BAB IV ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menetukan tariff

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. yang bertempat di Pool DAMRI jalan Tipar Cakung No. 39 Jakarta Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. DAMRI rute bandara Soekarno Hatta _ Bogor, dibuat bagan alir sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL

BAB IV ANALISIS DATA. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada hari senin tanggal 10 November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN JASA TRAVEL JURUSAN PALANGKARAYA-SAMPIT DITINJAU DARI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENUMPANG

ANGKUTAN KOTA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA 26 MEI 2008

Grafik jumlah penumpang TransJakarta rata-rata perhari

STUDI PENENTUAN TARIF PENUMPANG ANGKUTAN BUS KECIL. ( Studi Kasus Trayek Medan-Tarutung ) TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menghitung

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penunjang kemajuan bangsa terutama

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KARAKTERISTIK MODA TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM RUTE MANADO TOMOHON DENGAN METODE ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK)

STUDI OPERASI WAKTU TEMPUH DAN LOAD FACTOR PADA TIAP HALTE BUSWAY TRANSJAKARTA TRAYEK KOTA BLOK M

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu obyek. Objek yang dipindahkan mencakup benda tak bernyawa seperti sumber daya alam,

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Perkembangan transportasi pada saat ini sangat pesat. Hal ini

BAB III LANDASAN TEORI. maupun taksi kosong (Tamin, 1997). Rumus untuk menghitung tingkat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SENSITIVITAS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) TERHADAP TARIF ANGKUTAN UMUM KOTA BOGOR

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

KAJIAN TARIF ANGKUTAN UMUM TRAYEK PAAL DUA POLITEKNIK DI KOTA MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI TARIF ANGKUTAN BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD ANTAPANI BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMBAYAR, KEINGINAN MEMBAYAR DAN BIAYA OPERASI KENDARAAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP)

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

POTENSI PENERAPAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN TANPA BAYAR DI YOGYAKARTA

BAB V. SIMPULAN dan SARAN. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa simpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transportasi yang menghubungkan kota Magelang dengan sebagian wilayah

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Propinsi Kalimantan Barat baik dalam jumlah

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

EVALUASI TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN KLUNGKUNG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENENTUAN TARIF STANDAR ANGUTAN KOTA DI KABUPATEN BANYUWANGI. Rahayuningsih ABSTRAK

TINJAUAN TARIF ANGKUTAN UMUM PADA RUAS JALAN SORONG TEMINABUAN PROPINSI PAPUA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. melayani 10 koridor dengan total panjang lintasan 123,35 km yang

Nindyo Cahyo Kresnanto

BIAYA POKOK ANGKUTAN BUS TRANS JOGJA PASCA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (241T)

STUDI ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) TRANSJAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

Kata Kunci : Biaya Operasional Kendaraan, Kenaikan Tarif, Kenaikan Harga BBM, 2015

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PENGUMPAN TRANS SARBAGITA DI KOTA DENPASAR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat

BAB III LANDASAN TEORI. SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan

OPTIMALISASI UMUR GUNA KENDARAAN ANGKUTAN UMUM ABSTRAK

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Struktur organisasi BIDANG ANGKUTAN SARANA DAN PRASARANA TUGAS POKOK DAN FUNGSI

berakhir di Terminal Giwangan. Dalam penelitian ini rute yang dilalui keduanya

ANALISIS TARIF BUS TRANS BALIKPAPAN TRAYEK TERMINAL BATU AMPAR- PELABUHAN FERI KARIANGAU

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Metode Ability to Pay dan Willingness to Pay Pada Trayek Cicaheum-Ciroyom di Kota Bandung

ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR TARIF ANGKUTAN UMUM MINI BUS (SUPERBEN) DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah gudang distributor Unilever Indonesia CV Berkat Abadi dan

Tujuan Penelitian. Menghitung berapa kemauan membayar masyarakat. (Ability to pay) terhadap tarif jasa angkutan umum pada

BAB III LANDASAN TEORI. instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk jiwa. Menjadi kota yang metropolitan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN START

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOPERASIAN ANGKUTAN SEKOLAH DI KOTA DENPASAR (STUDI KASUS SEKOLAH RAJ YAMUNA) (030T)

ANALISIS TARIF ANGKUTAN PEDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) (Studi Kasus Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

Kata kunci : bus Trans Sarbagita, kinerja, BOK, permintaan, halte, TPB

Anggri Apriyawan NIM : D NIRM :

I-1 BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN TARIF ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DI PULAU TAGULANDANG

PENENTUAN OPERASIONAL JARINGAN ANGKUTAN UMUM DI KAWASAN METROPOLITAN PONTIANAK BERBASIS BRT (BUS RAPID TRANSIT)

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk maka semakin banyak kebutuhan masyarakat. mampu menampung arus pergerakan tersebut.

ANALISA BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) ANGKUTAN UMUM ANTAR KOTA DALAM PROPINSI RUTE PALU - POSO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

ANALISA KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA MANADO (STUDI KASUS : TRAYEK PUSAT KOTA 45 MALALAYANG)

EVALUASI TARIF BUS DAMRI EKONOMI DENGAN ANALISA ABILITY TO PAY DAN WILLINGNESS TO PAY DI KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI MULAI. Permasalahan

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan

PERHITUNGAN VEHICLE OPERATION COST GUNA KESINAMBUNGAN PERUSAHAAN: (STUDI KASUS SHUTTLE SERVICE TUJUAN BANDUNG-BANDARA SOEKARNO HATTA)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan data sekunder. 4.1.1 Data - Data Primer Data primer adalah data-data yang didapat dengan cara survey ke lapangan secara langsung. Data-data ini didapat dengan cara wawancara secara langsung, penyebaran angket dan pendataan secara langsung di lapangan. Yang termasuk dalam kategori ke dalam data primer adalah Data Biaya Operasi Kendaraan (BOK). Data-data ini meliputi seluruh data yang terdapat di dalam biaya operasi kendaraan (biaya tetap dan biaya variabel) kecuali data biaya administrasi kendaraan dan asuransi kendaraan. 4.1.2 Data - Data Sekunder Sedangkan data-data sekunder adalah data-data yang didapat dari data yang telah ada atau data yang telah disurvey oleh instansi lain. Data-data ini diantaranya: 1. Biaya administrasi 2. Biaya asuransi IV - 1

3. Peraturan-peraturan pemerintah a. Peraturan sistem tarif dan besarnya b. Peraturan pengelolaan angkutan umum c. Batasan jumlah penumpang dalam kendaraan d. Peraturan-peraturan mengenai retribusi terminal 4. Perusahan-perusahaan yang mengelola angkutan umum 5. Data rute a. Peta lokasi (land use) b. Daftar rute yang dilewati c. Panjang rute setiap trayek 4.2 Perhitungan Tarif Berdasarkan Biaya Operator Kendaraan (BOK) Berdasarkan data-data dan rumus-rumus yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka didapat hasil tarif yang didapat menurut Biaya Operator Kendaraan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : REKAPITULASI STRUKTUR BIAYA OPERATOR KENDARAAN BUS TRANSJAKARTA NO ASUMSI (HANYA UNTUK CATATAN) JUMLAH 1 Jumlah Bus Total 91 2 Jumlah Bus Beroperasi Hari Kerja 81 3 Jumlah Bus Beroperasi Hari Libur 60 4 Kilometer tempuh dalam 1 Tahun 7,062,496 5 Jumlah Penumpang Hari Kerja per Hari 66,000 6 Jumlah Penumpang Hari Libur per Hari 41,000 7 Rasio Konsumsi BBM (km per liter) 1.7 Gambar 4.1 Tabel Asumsi dalam Penentuan BOK TransJakarta IV - 2

NO REKAPITULASI STRUKTUR BIAYA OPERATOR KENDARAAN BUS TRANSJAKARTA JUMLAH TOTAL JENIS BIAYA (RP) (RP/TAHUN) 1 BIAYA INVESTASI 1 Pembelian Bus 2 BIAYA OPERASIONAL BUS 1 Pemakaian Bahan Bakar 2 Pemakaian Pelumas 3 Pemakaian Ban 4 Pemakaian Suku Cadang 5 Biaya Pramudi 6 Biaya Mekanik 7 Biaya Tol 8 Biaya Retribusi Terminal 3 BIAYA OVERHEAD 1 Biaya SDM SDM Manajemen dan Kantor SDM Pool dan Bengkel 2 Biaya Operasional Kantor 3 Biaya Operasional Bengkel 4 Pajak & KIR Bus 5 Asuransi Bus 6 Biaya Pemeliharaan Bangunan Pool dan Bengkel 7 Biaya Pemeliharaan Peralatan & Perlengkapan Pool & Bengkel 8 Depresiasi Bangunan Pool dan Bengkel 9 Depresiasi Peralatan & Perlengkapan Pool & Bengkel 350,000,000 31,850,000,000 4,300 51,626,845,760 330,000 360,360,000 1,500,000 1,638,000,000 780,000 851,760,000 2,370,000 2,047,680,000 1,730,000 2,325,120,000 4,500 113,400,000 2,500 63,000,000 3,525,000 3,172,500,000 1,730,000 685,080,000 7,500,000 90,000,000 5,500,000 66,000,000 575,000 52,325,000 8,750,000 796,250,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 9,000,000 9,000,000 6,000,000 6,000,000 TOTAL BOK (RP/TAHUN) 95,765,320,760 TARIF TRANSJAKARTA (RP) 4,842.50 Gambar 4.2 Tabel BOK dan Tarif TransJakarta Hasil perhitungan tersebut pada tabel diatas berdasarkan data-data yang didapat dari BP TransJakarta yang sudah diolah lebih lanjut. Seperti terlihat pada table diatas didapat nilai BOK sebesar Rp. 95,765,320,760 dan nilai tariff yang didapat adalah Rp. 4,842.50. Untuk lebih jelas dalam penentuan tariff TransJakarta dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini. IV - 3

TARIF (Rp/Pnp) = BOK TOTAL (Rp/tahun) Jpu (pnp/tahun) = Rp. 95,765,320,760 (((66,000x5)+(41,000x2))x4)x12) = Rp. 4,842.50 Tarif dari perhitungan diatas kemudian diproses oleh Badan Pengelola (BP) TransJakarta yang kemudian diajukan kepada Pemda DKI Jakarta yang kemudian dipertimbangkan dan diputuskan tarif yang akan diberlakukan berdasarkan SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 193/2004 Tanggal 26 Januari 2004 dan SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 1912 Tahun 2005. 4.3 Tarif Berdasarkan Willingness to Pay dari Users TransJakarta Dalam menentukan tariff Willingness to Pay dari users TransaJakarta, diambil sample sebanyak 250 orang dalam penyebaran quisioner. Penyebaran quisioner dilakukan secara merata di setiap halte untuk koridor I Blok M-Kota. Dari hasil wawancara, didapat opini dan profil dari responden yaitu users dari TransJakarta yang dapat dilihat sebagai berikut : 1. Jenis Pekerjaan Dari wawancara langsung dengan users didapat data bahwa pengguna dari TransJakarta 33% adalah pegawai swasta. Dan Persentase jenis pekerjaan lainnya dapat dilihat pada table berikut. IV - 4

JENIS PEKERJAAN 5% 14% 2% 26% PNS SWASTA MAHASISWA 20% 33% PELAJAR WIRASWAST A Gambar 4.3 Tabel Jenis Pekerjaan 2. Penghasilan per bulan Berdasarkan hasil wawancara, 32% users TransJakarta memiliki penghasilan perbulan sebesar Rp. 1,500,000 Rp. 2,500,000 dan Rp. 2,500,000 Rp. 5,000,000. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada table berikut. Jumlah Penghasilan per Bulan 17% 32% 3% < Rp.500 rb 16% 32% Rp.500 rb- Rp.1,5 jt Rp.1,5 jt- Rp.2,5 jt Rp.2,5 jt- Rp.5 jt > Rp.5 jt Gambar 4.4 Tabel Jumlah Penghasilan per Bulan IV - 5

3. Pengeluaran per bulan Lebih dari 50% users TransJakarta memiliki pengeluaran biaya per bulannya Rp. 500,000 Rp. 1,500,000. Untuk jumlah yang lain dapat dilihat jelas pada table berikut. Pengeluaran per Bulan 15% 3%1% < Rp.500 rb 27% Rp.500 rb- Rp.1,5 jt Rp.1,5 jt- Rp.2,5 jt Rp.2,5 jt- Rp.5 jt > Rp.5 jt 54% Gambar 4.5 Tabel Jumlah Pengeluaran per Bulan 4. Pengeluaran per bulan untuk keperluan transportasi Sedangkan untuk persentase jumlah pengeluaran per bulan untuk kebutuhan transportasi dari users TransJakarta dapat dilihat pada table berikut ini. Pengeluaran Transportasi per Bulan 38% 1% 61% < Rp.500 rb Rp.500 rb- Rp.1,5 jt Rp.1,5 jt- Rp.2,5 jt Rp.2,5 jt- Rp.5 jt > Rp.5 jt Gambar 4.6 Tabel Jumlah Pengeluaran IV - 6 Transportasi per bulan

5. Opini users terhadap Willingness to Pay dari tariff TransJakarta Dari 75% users TransJakarta merasa puas dengan tariff tiket yang berlaku saat ini dilihat dari fasilitas yang tersedia saat ini. Jika dibandingakan dengan jenis transportasi darat lain seperti Patas AC, tariff TransJakarta cukup murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Hasil survey dapat dilihat pada table berikut. Willingness to Pay Users dengan Tarif Rp. 3,500 25% YA TIDAK 75% Gambar 4.7 Tabel Opini Willingness to Pay Users 6. Opini users terhadap kenyaman TransJakarta Lebih dari 70% users merasa cukup puasa dengan kenyaman dan keamanan TransJakarta hanya dari segi fasilitas dibutuhkan peningkatan terutama jumlah armada pada peak hours diperbanyak karena sering sekali ditemukan antrian yang cukup panjang pada jam-jam tersebut. IV - 7

Selain itu perlu ditambahkan faslitas yang dapat menambah kenyamanan pada bis TransJakarta seperti menambahkan musik, menambahkan WC umum dan AC di halte-halte. Untuk lebih jelasnya mengenai persentase opini users untuk segi kenyamanan dan keamanan pada bis dan halte TransJakarta dapat dilihat pada table berikut. Kenyamanan Berdasarkan Fasilitas & Armada TransJakarta yang Tersedia 23% YA TIDAK 77% Gambar 4.8 Tabel Opini Kenyaman Bus TransJakarta Berdasarkan hasil wawancara dengan users, dengan variasi jenis pekerjaan, jumlah penghasilan dan pengeluaran serta Willingness to Pay dari users, 75% merasa setuju dengan tarif TransJakarta sebesar Rp. 2,500 seperti yang sudah ditetapkan berdasarkan SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 193/2004 Tanggal 26 Januari 2004 dan kenaikan tariff TransJakarta akibat kenaikan BBM menjadi Rp. 3,500 berdasarkan SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 1912 Tahun 2005. IV - 8

Users TransJakarta merasa puas dengan tariff tiket yang berlaku saat ini dilihat dari fasilitas yang tersedia saat ini. Jika dibandingakan dengan jenis transportasi darat lain seperti Patas AC, tariff TransJakarta cukup murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Lebih dari 70% users merasa cukup puasa dengan kenyaman dan keamanan TransJakarta hanya dari segi fasilitas dibutuhkan peningkatan terutama jumlah armada pada peak hours diperbanyak karena sering sekali ditemukan antrian yang cukup panjang pada jam-jam tersebut. Selain itu perlu ditambahkan faslitas yang dapat menambah kenyamanan pada bis TransJakarta seperti menambahkan musik, menambahkan WC umum dan AC di halte-halte. 4.4 Peranan Subsidi Pemerintah Dalam pencanangan dan pelaksanaan prgram Busway TransJakarta ini, peranan subsidi pemerintah dalam bentuk dana cash sangat penting. Apalagi semenjak kenaikan BBM pada tahun 2005 mengakibatkan peningkatan subsidi terhadap TransJakarta yang sebelumnya sebesar Rp. 80 rupiah tiap penumpang menjadi Rp. 108.95 per penumpang. Dalam menaikan tarif, BP TransJakarta sangat memperhatikan efek-efek yang akan terjadi. Selain itu menurut banyak pertimbanngan yang dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta sendiri. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengungkapkan bahwa jika tidak ada penyesuaian maka beban subsidi yang harus ditanggung Pemda lebih besar. Dengan tarif Rp 3.500 pascakenaikan BBM 1 Oktober 2005, Pemda IV - 9

mensubsidi penumpang Busway TransJakarta Rp 108,95 per orang dengan total subsidi yang dikeluarkan mencapai Rp 4,27 miliar/tahun. Jika dilihat dari nilai subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, adalah nilai yang cukup besar yang harus dikeluarkan. Sehingga dalam usaha mengurangi nilai subsidi tersebut diperlukan peningkatan jumlah pengguna TransJakarta sekitar 38% dalam 1 tahun dan dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini. % Penambahan Penumpang (Rp/Km) = BOK TOTAL (Rp/tahun) - BOK TOTAL (Rp/tahun) Tariff BOK Tariff Pemerintah X 100 % BOK TOTAL (Rp/tahun) Tariff BOK = Rp. 95,765,320,760 - Rp. 95,765,320,760 Rp. 3,500 Rp. 4,842.50 X 100 % Rp. 95,765,320,760 Rp. 4,842.50 = (27,361,521 19,776,009) X 100 % 19,776,009 = 38 % IV - 10

4.4 Analisa Nilai Tariff per km Seperti terlihat pada gambar 4.2 Tabel BOK dan Tarif TransJakarta didapat nilai BOK sebesar Rp. 95,765,320,760. Untuk mengetahui berapa nilai tariff TransJakarta per km dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini. TARIF (Rp/Km) = BOK TOTAL (Rp/tahun) Jarak tempuh (km/tahun) = Rp. 95,765,320,760 7,062,496 = Rp. 13,559.70 Dari perhitungan diatas dapat dilihat nilai tariff yang didapat dengan analisa tariff per km adalah sebesar Rp. 13,559.70. IV - 11