PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD

REZA ABDULMUDY DOSEN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON Abstrak

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD. (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

Jurnal Dinamika Manajemen

Accounting Analysis Journal

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENGUKURAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI RSUD dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

prestasi. Disisi lain, perbedaan juga tampak jelas pada sifat konsumen yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

FARISA HARDHIYANI B

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik,

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut. (Helfert, 1996)

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA BANK. (Studi kasus pada BPR BKK Karangawen Kabupaten Demak)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

RASIO LAPORAN KEUANGAN

Balanced Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja Usaha Jasa Restoran. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Pandan Arang Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

Management Analysis Journal

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT BUMI JASA UTAMA DI MAKASSAR AMRIL ARIFIN

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Alternatif Penerapan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Oleh : Rachman Suwandaru

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

Rendy Arie Saputra Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

Anies Fariztian

Transkripsi:

24 PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA Amalia Trinoviyanti Pratiwi, Ahmad Masyhad, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya, amalia94@gmil.com ABSTRAK Peneliti memilih rumah sakit William Booth sebagai penelitian karena untuk memberikan gambaran Balanced Scorecard terhadap penilaian kinerja keuangan pada manajemen rumah sakit. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Survey Pendahuluan, Studi Literatur, Studi Lapangan (Observasi, Dokumenter, Wawancara). Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini bahwa menggunakan kinerja Balanced Scorecard menyangkut empat perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Secara keseluruhan dapat meningkatkan kinerja pada Rumah Sakit William Booth Surabaya dari tahun 2014 sampai 2015. Kata kunci: Balanced Scorecard, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. PENDAHULUAN Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan perusahaan. Selama ini pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitik beratkan pada sisi keuangan. Akan tetapi, menilai kinerja perusahaan semata mata dari sisi keuangan akan dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik di saat ini dapat dicapai dengan mengorbankan kepentingan kepentingan jangka panjang perusahaan. Dan sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan melakukan investasi investasi demi kepentingan jangka panjang. Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran perspektif keuangan dengan perspektif non keuangan secara umum dinamakan Balanced Scorecard. Di tahun sebelumnya rumah sakit william booth ini juga belum menggunakan metode pengukuran secara menyeluruh pada perspektif keuangan dan non keuangan. Metode balanced scorecard ini diterapkan dengan harapan akan membaiknya aspek keuangan dan konsistensi kinerja para pegawai yang akan memberikan dampak positif pada masyarakat luas

25 untuk selalu berobat pada rumah sakit william booth yang secara langsung akan memberikan kontribusi pendapatan pada rumah sakit. Melihat fenomena tersebut maka digunakan alternatif penilaian kinerja rumah sakit dengan menggunakan balanced scorecard. Dari latar belakang dan uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada Badan Usaha Yang Berbentuk Rumah Sakit William Booth Di Surabaya. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kinerja keuangan pada manajemen rumah sakit William Booth diukur dengan menggunakan Balanced Scorecard? TUJUAN PENELITIAN Memberikan gambaran Balanced Scorecard terhadap penilaian kinerja keuangan pada manajemen rumah sakit william booth di Surabaya. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kualitatif. Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup penerapan Balanced Scorecard dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengkur kinerja perusahaan pada sebuah rumah sakit swasta di Surabaya. Batasan Penelitian Pembatasan masalah oleh peneliti dengan maksud agar pembahasan dapat lebih terfokus. Adapun penelitian ini hanya akan membahas mengenai penerapan balanced scorecard dalam mengukur kinerja manajemen rumah sakit ditinjau dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif learning and growth (pembelajaran dan pertumbuhan). Asumsi Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian berasumsi data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini seperti prosedur pelayanan serta rencana anggaran pelayanan dan lain sebagainya adalah data perusahaan periode 2015.

26 Teknik Analisis Data Teknik analisis adalah metode pengolahan data yang diperoleh dari lapangan menjadi seperangkat hasil, baik dalam bentuk penemuan baru maupun atau bentuk kebenaran hipotesis. Dalam teknik tersebut peneliti menggunakan teknik analisis secara deskriptif dengan mengungkap fakta rumah sakit serta mengevaluaasi apakah sudah mencakup keseluruhan unsur-unsur yang terkandung dalam konsep balanced scorecard untuk mengukur kinerja bisnisnya. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Balanced Scorecard mempunyai pengukuran yang sangat baik yang bisa menjadi masukan perusahaan. Sedangkan respon rumah sakit William Booth ini pada pengukuran kinerja yang telah menggunakan balanced scorecard menunjukkan hasil yang sangat baik tetapi perusahaan harus bisa mengetahui apakah pengukuran balanced scorecard ini dapat membantu manajemen rumah sakit dalam mengambil keputusan. Karena, dalam merubah suatu pengukuran kinerja harus memerlukan waktu yang panjang. Berikut ini adalah hasil analisis rumah sakit dengan menggunakan balanced scorecard : Perspektif Keuangan a. Rasio Likuiditas Merupakan masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang segera harus dipenuhi. 1. Rasio Lancar (cureent ratio) Rasio ini paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tabel 1 Rasio Lancar (Current ratio) Tahun Current Ratio 2014 91,64% 2015 171,33% Tabel 1 telah menunjukkan bahwa rumah sakit mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2014-2015.

27 2. Rasio (Cash ratio) Rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen keuangan untuk menutupi kewajiban lancar ditahun yang bersangkutan. Tabel 2 Kas Rasio (Cash ratio) Tahun Cash Ratio 2014 25% 2015 153% Tabel 2 menunjukkan bahwa manajemen keuangan rumah sakit memiliki kas yang mampu memenuhi kewajiban lancar ditahun 2014-2015. b. Rasio Aktivitas Tabel 2 menunjukkan bahwa manajemen keuangan rumah sakit memiliki kas yang mampu memenuhi kewajiban lancar ditahun 2014-2015. 1. Perputaran Aktiva (total assets turn over) Rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan. Tabel 3 Perputaran Aktiva (total assets turn over) Tahun Total Assets Turn Over 2014 1352,81 % 2015 951,48% Dari Tabel 3 rumah sakit sudah efisien dalam menggunakan seluruh aktiva untuk menghasilkan volume penjualan. 2. Perputaran Piutang (colection period) Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit. Tabel 4 Perputaran Piutang (colection period) Tahun Colection Period 2014 5 Hari 2015 25 Hari

28 Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa perputaran piutang yang ada pada rumah sakit ini relatif baik karena, pada umumnya nilai standar untuk perputaran piutang yang baik dilakukan kurang dari 30 hari. c. Rasio Solvabilitas Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan di likuidasi. 1. Total Debt to Assets (Rasio Hutang Terhadap Total Akitiva). Perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Rasio ini memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Tabel 5 Total Debt to Assets Tahun Total Debt to Assets 2014 64 % 2015 38,3 % Artinya, dengan adanya penurunan aktiva di tahun 2015 maka rumah sakit dapat dikatakan bahwa hutang yang ada pada rumah sakit tidak mempengaruhi atas total aktiva yang telah ada. 2. Total Debt to Equity (Rasio Hutang Terhadap Total Ekuitas). Perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan modal yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada. Tabel 6 Total Debt to Equity Tahun Total Debt to Equity 2014 173,4 % 2015 63 % Dari Tabel 6 telah menunjukkan penurunan angka dari tahun 2014-2015 artinya, bahwa di tahun 2015 ini rumah sakit telah mampu memenuhi kewajiban dengan modal yang ada.

29 d. Rasio Profitabilitas Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. 1. Return On Assets (ROA) Rasio keuntungan bersih setelah pajak yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. Adapun hasil perhitungan dari ROA sebagai berikut : ROA = 2014 = = 30,6 % 2015 = = 23,3 Tabel 7 Return On Assets Tahun Return On Assets 2014 30,6 % 2015 23,3 % Dari Tabel 7 rumah sakit mengalami penurunan dalam tingkat pengembalian dari asset yang telah dimiliki rumah sakit. 2. Return On Equity (ROE) Suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Adapun hasil perhitungan dari ROE sebagai berikut : ROE = 2014 = = 84 % 2015 = = 37 %

30 Perspektif Pelanggan Tabel 8 Return On Equity Tahun Return On Equity 2014 84 % 2015 37 % Dari Tabel 8 pada tahun 2015 nilai ROE rumah sakit mengalami penurunan. Maka dapat dikatakan bahwa rumah sakit mengalami aktivitas dengan berdasarkan laba. a. Customer Aquisition (Akuisisi Pelanggan) Pengukuran ini menunjukkan tingkat dimana rumah sakit mampu menarik pelanggan baru. b. Customer Retention (Retensi Pelanggan) Customer retention yaitu tingkat dimana organisasi dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen lama atau pelanggan tetap. Cara yang telah dilakukan rumah sakit ini dengan siap sedia melayani program jaminan kesehatan dari pemerintah seperti BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), bekerja sama dengan asuransi-asuransi dan perusahaan rakanan. c. Customer Statisfaction (Kepuasan Pelanggan) Pengukuran ini berfungsi untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria spesifik dalam nilai proporsi (value proportion).

31 Tabel 9 Hasil Perspektif Pelanggan Remarks Tahun 2014 2015 Nilai Standar Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) Customer aquisition 23% 11% Minimal 10% Customer retention 86% 140% Minimal 100% Customer statisfaction 80% 83% Minimal 60% Dari Tabel 9 hasil kepuasan pelanggan bisa di simpulkan bahwa nilai di tahun 2014 dan tahun 2015 untuk customer aquisition, customer retention, dan customer statisfaction ini berada pada nilai diatas batas maksimal. Perspektif Perspektif Proses Bisnis Internal Rumah Sakit William Booth di Surabaya ini setiap tahunnya membuat laporan kinerja maupun keuangannya. Laporan kinerja itu sendiri berisi tentang kinerja rumah sakit yang sesuai dengan standar penilaian jasa pelayanan kesehatan nasional, yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Average Leangth of Stay (ALOS), Bed Turn Over (BTO), Turn Over Internal (TOI), Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR), jumlah pasien rawat jalan, dan jumlah pasien rawat inap. Rumah sakit masih belum mampu mencapai nilai BOR yang ideal karena pada tahun 2014 sebesar 29,67% dan tahun 2015 sebesar 31,71%. Jika dibandingkan besar tingkat BOR dari tahun 2014 ke tahun 2015 yang menunjukkan peningkatan namun masih diluar rentang standar ideal maka BOR dinilai rendah dan diberi skor -1. Untuk ALOS, angka yang dicapai berada diluar rentang standar ideal di tahun 2014 sebesar 4 hari dan di tahun 2015 sebesar 3 hari maka untuk ALOS dinilai rendah dan diberi skor -1. Angka TOI rumah sakit berada dalam rentang angka TOI diluar rentang standar ideal, oleh karena itu dinilai rendah dan diberi skor -1. Angka BTO dinilai rendah dan diberi skor -1 karena angka tersebut berada di luar rentang standar ideal. Untuk GDR dinilai tinggi dan diberi skor 3, karena berada di bawah nilai batas maksimal GDR. Dan NDR dinilai tinggi dan diberi skor 3. Untuk jumlah pasien rawat jalan dinilai tinggi karena mengalami peningkatan dari tahun ke tahun maka diberi skor 1. Sedangkan untuk jumlah pasien rawat inap dinilai tinggi karena mengalami peningkatan dari tahun 2014 ke tahun 2015 dan kemudian diberi skor 1. Pengukuran ini dilakukan dengan membandingkan rasio keuangan

32 dari tahun ke tahun. Hal ini dilakukan karena keterbatasan data industri rumah sakit. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang. Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan investasi tidak hanya pada peralatan untuk menghasilkan produk atau jasa, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur, yaitu : sumber daya manusia, sistem, dan prosedur. Berikut ini adalah tabel dari perpsektif pembelajaran dan pertumbuhan rumah sakit : Tabel 11 Hasil Perspektif Pembelajran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) Tahun Remarks Nilai Standar 2014 2015 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Kapabilitas 261% 252% Min 100% Produktivitas 32% 40% 25-50% Kepuasan 72% 75% Min 60% Sumber: PSDM RS. William Booth Surabaya (2016). Dari Tabel 11 kapabilitas menunjukkan nilai standar, maka penilaiannya bahwa rumah sakit mampu atau sanggup membuat sumber daya manusia menjadi keunggulan yang dapat bersaing menjalankan tugas dalam pekerjaannya. Untuk produktifitas memiliki nilai standar 25-50 % dengan kata lain karyawan dapat menunjukkan peningkatan dan semakin berinovasi pekerjaan dalam proses internal rumah sakit demi meningkatkan kepuasan terhadap pasien/pelanggan. Selanjutnya dalam kepuasan karyawan yang memiliki nilai standar minimal 60 % dalam hasil di tahun 2014 dan 2015 ini sudah menjelaskan bahwa untuk kesejahteraan yang telah di berikan kepada karyawan rumah sakit ini sangat meningkat. Dengan kata lain nilai kepuasan karyawan dalam satu periodenya sudah mencapai nilai standar. Interpretasi Setelah mengadakan penelitian pada rumah sakit, maka peneliti akan memberikan jawaban berdasarkan hasil analisis empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu sebagai berikut :

33 1. Perspektif Keuangan a. Rasio Likuiditas Hasil ini di karenakan adanya pendapatan rumah sakit rawat jalan dan rawat inap mengalami peningkatan dengan pemenuhan sarana dan prasarana. b. Rasio Aktifitas Perputaran piutang yang relatif baik. c. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas yang ada di rumah sakit masih berada dalam nilai standar pada umumnya. d. Rasio Profitabilitas Dengan adanya peningkatan aset yang tidak bisa diiringi dengan peningkatan laba dengan perbandingan yang sama pula dapat menyebabkan ROA dan ROE ditahun 2015 mengalami penurunan. 2. Perspektif Pelanggan Dari hasil analisis yang peneliti lakukan, maka dapat dilihat bahwa rumah sakit memiliki nilai standar untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan/pasien dengan menggunakan akuisisi pelanggan (customer acquisition) yang memiliki nilai 23 % di tahun 2014 dan 11 % di tahun 2015, retensi pelanggan (customer retention) yang memiliki nilai 86 % ditahun 2014 dan 140 % di tahun 2015, dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) mempunyai nilai 80 % di tahun 2014 dan 83 % di tahun 2015. Maka dapat diartikan bahwa ketiga cara pengukuran ini memiliki nilai yang berada di atas batas maksimal. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam proses bisnis internal di rumah sakit ini peneliti menganalisis dengan cara mencari nilai pada BOR, ALOS, TOI, BTO, GDR, NDR, jumlah kunjungan rawat jalan, dan jumlah kunjungan rawat inap yang di setiap masing-masingnya mempunyai standar nilai. Untuk BOR, ALOS, TOI, BTO memiliki hasil nilai yang sangat rendah dari standar yang sudah ada sedangkan, untuk GDR, NDR, jumlah kunjungan rawat jalan, dan jumlah kunjungan rawat inap yang memiliki hasil yang sangat tinggi dari nilai standar yang sudah ada.

34 4. Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan (Learning and Growth) a. Kapabilitas Hasil dari kapabilitas karyawan ini mengalami penurunan di tahun 2014 dengan angka 261 % menjadi 252 % di tahun 2015. Namun berada dalam diatas nilai standar. b. Produktivitas Hasil dari produktivitas karyawan ini mengalami kenaikan dari tahun 2014-2015 dengan nilai 32 % - 40 %. c. Kepuasan Hasil dari kepuasan karyawan ini mengalami kenaikan dari tahun 2014-2015 dengan nilai 72 % - 75 %. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dalam penerapan Balanced Scroecard sebagai tolak ukur penilaian kinerja pada badan usaha yang berbentuk rumah sakit William Booth di Surabaya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa dalam kinerja penggunaan metode balanced scorecard bisa dikatakan cocok atau metode ini dapat diimplementasikan di rumash sakit. Karena dalam penelitian ini dapat diperoleh hasil-hasilnya, yang sesuai dengan ke empat perspektifnya. Perspektif keuangan ini dapat dilihat dalam laporan keuangan rumah sakit, perspektif pelanggan/pasien dapat dilihat dalam laporan rekam medik yang ada dalam rumah sakit, perspektif proses bisnis internal ini dapat dilihat melalui laporan rekam medik rumah sakit, sedangkan perspektif learning and growth dapat dilihat dari hasil kuisioner karyawan. 2. Dalam penelitian ini pada perspektif keuangan mengalami penurunan yaitu : - Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Assets Dikarenakan pada tahun 2015 total asset lebih besar dari tahun sebelumnya 2014 dengan perbandingan yang besar. b. Total Debt to Equity Dikarenakan pada tahun 2015 total ekuitas lebih besar dari tahun sebelumnya 2014 dengan perbandingan yang besar. - Rasio Profitabilitas Dari hasil return on assets dan return on equity dalam rumah sakit ini menjadi tidak masalah untuk rumah sakit. Karena, walaupun ROA dan ROE tidak meningkat di tahun 2015 namun dengan adanya aset yang

35 meningkat bertanda bahwa rumah sakit ini mengelola hartanya dengan baik. Hal ini nantinya akan terlihat hasilnya di tahun 2016 yang meningkat karena sudah ada aktivitas aset untuk kegiatan rumah sakit. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diperoleh saran yang dapat memberikan manfaat bagi penelitian lebih lanjut, berikut saran yang diberikan : 1. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut dapat digunakan hingga lebih dari 2 tahun data sebagai penelitian. Karena jika menngunakan lebih dari 2 tahun akan lebih banyak informasi yang didapatkan. 2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan empat rasio (rasio likuiditas, rasio aktifitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas) dengan delapan rumus rasio (current ratio, cash ratio, total assets turn over, colection period, total debt to assets, total debt to equity, return on assets, dan return on equity) untuk mengetahui hasil analisis penerapan balanced scorecard pada rumah sakit. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut untuk menggunakan perhitungan rasio lainnya. 3. Harus lebih disiapkan dalam hal pengambilan serta pengolahan data keseluruhan perspektif yang diperlukan dalam metode Balanced Scorecard. Karena dalam proses metode ini harus membutuhkan proses perhitungan yang panjang, dan diperlukannya ketelitian dalam mengerjakaannya. Agar memberikan hasil perhitungan yang memuaskan dengan data yang akurat. DAFTAR PUSTAKA Aurora, Novela. 2010. Penerapan Balanced Scorecard SEBAGAI Tolak Ukur Pengukuran Kinerja (Studi kasus RSUD Tugurejo). Hanuma, Soraya. 2010. Analisis Balanced Scorcard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus PT. Astra Hoda Motor). Universitas Diponegoro. Semarang. Http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6788/Bab% 202.pdf?sequence=9/09.15 Danuarta, Adad. 2014. Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli. Retieved November 11, from http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/kinerjakaryawan-menurut-para-ahli.html. Https://kedaiobatcocc.wordpress.com/2010/05/24/definisi-tugas-dan-fungsirumah-sakit-menurut-who/09.15

36 Http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1560-513622427- bab%20ii.tesis%20doc.pdf/20.00 Http://www.pengertianku.net/2016/02/pengertian-perusahaan-jasa-dancontohnya-dilengkapi-cirinya.html/20.05 Mulyadi. 2014. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personil Berbasis Balanced Scorecard. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Rindayani, dkk. 2015. ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Bali Pawiwahan). E- Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 tahun 2015). Singaraja. Robert S. Kaplan dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga. Sujarwati, Girindra. 2011. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk Restaurant. Universitas Bhayangkara Surabaya. Surabaya.