BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ke dalam surat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan memilih saham yang efisien, yang memberi return maksimal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan output yang dihasilkan, dan bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi merupakan komitimen sejumlah dana atau sumber dana lainnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk modal di masa yang akan datang. Selain untuk perencanaan di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini menunjukkan kondisi yang

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan ekonomis yang diperoleh investor meliputi: capital gain (loss)

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan nyata dapat ditransformasikan ke dalam model matematika. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Investasi saham di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sebagai alat ukur dalam menganalisa seberapa besar perkembangan perekonomian di suatu negara. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga meningkatkan kesejahteraan nasional secara keseluruhan melalui pembangunan ekonomi yang dapat dilihat dari perkembangan pasar modal suatu negara. Pasar modal memiliki peran penting sebagai salah satu tempat investasi keuangan dalam dunia perekonomian. Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya ataupun untuk memperluas usahanya. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan saat ini yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin,2010:2). Pada hakekatnya kegiatan investasi bertujuan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu investasi pada real asset dan financial asset. Investasi pada real asset dapat dilakukan dengan pendirian pabrik, membeli emas dan 1

2 lainnya, sedangkan investasi pada financial asset dapat dilakukan pada pasar uang seperti sertifikat deposito, commercial paper, dan lainnya. Sedangkan pasar modal seperti saham, obligasi, dan lainnya. Menurut Tandelilin (2010:104) risiko saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistemastis dan risiko tidak sistemastis. Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat diversifikasi (non divercifiable risk), contohnya faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan, seperti keadaan ekonomi dan politik. Risiko tidak sistematis adalah risiko investasi yang dapat dihindari melalui diversifikasi (divercifiable risk) saham dengan membentuk portofolio optimal. Portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih oleh investor dari sekian banyak kumpulan portofolio efisien, sedangkan Portofolio efisien adalah portofolio yang memiliki tingkat risiko sama dengan return yang tinggi atau return yang sama dengan risiko yang rendah (Tandelilin,2010:18). Investor dalam melakukan analisis portofolio menggunakan beberapa model, salah satunya yaitu Model Indeks Tunggal yang merupakan model penyerderhanaan dari beberapa model optimalisasi portofolio investasi seperti Model Markowitz dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Konsep Model Indeks Tunggal mendasarkan pada pemikiran bahwa tingkat keuntungan suatu sekuritas dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar. Ketika pasar membaik maka harga saham juga meningkat. Sebaliknya pada saat pasar memburuk maka harga saham akan turun. Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat keuntungan suatu saham berkorelasi dengan perubahan pasar (Husnan, 2009:103). Model Indeks Tunggal dapat menyederhanakan perhitungan di Model Markowitz dengan

3 menyediakan parameter parameter input yang dibutuhkan dalam perhitungan Model Markowitz. (Jogiyanto, 2010:339). Pembentukan portofolio saham diperlukan suatu indeks sebagai indikator untuk mengamati pergerakan harga saham. Salah satu indeks yang dapat di gunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ-45. Menurut Jogiyanto (2013:130) adanya IHSG mencerminkan pergerakan sahamsaham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia. Indeks LQ-45 merupakan saham yang likuid, memiliki frekuensi perdagangan tinggi, prospek pertumbuhan dan keuangan yang cukup baik, dan secara obyektif diseleksi langsung oleh Bursa Efek Indonesian (BEI). Bursa efek menawarkan berbagai sektor yang dapat dijadikan pilihan investasi, terutama dalam membentuk portofolio. Melihat fenomena pesatnya perusahaan property and real estate seperti meningkatnya pembangunan apartemen, perumahan mewah akan selalu bertambah besar seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, pusat perbelanjaan, perkantoran, taman hiburan dan lain-lain. Melihat fenomena-fenomena tersebut menimbulkan banyak investor yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan property and real estate di BEI. Akan tetapi investor yang akan menanamkan modalnya pada sektor tersebut belum mengetahui lebih rinci tentang bagaimana cara menginvestasikan dananya pada perusahaan property and real estate, yang mereka ketahui hanya sektor tersebut memiliki prospek yang menguntungkan.

4 Berdasarkan latar belakang permasalahan yang muncul, maka peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul : ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana optimalisasi portofolio terbentuk dengan model indeks tunggal sebagai keputusan investasi pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan dan menganalisa portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal sebagai dasar penentuan keputusan investasi pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Untuk mengetahui dan menentukan kombinasi portofolio yang optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dengan model indeks tunggal pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4.2 Manfaat Teoritis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk penerapan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pasar modal dan juga menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4.3 Manfaat Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi dan mengatur kegiatan pada pasar modal agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang efektif dan efisien serta tetap menjaga kepentingan pemodal dan masyarakat. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar arah pembahasan tidak mengalami kesimpangsiuran dan permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka ruang lingkup dalam penelitian ini, adalah : saham-saham perusahaan property and real estate yang termasuk dalam kelompok LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Februari 2016 - Juli 2016, alasan dipilihnya sampel dari kelompok perusahaan perusahaan tersebut karena memiliki likuiditas yang tinggi serta memiliki stabilitas yang baik. Sebagian besar

6 perusahaan tersebut adalah perusahaan yang termasuk kategori saham unggulan teraktif yaitu saham yang biasa diterbitkan oleh perusahaan besar yang terkenal lebih lama memperlihatkan kemampuannya dalam memperoleh keuntungan dan membayar deviden.