KOMUNIKASI & KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM KIP/KONSELING KB

: Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayanan Kebidanan

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Keterampilan Komunikasi

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan aspek. pencapaian kesembuhan pasien (Siti Fatmawati, 2009:1)

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K ) RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes

A. Mata Kuliah Nursing Theorist

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Interaksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG

ABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

BAB 2. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti. kata communico yang artinya membagi (Nasir dkk., 2011).

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

Materi Minggu 1. Komunikasi

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

II 2015/2016 BAHAN KAJIAN (MATERI AJAR)

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

A. Komunikasi Massa Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media.

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, Komunikasi berasal dari kata kerja bahasa Latin, Communicare,

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

Pengertian Komunikasi Efektif

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

Duduk saling membelakangi, salah seorang berperan sebagai konseli berbicara dan konselor mendengarkan dengan perhatian Duduk berhadapan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seni dari penyembuhan (Anas, 2014). Maka di sini diartikan. penyembuhan/ pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

KOMUNIKASI EFEKTIF. Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

A. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS BAB I

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

Komunikasi yang efektif. Auliana Farrabbanie

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

ACTIVE LISTENING SEBAGAI DASAR PENGUASAAN KETERAMPILAN KONSELING Oleh : Rosita E.K., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peranan komunikasi menjadi lebih penting dalam pemberian asuhan

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami komunikasi non verbal (Santrock, 2007 cit. Dalimunthe, 2008). interaksi (Eggen, 2004 cit. Dalimunthe, 2008).

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

KONSELING. Oleh: Muna Erawati

PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteriakriteria

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :

UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

10. Kepribadian yang cenderung lebih suka tertutup adalah kepribadian. a. Ambievert b. Irrasional

KETERAMPILAN KONSELING BAGI GURU. 6/14/2010 Anne Hafina PPB UPI Bandung

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

KETERAMPILAN KONSELING. Rosita E.K.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi yang diberikan perawat bertujuan memberi terapi maka

KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR. RIYAN HIDAYATULLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap perilakunya seseorang perlu mencari tahu penyebab internal baik fisik,

Transkripsi:

KOMUNIKASI & KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN DISUSUN OLEH TIM PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013

DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 Kegiatan Belajar 1 : Penerapan Komunikasi Efektif dalam Memberikan Asuhan Kebidanan... 5 Kegiatan Belajar 2 : Penerapan Komunikasi Interpersonal/Konseling dalam Asuhan Kebidanan... 13 Daftar Hadir... 22 KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 2

PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia dalam kehidupannya, sebagai makhluk sosial yang mutlak akan kebutuhan proses interaksi dan komunikasi. Sehingga komunikasi merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu kehidupan sosial manusia dan atau masyarakat. Bidan sebagai ujung tombak pelayanan di masyarakat, dengan akses terdekat dengan masyarakat, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan kualitas prima. Risiko kematian ibu akibat kehamilan,persalinan,dan nifas serta bayi, dapat dikurangi bila ada upaya persiapan persalinan dan kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dasar. Namun, pada kenyataannya walaupun hampir semua pemeriksaan antenatal datang pada bidan, sebagian besar persalinan masih ditolong oleh dukun beranak. Hal ini menunjukkan bahwa ibu lebih percaya kepada dukun beranak dibandingkan dengan bidan. Salah satu penyebab keadaan tersebut di atas adalah rendahnya kualitas keterampilan komunikasi dan konseling tenaga kesehatan (bidan). Penelitian di Jawa Barat menyimpulkan bahwa keterampilan teknis medis semata tidak cukup untuk memberikan pelayanan yang memuaskan ibu. Kualitas komunikasi bidan yang rendah akan berdampak terhadap transfer pesan kepada klien yang kurang baik, bidan menjadi kurang peka dan kurang mampu menggali kebutuhan dan masalah klien, tidak tanggap terhadap perasaan klien, klien tidak puas dan selanjutnya dapat diperkirankan kredibilitas bidan tersebut diragukan. Untuk itu mata kuliah komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan wajib kiranya dikuasai oleh seorang bidan karena menjadi salah satu tolok ukur kemampuan seorang bidan dalam berkomunikasi, yang akan menunjang pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukannya, yang termanifestasikan dalam kepuasan klien akan kebutuhannya dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya. Modul ini dikemas dalam dua kegiatan belajar dan seluruhnya diberi alokasi waktu 32 jam. Dua kegiatan tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut: KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 3

1. Kegiatan Belajar 1 : Penerapan Komunikasi Efektif dalam Memberikan Asuhan Kebidanan 2. Kegiatan Belajar 2 : Penerapan Komunikasi Interpersonal/Konseling dalam Asuhan Kebidanan Dalam modul ini mahasiswa diminta untuk mempelajari secara mandiri atau bersama teman-teman untuk mendapatkan gambaran dan penguasaan yang lebih mendalam dan luas tentang materi komunikasi efektif dalam memberikan asuhan kebidanan dan penerapan komunikasi interpersonal/konseling dalam asuhan kebidanan. Agar mahasiswa dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik makan sebaiknya ikuti petunjuk-petunjuk di bawah ini : 1. Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat dan tidak perlu tergesa-gesa 2. Kerjakan soal-soal latihan dan cocokkan jawaban dengan kunci jawaban yang ada pada modul ini 3. Pelajari sekali lagi uraiannya, terutama pada bagian yang kurang dipahami, kemudian praktekkan setiap tindakan sesuai dengan petunjuk. B. Kompetensi dasar Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu mempraktikkan komunikasi dan konseling dalam asuhan kebidanan. C. Standar Kompetensi Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu mempraktikkan: 1. Komunikasi Efektif dalam Memberikan Asuhan Kebidanan 2. Komunikasi Interpersonal/Konseling dalam Asuhan Kebidanan KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 4

KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 5

Mata Kuliah : Komunikasi dalam Praktik Kebidanan Pokok Bahasan : Komunikasi Efektif Sub Pokok Bahasan : Penerapan Komunikasi Efektif dalam Memberikan Asuhan Semester : II Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menerapkan komunikasi efektif dalam memberikan asuhan kebidanan dengan benar. A. Pengertian Komunikasi Upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan, menyampaikan informasi dsb, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain. Kemampuan untuk mengungkapkan keinginan, ide, perasaan, fikiran atau pendapat seseorang sehingga dapat mengerti dan dimengerti oleh orang lain. Jadi komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan umpan balik. B. Unsur-unsur Komunikasi 1. Komunikator/sender/pengirim 2. Pesan 3. Channel/saluran/media 4. Komunikan/Penerima/Reciever 5. Respon C. Ada berapa jenis komunikasi : 1. Komunikasi massa: penyampaian pesan dari seseorang kepada sekelompok orang, biasanya sebagian besar masyarakat, misalnya pidato kampanye atau khotbah. 2. Komunikasi intrapersonal: penyampaian pesan seseorang kepada dirinya sendiri, misalnya berbicara dalam hati. KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 6

3. Komunikasi interpersonal: penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain, bersifat dua arah, secara verbal dan non verbal, misalnya antara bidan dengan klien. a. Komunikasi antara dua orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah, interaksi verbal dan non verbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan. b. Komunikasi antara tiga orang atau lebih (komunikasi kelompok/grup kecil), menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa orang lain (kelompok kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan atau bekerja untuk satu tujuan. 4. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi pesan dan penerima pesan sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih penggunaan bahasa non verbal secara baik. D. Komunikasi efektif 1. Bentuk komunikasi efektif Komunikasi pada umumnya bersifat dua arah, verbal dan non verbal, ada saling berbagi informasi atau perasaan. Komunikasi efektif mencakup bentuk komunikasi verbal efektif dan non verbal efektif. a. Komunikasi verbal efektif mempunyai karakteristik: jelas dan ringkas, perbendaharaan kata mudah dimengerti, mempunyai arti denotatif dan konotatif, intonasi mampu memengaruhi isi pesan, kecepatan bicara yang memiliki tempo dan jeda yang tepat, serta ada unsur humor. b. Komunikasi non verbal 1) Penampilan fisik. Penampilan fisik bidan mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan kebidanan yang diterima. Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadian, status sosial, pekerjaan, KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 7

agama, budaya, dan konsep diri. Bidan yang memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri dan profesional yang positif. 2) Sikap tubuh dan cara berjalan Sikap tubuh dan cara berjalan mencerminkan konsep diri, alam perasaan (mood), dan kesehatan. Bidan dapat menyimpulkan informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik seperti rasa sakit, obat dan fraktur. 3) Ekspresi wajah. Wajah merupakan bagian tubuh yang paling ekspresif. Hasil penelitian menunjukan enam keadaan emosi utama yang tampak melalui ekspresi wajah, yaitu terkejut, takut, marah, jijik, bahagia, dan sedih. Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan pendapat interpersonal. Kontak mata juga sangat dalam komunikasi interpersonal. Orang yang mempertahankan kontak mata selama pembicaraan dipersepsikan sebagai orang yang dapat dipercaya dan memungkinkan untuk menjadi pengamat yang baik. Bidang sebaiknya tidak memandang ke bawah ketika sedang berbicara dengan klien. Oleh karena itu ketika berbicara, sebaiknya duduk sehingga tidak tampak dominan ketika kontak mata dengan klien dilakukan dengan sejajar. 4) Sentuhan. Kasih sayang, dukungan emosional, dan perhatian diberikan melalui sentuhan. Sentuhan merupakan bagian paling penting dalam hubungan bidan-klien, namun harus memperhatikan norma sosial. Ketika memberikan asuhan kebidanan, bidan menyentuh klien seperti memandikan, melakukan pemeriksaan fisik, atau membantu berpakaian. Perlu disadari bahwa keadaan sakit membuat klien tergantung pada bidan untuk melakukan kontak interpersonal sehingga sulit untuk menghindari sentuhan. KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 8

Dalam bidang kesehatan, terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal yang efektif dengan peningkatan kesehatan. Bagaimana cara bidan melakukan komunikasi berpengaruh pada hasil seperti kepuasan atau kedatangan kembali klien, klien akan mematuhi aturan pemakaian/pengobatan dan hal ini akan meningkatkan kesehatannya. 2. Hukum Komunikasi Efektif 5 hukum komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut: a. Respect b. Empathy c. Audible d. Clarity e. Humble 3. Lima Pondasi Membangun Komunikasi Efektif a. Berusaha benar-benar mengerti orang lain b. Memenuhi komitmen / janji c. Menjelaskan harapan d. Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan e. Memperlihatkan integritas pribadi 4. Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai 5 ciri: a. Keterbukaan b. Empati c. Dukungan d. Rasa positif e. Kesetaraan 5. Teknik komunikasi efektif Dalam berkomunikasi khususnya komunikasi verbal diperlukan langkah-langkah yang tepat sebagai berikut: a. Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi b. Mengenali komunikan (audience) c. Berorientasi pada tema komunikasi d. Menyampaikan pesan dengan jelas KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 9

e. Menggunakan alat bantu yang sesuai f. Menjadi pendengar yang baik g. Memusatkan perhatian h. Menghindari terjadinya gangguan i. Membuat suasana menyenangkan j. Memanfaatkan bahasa tubuh 6. Tanda-tanda atau hasil dari komunikasi efektif a. Pengertian b. Kesenangan c. Pengaruh pada sikap d. Hubungan yang makin baik e. Tindakan 7. Proses komunikasi efektif Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi, bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi, secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi. Dalam membina hubungan dengan terapeutik (berinteraksi), bidan melewati empat tahap dan pada setiap tahapnya mempunyai tugas yang harus diselesaikan oleh bidan. Interaksi dengan klien dilakukan secara bertahap, yaitu prainteraksi, perkenalan, orientasi, kerja dan terminasi. a. Pra interaksi, merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien. Seorang bidan harus membuat rencana interaksi dengan klien seperti: 1) Evaluasi diri, termasuk didalamnya kesiapan pengetahuan, sikap dan mental. 2) Penetapan terhadap hubungan/interaksi, apakah ini pertemuan pertama atau ulang, tujuan pertemuan, tindakan yang akan dilakukan. 3) Rencana interaksi, percakapan apa yang akan dilakukan, teknik apa yang akan digunakan, langkah tindakan yang akan dikerjakan. KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 10

b. Perkenalan, merupakan kegiatan yang anda lakukan saat pertama kali bertemu atau kontak dengan klien. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah: 1) Memberi salam 2) Memperkenalkan diri 3) Menanyakan nama klien 4) Menyepakati pertemuan (kontrak) 5) Melengkapi kontrak 6) Menyepakati masalah klien 7) Mengakhiri perkenalan c. Orientasi, dilaksanakan pada awal pertemuan, kedua dan seterusnya. Tujuan fase orientasi ini adalah memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan klien saat ini, dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu. 1) Memberi salam 2) Memvalidasi keadaan klien 3) Mengingatkan kontrak d. Fase kerja, merupakan inti hubungan bidan dan klien yang terikat erat dengan pelaksanaan rencana kebidanan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. f. Fase terminasi, merupakan akhir setiap pertemuan bidan dengan klien. Terminasi dibagi menjadi dua, yaitu terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan bidan dengan klien dan terminasi akhir terjadi bila klien akan pulang dari rumah sakit/klinik. A. Pelajari terlebih dahulu materi yang telah dijelaskan di atas B. Mahasiswa menghubungi pembimbing jika ada materi yang kurang dipahami KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 11

A. Lakukan pengamatan Bidan yang bertugas di Puskesmas atau Rumah Sakit pada saat memberikan konseling pada klien! B. Apakah bidan tersebut menerapkan komunikasi efektif dalam memberikan konseling? Jelaskan pendapat anda! A. Buatlah kelompok kecil di kelas dimana 1 kelompok terdiri dari 3 orang mahasiswa. B. Susunlah skenario role play sesuai kasus yang anda amati pada tugas mandiri! C. Praktekkan di laboratorium atau di kelas! KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 12

KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 13

Mata Kuliah : Komunikasi dalam Praktik Kebidanan Pokok Bahasan : Komunikasi Interpersonal/Konseling Sub Pokok Bahasan : Keterampilan observasi Semester : II Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menerapkan keterampilan observasi dengan benar. A. Pengertian Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K) Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari orang ke orang, bersifat 2 arah baik secara verbal maupun non verbal, dengan saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dalam kelompok kecil. Suatu komunikasi interpersonal belum tentu suatu konseling tetapi setiap konseling merupakan komunikasi interpersonal. Konseling adalah memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat membuat keputusan sendiri, membuat klien mau bertanya dan mendiskusikan masalah pribadinya yang tidak mungkin dibicarakan dengan orang lain. Nasehat adalah memberitahukan klien apa yang sebaiknya ia lakukan, menghakimi perilakunya di masa lalu dan masa kini. Langkah dalam konseling terdiri dari pendahuluan, bagian inti/pokok, bagian akhir. B. Pendekatan Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K) Tiga pendekatan utama tentang pemikiran KIP berdasarkan: 1. Komponen-komponen tama 2. Hubungan diadik 3. Pengembangan KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 14

C. Faktor penghambat KIP/K 1. Faktor individual 2. Faktor-faktor yang berkaitan dengan interaksi 3. Faktor situasional 4. Kompetensi dalam melakukan percakapan D. Pengaruh pemahaman diri terhadap proses KIP/K 1. Memahami diri sendiri 2. Pengetahuan, keterampilan, sikap yang dimiliki konselor 3. Pengaruh pemahaman diri terhadap KIP/K E. Keterampilan Observasi 1. Tingkah laku verbal dan non verbal a. Tingkah laku/komunikasi verbal Mempunyai karakteristik: 1) Jelas dan ringkas 2) Perbendaharaan kata 3) Arti denotatif dan konotatif 4) Intonasi 5) Kecepatan berbicara 6) Humor b. Tingkah laku/komunikasi non verbal 1) Pengertian Perilaku non verbal adalah mencakup segala ungkapan dalam bentuk cara menatap mata, bahasa tubuh, kualitas suara, merupakan indikator penting yang mengungkapkan apa yang sedang terjadi dalam diri klien. 2) Tujuan melakukan observasi perilaku non verbal a) Perilaku non verbal amat diperlukan untuk konselor memahami atau memperjelas makna bahasa klien yang diucapkan seorang klien b) Dengan membaca bahasa tubuh klien akan timbul sikap empati, memahami dan menghargai klien (peka terhadap klien) KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 15

3) Tingkah laku/komunikasi non verbal a) Penampilan fisik, penampilan fisik bidan mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan kebidanan yang diterima. b) Sikap tubuh dan cara berjalan mencerminkan konsep diri, alam perasaan (mood) dan kesehatan. Bidan dapat menyimpulkan informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. c) Ekspresi wajah d) Sentuhan 4) Klasifikasi perilaku non verbal Berdasarkan penelitan, tingkah laku non verbal dapat dikelompokkan menjadi: a) Body motion atau kinesics behavior. Termasuk di dalamnya : gerak isyarat, gerakan tubuh, pernyataan air muka, perilaku/gerakan mata b) Physical characteristic : yang termasuk tanda-tanda fisik yang tak bergerak seperti bau badan/mulut, berat, tinggi dan sebagainya. c) Touching behavior, yaitu perilaku-perilaku dalam kontak dengan orang lain seperti usapan, salaman, ucapan selamat tinggal, memukul, dan memegang. d) Paralanguange, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan lisan/bahasa/suara, termasuk kualitas bahasa seperti tekanan suara, ritme/irama, tempo, artikulasi, resonansi, dan karakteristik vokal. e) Proxemics. Penggunaan jarak atau kedekatan. f) Artifac: penggunaan lipstik, parfum, kacamata, wig, dan lainlain. g) Environmental factors: penggunaan perabotan, dekorasi interior, lampu-lampu, harum-harum, warna, temperatur, music, suara. KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 16

2. Pengamatan dan penafsiran/interpretasi Pengamatan objektif adalah berbagai tingkat laku yang kita lihat dan kita dengar. Misalnya: jalan mondar mandir, tangan dikepal dan sebagainya. Bidan perlu mengamati tingkah laku klien secara verbal dan non verbal untuk mengidentifikasi pesan-pesan yang tidak sejalan (sinkron dan campur aduk). a. Tingkah laku non verbal klien 1) Penampilan umum : kerapian 2) Cara menatap 3) Bahasa tubuh 4) Kualitas suara dan gaya bicara b. Tingkah laku verbal klien 1) Kapan klien beralih topik 2) Apa saja kata-kata kunci 3) Penjelasan-penjelasan yang disampaikan dan pertanyaanpertanyaan yang diajukan. c. Kesenjangan tingkah laku verbal dan non verbal klien 1) Kesesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal 2) Kesesuaian antara dua buah pertanyaan 3) Kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan 3. Keterampilan membina hubungan baik Dalam membina hubungan baik perlu memberikan dukungan atau motivasi kepada klien. a. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan agar hubungan baik mantap 1) Menunjukkan tanda perhatian verbal 2) Menjalin kerja sama 3) Memberikan respon yang positif, pujian, dukungan b. Sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan adalah SOLER yang merupakan singkatan dari: S : Face your squaerely (menghadap ke klien) dan nod at client (senyum/mengangguk ke klien) KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 17

O : Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai) L : Lean toward client/tubuh condong ke klien E : Eye contact in aculturally acceptable manner/kontak mata sesuai cara, budaya setempat. R : Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat) c. Beberapa sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik No Tingkah Laku yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Menyediakan lingkunan fisik yang dapat membuat klien merasa nyaman 2 Menyambut dan mempersilahkan duduk dengan ramah 3 Duduk menghadap klien 4 Senyum dan mengangguk 5 Ekspresi wajah menunjukkan mendengar dengan penuh perhatian 6 Tubuh condong ke klien 7 Kontak mata/tatapan mata sesuai yang diterima budaya setempat 8 Santai dan sikap bersahabat 9 Volume suara memadai 10 Intonasi dan kecepatan berbicara memadai 11 Member pujian/dukungan 12 Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan 13 Tidak menginterupsi/memotong pembicaraan 14 Tidak melakukan penilaian (menyalahkan, komentar negatif) 15 Menanyakan alasan kedatangan klien 16 Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien 4. Mendengar aktif Dalam komunikasi interpersonal dan konseling (KIP/K) terdapat 4 bentuk mendengarkan yang bisa kita gunakan sesuai dengan situasi yang dihadapi, yaitu: 1) Mendengar pasif (diam) KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 18

2) Memberi tanda perhatian verbal dan non verbal 3) Mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan klarifikasi 5. Kemampuan bertanya Tujuan mendengar dan bertanya adalah: a. Mendorong klien untuk berbicara b. Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien c. Meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien d. Memperoleh informasi e. Memberikan suatu arahan percakapan terhadap klien Semua jenis pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi pertanyaan tertutup dan terbuka a. Pertanyaan tertutup 1) Menghasilkan jawaban ya atau tidak yang berguna untuk mengumpulkan informasi yang faktual (biasanya dilakukan pada awal-awal percakapan) 2) Bila menginginkan jawaban yang pendek dan khusus 3) Kegunaan untuk menanyakan riwayat kesehatan, data diri Contoh : Apakah ibu senang dengan kehamilan anak ketiga ini? Berapa jumlah anak ibu? b. Pertanyaan terbuka 1) Jenis pertanyaan biasanya memakai kata Tanya bagaimana atau apa 2) Kegunaan untuk mempelajari perasaan, kepercayaan, dan pengetahuan klien 3) Memberikan kebebasan atau kesempatan kepada klien dalam menjawab yang memungkinkan partisipasi aktif dalam percakapan 4) Merupaka cara yang efektif untuk menggali informasi menggunakan intonasi suara yang menunjukkan minat dan perhatian 5) Mendorong untuk mengembangkan jawaban, melanjutkan pembicaraan dan mengarahkan pada masalah terpenting, sehingga KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 19

dapat muncul informasi-informasi yang tidak diduga dari jawaban klien. Contoh : Bagaimana perasaan ibu dengan kehamilan anak ketiga ini? Bertanya yang efektif kepada klien penting, karena: a. Dapat menilai kebutuhan klien Contoh : Apakah yang dapat saya bantu? Apa masalah ibu sehingga ibu dating ke klinik? b. Dapat menilai pemahaman dan pengalaman klien berkaitan dengan kehamilan dan persalinan Contoh : Menurut ibu, apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut? c. Dapat menghemat waktu bidan dan klien dengan tidak mengulang informasi yang sudah diketahui klien Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bertanya efektif: a. Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian, minat dan keakraban b. Gunakan kata-kata yang dipahami klien c. Ajukan pertanyaan satu-persatu. Tunggu jawaban dengan penuh minat, jangan memotong. d. Gunakan kata-kata yang mendorong klien untuk tetap berbicara seperti : Dan, Bagaimana?, Lalu?, Maksudnya? e. Bila menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi, jelaskan mengapa hal tersebut ditanyakan f. Hindari penggunaan kata tanya Mengapa. Karena kemungkinan klien dapat merasa Disalahkan g. Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara bila klien belum paham h. Hindari pertanyaan yang mengarahkan i. Gunakan pertanyaan terbuka karena lebih efektif dari pada pertanyaan tertutup. KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 20

A. Pelajari terlebih dahulu materi yang telah dijelaskan di atas B. Mahasiswa menghubungi pembimbing jika ada materi yang kurang dipahami A. Lakukan pengamatan Bidan yang bertugas di Puskesmas atau Rumah Sakit pada saat memberikan konseling pada klien! B. Apakah bidan tersebut menerapkan keterampilan observasi, keterampilan membina hubungan baik dan mendengar aktif? Jelaskan pendapat anda! C. Buatlah contoh percakapan antara Bidan dan klien dengan menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup! A. Buatlah kelompok kecil di kelas dimana 1 kelompok terdiri dari 3 orang mahasiswa. B. Susunlah skenario role play sesuai kasus yang anda amati pada tugas mandiri! C. Praktekkan di laboratorium atau di kelas! KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 21

Tyastuti, dkk, 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Uripni. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC. Th. Endang Purwoastuti, dkk, 2015. Komunikasi & Konseling Kebidanan.Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS. Diah Wulandari, SST, 2009. Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 22