BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwin Windarni, 2014 Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN BOUSTE HOUDER (BH)

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Media pembelajaran merupakan komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangPenelitian

BAB II. Tinjauan Pustaka

TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ika Kustika, 2015

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Muhson, 2009).

Contoh: Evaluasi Bahan Ajar dalam Bentuk Buku. Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan konsep siswa di sekolah sering diindikasikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. akan peneliti sajikan pada bab ini adalah latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin hari semakin canggih. Komputer selalu menjadi alat bantu manusia

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB I PENDAHULUAN. ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembanganilmupengetahuandanteknologi

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM BIDANG BERHITUNG

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RahmaAditya M Kurnia,2014

PENGEMBANGAN COURSEWARE

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan kegiatan. Setiap hari, bahkan disetiap saat, teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan sebagai media menyampaikan informasi. telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

TEKNOLOGI MULTIMEDIA

EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL (MPVT) PADA MATA PELAJARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perkembangan yang bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, dengan meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu elemen yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat memaksimalkan proses penyampaian materi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan pengajar. Perkembangan penggunaan media pembelajaran cukup beragam, mulai dari yang sederhana, seperti media berbasis manusia. Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi, media jenis ini pada umumnya memusatkan informasi kepada pendidik. Perkembangan teknologi, terutama teknologi percetakan ikut mempengaruhi perkembangan dari media pembelajaran dengan banyaknya penggunaan media berbasis cetak atau visual yang berupa: buku teks, majalah, gambar atau foto, bagan, poster, dan peta. Pertengahan abad ke-20 dengan ditemukannya teknologi audio, seperti radio, tape recorder, dan piringan hitam, ikut mempengaruhi penggunaan media pembelajaran. Teknologi audio dikembangkan dengan menggabungkan antara teknologi audio dan visual, seperti film, video dan program TV. Media pembelajaran yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah multimedia. Multimedia adalah media pembelajaran yang mampu mengintegrasikan berbagai jenis media (teks, gambar, suara, video, dan animasi) ke dalam satu program secara digital dan dalam satu model pembelajaran. Penggunaan multimedia memiliki banyak kelebihan, sesuai dengan pendapat Hofsterrer (dalam Munir, 2013, hlm. 3) yang mengemukakan bahwa: Multimedia adalah penggunaan komputer untuk manyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. 1

2 Menurut Computer Technology Research (dalam Munir, 2013, hlm. 6) menyatakan bahwa : Orang hanya mampu mengingat 20 % dari yang dilihat dan 30 % dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50 % dari yang dilihat dan didengar dan 80 % dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Multimedia dapat menyajikan informasi yang bersifat multisensorik (dilihat, didengar dan dilakukan) dengan merangsang banyak indera dalam waktu yang bersamaan, sehingga efektif dan efesien dalam menarik perhatian, minat belajar dan tingkat retensi yang baik dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran berbasis multimedia, selain sebagai metode penyampaian materi pembelajaran linear (satu arah), juga dapat dirancang sebagai multimedia interaktif. Multimedia interaktif dapat diprogram dengan bantuan software, dengan tampilan yang memiliki fungsi interaktif antara perangkat pembelajaran dengan user sebagai controlling, sehingga menciptakan komunikasi dua arah. Multimedia interaktif dapat memberikan pembelajaran secara individu melalui sistem tutorial, karena teknologi multimedia interaktif dapat mengulang (playback) informasi atau materi, jika peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan pada saat proses belajar mengajar. Multimedia interaktif dapat diaplikasikan pada berbagai disiplin ilmu salah satunya adalah pada mata kuliah linseri, khususnya pada materi pembuatan pola longtorso. Longtorso merupakan busana dalam (lingerie) yang memiliki karakteristik yaitu membentuk mungkum, pas dibadan sehingga membentuk lekuk tubuh, dan memiliki panjang minimal sampai panggul sesuai dengan pendapat Arifah, Riyanto (2003, hlm. 336) tetapi pada perkembangannya panjang longtorso sampai pertengahan paha bahkan hingga lutut. Penggunaan media pembelajaran saat proses belajar mengajar dengan materi pembuatan pola longtorso berdasarkan pengamatan penulis secara langsung. Proses pembelajaran dilalukan secara konvensional dengan metode ceramah dan demontrasi. Media yang digunakan pada saat penyampaian materi yang bersifat teori mengenai pembuatan pola longtorso, menggunakan media visual yaitu infokus. Penyampaian materi yang bersifat praktek seperti mengambil ukuran badan, pembuatan pola longtorso, membuka mungkum dilakukan secara demontrasi dengan menggunakan media papan tulis. Berdasarkan identifikasi

3 program pembelajaran pola longtorso, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pembuatan pola longtorso perlu didukung oleh media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pembutan pola longtorso yang hendak dicapai serta dapat menarik minat belajar. Meningkatkan pemahaman peserta didik dan dapat membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri dengan tujuan mengoptimalkan pemahaman dalam pembuatan pola longtorso serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Uraian latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian mengenai Pengembangan Multimedia Interaktif Pembuatan Pola Longtorso. Penggunaan teknologi multimedia interaktif dapat dijadikan sebagai sarana alternatif untuk menyampaikan materi pembuatan pola longtorso, dan diharapakan dapat meningkatkan pemahaman baik secara teori maupun praktek dalam pembuatan pola longtorso serta meningkatkan kualitas pembelajaran baik secara rasional maupun fakta lapangan. B. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, sehingga objek penelitiannya jelas dan terarah. Rumusan masalah penelitian lazimnya ditulis dalam bentuk pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian yang dibuat umumnya mengidentifikasi topik atau variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian. Rumusan masalah yang berkaitan dengan pengembangan multimedia interaktif pembuatan pola longtorso adalah: 1. Bagaimana merancang program pembelajaran pembuatan pola longtorso? 2. Bagaimana mengembangkan multimedia interaktif pada pembelajaran pembuatan pola longtorso? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ilmiah adalah untuk menemukan jawaban atas suatu masalah yang berarti signifikan dengan melalui pendekatan-pendekatan atau prosedur ilmiah. Tujuan umum dari penelitian ini ialah untuk melakukan penelitian dan pengembangan multimedia interaktif yang dapat memudahkan

4 menyampaikan materi pembuatan pola longtorso. Secara spesifik tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Merancang program pembelajaran pembuatan pola longtorso. 2. Mengembangkan multimedia interaktif pembuatan pola longtorso. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian mengenai pengembangan multimedia interaktif pembuatan pola longtorso ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teori maupun secara praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diantaranya: 1. Secara teoritis, bagi pembaca hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang mendalam mengenai pengembangan multimedia interaktif pembuatan pola longtorso dan bagi penulis dapat memberikan pengalaman secara langsung mengenai sistematika penulisan karya ilmiah berupa skripsi. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan dan pengayaan dalam bidang keilmuan yang terkait dengan pengembangan multimedia interaktif khususnya pada pembuatan pola longtorso. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini merupakan upaya memudahkan menelaah urutan penulisan dari setiap babnya, penelitian ini mengenai pengembangan multimedia interaktif pembuatan pola longtorso. Secara sistematis dapat diuraikan menjadi lima bab, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi tentang uraian latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka, berisi tentang konsep longtorso, konsep multimedia interaktif. Bab III metode penelitian berisi tentang uraian mengenai desain penelitian, partisipan dan lokasi penelitian, subjek penelitian, instrument penelitian, prosedur penelitian dan analisis data. Bab IV Pengembangan multimedia dan pembahasan, berisi tenang; rancangan program pembelajaran pembuatan pola longtorso, pengembangan multimedia interaktif pembuatan pola longtorso, hasil validasi penggunaan

5 multimedia interaktif pembuatan pola longtorso. Bab V simpulan implikasi dan rekomendasi, berisi tentang penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian yang ditujukan kepada pengguna hasil peneliti dan peneliti selanjutnya.