BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL BERBASIS ARSIP KORAN UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR HISTORIS (HISTORICAL THINKING)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI CANDI JAGO PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X MENGGUNAKAN MODEL THIAGARAJAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT MENENGAH MELALUI E-BOOK INTERAKTIF DI PROGRAM INCOUNTRY UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

Pengembangan Bahan Ajar English Mathematics Berbasis SCORM melalui E-Learning

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA. Rina Agustina 1), Ira Vahlia 2)

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual...

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di SMA Prasetya Gorontalo. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D PageFlip Professional pada Materi Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974: 5) yaitu 4D model. Produk yang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian. Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

Dian Suganda Program Studi Administrasi Perkantoran SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat sosial atau kemanusiaan. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA Modified Free Inquiry. Menurut

PROSIDING ISBN :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

Kombinasi Delphi Dan Geogebra Sebagai Media Pembelajaran Dimensi Tiga

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Yang Sesuai Dengan Kurikulum 2013

Abstrak PENDAHULUAN.

Suci Aprilya Sari Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Ita Ratiyani 22, Wachju Subchan 23, Slamet Hariyadi 24

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LISTRIK MAGNET BERBASIS ANDROID DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat model pembelajaran Missouri Mathematics Project

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian dan pengembangan (research and development) ini adalah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki satu-satunya Prodi Pendidikan Sejarah di Kalimantan Selatan. Sehingga dianggap penting bagi Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional memiliki kemampuan mempraktikkan konsep-konsep pembelajaran sejarah/ips dan konsep-konsep ilmu sejarah. Tenaga pendidik yang tidak hanya menguasai materi sejarah nasional, tetapi juga menguasai materi sejarah lokal di Kalimantan Selatan guna memperkaya materi sejarah nasional itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti memilih Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) sebagai lokasi penelitian. 2. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian yang direncanakan dimulai pada bulan September 2015 sampai dengan Desember 2015. Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan selama waktu penelitian sebagai berikut. 57

58 Tabel 3.1. Rencana Penelitian No Kegiatan Penelitian 1 Studi Pendahuluan Analisa Hasil Studi 2 Pendahuluan 3 Pengumpulan Bahan Penyusunan Bahan dan 4 Design Validasi Tim Ahli dan 5 Revisi 6 Uji Coba Kelompok 7 Uji Efektivitas 8 Penyusunan Laporan Bulan Sep Okt Nov Des B. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Desain penelitian yang digunakan mengacu pada model Four-D (4D) yang dikemukakan oleh Thiagarajan, dkk. Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dalam empat tahapan sesuai dengan desain penelitian yang digunakan. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran sejarah lokal yang menggunakan sumber utama berupa arsip koran. Penelitian dan pengembangan model pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan berpikir historis (historical thinking) mahasiswa. C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Berdasarkan model pengembangan 4D, prosedur penelitian yang digunakan terdiri dari empat tahapan yaitu define, design, development, dan dissemination. Namun, pada penelitian akan dilakukan modifikasi pada tahapan dissemination. Adapun prosedur penelitian dan pengembangan berdasarkan model 4D sebagai berikut.

59 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap pendefinisian bertujuan menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran. Tahap pendefinisian terdiri dari lima kegiatan, antara lain: a. Analisis permasalahan (front-end analysis) Analisis permasalahan adalah studi permasalahan mendasar yang dihadapi oleh pendidik. Analisis permasalahan bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik selama proses pembelajaran. Pada kegiatan ini, peneliti menetapkan masalah pokok yang dihadapi oleh pendidik dan menjadikannya dasar pengembangan model pembelajaran. b. Analisis peserta didik (learner analysis) Analisis peserta didik adalah studi tentang peserta didik. Analisis permasalahan dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik peserta didik sesuai dengan rancangan dan pengembangan model pembelajaran. Karakteristik peserta didik meliputi perkembangan kognitif, pengetahuan dasar dan pandangan umum terhadap materi pembelajaran sejarah lokal. c. Analisis kompetensi (task analysis) Analisis kompetensi dilakukan dengan mengidentifikasi keterampilan utama yang dilakukan mahasiswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya, keterampilan utama tersbeut dianalisis dan dikelompokkan ke dalam sub keterampilan yang lebih spesifik. d. Analisis konsep (concept analysis) Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi dan menyusun secara sistematis konsep-konsep pokok yang akan diajarkan berdasarkan analisis dari awal ke akhir. Analisis konsep kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan tujuan pembelajaran. e. Perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives) Perumusan tujuan pembelajaran adalah konversi dari hasil analisis tugas dan konsep menjadi indikator pencapaian hasil belajar. Indikator pencapaian hasil belajar kemudian dijadikan dasar dalam menyusun rancangan perangkat pembelajaran dan tes.

60 2. Tahap Perancangan (Design) Tahap perancangan bertujuan untuk merancang draf perangkat pembelajaran berdasarkan hasil tahap pendefinisian. Tahap perancangan terdiri dari empat kegiatan, antara lain: a. Penyusunan tes (constructing criterion-referenced tests) Kegiatan ini dilakukan dengan menyusun tes sebelum (pretes) dan sesudah (postes) penggunaan model pembelajaran. Selain penyusunan tes, adapula penyusunan instrumen penelitian dan pembelajaran untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran. b. Pemilihan model (model selection) Kegiatan ini dilakukan dengan menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Proses pemilihan model pembelajaran disesuaikan dengan analisis tugas, analisis materi, kerakteristik peserta didik dan sarana-prasarana yang tersedia. c. Pemilihan format (format selection) Pemilihan format berkaitan dengan pemilihan dan penyusunan draf model pembelajaran. Peneliti menganalisis dan memilih format model pembelajaran yang sesuai dengan hasil tahap pendefinisian. d. Desain awal (initial design) Kegiatan ini menghasilkan rancangan/draf awal model pembelajaran, perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang akan digunakan pada tahapan selanjutnya. 3. Tahap Pengembangan (Development) Tahap pengembangan bertujuan memperbaiki draf awal yang telah dirancang pada tahap sebelumnya menjadi draf akhir. Tahap pengembangan terdiri dari dua kegiatan, antara lain: a. Penilaian para ahli (expert appraisal) Draf awal model pembelajaran yang telah disusun pada tahap perancangan, selanjutnya dinilai/divalidasi oleh para ahli (validator). Penilaian para ahli

61 (validasi) dibagi menjadi dua yaitu validasi model pembelajaran dan materi. Data-data yang dikaji dari tim ahli model pembelajaran meliputi tiga lembar validasi yaitu model pembelajaran, Satuan Acuan Perkuliahan (SAP) dan soal. Adapun data-data yang dikaji dari tim ahli materi meliputi dua lembar validasi yaitu materi dan Satuan Acuan Perkuliahan (SAP). Hasil penilaian para ahli tersebut, selanjutnya dijadikan dasar revisi draf awal sebelum diujicobakan. b. Uji pengembangan (development testing) Uji pengembangan merupakan kegiatan pengujian terhadap model dan perangkat pembelajaran yang telah direvisi sesuai hasil penilaian para ahli. Model dan perangkat pembelajaran tersebut diujicobakan kepada peserta didik. Uji pengembangan dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu: 1) Simulasi Pada penelitian dan pengembangan ini, simulasi yang dilakukan adalah uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil bertujuan untuk mengetahui respon dan komentar mahasiswa tentang sumber pembelajaran dan instrumen evaluasi. Respon dan komentar peserta didik tersebut dijadikan dasar revisi sumber pembelajaran dan instrumen evaluasi. Hasil revisi sumber pembelajaran dan instrument evaluasi kemudian digunakan pada uji coba terbatas. 2) Uji coba terbatas Uji coba terbatas terdiri dari uji coba kelompok besar dan uji efektivitas atau impelemtasi. Uji coba kelompok besar bertujuan mengetahui berjalannya model pembelajaran secara keseluruhan, lembar kerja berpikir historis dan kesesuaian waktu pengaplikasian. Hasil uji coba kelompok besar berupa respon dan komentar peserta didik, hasil penilaian pretes dan postes serta hasil observasi. Hasil uji coba kelompok besar tersebut dijadikan dasar revisi model pembelajaran dan perangkatnya untuk digunakan pada uji efektivitas. Uji efektivitas bertujuan untuk mempraktekkan model pembelajaran sejarah lokal berbasis arsip koran dan perangkatnya secara keseluruhan. Hasil uji efektivitas berupa respon dan komentar peserta didik, hasil penilaian pretes dan postes serta hasil observasi. Hasil uji efektivitas tersebut dijadikan dasar

62 revisi model pembelajaran lokal berbasis arsip koran dan perangkatnya untuk menghasilkan draf akhir. 4. Tahap Penyebaran (Dissemination) Tahap penyebaran terdiri dari tiga kegiatan antara lain validating testing, final packaging dan diffusion. Validating testing adalah pelaksanaan validasi terhadap material pembelajaran yang telah selesai disusun. Validating testing terdiri dari tiga bagian, yaitu validasi internal (internal validation), validasi penyampaian (transfer validation) dan validasi hasil (payoff validation). Final packaging adalah persiapan mendapatkan perizinan dan persiapan waktu rilis model pembelajaran yang telah dibuat. Diffusion adalah proses penyebaran model pembelajaran yang telah dibuat agar diketahui dan digunakan secara umum. Namun, tahapan penyebaran dimodifikasi dengan melakukan publikasi hasil penelitian dan pengembangan model pembelajaran di jurnal atau prosiding. Hal tersebut dilakukan karena keterbatasan dan penghematan waktu penelitian. Define - Front-end analysis - Learner analysis - Task analysis - Concept analysis - Specifying instructional objectives Design - Constructing criterionreferenced tests - Media selection - Format selection - Initial design Dissemination Development - Validating testing - Final packaging - Diffusion Bagan 3.1 Langkah Pengembangan Model Four-D (4D) D. Teknik Pengumpulan Data - Expert appraisal - Developmental testing Pada penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan enam teknik pengumpulan data antara lain wawancara, studi dokumen, validasi ahli,

63 observasi, respon peserta didik/mahasiswa dan hasil penilaian lembar kerja berpikir historis (historical thinking). Enam teknik pengumpulan data tersebut selanjutnya dijelaskan sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara dilaksanakan pada awal penelitian untuk mengetahui pembelajaran sejarah lokal di Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNLAM. Selain itu, wawancara juga dijadikan landasan untuk menganalisis kebutuhan dari pihak mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah. Wawancara dengan narasumber mahasiswa dilakukan dengan teknik wawancara Focus Group Discussion (FGD). Syarat mahasiswa yang diwawancarai ialah sudah pernah mengambil mata kuliah Sejarah Lokal. 2. Studi Dokumen Studi dokumen yang dilakukan dengan menganalisis borang akreditasi Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNLAM, perangkat pembelajaran dan hasil akademik mahasiswa mata kuliah Sejarah Lokal. Studi dokumen borang akreditasi bertujuan untuk mengetahui visi, misi, tujuan dan kurikulum Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNLAM. Studi dokumen perangkat pembelajaran bertujuan mengetahui gambaran umum pembelajaran sejarah lokal selama ini dan memeriksa kelengkapan perangkat pembelajaran tersebut. Adapun perangkat pembelajaran sejarah lokal yang dianalisis antara lain Struktur Kurikulum, Kontrak Perkuliahan, Silabus dan Satuan Acuan Perkuliahan (SAP). Studi dokumen hasil akademik mahasiswa bertujuan untuk mengetahui nilai dan capaian mahasiswa pada mata kuliah Sejarah Lokal. 3. Validasi Ahli Validasi ahli yang dilaksanakan pada penelitian dan pengembangan ini berupa validasi model dan materi pembelajaran. Hasil validasi model dan materi pembelajaran selanjutnya dianalisis dan dijadikan sebagai dasar untuk melakukan revisi draf awal model pembelajaran. 4. Observasi Observasi pada proses pembelajaran sejarah lokal di kelas tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut disebabkan mata kuliah Sejarah Lokal merupakan mata

64 kuliah semester genap dan penelitian dilaksanakan pada semester ganjil. Namun, observasi dilaksanakan pada uji coba kelompok besar dan uji efektivitas model pembelajaran sejarah lokal berbasis arsip koran. Observasi bertujuan mengamati secara langsung proses pembelajaran pada saat uji coba kelompok besar dan impelementasi. Hasil observasi kemudian digunakan untuk merevisi draf model pembelajaran. 5. Respon Peserta Didik/Mahasiswa Peserta didik/mahasiswa diminta memberikan respon setelah pelakssanaan uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar dan uji efektivitas model pembelajaran sejarah lokal berbasis arsip koran. Hasil respon peserta didik/mahasiswa selanjutnya dijadikan dasar untuk revisi draf model menjadi draf model pembelajaran akhir. 6. Tes Penguasaan Konsep dan Berpikir Historis Tes ini dilaksanakan sebelum penggunaan model pembelajaran (pretes) dan sesudah penggunaan model pembelajaran (postes). Pretes bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep dan berpikir historis awal mahasiswa. Postes bertujuan mengetahui adanya efektivitas penggunaan model pembelajaran berupa peningkatan dalam penguasaan konsep dan berpikir historis. E. Instrumen Penelitian Berdasarkan tenik pengumpulan data diatas, maka terdapat enam instrumen penelitian yang digunakan antara lain pedoman wawancara, lembar daftar kelengkapan dokumen, lembar validasi, lembar observasi, lembar respon peserta didik/mahasiswa dan lembar tes penguasaan konsep dan berpikir historis (historical thinking). Adapun keenam instrument penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara disusun berdasarkan tiga rumusan wawancara antara lain; 1) bagaimana model pembelajaran sejarah yang dilaksanakan di Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNLAM?; 2) bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah lokal menggunakan arsip koran?; dan 3) bagaimana pemahaman mahasiswa tentang berpikir historis (historical thinking)?. Pedoman wawancara

65 digunakan untuk mengetahui pembelajaran sejarah lokal, selain itu juga untuk menganalisis kebutuhan mahasiswa dan dosen di Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat. 2. Lembar Daftar Kelengkapan Dokumen Lembar daftar kelengkapan dokumen pada studi dokumen digunakan untuk mengetahui memeriksa kelengkapan dan kesesuaian perangkat pembelajaran dengan kurikulum yang diterapkan. Adapun perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah Struktur Kurikulum, Kontrak Perkuliahan, Silabus dan Satuan Acuan Perkuliahan (SAP). 3. Lembar Validasi Lembar validasi digunakan untuk mengetahui penilaian dan pendapat ahli model dan materi pembelajaran terhadap draf awal model pembelajaran yang telah disusun. Penilaian dan masukan dari para validator selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki draf awal model pembelajaran. 4. Lembar Observasi Lembar observasi disusun berdasarkan empat aspek penilaian antara lain sitak, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (perangkat dan alat bantu belajar). Lembar observasi akan dinilai oleh observer pada saat uji coba kelompok besar dan uji efektivitas model pembelajaran sejarah lokal berbasis arsip koran. 5. Lembar Respon Peserta Didik/Mahasiswa Penggunaan lembar respon peserta didik/mahasiswa bertujuan untuk mengetahui respon dan komentar peserta didik/mahasiswa terhadap model pembelajaran sejarah lokal berbasis arsip koran. Lembar respon peserta didik/mahasiswa yang digunakan pada uji coba kelompok kecil disusun berdasarkan dua aspek penilaian antara lain sumber pembelajaran (arsip koran Borneo Simboen) dan lembar kerja berpikir historis. Sedangkan lembar respon peserta didik/mahasiswa yang digunakan uji coba kelompok besar dan impelementasi disusun berdasarkan delapan aspek penilaian. Adapun delapan aspek tersebut antara lain sintak, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional dan dampak pengiring, pelaksanaan pembelajaran, sumber pembelajaran (arsip koran Borneo Simboen) serta lembar kerja berpikir historis.

66 6. Lembar Tes Penguasaan Konsep dan Berpikir Historis Lembar tes penguasaan konsep dan berpikir historis terdiri dari dua bagian, yaitu; 1) tes penguasaan konsep berupa esai; dan 2) tes penguasaan konsep dan berpikir historis berupa lembar kerja. Lembar kerja berpikir hsitoris merupakan tugas individu dan kelompok untuk menstimulus cara berpikir historis mahasiswa F. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif didapatkan dari teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik validasi data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksanaan keabsahan data yang berasal dari berbagai sumber dan metode. 2. Hasil Tes Penguasaan Konsep dan Berpikir Historis (Historical Thinking) Hasil tes penggunaan konsep dan berpikir historis (historical thinking) terbagi menjadi dua, yaitu hasil pretes dan postes. a. Hasil pretes Perhitungan hasil pretes menjadi nilai akhir menggunakan rumus sebagai berikut: b. Hasil postes uji coba kelompok besar Perhitungan hasil postes uji coba kelompok besar menjadi nilai akhir menggunakan rumus sebagai berikut: c. Hasil postes uji efektivitas Perhitungan hasil postes uji efektivitas menjadi nilai akhir menggunakan rumus sebagai berikut:

67 3. Hasil Uji Efektivitas Model Pembelajaran Hasil uji efektivitaspada penelitian dan pengembangan ini menggunakan pretes dan postes desain satu kelas (one group design). Hasil uji efektivitas tersbeut dianalisis menggunakan uji statistik dengan metode paired sample t test (uji berpasangan) dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil tes berpikir kritis mahasiswa H1 = Terdapat perbedaan hasil tes berpikir kritis mahasiswa Pengambilan keputusan dalam perhitungan statistik di atas dilakukan dengan cara berikut: a. Perbandingan thitung dan ttabel dengan kriteria berikut: 1) Apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel, maka H0 ditolak 2) Apabila thitung < ttabel atau -thitung > -ttabel, maka H0 diterima. b. Perbandingan nilai probabilitas (sig.) dengan kriteria berikut: 1) Apabila nilai sig. > 0,05, maka H0 diterima 2) Apabila nilai sig. < 0,05, maka H0 ditolak