Kegiatan Prima Tani Kabupaten Donggala dilaksanakan di Desa Tonggolobibi, Kecamatan Sojol. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan memperhatikan saran dan masukan pemerintah Kabupaten Donggala dan keseuaian bio-fisik lokasi sasaran seperti aspek sumber daya lahan, air, wilayah komoditas dan komoditas dominan. Kegiatan Prima Tani ini berada pada zona lahan sawah semi intensif dataran rendah iklim basah, yang merupakan hamparan yang luas dan sudah digarap serta memiliki peluang serta daya ungkit untuk pengembangan luasan pertanaman. Lokasi lahan sawah ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dan mudah dilihat oleh masyarakat luas serta memiliki kejelasan tentang komoditas pertanian yang diusahakan oleh masyarakat. Selain itu, lokasi kegiatan Prima Tani ini memiliki infrastruktur yang mendukung pengembangan agribisnis, masyarakat yang progresif dengan keragaman suku bangsa dan pengalaman dalam kegiatan usahatani. Untuk mensukseskan pelaksanaan Prima Tani di Kabupaten Donggala baik dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, maka dibentuk organisasi dalam bentuk Tim. Tim telah terbentuk dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa. Untu k Kabupaten Donggala, Tim yang telah terbentuk adalah Tim Pembina dan Tim Teknis yang dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Donggala Nomor 188.45/0165/Bappeda Tanggal 28 Maret 2007. Tim Pembina diketuai oleh Kepala Bappeda dan Sekretaris Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala dengan beberapa anggota yang merupakan pimpinan instansi teknis yang terkait dengan pelaksanaan Prima Tani di Kabupaten Donggala. Hasil PRA menunjukkan bahwa terdapat 3 komoditas unggulan yang akan dikembangkan, yakni padi sawah (utama), kakao dan ternak sapi potong sebagai komoditas penunjang. Imple mentasi teknologi di lapangan dilakukan secara terintegrasi, yakni padi sawah-ternak sapi potong dan kakao ternak sapi potong. Kelompok tani di Desa Tonggolobibi telah terbentuk sebelum ada Prima Tani di Kabupaten Donggala. Terdapat 23 kelompok tani di Desa Tonggolobibi. 13 diantaranya merupakan kelompok tani padi sawah, sisanya yakni 4 kelompok tani kakao, 5 kelompok tani tambak dan 1 kelompok nelayan. Ke 23 kelompok tani yang ada, kelas kelompoknya masih pemula. Fungsi dan peran kelompok belum sebagaimana mestinya dalam menumbuh kembangkan kelompok dan kegiatan usahataninya. 1 / 5
Kegiatan kelompok hanya sebatas pertemuan dan kerja bakti. Untuk meningkatkan kinerja teknologi dan kelembagaan maka telah di susun kerangka kerja dalam bentuk Rancang Bangun Kegiatan Primatani di Desa Tonggolobibi, Kecamatan Sojol. Rancang Bangun memuat tentang rencana kegiatan inovasi dan kelembagaan serta sasaran akhir yang akan dicapai dalam pengembangan agribisnis industrial pedesaaan (AIP) dan sistem usahatani intensifikasi diversifikasi (SUID). Pada tanggal 9 Desember 2007 telah terbentuk pengurus klinik agribisnis dengan komposisi kepengurusan yakni ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi (tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan serta kelembagaan dan usaha). Hingga saat ini aktivitas klinik masih difokuskan dalam hal pembenahan posko dan diupayakan pada tahun 2008 akan dibina dan diaktifkan pemanfaatannya oleh kelompok tani. Laboratorium lapangan di lokasi prima tani berdampak pada peningkatan kinerja teknologi, baik dari aspek teknis, kelembagaan maupun aspek diseminasi. Dari aspek teknis, adanya laboratorium sangat efektif untuk tempat belajar petani dalam menerapkan teknologi inovasi tepat guna. Dari segi kelembagaan, dengan melibatkan petani koperator yang terhimpun dalam satu kelompok tani untuk melaksanakan inovasi teknologi di laboratorium agribisnis akan berdampak pada pembiasaan petani untuk mengerjakan dan mengatasi masalah secara berkelompok. Sedangkan dari aspek diseminasi, adanya laboratorium agribisnis sebagai tempat percontohan bagi petani sekitarnya akan mengakibatkan difusi teknologi sangat cepat menyebar, karena setiap tahap implementasi teknologi dilakukan dengan metode Sekolah Lapang (SL) yang melibatkan seluruh kelompok tani padi sawah, kakao dan ternak. Beberapa dampak adanya posko dan laboratorium agribisnis adalah Aktifnya pertemuan-pertemuan kelompok tani secara rutin yang dilaksanakan, baik di Posko Prima Tani maupun di Klinik Pertanian. Terbangunnya motivasi masyarakat petani untuk mau mengubah pola budidaya padi sawah yang tidak efisien ke pola budidaya yang efisien dengan menggunakan pendekatan PTT. Aktif kembalinya kerjasama diantara kelompok tani dalam mengatasi permasalahan di wilayah dan adanya partisipasi dalam bentuk gotong royong untuk memperbaiki fasilitas pertanian yang rusak. Adanya peningkatan hasil padi dari sebelumnya 3,3 t/ha GKG menjadi 5,38 t/ha GKG atau 61,34 %. Demikian pula usahatani kakao di lokasi laboratorium agribisnis, dari 50 kg/ha setiap panen menjadi 90 kg/ha setelah adanya inovasi teknologi. Penggunaan benih bermutu sudah 2 / 5
diterapkan untuk musim tanam (MT) II dan teknologi lainnya yang telah di ajarkan dalam sekolah lapang. Sinergisme program di tingkat lapangan telah dilakukan, yakni antara BPTP, Pemda Kab. Donggala (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan, Dinas Kimpraswil) dan instansi teknis di tingkat kecamatan. Setiap pelaksanaan temu lapang, tidak hanya dihadiri oleh petani dan kelompoknya, namun juga diikuti oleh para penyuluh di sekitar lokasi Prima Tani, sehingga proses difusi teknologi dapat lebih cepat menyebar. Begitupun pun dengan Penangkar benih binaan Prima tani, dengan difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kab. Donggala maka hasil penangkaran telah laku terjual ke PT Prima Tani Cabang Sulawesi Tengah. Siner gi program antar institusi telah terbangun di lokasi prima tani Kab. Donggala. Selama kurun waktu 8 (delapan) bulan keberadaan prima tani di desa Tonggolobibi, berbagai program dan bantuan telah diterima oleh masyarakat petani seperti disajikan pada Tabel 15. Tabel Program dan Bantuan yang Diterima Masyarakat Petani Desa Tonggolobibi TA. 2007. Nama Instansi Jenis Program dan Bantuan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kab. Donggala - Pup - Pen - Pem 3 / 5
Hand Tracktor 9 buah, hand sprayer 45 buah, benih padi var. Ciapus dan Mekongga 6 t, urea 15 t, SP- Dinas Kimpraswil Kab. Donggala P erbaikan saluran irigasi sepanjang 2,6 km Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Donggala Mengikut sertakan kelompok tani kakao dalam SL PBK di D BIPP Kab. Donggala a. M b. Me Bantuan pengadaan motor 1 buah untuk PPL setempat. Balai Proteksi Pertanian, Peternakan Sulawesi dan Perkebunan Tengah Prop. Sekolah Lapang PHT (2 kali) 4 / 5
Balai Sertifikasi Benih Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Prop. Sulawesi Tengah Pembinaan dan Monitoring Penangkar Benih Padi 5 / 5