PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS VII-1 SMP NEGERI 1BARUSJAHE

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PUJI DADI

p-issn : e-issn :

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

LINDA ROSETA RISTIYANI K

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Journal of Elementary Education

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

*

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK HARMONIK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IX-3 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DI SMP NEGERI 1 PAYUNG T.P. 2015/2016

Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel :

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Jln. Kalimantan 37, Jember

Meli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

Sudariyanti, Yustina, Nursal Phone:

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Sukarjo SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan, kab. Langkat Abstract: This research applies cooperative learning model Team Assisted Individualization (TAI) as an effort to improve student learning outcomes IPS. The application of the model in action research conducted during two cycles with two meetings (KBM) each cycle. The subjects were all students of class IX-1 SMP Negeri 2 One Roof Batang Serangan odd Semester Academic Year 2015/2016 which amounted to 38 students. Student learning outcomes by implementing cooperative learning model TAI in social studies in the first cycle showed 19 students completed, the average value of 69.47 and the second cycle showed 34 students completed, the average value of 85.26, The data analysis was an average student activity by both observers in the first cycle include writing and reading (43%), work (25%), ask peers (12%), ask the teacher (9%), and are not relevant to KBM (12%). While the average student activity by both observers in Cycle II include writing and reading (27%), work (43%), ask peers (17%), ask the teacher (10%), and are not relevant to KBM (3%). Thus an increase in students' learning activities by implementing cooperative learning model TAI. Keywords: Team Assisted Individualization Abstrak: Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Penerapan model dilaksanakan dalam penelitian tindakan selama dua siklus dengan dua kali pertemuan (KBM) setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IX-1 SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan Semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 38 siswa. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPS pada Siklus I menunjukkan 19 siswa tuntas, nilai rata-rata 69,47 dan pada siklus II menunjukkan 34 siswa tuntas, nilai rata-rata 85,26. Analisis data rata-rata aktivitas siswa menurut kedua pengamat pada siklus I antara lain menulis dan membaca (43%), bekerja (25%), bertanya sesama teman (12%), bertanya kepada guru (9%), dan yang tidak relevan dengan KBM (12%). Sedangkan rata-rata aktivitas siswa menurut kedua pengamat pada Siklus II antara lain menulis dan membaca (27%), bekerja (43%), bertanya sesama teman (17%), bertanya kepada guru (10%), dan yang tidak relevan dengan KBM (3%). Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Kata kunci: Team Assisted Individualization

Berdasarkan pengalaman mengajar, peneliti menemukan bahwa bidang studi IPS adalah bidang studi yang kurang diminati oleh siswa karena pada bidang studi IPS siswa dituntut untuk berwawasan luas dan banyak menghapal sehingga siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar IPS yang masih rendah dan belum mencapai target yang ingin dicapai seperti yang terjadi pada siswa kelas IX-1 SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan T.P. 2015/2016. Pada ulangan harian yang dilakukan, diperoleh bahwa hanya 26 dari 38 siswa yang mendapat nilai di atas KKM. Ini menunjukkan hasil belajar siswa belum mencapai target yang ingin dicapai. Selain rendahnya minat siswa dalam bidang studi IPS, peneliti juga menyadari bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan pembelajaran yang diterapkan masih dengan pembelajaran konvensional yang bersifat teacher center. Peneliti menggunakan metode ceramah dan siswa hanya pasif mendengar. Sehingga siswa terbiasa untuk tidak mempersiapkan diri sebelum mengikuti pembelajaran dan hanya menunggu informasi yang diberikan oleh guru. Akibatnya aktivitas siswa rendah dan siswa menjadi malas belajar, serta siswa tidak kreatif dan menjadi pasif. Aktivitas siswa yang rendah ini mengindikasikan hasil belajar yang akan dicapai juga rendah. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengembangkan pemahaman peneliti ialah dengan melakukan penelitan tindakan kelas. Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan materi yang diajarkan ialah materi Uang dan Lembaga Keuangan. Melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI siswa yang lemah dan yang baik mampu bekerja sama dan diharapkan secara tidak langsung siswa yang lemah dalam mata pelajaran tertentu tidak segan berkomunikasi dengan siswa yang dianggap mampu. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Sehingga siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, tidak hanya tergantung kepada guru saja. Pembelajaran TAI memungkinkan siswa-siswa menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan serta ketrampilan mereka dalam berbagai macam tatanan di sekolah dan di luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan sosial. Dengan model pembelajaran TAI ini juga siswa diharapkan menjadi lebih aktif dengan adanya kegitan diskusi kelompok dalam mengerjakan tugastugas yang dianggap sulit dan hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan. METODE Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan

Tabel 1. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Aktivitas Skor Proporsi 1 Menulis dan membaca 23 42% 2 Mengerjakan LKS 13,75 25% 3 Bertanya pada teman 6,75 12% 4 Bertanya pada guru 4,75 9% 5 Yang tidak relevan 6,75 12% Jumlah 55 100 % bertempat di Kwala Sawit Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 selama 5 (lima) bulan mulai dari bulan Februari sampai dengan Juni 2016. Penelitian dikenakan pada siswa-siswi kelas IX-1 SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan yang berjumlah 38 siswa. Instrumen penelitian disusun melalui diskusi kolaborasi antara peneliti dengan guru sejawat. Perangkat Siklus I disusun dalam perencanaan Siklus I. Sementara dalam Siklus II perangkat disusun dalam perencanaan Siklus II, ini dimaksudkan agar teridentifikasi kelemahan pembelajaran dan tersusun rencana yang direvisi terlebih dahulu. Indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah ketika ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 85%. Atau paling tidak 85% siswa dalam kelas mendapatkan perolehan nilai mencapai KKM IPS kelas IX-1 SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan sebesar 75. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Permasalahan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP 1 dan 2, LKS 1 dan 2 soal tes formatif 1 serta alatalat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitas. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Siklus I dilaksanakan pada Rabu tanggal 21 Oktober 2015 dengan diikuti 38 siswa. Pertemuan kedua pada Rabu, 28 Oktober 2015 di Kelas IX-1 dengan jumlah siswa 38 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Observasi Observasi dilakukan selama siswa bekerja kelompok. Dengan 5 indikator pengamatan yang telah disusun maka terkumpul data aktivitas belajar siswa. Data hasil observasi aktivitas belajar siswa disajikan dalam Tabel 1. Pengelolaan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa yang masih buruk ternyata berdampak pada hasil belajar siswa yang belum sesuai harapan. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes hasil belajar sebagai Formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan pada Siklus I. Adapun data hasil penelitian pada Siklus I disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Data Formatif I Nilai Frekuensi Rata-rata 40 8 60 11 80 12 69,47 100 7 Jumlah 38 Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan kelemahan dalam Siklus I sebagai berikut: 1. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok belum tampak, lebih banyak kegiatan baca tulis karena kebingungan siswa menginduksi data. 2. Kerjasama siswa dalam kelompok masih belum optimal, masih banyak siswa yang pasif. Mereka memang terlihat seperti mengerjakan, tetapi sebenarnya hanya sebagian kecil saja dari mereka yang mengerjakan, yang lainnya hanya bergantung pada temannya. Hal ini dikarenakan siswa kurang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. 3. Beberapa orang siswa masih ada yang pindah menggabungkan diri kekelompok laindan mengabaikan kelompoknya sendiri Siklus II Alternatif Pemecahan Masalah Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP 3 dan 4, soal tes hasil belajar Siklus II dan lembar kerja siswa serta alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitas dan pengelolaan pembelajaran. Merujuk hasil refleksi Siklus I maka tindakan perbaikan yang ditempuh untuk Siklus II adalah: 1. Sebelum pembelajaran, peneliti sebagai guru mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan guru sejawat dan nara sumber. 2. Sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI peneliti memberikan pengarahan secara detail kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI serta tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa tidak bingung dalam pelaksanaan pembelajaran dan mudah untuk mengikuti pembelajaran. 3. Untuk meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa dalam kelompok, Peneliti memberikan peringatan bahwa jika terdapat siswa yang membuat gaduh, tidak mengikuti pelaksanaan dengan seksama, maka akan dicatat dan akan mempengaruhi nilai siswa (semua siswa dalam kelas mendengarkan informasi dari guru dan tenang). 4. Peneliti memberikan perhatian terhadap siswa yang membuat gaduh, dengan begitu siswa yang membuat gaduh tersebut akan lebih tenang, sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Siklus II dilaksanakan pada Rabu tanggal 11 November 2015 dengan diikuti 38 siswa. Pertemuan kedua pada Rabu tanggal 18 November 2015 di Kelas IX-1 dengan

Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No Aktivitas Skor Proporsi 1 Menulis dan membaca 14 27% 2 Mengerjakan LKS 22,5 43% 3 Bertanya pada teman 9 17% 4 Bertanya pada guru 5,25 10% 5 Yang tidak relevan 1,75 3% Jumlah 55 52,5 jumlah siswa 38 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Observasi Pengamatan Siklus II dilakukan oleh pengamat yang sama dengan siklus sebelumnya. Data hasil observasi aktivitas belajar Siklus II disajikan dalam Tabel 3. Membaiknya pengelolaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas belajar siswa berdampak pula pada peningkatan hasil belajar siswa di akhir Siklus II. Pada akhir proses belajar mengajar Siklus II siswa diberi tes hasil belajar sebagai Formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan pada Siklus II. Adapun data hasil penelitian pada Siklus II disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Deskripsi Data Formatif II Nilai Frekuensi Rata-rata 60 4 80 20 100 14 85,26 Jumlah 38 60 4 Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2. Hasil belajar siswsa pada Siklus II mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan. Pembahasan Pembahasan terhadap permasalahan penelitian tindakan berdasarkan analisis data kualitatif hasil penelitian dari kerja kolaborasi antara peneliti, guru sejawat, nara sumber dan pembimbing penelitian yang terlibat dalam kegiatan ini, sebelum dan sesudah penelitian yang dibuat oleh guru yang melakukan tindakan kerja kolaborasi dimulai: (1) dialog awal; (2) perencanaan tindakan: (a) identifikasi masalah yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa dan penyebabnya, (b) perencanan solusi masalah; (3) pelaksanaan tindakan; dan (4) evaluasi hasil pelaksanaan tindakan. Data aktivitas belajar siswa

meningkat dan semakin aktif. Hal ini terlihat dari aktivitas menulis dan membaca yang turun dari 42% menjadi 27% yang menunjukkan ketergantugan siswa terhadap buku berkurang, kemungkinan siswa sudah mulai membaca buku dirumah sebelum memulai pembelajaran. Aktivitas mengerjakan LKS meningkat dari 25% menjadi 43% yang menujukkan siswa sudah aktif dalam mengerjakan soal-soal yang terdapat di dalam LKS, bertanya pada teman meningkat dari 12% menjadi 17% menunjukkan siswa sudah mulai saling berdiskusi sesama teman, bertanya pada guru meningkat dari 9% menjadi 10% menunjukkan siswa sudah berani bertanya serta mengemukaan pendapatnya kepada guru, dan aktivitas yang tidak relevan dengan KBM menurun dari 12% menjadi 3% menunjukkan kegiatan belajar mengajar sudah kondusif. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu pada Formatif I siswa yang tuntas berjumlah 19 orang dengan rata-rata kelas 69,47, berarti ketuntasan klasikal pada Siklus I 50% dan belum mencapai indikatir keberhasilan sehingga penelitian dilanjutkan pada Siklus II. Pada Formatif II siswa yang tutas berjumlah 34 orang dengan ratarata kelas 85,26. Berarti ketuntasan klasikal mencapai 89% dan sudah mencapai indikator keberhasilan sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di Kelas IX- 1 SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan T.P. 2015/2016. Mekipun telah tercapai ketuntasan belajar pada siklus I, namun selama pengamatan terhadap kegiatan siswa tindakan I siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan, yaitu: a. Kerjasama siswa dalam kelompok masih belum optimal, masih banyak siswa yang pasif. Mereka memang terlihat seperti mengerjakan, tetapi sebenarnya hanya sebagian kecil saja dari mereka yang mengerjakan, yang lainnya hanya bergantung pada temannya. Hal ini dikarenakan siswa kurang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. b. Beberapa orang siswa menggangu dalam pelaksanaan persentase. Kelemahan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada siklus II dengan melakukan tindakan tindakan. Adapun solusi yang diterapkan pada pelaksanaan siklus II dari hasil refleksi di atas antara lain: a. Peneliti memberikan peringatan agar setiap siswa mengemukakan pendapatnya pada saat kerja kelompok. Bagi siswa yang tidak mengemukakan pendapatnya pada saat kerja kelompok, akan dikurangi nilainya. b. Beberapa orang siswa yang menggangu teman yang lain pada saat pelaksanaan pembelajaran menjadi perhatian khusus dan mendapat pengawasan lebih peneliti. SIMPULAN Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPS pada Siklus I menunjukkan 19 siswa tuntas, nilai rata-rata 69,47 dengan kelas tidak tuntas dan pada Siklus II menunjukkan 34 siswa tuntas, nilai rata-rata 85,26 dengan kelas tuntas. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar siswa di kelas IX-1 SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan. b. Analisis data rata-rata aktivitas siswa menurut kedua pengamat pada siklus I antara lain menulis dan membaca (43%), bekerja (25%), bertanya sesama teman (12%), bertanya kepada guru (9%), dan yang tidak relevan dengan KBM (12%). Sedangkan rata-rata aktivitas siswa menurut kedua pengamat pada Siklus II antara lain menulis dan membaca (27%), bekerja (43%), bertanya sesama teman (17%), bertanya kepada guru (10%), dan yang tidak relevan dengan KBM (3%). Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang berpusat pada siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas mengerjakan LKS dan penurunan aktivitas membaca/menulis serta aktivitas yang tidak relevan dengan KBM. DAFTAR PUSTAKA Feryanto, A., dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta: Penerbit Intan Pariwara. Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo Nurhadi, dkk. 2009. Jelajah Cakrawala Sosial 3: Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Citra Praya. Nurulita. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media Rosdiana. 2008. Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Citapustaka Media Sani, R.A. & Sudiran. 2012. Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Citapustaka Media Perintis. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito