BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN. guna untuk menggambarkan kondisi saat ini pada suatu perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat menerangkan pertanyaan peneliti (Copper dan Schindler, 2007). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksud dalam penelitian meliputi semua perusahaan go publik yang terdaftar di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Teknik pengambilan sampel dilkukan secara purposive sampling dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. mendefinisikan enterprise risk management adalah sebuah proses yang dipengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode Tabel 3.1 Pemilihan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kemudian akan dianalisis tentang Pengaruh Pengungkapan Liabilitas Instrumen

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Peneliti ingin menguji kebenaran dari hipotesis yang telah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data pada perusaahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dependen adalah IPO underpricing, sedangkan ukuran dewan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN sampai tahun 2015, dengan jumlah sampel sebanyak 120 perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. dan 2015 dipilih karena merupakan data terbaru. menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel yang dipilih tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan pada bab sebelumnya dan memaparkan hasil hipotesis.

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yaitu variabel dependen, variabel independen,

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas Aktiva. manajemen menggunakan PPAP untuk melakukan manajemen laba, dimana saat laba menurun maka manajemen menurunkan nilai PPAP begitu pula sebaliknya saat laba meningkat maka nilai PPAP akan meningkat. Oleh karena itu diperlukan Corporate Governance yang diharapkan dapat mengurangi kemampuan manajemen untuk melakukan manajemen laba atau manipulasi laba. Praktek Corporate Governance tersebut diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dari manajemen dalam mengelola perusahaan. Penerapan Corporate Governance di perusahaan ditandai dengan keharusan adanya komite audit yang melakukan pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Bantuan yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap pelaksanaan fungsi Direksi dan tugas penting lainnya yang berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan Dhaliwal et al (2007), menemukan Komite Audit dengan keahlian akuntansi berhubungan positif dengan kualitas accrual. Dengan keahlian di bidang akuntansi diharapkan membuat mereka lebih efektif dalam melakukan tanggung jawab sebagai Komite Audit untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan bebas dari manajemen laba. 25

26 Latar Belakang pendidikan Akuntansi Pengalaman Bekerja sebagai Auditor di KAP Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Pengalaman Bekerja di Perusahan pada Bidang Akuntansi Variabel Kontrol Total Aktiva Kualitas Audit Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Pengembangan Hipotesis Zhou dan Chen (2004), menemukan bahwa bank yang memiliki komite audit yang independen dan aktif, dengan jumlah anggota dengan financial dan governance expertise yang lebih banyak akan mencegah terjadinya earnings management melalui Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Dhaliwal et al (2007) membagi financial expertise ke dalam tiga kelompok yaitu accounting, finance, dan supervisor. Dimana Komite audit yang terdiri dari anggota dengan financial expertise (accounting, finance, dan supervisor) dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Lebih luas lagi Dhaliwal et al (2007) menjelaskan anggota Komite Audit yang dianggap ahli di bidang keuangan jika mereka mempunyai pengalaman bekerja di Kantor Akuntan Publik sebagai auditor, direktur keuangan atau pengalaman pekerjaan apapun di bidang akuntansi. Dari teori yang dikemukakan diatas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

27 H 1 : Bank dengan Komite Audit yang memiliki Latar belakang pendidikan akuntansi akan lebih sedikit melakukan manajemen laba melalui pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. DeFond et al. (2005) yang menemukan bahwa pengalaman bekerja sebagai auditor professional di Kantor Akuntan Publik dan memiliki Sertifikat Akuntan Publik akan meningkatkan efektivitas komite audit. Diharapkan Komite Audit yang memiliki pengalaman bekerja sebagai auditor dan Bersertifikat Akuntan Publik dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan mencegah praktik manajemen laba di perbankan H 2 : Bank dengan Komite Audit yang memiliki Pengalaman bekerja sebagai auditor di kantor akuntan publik akan lebih sedikit melakukan manajemen laba melalui pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Dengan pengalaman bekerja di perusahaan pada bidang dan pengalaman sebagai komite audit di perusahaan lain membuat mereka lebih mengerti aturan yang berlaku pada industri perbankan, sehingga mereka lebih efektif dalam melakukan tanggung jawab sebagai Komite Audit untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. H 3 : Bank dengan Komite Audit yang memiliki Pengalaman bekerja di perusahaan pada bidang Akuntansi akan lebih sedikit melakukan manajemen laba melalui pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. 3.3 Model Penelitian Model dalam penelitian ini ditujukan untuk menganalisis apakah expertise Komite Audit dibidang akuntansi dapat mengurangi praktik manajemen laba melalui pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

28 PPAP = β 0 + β 1 ACCTG ED + β 2 EXPERT KAP + β 3 EXPERT ACCTG + β 4 SIZE + β 5 KAP + ε Dimana : PPAP = Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Kredit/Total kredit ACCTG ED = Proporsi Komite Audit Dengan latar belakang pendidikan Akuntansi EXPERT KAP = Proporsi Komite Audit dengan pengalaman bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik EXPERT ACCTG = Proporsi Komite Audit dengan pengalaman bekerja di perusahaan pada Bidang Akuntansi, dan pengalaman sebagai anggota Komite Audit. Variabel kontrol yang digunakan sesuai dengan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : SIZE = Logaritma natural Total Aktiva KAP = Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik 3.4 Metode Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini adalah statistik kausalitas (causalation research). Metode ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Objek penelitian merupakan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2007. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu laporan tahunan yang diterbitkan oleh bank tersebut pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive sampling method, yaitu pemilihan sampel yang dilakukan dengan maksud dan klasifikasi tertentu.

29 3.5 Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dari penelitian ini adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang telah di bentuk dan dilaporkan oleh bank tersebut pada laporan tahunannya. 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen ini terdiri dari : a. Latar belakang pendidikan Latar belakang pendidikan diukur dari proporsi anggota komite audit yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang akuntansi. b. Pengalaman bekerja di KAP Pengalaman bekerja di KAP diukur dari proporsi anggota komite audit yang mempunyai pengalaman bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik. c. Pengalaman bekerja di bidang akuntansi Pengalaman bekerja di bidang akuntansi diukur dari proporsi anggota komite audit yang mempunyai pengalaman bekerja di perusahaan pada bidang akuntansi. 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang digunakan untuk memperkuat variabel lainnya agar tidak bias. Variabel kontrol dari penelitian ini adalah logaritma natural Total Asset dan Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik.

30 3.6 Definisi Variabel Operasional Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Penyisihan Penghapusan aktiva produktif adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas Aktiva. Variabel ini bersifat kuantitatif yang didapat dari Penyisihan Penghapusan aktiva produktif berupa kredit atau pinjaman dibagi total kredit yang diberikan, Variabel ini dilambangkan dengan PPAP. 2. Latar belakang pendidikan Latar belakang pendidikan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah bidang akuntansi dimana paling tidak satu orang anggota komite audit harus mempunyai latar belakang di bidang akuntansi. Variabel ini bersifat kuantitatif yang didapat dengan cara membagi anggota Komite Audit yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dengan jumlah anggota Komite Audit, hasil akhirnya akan ditunjukkan dalam ukuran proporsi, Variabel ini dilambangkan dengan ACCTG ED. 3. Pengalaman bekerja di KAP Pengalaman bekerja di Kantor Akuntan Publik diukur dengan cara membagi anggota Komite Audit yang memiliki pengalaman bekerja sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik dengan jumlah anggota Komite Audit. Variabel ini bersifat kuantitatif yang hasil akhirnya akan ditunjukkan dalam ukuran proporsi, Variabel ini dilambangkan dengan EXPERT KAP. 4. Pengalaman bekerja di bidang akuntansi Pengalaman bekerja di bidang akuntansi diukur dengan cara membagi anggota Komite Audit yang memiliki pengalaman bekerja di bidang akuntansi termasuk komite audit yang pernah menjadi Komite Audit pada perusahaan lain dengan jumlah anggota Komite Audit. Variabel ini bersifat kuantitatif yang pada hasil akhirnya akan ditunjukkan dalam ukuran proporsi, Variabel ini dilambangkan dengan EXPERT ACCTG.

31 Variabel Kontrol 1. Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan diukur dari logaritma natural jumlah total aktiva yang dimiliki oleh setiap perusahaan sampel. Total aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan manfaat ekonomis pada masa yang akan datang. Ukuran bank biasanya diwakilkan dengan total aktiva. Variabel ini dilambangkan dengan SIZE 2. Kualitas Audit Kualitas Audit yang diproksikan dengan ukuran Kantor Akuntan Publik merupakan variabel kontrol yang bersifat dummy dengan mengelompokkan perusahaan ke dalam dua kategori, yaitu perusahaan yang bermitra dengan KAP Big Four dan perusahaan yang tidak bermitra dengan KAP Big Four. Perusahaan yang bermitra dengan KAP Big Four diberi kode 1 sedangkan untuk perusahaan yang tidak bermitra dengan KAP Big Four diberi kode 0. Kantor Akuntan Publik yang termasuk Big Four yaitu : (1) Drs.Hadi Sutanto & rekan (Price Waterhouse-Coopers), Prasetio, Sarwoko dan Sanjaya (Ernst & Young), Oesman, Bing, dan Satrio (Deloitte Touche Tohmatsu) dan Sidharta & Harsono (KPMG). Ukuran Kantor Akuntan Publik ini dilambangkan dengan KAP. 3.7 Teknik Pengumpulan Data 1. Unit atau populasi yang dianalisis Populasi yang akan menjadi objek penelitian ini adalah BANK yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan sampel dimulai dari tahun 2006-2007 dan telah mempublikasikan laporan keuangan berturutturut selama periode pengamatan sampel. 2. Pemilihan sampel dan jumlah sampel Pemilihan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu dimana umumnya

32 disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian). Sampel penelitian ini adalah bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Metode pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk annual report yang mencakup tentang pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Laporan Komite Audit, Total Asset dan Kantor Akuntan Publik. Semua kebutuhan sumber data tersebut diperoleh dari laporan tahunan yang sudah di publish di web BEI dan bisa di unduh di www.idx,co,id. Dengan berdasarkan kriteria tersebut serta adanya keterbatasan dalam kelengkapan data yang tersedia maka sampel yang diperoleh sebanyak 54 sampel perusahaan. Hasil dari seleksi sampel setelah melalui kriteria yang ditentukan diuraikan pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Kriteria Seleksi Sampel Jumlah Jumlah sampel awal 54 Dikeluarkan dari sampel karena : 1. Bank yang tidak Melaporkan Laporan Tahunan 2006 (8) 2. Bank yang tidak Melaporkan Laporan Tahunan 2007 (4) Jumlah sampel akhir yang digunakan 42 3.8 Metode Analisis Data a. Statistik deskriptif Analisis ini berguna sebagai alat untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan sampel yang telah ada tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis ini menghitung nilai Mean dan Standar Deviasi.

33 b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Analisa Kolmogorov- Smirnov merupakan suatu pengujian normalitas secara univariate untuk menguji keselarasan data masing-masing variabel penelitian. Perumusan hipotesa untuk uji normalitas adalah sebagai berikut : H 0 : data berasal dari populasi normal. H a : data berasal dari populasi tidak normal. Pengambilan keputusan : Jika sig. < 0,05, maka H 0 ditolak. Jika sig. > 0,05, maka H 0 diterima. Selain menggunakan Kolmogorov-Smirnov uji normalitas dalam penelitian ini juga menggunakan P-Plot Test. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusannya Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. c. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas adalah uji untuk mengetahui hubungan yang bermakna korelasi (langsung) antara setiap variabel independen dalam suatu regresi. Konsekuensi dari Multikolinearitas akan menyebabkan koefisien regresi nilainya kecil, standar error regresi nilainya besar sehingga pengujian individunya menjadi tidak signifikan. Uji ini dapat ditunjukkan dengan menentukan nilai variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance.hipotesa multikolinearias : H 0 : Tidak ada Multikolinearitas H a : Ada Multikolinearitas Keputusan :

34 Jika Variance Inflation Factor > 10 maka H 0 ditolak, ada multikolinearitas Jika Variance Inflation Factor < 10 maka H 0 diterima tidak ada multikolinearitas d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana masing-masing disturbance error mempunyai variansi yang tidak sama. Hal ini disebabkan karena error learning model, perbaikan dalam pengumpulan data, kesalahan spesifikasi model. Dengan kata lain heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians dari error bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varians dari error harus bersifat homogen. Uji ini menggunakan uji Glejser dengan tujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan mengandung variansi residual yang bersifat heteroskedastisitas. Hipotesa heteroskedastisitas: H 0 H a : tidak ada heteroskedastisitas : ada heteroskedastisitas Keputusan : Jika signifikan < 0.05, maka H 0 ditolak (ada heteroskedastisitas) Jika signifikan > 0.05, maka H a diterima (tidak ada heteroskedastisitas) e. Uji Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error dengan error periode sebelumnya dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson. Hipotesa autokorelasi: H 0 : tidak ada autokorelasi H a : ada autokorelasi Keputusan :

35 Tabel 3.2 Kriteria Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Kriteria Ada Autokorelasi Positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada Autokorelasi Positif Tidak ada keputusan Dl < d < du Ada Autokorelasi Negatif Tolak 4-dl < d < 4 Tidak ada Autokorelasi Negatif Tidak ada keputusan 4-du < d < d-dl Tidak ada Autokorelasi Jangan tolak du < d < 4-du f. Uji Goodness of Fit (Adj. R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. g. Uji Statistik F Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan dari variabel-variabel dependen yang bertujuan apakah secara bersama-sama seluruh variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (uji F). Adapun langkah-langkah pengujian F adalah sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis H o = Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H a = Ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Menentukan keputusan Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

36 i. Jika signifikansi F statistik < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti semua variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. ii. Jika signifikansi F statistik > 0,05 maka Ho diterima yang berarti semua variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. h. Uji t (Uji individu) Uji t (Uji individu) adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah pengujian dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Ha = Ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Menentukan keputusan Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : i. Jika p-value > 0,05 dan t-hitung < t-tabel Maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel-variabel yang diuji tidak berpengaruh pada PPAP ii. Jika p-value < 0,05 dan t-hitung > t-tabel Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel-variabel yang diuji berpengaruh terhadap PPAP