 56.13 a. Industri Migas 67.35 74.12 173.89 60.95 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 33.38 6.42 6.05 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 722.21 84.22 b. Industri Tanpa Migas **) 23.73 28.79 7.29 15.52 1) Industri Besar dan Sedang 23.40 29.84 6.76 15.92 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 26.75 19.55 12.37 11.92 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 28.39 18.91 10.66 13.39 a. Listrik 29.88 16.60 9.01 14.30 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 23.94 26.12 15.46 10.90 5. KONSTRUKSI 46.41 28.32 21.22 22.07 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 31.73 18.45 10.39 24.41 a. Perdagangan Besar & Eceran 31.76 17.10 9.60 24.75 b. Hotel 36.62 32.41 17.29 18.06 c. Restoran 29.80 34.42 18.69 22.23 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 25.56 28.94 15.11 18.38 a. Pengangkutan 27.60 27.63 14.26 16.63 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 24.55 34.21 13.65 14.13 3) Angkutan Laut 30.10 19.96 13.26 19.09 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 26.50 9.21 8.89 10.05 5) Angkutan Udara 38.70 29.33 20.95 23.57 6) Jasa Penunjang Angkutan 25.95 24.96 16.60 16.74 b. Komunikasi 22.50 31.00 16.41 21.00 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 58.01 26.51 29.73 18.86 a. Bank 89.64 32.58 41.73 20.82 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 25.55 28.56 13.81 9.78 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 33.71 16.75 13.64 17.73 e. Jasa Perusahaan 22.57 21.13 11.12 8.02 9. JASA-JASA 36.85 25.55 34.80 33.98 a. Pemerintahan Umum 38.00 27.09 37.95 36.42 Catatan: b. Swasta 29.94 15.65 12.65 12.93 1) Sosial Kemasyarakatan 29.68 14.06 13.62 11.97 2) Hiburan & Rekreasi 32.36 18.21 12.69 14.87 3) Perorangan & Rumahtangga 23.64 13.55 8.73 10.11 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 34.80 29.83 48.14 34.56 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 57

Lampiran 1.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 6.89 3.83 6.20 1.56 a. Tanaman Bahan Makanan 13.34 6.75 8.01 (3.12) b. Tanaman Perkebunan 5.87 5.67 5.70 9.89 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 7.16 8.45 7.35 5.36 d. Kehutanan 5.56 (0.17) 2.92 1.09 e. Perikanan 5.32 4.28 7.61 1.38 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1.27 (0.16) (0.84) 6.05 a. Minyak dan Gas Bumi 0.77 (0.78) (1.59) 5.63 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 12.19 11.88 12.20 12.35 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7.61 56.29 120.02 64.66 a. Industri Migas 10.58 120.24 202.99 77.16 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 11.99 2.99 1.95 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 409.89 92.88 b. Industri Tanpa Migas **) 5.59 10.82 2.77 12.56 1) Industri Besar dan Sedang 5.86 11.34 2.38 13.05 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 3.32 6.31 6.26 8.25 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 8.29 9.03 7.30 8.85 a. Listrik 8.81 7.45 6.57 10.33 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 7.23 12.34 8.77 5.96 5. KONSTRUKSI 16.35 12.96 9.77 12.24 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9.01 6.49 3.99 12.11 a. Perdagangan Besar & Eceran 9.05 5.40 3.08 12.21 b. Hotel 11.77 17.78 11.67 11.06 c. Restoran 7.70 17.96 12.68 11.34 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7.72 16.36 10.93 12.97 a. Pengangkutan 6.52 13.12 8.87 10.04 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 5.74 15.98 8.39 7.45 3) Angkutan Laut 6.76 9.52 8.54 12.47 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 5.85 2.40 4.70 4.58 5) Angkutan Udara 9.96 16.45 13.70 15.02 6) Jasa Penunjang Angkutan 6.41 13.83 8.87 9.86 b. Komunikasi 10.07 22.55 14.56 17.87 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 27.14 23.68 6.56 11.23 a. Bank 53.64 41.84 5.51 12.54 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 7.22 8.31 8.08 6.01 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 10.68 6.71 7.79 10.95 e. Jasa Perusahaan 8.27 8.04 7.71 6.43 9. JASA-JASA 10.63 13.28 20.61 23.60 a. Pemerintahan Umum 11.01 13.98 22.14 25.34 Catatan: b. Swasta 7.78 7.78 7.93 7.31 1) Sosial Kemasyarakatan 7.12 7.03 7.24 6.23 2) Hiburan & Rekreasi 9.81 9.69 9.60 9.38 3) Perorangan & Rumahtangga 5.89 5.89 6.31 6.02 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 7.84 13.87 28.54 27.22 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 58

Lampiran 1.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 125.63 121.02 111.06 106.69 a. Tanaman Bahan Makanan 134.66 125.76 113.48 99.79 b. Tanaman Perkebunan 127.27 118.61 112.44 114.20 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 126.25 120.25 109.86 111.82 d. Kehutanan 129.99 119.86 108.93 104.52 e. Perikanan 118.54 120.74 111.47 108.63 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 124.97 109.67 101.52 113.58 a. Minyak dan Gas Bumi 123.82 108.27 100.14 112.55 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 148.22 133.26 120.43 125.29 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 151.78 160.93 235.10 156.13 a. Industri Migas 167.35 174.12 273.89 160.95 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 133.38 106.42 106.05 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 822.21 184.22 b. Industri Tanpa Migas **) 123.73 128.79 107.29 115.52 1) Industri Besar dan Sedang 123.40 129.84 106.76 115.92 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 126.75 119.55 112.37 111.92 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 128.39 118.91 110.66 113.39 a. Listrik 129.88 116.60 109.01 114.30 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 123.94 126.12 115.46 110.90 5. KONSTRUKSI 146.41 128.32 121.22 122.07 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 131.73 118.45 110.39 124.41 a. Perdagangan Besar & Eceran 131.76 117.10 109.60 124.75 b. Hotel 136.62 132.41 117.29 118.06 c. Restoran 129.80 134.42 118.69 122.23 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 125.56 128.94 115.11 118.38 a. Pengangkutan 127.60 127.63 114.26 116.63 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 124.55 134.21 113.65 114.13 3) Angkutan Laut 130.10 119.96 113.26 119.09 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 126.50 109.21 108.89 110.05 5) Angkutan Udara 138.70 129.33 120.95 123.57 6) Jasa Penunjang Angkutan 125.95 124.96 116.60 116.74 b. Komunikasi 122.50 131.00 116.41 121.00 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 158.01 126.51 129.73 118.86 a. Bank 189.64 132.58 141.73 120.82 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 125.55 128.56 113.81 109.78 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 133.71 116.75 113.64 117.73 e. Jasa Perusahaan 122.57 121.13 111.12 108.02 9. JASA-JASA 136.85 125.55 134.80 133.98 a. Pemerintahan Umum 138.00 127.09 137.95 136.42 Catatan: b. Swasta 129.94 115.65 112.65 112.93 1) Sosial Kemasyarakatan 129.68 114.06 113.62 111.97 2) Hiburan & Rekreasi 132.36 118.21 112.69 114.87 3) Perorangan & Rumahtangga 123.64 113.55 108.73 110.11 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 134.80 129.83 148.14 134.56 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 59

Lampiran 1.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 106.89 103.83 106.20 101.56 a. Tanaman Bahan Makanan 113.34 106.75 108.01 96.88 b. Tanaman Perkebunan 105.87 105.67 105.70 109.89 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 107.16 108.45 107.35 105.36 d. Kehutanan 105.56 99.83 102.92 101.09 e. Perikanan 105.32 104.28 107.61 101.38 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 101.27 99.84 99.16 106.05 a. Minyak dan Gas Bumi 100.77 99.22 98.41 105.63 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 112.19 111.88 112.20 112.35 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 107.61 156.29 220.02 164.66 a. Industri Migas 110.58 220.24 302.99 177.16 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 111.99 102.99 101.95 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 509.89 192.88 b. Industri Tanpa Migas **) 105.59 110.82 102.77 112.56 1) Industri Besar dan Sedang 105.86 111.34 102.38 113.05 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 103.32 106.31 106.26 108.25 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 108.29 109.03 107.30 108.85 a. Listrik 108.81 107.45 106.57 110.33 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 107.23 112.34 108.77 105.96 5. KONSTRUKSI 116.35 112.96 109.77 112.24 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 109.01 106.49 103.99 112.11 a. Perdagangan Besar & Eceran 109.05 105.40 103.08 112.21 b. Hotel 111.77 117.78 111.67 111.06 c. Restoran 107.70 117.96 112.68 111.34 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 107.72 116.36 110.93 112.97 a. Pengangkutan 106.52 113.12 108.87 110.04 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 105.74 115.98 108.39 107.45 3) Angkutan Laut 106.76 109.52 108.54 112.47 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 105.85 102.40 104.70 104.58 5) Angkutan Udara 109.96 116.45 113.70 115.02 6) Jasa Penunjang Angkutan 106.41 113.83 108.87 109.86 b. Komunikasi 110.07 122.55 114.56 117.87 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 127.14 123.68 106.56 111.23 a. Bank 153.64 141.84 105.51 112.54 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 107.22 108.31 108.08 106.01 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 110.68 106.71 107.79 110.95 e. Jasa Perusahaan 108.27 108.04 107.71 106.43 9. JASA-JASA 110.63 113.28 120.61 123.60 a. Pemerintahan Umum 111.01 113.98 122.14 125.34 Catatan: b. Swasta 107.78 107.78 107.93 107.31 1) Sosial Kemasyarakatan 107.12 107.03 107.24 106.23 2) Hiburan & Rekreasi 109.81 109.69 109.60 109.38 3) Perorangan & Rumahtangga 105.45 105.89 106.31 106.02 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 107.84 113.87 128.54 127.22 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 60

Lampiran 1.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 189.96 221.42 231.56 243.27 a. Tanaman Bahan Makanan 171.10 201.58 211.78 218.15 b. Tanaman Perkebunan 204.76 229.82 244.49 254.06 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 189.16 209.74 214.64 227.78 d. Kehutanan 200.87 241.18 255.28 263.92 e. Perikanan 186.92 216.42 224.18 240.22 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 187.86 206.35 211.25 226.25 a. Minyak dan Gas Bumi 186.46 203.46 207.04 220.60 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 215.12 256.22 275.02 306.68 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 361.35 372.08 397.58 376.97 a. Industri Migas 616.55 487.44 440.62 400.30 1) Pengilangan Minyak Bumi 616.55 734.32 758.80 789.28 2) Gas Alam Cair 0.00 232.02 374.13 357.34 b. Industri Tanpa Migas **) 179.87 209.04 218.23 223.98 1) Industri Besar dan Sedang 180.26 210.21 219.19 224.75 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 176.47 198.46 209.86 216.98 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 254.47 277.52 286.22 298.15 a. Listrik 285.03 309.31 316.40 327.80 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 190.55 213.92 227.06 237.65 5. KONSTRUKSI 225.72 256.40 283.14 307.95 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 214.96 239.10 253.84 281.68 a. Perdagangan Besar & Eceran 216.69 240.76 256.00 284.61 b. Hotel 222.37 249.98 262.56 279.12 c. Restoran 189.87 216.36 227.90 250.20 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 204.14 226.21 234.74 245.99 a. Pengangkutan 189.87 214.23 224.83 238.30 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 206.65 239.13 250.73 266.31 3) Angkutan Laut 179.06 196.14 204.66 216.71 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 159.79 170.41 177.23 186.50 5) Angkutan Udara 173.61 192.81 205.11 220.35 6) Jasa Penunjang Angkutan 176.97 194.27 208.07 221.10 b. Komunikasi 231.37 247.32 251.32 258.01 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 225.60 230.75 280.91 300.18 a. Bank 259.45 242.51 325.75 349.71 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 189.63 225.10 237.02 245.46 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 198.99 217.72 229.52 243.55 e. Jasa Perusahaan 167.90 188.25 194.22 197.11 9. JASA-JASA 164.81 182.65 204.13 221.27 a. Pemerintahan Umum 160.76 179.25 202.43 220.33 Catatan: b. Swasta 196.49 210.84 220.04 231.57 1) Sosial Kemasyarakatan 180.71 192.59 204.04 215.07 2) Hiburan & Rekreasi 228.95 246.73 253.69 266.44 3) Perorangan & Rumahtangga 175.91 188.63 192.94 200.38 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 218.38 249.00 286.98 303.54 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 61

Lampiran 1.12. Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk Pertengahan Tahun, Tahun 2008-2011 LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010* 2011** (1) (2) (3) (4) (5) 1. NILAI ABSOLUT PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 13,975,126.50 18,144,492.99 26,879,612.63 36,170,455.69 (Jutaan Rupiah) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 6,399,528.24 7,286,977.24 9,366,407.50 11,916,133.71 (Jutaan Rupiah) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 709 774 735 793 760 422 789 013 (Jiwa) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 19,689,544.14 24,659,779.30 35,348,283.75 45,842,661.27 (Rupiah) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 9,016,290.03 9,903,569.67 12,317,381.01 15,102,582.23 (Rupiah) 2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000=100) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 353.12 458.47 679.19 913.95 (Persen) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 161.70 184.13 236.67 301.09 (Persen) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 134.00 138.91 143.56 148.96 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 263.53 330.05 473.10 613.56 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 120.67 132.55 164.86 202.13 (Persen) 3. LAJU PERTUMBUHAN PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 34.80 29.83 48.14 34.56 (Persen) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 7.84 13.87 28.54 27.22 (Persen) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 3.71 3.71 3.71 3.71 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 30.02 25.24 43.34 29.69 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 4.02 9.84 24.37 22.61 (Persen) INDEKS IMPLISIT Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara 218.38 249.00 286.98 303.54 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 62

Lampiran 2 PDRB Tanpa Migas

Lampiran 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 3,470,319.06 4,199,944.05 4,664,455.36 4,976,708.57 a. Tanaman Bahan Makanan 555,224.40 698,267.53 792,409.94 790,718.56 b. Tanaman Perkebunan 369,035.16 437,702.62 492,173.71 562,043.54 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 198,033.06 238,127.78 261,600.20 292,510.63 d. Kehutanan 1,043,237.35 1,250,404.43 1,362,116.30 1,423,651.64 e. Perikanan 1,304,789.09 1,575,441.69 1,756,155.20 1,907,784.20 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 115,810.81 154,324.35 185,858.00 232,857.14 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 115,810.81 154,324.35 185,858.00 232,857.14 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 920,330.43 1,185,318.14 1,271,710.30 1,469,137.90 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 920,330.43 1,185,318.14 1,271,710.30 1,469,137.90 1) Industri Besar dan Sedang 826,675.74 1,073,353.43 1,145,900.89 1,328,336.48 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 93,654.68 111,964.72 125,809.41 140,801.42 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 74,137.70 88,156.15 97,557.00 110,622.75 a. Listrik 56,181.32 65,509.46 71,409.82 81,624.27 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 17,956.38 22,646.70 26,147.18 28,998.48 5. KONSTRUKSI 1,307,836.08 1,678,230.58 2,034,290.84 2,483,291.41 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 1,444,041.45 1,710,450.82 1,888,243.87 2,349,080.27 a. Perdagangan Besar & Eceran 1,328,500.10 1,555,706.56 1,705,098.35 2,127,053.25 b. Hotel 28,231.82 37,380.79 43,844.26 51,764.28 c. Restoran 87,309.52 117,363.47 139,301.26 170,262.74 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 968,202.12 1,248,415.03 1,437,073.75 1,701,266.32 a. Pengangkutan 590,812.07 754,049.38 861,572.58 1,004,882.47 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 280,980.34 377,108.89 428,602.66 489,163.60 3) Angkutan Laut 198,912.07 238,616.15 270,258.40 321,861.11 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 15,054.26 16,440.73 17,902.58 19,702.11 5) Angkutan Udara 47,822.93 61,849.82 74,808.91 92,439.84 6) Jasa Penunjang Angkutan 48,042.47 60,033.78 70,000.03 81,715.81 b. Komunikasi 377,390.06 494,365.65 575,501.17 696,383.85 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 339,328.89 429,268.09 556,889.28 661,906.16 a. Bank 186,257.75 246,945.00 349,987.36 422,860.32 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 26,446.50 34,000.91 38,695.63 42,481.97 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 115,447.89 134,783.46 153,161.51 180,313.11 e. Jasa Perusahaan 11,176.76 13,538.72 15,044.78 16,250.76 9. JASA-JASA 1,138,941.91 1,429,902.65 1,927,478.33 2,582,426.45 a. Pemerintahan Umum 985,064.90 1,251,947.19 1,727,016.02 2,356,043.60 Catatan: b. Swasta 153,877.01 177,955.46 200,462.30 226,382.85 1) Sosial Kemasyarakatan 73,609.00 83,961.40 95,397.59 106,818.01 2) Hiburan & Rekreasi 61,130.64 72,264.12 81,436.99 93,547.80 3) Perorangan & Rumahtangga 19,137.37 21,729.94 23,627.72 26,017.04 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 9,778,948.46 12,124,009.86 14,063,556.72 16,567,296.95 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 63

Lampiran 2.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 1,826,852.94 1,896,815.48 2,014,324.40 2,045,718.10 a. Tanaman Bahan Makanan 324,510.29 346,403.47 374,162.45 362,470.21 b. Tanaman Perkebunan 180,229.47 190,454.00 201,309.27 221,226.02 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 104,691.21 113,536.54 121,880.70 128,416.49 d. Kehutanan 519,359.19 518,451.38 533,587.72 539,430.27 e. Perikanan 698,062.78 727,970.09 783,384.26 794,175.10 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 53,835.89 60,230.74 67,579.86 75,927.26 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 53,835.89 60,230.74 67,579.86 75,927.26 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 511,673.31 567,036.34 582,731.11 655,912.98 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 511,673.31 567,036.34 582,731.11 655,912.98 1) Industri Besar dan Sedang 458,602.87 510,618.95 522,782.26 591,020.79 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 53,070.44 56,417.38 59,948.85 64,892.19 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 29,134.44 31,766.02 34,085.13 37,102.74 a. Listrik 19,710.95 21,179.26 22,569.73 24,900.63 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 9,423.49 10,586.76 11,515.39 12,202.11 5. KONSTRUKSI 579,417.68 654,538.95 718,468.24 806,397.72 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 671,763.86 715,364.04 743,881.85 833,958.19 a. Perdagangan Besar & Eceran 613,084.90 646,166.69 666,060.33 747,360.61 b. Hotel 12,695.66 14,953.54 16,698.57 18,545.73 c. Restoran 45,983.31 54,243.80 61,122.95 68,051.85 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 474,280.75 551,873.87 612,201.04 691,588.95 a. Pengangkutan 311,170.90 351,986.86 383,207.12 421,679.65 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 135,971.16 157,701.04 170,938.68 183,680.41 3) Angkutan Laut 111,084.15 121,656.58 132,051.36 148,524.38 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 9,421.34 9,647.74 10,101.24 10,564.04 5) Angkutan Udara 27,546.90 32,078.79 36,473.12 41,951.51 6) Jasa Penunjang Angkutan 27,147.35 30,902.72 33,642.72 36,959.31 b. Komunikasi 163,109.85 199,887.01 228,993.93 269,909.30 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 150,410.75 186,034.15 198,241.93 220,504.93 a. Bank 71,790.12 101,829.00 107,439.70 120,916.67 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 13,946.18 15,105.08 16,325.88 17,307.24 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 58,017.69 61,908.13 66,730.14 74,036.37 e. Jasa Perusahaan 6,656.76 7,191.93 7,746.21 8,244.65 9. JASA-JASA 691,081.22 782,859.77 944,223.36 1,167,070.11 a. Pemerintahan Umum 612,767.83 698,455.33 853,122.49 1,069,309.12 Catatan: b. Swasta 78,313.38 84,404.44 91,100.87 97,760.99 1) Sosial Kemasyarakatan 40,733.47 43,596.53 46,754.23 49,666.68 2) Hiburan & Rekreasi 26,700.81 29,288.22 32,100.44 35,110.58 3) Perorangan & Rumahtangga 10,879.11 11,519.69 12,246.20 12,983.73 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 4,988,450.82 5,446,519.36 5,915,736.92 6,534,180.98 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 64

Lampiran 2.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 271.98 329.16 365.57 390.04 a. Tanaman Bahan Makanan 254.38 319.92 363.05 362.28 b. Tanaman Perkebunan 324.35 384.70 432.57 493.98 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 357.67 430.09 472.49 528.31 d. Kehutanan 242.24 290.34 316.28 330.57 e. Perikanan 284.96 344.07 383.54 416.66 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 471.80 628.70 757.17 948.64 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 471.80 628.70 757.17 948.64 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 301.14 387.85 416.11 480.71 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 301.14 387.85 416.11 480.71 1) Industri Besar dan Sedang 302.08 392.21 418.72 485.39 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 293.12 350.42 393.75 440.68 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 508.97 605.21 669.75 759.45 a. Listrik 571.58 666.48 726.51 830.43 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 379.06 478.07 551.97 612.16 5. KONSTRUKSI 501.15 643.08 779.52 951.57 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 424.35 502.64 554.88 690.31 a. Perdagangan Besar & Eceran 426.51 499.45 547.42 682.88 b. Hotel 502.85 665.80 780.93 921.99 c. Restoran 376.34 505.88 600.44 733.90 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 500.50 645.35 742.88 879.45 a. Pengangkutan 398.00 507.96 580.39 676.93 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 394.09 528.91 601.13 686.07 3) Angkutan Laut 401.55 481.71 545.58 649.76 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 221.93 242.37 263.93 290.45 5) Angkutan Udara 539.96 698.34 844.66 1,043.73 6) Jasa Penunjang Angkutan 401.31 501.48 584.73 682.59 b. Komunikasi 838.64 1,098.58 1,278.88 1,547.50 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 512.02 647.73 840.30 998.77 a. Bank 837.08 1,109.81 1,572.91 1,900.41 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 349.86 449.80 511.90 561.99 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 352.20 411.19 467.25 550.09 e. Jasa Perusahaan 303.46 367.59 408.49 441.23 9. JASA-JASA 339.49 426.21 574.53 769.75 a. Pemerintahan Umum 334.39 424.99 586.26 799.79 Catatan: b. Swasta 376.16 435.03 490.04 553.41 1) Sosial Kemasyarakatan 314.58 358.82 407.70 456.51 2) Hiburan & Rekreasi 560.19 662.21 746.27 857.25 3) Perorangan & Rumahtangga 290.16 329.47 358.25 394.47 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 347.12 430.36 499.21 588.09 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 65

Lampiran 2.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 143.18 148.66 157.87 160.33 a. Tanaman Bahan Makanan 148.68 158.71 171.43 166.07 b. Tanaman Perkebunan 158.40 167.39 176.93 194.44 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 189.09 205.06 220.13 231.94 d. Kehutanan 120.59 120.38 123.90 125.26 e. Perikanan 152.46 158.99 171.09 173.45 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 5.33 5.96 6.69 7.52 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 219.32 245.37 275.31 309.32 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 111.14 123.17 126.58 142.47 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 167.42 185.54 190.67 214.62 1) Industri Besar dan Sedang 167.58 186.59 191.03 215.97 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 166.10 176.57 187.63 203.10 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 200.01 218.08 234.00 254.72 a. Listrik 200.54 215.48 229.62 253.34 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 198.93 223.49 243.09 257.59 5. KONSTRUKSI 222.03 250.81 275.31 309.00 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 197.41 210.22 218.60 245.07 a. Perdagangan Besar & Eceran 196.83 207.45 213.84 239.94 b. Hotel 226.13 266.34 297.43 330.33 c. Restoran 198.21 233.81 263.46 293.33 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 245.17 285.28 316.47 357.51 a. Pengangkutan 209.62 237.11 258.15 284.06 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 190.71 221.18 239.75 257.62 3) Angkutan Laut 224.25 245.59 266.58 299.83 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 138.89 142.23 148.92 155.74 5) Angkutan Udara 311.03 362.20 411.81 473.67 6) Jasa Penunjang Angkutan 226.77 258.14 281.03 308.73 b. Komunikasi 362.46 444.19 508.87 599.79 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 226.96 280.71 299.13 332.73 a. Bank 322.64 457.64 482.85 543.42 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 184.49 199.82 215.97 228.96 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 177.00 188.86 203.58 225.86 e. Jasa Perusahaan 180.74 195.27 210.32 223.85 9. JASA-JASA 205.99 233.35 281.45 347.87 a. Pemerintahan Umum 208.01 237.10 289.60 362.99 Catatan: b. Swasta 191.44 206.33 222.70 238.98 1) Sosial Kemasyarakatan 174.08 186.32 199.81 212.26 2) Hiburan & Rekreasi 244.68 268.39 294.16 321.75 3) Perorangan & Rumahtangga 164.95 174.66 185.68 196.86 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 126.05 137.62 149.48 165.10 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 66

Lampiran 2.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 35.49 34.64 33.17 30.04 a. Tanaman Bahan Makanan 5.68 5.76 5.63 4.77 b. Tanaman Perkebunan 3.77 3.61 3.50 3.39 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 2.03 1.96 1.86 1.77 d. Kehutanan 10.67 10.31 9.69 8.59 e. Perikanan 13.34 12.99 12.49 11.52 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1.18 1.27 1.32 1.41 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 1.18 1.27 1.32 1.41 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 9.41 9.78 9.04 8.87 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 9.41 9.78 9.04 8.87 1) Industri Besar dan Sedang 8.45 8.85 8.15 8.02 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 0.96 0.92 0.89 0.85 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.76 0.73 0.69 0.67 a. Listrik 0.57 0.54 0.51 0.49 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 0.18 0.19 0.19 0.18 5. KONSTRUKSI 13.37 13.84 14.46 14.99 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 14.77 14.11 13.43 14.18 a. Perdagangan Besar & Eceran 13.59 12.83 12.12 12.84 b. Hotel 0.29 0.31 0.31 0.31 c. Restoran 0.89 0.97 0.99 1.03 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9.90 10.30 10.22 10.27 a. Pengangkutan 6.04 6.22 6.13 6.07 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 2.87 3.11 3.05 2.95 3) Angkutan Laut 2.03 1.97 1.92 1.94 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 0.15 0.14 0.13 0.12 5) Angkutan Udara 0.49 0.51 0.53 0.56 6) Jasa Penunjang Angkutan 0.49 0.50 0.50 0.49 b. Komunikasi 3.86 4.08 4.09 4.20 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 3.47 3.54 3.96 4.00 a. Bank 1.90 2.04 2.49 2.55 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0.27 0.28 0.28 0.26 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 1.18 1.11 1.09 1.09 e. Jasa Perusahaan 0.11 0.11 0.11 0.10 9. JASA-JASA 11.65 11.79 13.71 15.59 a. Pemerintahan Umum 10.07 10.33 12.28 14.22 Catatan: b. Swasta 1.57 1.47 1.43 1.37 1) Sosial Kemasyarakatan 0.75 0.69 0.68 0.64 2) Hiburan & Rekreasi 0.63 0.60 0.58 0.56 3) Perorangan & Rumahtangga 0.20 0.18 0.17 0.16 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 67

Lampiran 2.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 36.62 34.83 34.05 31.31 a. Tanaman Bahan Makanan 6.51 6.36 6.32 5.55 b. Tanaman Perkebunan 3.61 3.50 3.40 3.39 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 2.10 2.08 2.06 1.97 d. Kehutanan 10.41 9.52 9.02 8.26 e. Perikanan 13.99 13.37 13.24 12.15 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1.08 1.11 1.14 1.16 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 1.08 1.11 1.14 1.16 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 10.26 10.41 9.85 10.04 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 10.26 10.41 9.85 10.04 1) Industri Besar dan Sedang 9.19 9.38 8.84 9.05 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 1.06 1.04 1.01 0.99 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.58 0.58 0.58 0.57 a. Listrik 0.40 0.39 0.38 0.38 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 0.19 0.19 0.19 0.19 5. KONSTRUKSI 11.62 12.02 12.15 12.34 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 13.47 13.13 12.57 12.76 a. Perdagangan Besar & Eceran 12.29 11.86 11.26 11.44 b. Hotel 0.25 0.27 0.28 0.28 c. Restoran 0.92 1.00 1.03 1.04 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9.51 10.13 10.35 10.58 a. Pengangkutan 6.24 6.46 6.48 6.45 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 2.73 2.90 2.89 2.81 3) Angkutan Laut 2.23 2.23 2.23 2.27 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 0.19 0.18 0.17 0.16 5) Angkutan Udara 0.55 0.59 0.62 0.64 6) Jasa Penunjang Angkutan 0.54 0.57 0.57 0.57 b. Komunikasi 3.27 3.67 3.87 4.13 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 3.02 3.42 3.35 3.37 a. Bank 1.44 1.87 1.82 1.85 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0.28 0.28 0.28 0.26 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 1.16 1.14 1.13 1.13 e. Jasa Perusahaan 0.13 0.13 0.13 0.13 9. JASA-JASA 13.85 14.37 15.96 17.86 a. Pemerintahan Umum 12.28 12.82 14.42 16.36 Catatan: b. Swasta 1.57 1.55 1.54 1.50 1) Sosial Kemasyarakatan 0.82 0.80 0.79 0.76 2) Hiburan & Rekreasi 0.54 0.54 0.54 0.54 3) Perorangan & Rumahtangga 0.22 0.21 0.21 0.20 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 68

Lampiran 2.7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 25.63 21.02 11.06 6.69 a. Tanaman Bahan Makanan 34.66 25.76 13.48 (0.21) b. Tanaman Perkebunan 27.27 18.61 12.44 14.20 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 26.25 20.25 9.86 11.82 d. Kehutanan 29.99 19.86 8.93 4.52 e. Perikanan 18.54 20.74 11.47 8.63 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 48.22 33.26 20.43 25.29 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 48.22 33.26 20.43 25.29 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 23.73 28.79 7.29 15.52 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 23.73 28.79 7.29 15.52 1) Industri Besar dan Sedang 23.40 29.84 6.76 15.92 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 26.75 19.55 12.37 11.92 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 28.39 18.91 10.66 13.39 a. Listrik 29.88 16.60 9.01 14.30 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 23.94 26.12 15.46 10.90 5. KONSTRUKSI 46.41 28.32 21.22 22.07 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 31.73 18.45 10.39 24.41 a. Perdagangan Besar & Eceran 31.76 17.10 9.60 24.75 b. Hotel 36.62 32.41 17.29 18.06 c. Restoran 29.80 34.42 18.69 22.23 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 25.56 28.94 15.11 18.38 a. Pengangkutan 27.60 27.63 14.26 16.63 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 24.55 34.21 13.65 14.13 3) Angkutan Laut 30.10 19.96 13.26 19.09 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 26.50 9.21 8.89 10.05 5) Angkutan Udara 38.70 29.33 20.95 23.57 6) Jasa Penunjang Angkutan 25.95 24.96 16.60 16.74 b. Komunikasi 22.50 31.00 16.41 21.00 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 58.01 26.51 29.73 18.86 a. Bank 89.64 32.58 41.73 20.82 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 25.55 28.56 13.81 9.78 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 33.71 16.75 13.64 17.73 e. Jasa Perusahaan 22.57 21.13 11.12 8.02 9. JASA-JASA 36.85 25.55 34.80 33.98 a. Pemerintahan Umum 38.00 27.09 37.95 36.42 Catatan: b. Swasta 29.94 15.65 12.65 12.93 1) Sosial Kemasyarakatan 29.68 14.06 13.62 11.97 2) Hiburan & Rekreasi 32.36 18.21 12.69 14.87 3) Perorangan & Rumahtangga 23.64 13.55 8.73 10.11 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 31.27 23.98 16.00 17.80 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 69

Lampiran 2.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 6.89 3.83 6.20 1.56 a. Tanaman Bahan Makanan 13.34 6.75 8.01 (3.12) b. Tanaman Perkebunan 5.87 5.67 5.70 9.89 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 7.16 8.45 7.35 5.36 d. Kehutanan 5.56 (0.17) 2.92 1.09 e. Perikanan 5.32 4.28 7.61 1.38 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 12.19 11.88 12.20 12.35 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 12.19 11.88 12.20 12.35 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5.59 10.82 2.77 12.56 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 5.59 10.82 2.77 12.56 1) Industri Besar dan Sedang 5.86 11.34 2.38 13.05 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 3.32 6.31 6.26 8.25 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 8.29 9.03 7.30 8.85 a. Listrik 8.81 7.45 6.57 10.33 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 7.23 12.34 8.77 5.96 5. KONSTRUKSI 16.35 12.96 9.77 12.24 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9.01 6.49 3.99 12.11 a. Perdagangan Besar & Eceran 9.05 5.40 3.08 12.21 b. Hotel 11.77 17.78 11.67 11.06 c. Restoran 7.70 17.96 12.68 11.34 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7.72 16.36 10.93 12.97 a. Pengangkutan 6.52 13.12 8.87 10.04 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 5.74 15.98 8.39 7.45 3) Angkutan Laut 6.76 9.52 8.54 12.47 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 5.85 2.40 4.70 4.58 5) Angkutan Udara 9.96 16.45 13.70 15.02 6) Jasa Penunjang Angkutan 6.41 13.83 8.87 9.86 b. Komunikasi 10.07 22.55 14.56 17.87 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 27.14 23.68 6.56 11.23 a. Bank 53.64 41.84 5.51 12.54 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 7.22 8.31 8.08 6.01 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 10.68 6.71 7.79 10.95 e. Jasa Perusahaan 8.27 8.04 7.71 6.43 9. JASA-JASA 10.63 13.28 20.61 23.60 a. Pemerintahan Umum 11.01 13.98 22.14 25.34 Catatan: b. Swasta 7.78 7.78 7.93 7.31 1) Sosial Kemasyarakatan 7.12 7.03 7.24 6.23 2) Hiburan & Rekreasi 9.81 9.69 9.60 9.38 3) Perorangan & Rumahtangga 5.89 5.89 6.31 6.02 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 9.25 9.18 8.61 10.45 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 70

Lampiran 2.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 125.63 121.02 111.06 106.69 a. Tanaman Bahan Makanan 134.66 125.76 113.48 99.79 b. Tanaman Perkebunan 127.27 118.61 112.44 114.20 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 126.25 120.25 109.86 111.82 d. Kehutanan 129.99 119.86 108.93 104.52 e. Perikanan 118.54 120.74 111.47 108.63 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 148.22 133.26 120.43 125.29 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 148.22 133.26 120.43 125.29 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 123.73 128.79 107.29 115.52 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 123.73 128.79 107.29 115.52 1) Industri Besar dan Sedang 123.40 129.84 106.76 115.92 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 126.75 119.55 112.37 111.92 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 128.39 118.91 110.66 113.39 a. Listrik 129.88 116.60 109.01 114.30 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 123.94 126.12 115.46 110.90 5. KONSTRUKSI 146.41 128.32 121.22 122.07 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 131.73 118.45 110.39 124.41 a. Perdagangan Besar & Eceran 131.76 117.10 109.60 124.75 b. Hotel 136.62 132.41 117.29 118.06 c. Restoran 129.80 134.42 118.69 122.23 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 125.56 128.94 115.11 118.38 a. Pengangkutan 127.60 127.63 114.26 116.63 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 124.55 134.21 113.65 114.13 3) Angkutan Laut 130.10 119.96 113.26 119.09 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 126.50 109.21 108.89 110.05 5) Angkutan Udara 138.70 129.33 120.95 123.57 6) Jasa Penunjang Angkutan 125.95 124.96 116.60 116.74 b. Komunikasi 122.50 131.00 116.41 121.00 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 158.01 126.51 129.73 118.86 a. Bank 189.64 132.58 141.73 120.82 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 125.55 128.56 113.81 109.78 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 133.71 116.75 113.64 117.73 e. Jasa Perusahaan 122.57 121.13 111.12 108.02 9. JASA-JASA 136.85 125.55 134.80 133.98 a. Pemerintahan Umum 138.00 127.09 137.95 136.42 Catatan: b. Swasta 129.94 115.65 112.65 112.93 1) Sosial Kemasyarakatan 129.68 114.06 113.62 111.97 2) Hiburan & Rekreasi 132.36 118.21 112.69 114.87 3) Perorangan & Rumahtangga 123.64 113.55 108.73 110.11 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 131.27 123.98 116.00 117.80 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 71

Lampiran 2.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 106.89 103.83 106.20 101.56 a. Tanaman Bahan Makanan 113.34 106.75 108.01 96.88 b. Tanaman Perkebunan 105.87 105.67 105.70 109.89 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 107.16 108.45 107.35 105.36 d. Kehutanan 105.56 99.83 102.92 101.09 e. Perikanan 105.32 104.28 107.61 101.38 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 112.19 111.88 112.20 112.35 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 112.19 111.88 112.20 112.35 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 105.59 110.82 102.77 112.56 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 105.59 110.82 102.77 112.56 1) Industri Besar dan Sedang 105.86 111.34 102.38 113.05 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 103.32 106.31 106.26 108.25 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 108.29 109.03 107.30 108.85 a. Listrik 108.81 107.45 106.57 110.33 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 107.23 112.34 108.77 105.96 5. KONSTRUKSI 116.35 112.96 109.77 112.24 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 109.01 106.49 103.99 112.11 a. Perdagangan Besar & Eceran 109.05 105.40 103.08 112.21 b. Hotel 111.77 117.78 111.67 111.06 c. Restoran 107.70 117.96 112.68 111.34 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 107.72 116.36 110.93 112.97 a. Pengangkutan 106.52 113.12 108.87 110.04 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 105.74 115.98 108.39 107.45 3) Angkutan Laut 106.76 109.52 108.54 112.47 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 105.85 102.40 104.70 104.58 5) Angkutan Udara 109.96 116.45 113.70 115.02 6) Jasa Penunjang Angkutan 106.41 113.83 108.87 109.86 b. Komunikasi 110.07 122.55 114.56 117.87 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 127.14 123.68 106.56 111.23 a. Bank 153.64 141.84 105.51 112.54 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 107.22 108.31 108.08 106.01 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 110.68 106.71 107.79 110.95 e. Jasa Perusahaan 108.27 108.04 107.71 106.43 9. JASA-JASA 110.63 113.28 120.61 123.60 a. Pemerintahan Umum 111.01 113.98 122.14 125.34 Catatan: b. Swasta 107.78 107.78 107.93 107.31 1) Sosial Kemasyarakatan 107.12 107.03 107.24 106.23 2) Hiburan & Rekreasi 109.81 109.69 109.60 109.38 3) Perorangan & Rumahtangga 105.45 105.89 106.31 106.02 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 109.25 109.18 108.61 110.45 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 72

Lampiran 2.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN 189.96 221.42 231.56 243.27 a. Tanaman Bahan Makanan 171.10 201.58 211.78 218.15 b. Tanaman Perkebunan 204.76 229.82 244.49 254.06 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 189.16 209.74 214.64 227.78 d. Kehutanan 200.87 241.18 255.28 263.92 e. Perikanan 186.92 216.42 224.18 240.22 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 215.12 256.22 275.02 306.68 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 215.12 256.22 275.02 306.68 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 179.87 209.04 218.23 223.98 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 1) Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas **) 179.87 209.04 218.23 223.98 1) Industri Besar dan Sedang 180.26 210.21 219.19 224.75 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 176.47 198.46 209.86 216.98 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 254.47 277.52 286.22 298.15 a. Listrik 285.03 309.31 316.40 327.80 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 190.55 213.92 227.06 237.65 5. KONSTRUKSI 225.72 256.40 283.14 307.95 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 214.96 239.10 253.84 281.68 a. Perdagangan Besar & Eceran 216.69 240.76 256.00 284.61 b. Hotel 222.37 249.98 262.56 279.12 c. Restoran 189.87 216.36 227.90 250.20 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 204.14 226.21 234.74 245.99 a. Pengangkutan 189.87 214.23 224.83 238.30 1) Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 2) Angkutan Jalan Raya 206.65 239.13 250.73 266.31 3) Angkutan Laut 179.06 196.14 204.66 216.71 4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 159.79 170.41 177.23 186.50 5) Angkutan Udara 173.61 192.81 205.11 220.35 6) Jasa Penunjang Angkutan 176.97 194.27 208.07 221.10 b. Komunikasi 231.37 247.32 251.32 258.01 8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN 225.60 230.75 280.91 300.18 a. Bank 259.45 242.51 325.75 349.71 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 189.63 225.10 237.02 245.46 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Real Estat 198.99 217.72 229.52 243.55 e. Jasa Perusahaan 167.90 188.25 194.22 197.11 9. JASA-JASA 164.81 182.65 204.13 221.27 a. Pemerintahan Umum 160.76 179.25 202.43 220.33 Catatan: b. Swasta 196.49 210.84 220.04 231.57 1) Sosial Kemasyarakatan 180.71 192.59 204.04 215.07 2) Hiburan & Rekreasi 228.95 246.73 253.69 266.44 3) Perorangan & Rumahtangga 175.91 188.63 192.94 200.38 * Angka Sementara LAPANGAN USAHA (1) PDRB ** Angka Sangat Sementara 196.03 222.60 237.73 253.55 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 73

Lampiran 2.12. Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk Pertengahan Tahun, Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008 2009 2010* 2011** (2) (3) (4) (5) 1. NILAI ABSOLUT PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 9,778,948.46 12,124,009.86 14,063,556.72 16,567,296.95 (Jutaan Rupiah) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 4,988,450.82 5,446,519.36 5,915,736.92 6,534,180.98 (Jutaan Rupiah) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 709 774 735 793 760 422 789 013 (Jiwa) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 13,777,552.38 16,477,473.77 18,494,410.63 20,997,495.55 (Rupiah) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 7,028,224.22 7,402,244.06 7,779,544.68 8,281,461.75 (Rupiah) 2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000=100) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 347.12 430.36 499.21 588.09 (Persen) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 126.05 137.62 149.48 165.10 (Persen) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 134.00 138.91 143.56 148.96 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 259.05 309.81 347.74 394.80 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 132.15 139.18 146.27 155.71 (Persen) 3. LAJU PERTUMBUHAN PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 31.27 23.98 16.00 17.80 (Persen) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 9.25 9.18 8.61 10.45 (Persen) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 3.71 3.71 3.71 3.71 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 26.61 19.60 12.24 13.53 (Persen) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 5.38 5.32 5.10 6.45 (Persen) LAPANGAN USAHA (1) INDEKS IMPLISIT Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara 196.03 222.60 237.73 253.55 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011 74