BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

Hasil Penilaian Instrumen Penelitian Tesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII. Yulianti Setyorini Wahono. BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII - i

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang terdiri dari 10 orang peserta didik putra dan 10

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

PENINGKATAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN TEKNIK CIRC SISWA KELAS VII.D SMPN 1 TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGIDENTIFIKASI UNSUR - UNSUR DRAMA MELALUI MODEL JIGSAW DI KELAS V SDN II SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN Vol.VII No.3 April 2016

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB III METODE PENELITIAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB III METODE PENELITIAN

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

BAB I PENDAHULUAN. secara seimbang dan disajikan secara terpadu (Depdikbud, 1999:20 dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan, 2000:69). Drama dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Menggunakan Model Sugestopedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hasil dengan menggunakan metode sugestopedia.

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Observasi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa dengan jumlah peserta didik yang dijadikan subyek penelitian 26 orang. Sebelum peneliti melaksanakan tindakan kelas terlebih dahulu melakukan observasi awal untuk melihat masalah yang paling urgen di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran diketahui bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk materi mengidentifikasi unsur intrinsik drama pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa diketahui bahwa dari 26 peserta didik diketahui bahwa hanya 10 orang (38%) yang mampu untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama yang meliputi tokoh, alur, dan percakapan dalam drama. Rendahnya kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa pada umumnya adalah (1) peserta didik kesulitan dalam menentukan tema drama, (2) pada pelaksanaan pembelajaran mengidentifikasi drama yang dilakukan guru belum melibatkan peserta didik untuk berfikir kritis karena peserta didik hanya ditugaskan menjawab soal sesuai buku pelajaran, (3) hasil mengidentifikasi drama masih dari latihan yang dikembangkan terbatas pada satu buku, (4) kegiatan yang dilakukan oleh guru belum menggunakan 27

metode yang tepat dalam proses pembelajaran drama, (5) media yang digunakan kurang bervariasi dan berkisar pada media yang ada dalam buku teks pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII (6) metode yang dipakai guru seperti metode penugasan, ceramah, diskusi dan tanya jawab kurang merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Berikut ini akan digambarkan dalam tabel data peserta didik tentang kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa saat observasi awal. Tabel 4.1 Hasil Observasi Awal Kemampuan Peserta Didik Untuk Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa Kategori Nilai Aspek yang diamati Mampu Kurang Mampu Belum Mampu Kemampuan menentukan tema drama 10 6 10 Kemampuan menentukan alur drama 10 6 10 Kemampuan menentukan dialog pada drama 10 6 10 yang dibaca Jumlah 30 18 30 Rata-Rata 10 6 10 Persentase 38% 23% 38% Berdasarkan data pada tabel 4.1 diketahui bahwa kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa yang dinilai dari 3 (tiga) aspek yakni kemampuan menentukan drama terdapat 10 peserta didik (38%) yang mampu, peserta didik yang kurang mampu berjumlah 6 orang (23%) dan yang belum mampu berjumlah 10 orang (38%).

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 November 2012 yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru pengajar dan guru mitra bertindak sebagai guru pengamat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Penilaian dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun dan disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Peserta didik yang hadir pada kegiatan tindakan kelas siklus I berjumlah 19 orang sesuai dengan jumlah yang tercatat dalam daftar hadir peserta didik kelas VIII. Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi pengamatan kegiatan belajar mengajar dan peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama pada peserta didik. a. Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar siklus I diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Pada Siklus I No I II A. B. Persiapan (RPP) Aspek yang diamati 1. Ketepatan perumusan kompetensi dasar 2. Kesesuaian KD dengan indikator 3. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran 4. Kejelasan materi pembelajaran 5. Ketepatan metode pembelajaran 6. Kesistimatisan urutan kegiatan pembelajaran 7. Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran 8. Ketepatan teknik penilaian Pelaksanaan KBM Pendahuluan 1. Mengadakan apersepsi 2. Membangun motivasi belajar siswa 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Meminta siswa duduk dalam kelompok 2. Membagikan siswa teks drama 3. Meminta siswa membacakan teks drama. 4. Meminta siswa mengidentifikasi unsur-unsur intrinstik teks drama. Hasil Pengamatan Dilaksanakan Ya Tidak

5. Meminta siswa memberikan warna pada setiap unsur intrinstik teks drama 6. Meminta siswa menuliskan unsur intrinstik teks drama yang sudah diwarnai ke dalam peta konsep C. 7. Meminta siswa mempresentasikan hasil identifikasi unsur intrinstik teks drama Penutup 1. Menyampaikan simpulan pembelajaran dengan jelas 2. Melaksanakan evaluasi 3. Memberikan refleksi dan penutup pembelajaran 4. Ketepatan penggunaan waktu Jumlah 22 0 Mencermati data tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dari 22 tahapan kegiatan belajar mengajar peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa yang diamati nampak bahwa semuanya sudah dilaksanakan. b. Data Hasil Belajar Peserta didik Siklus I Berdasarkan pengamatan hasil belajar peserta didik pada kegiatan tindakan kelas siklus I untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan peserta didik mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus I Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII B Peserta Didik SMP Negeri 1 Suwawa Kategori Nilai Aspek yang diamati Mampu Kurang Mampu Belum Mampu Kemampuan menentukan tema drama 18 4 4 Kemampuan menentukan alur drama 18 4 4 Kemampuan menentukan dialog pada drama 18 4 4 yang dibaca Jumlah 54 12 12 Rata-Rata 18 4 4 Persentase 69% 15% 15% Mencermati data pada tabel 4.3 diketahui bahwa kemampuan peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Kemampuan menentukan alur drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu

berjumlah 4 peserta didik (15%). Sedangkan kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus I Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII B Peserta Didik SMP Negeri 1 Suwawa No N a m a Kemampuan menentukan tema drama Kemampuan menentukan alur drama Kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca M KM TM M KM M KM T M T M 1. ABD KADIR KASIRA 2. ADE AMELIA MADANG 3. AGUS DWIYANTO LASULIKA 4. DESI PERDANA NOHO 5. FEBRIANISA Y.URIAN 6. FIKRAN ANWAR 7. FIKRI ONGE 8. FRANSISKI NASIR 9. GISCA SEPTIAWATI

TOWU 10. JUWITA KADIR 11. KRIS SULTAN BOTUTIHE 12. KARMILA THALIB 13. MOH.FEBRIANTO KOMENDANGI 14. MOH. UMARUDIN INOMBI 15. NURLAILA DAUD 16. MARDIANI D. MUTALA 17. RAHMAT INOMBI 18. REYNARD Y. RUNTUWENE 19. SESILIA KAI 20. SYAFIRA B MAKSUD 21. WAHYUDI R UNJILA 22. YODI PERNIAWAN DETI 23. ZEWENTA KADIR 24. ZULFAIN SANGI 25. SABRIN BOTUTIHE 26. SAHRIL INDRAWAN USMAN Jumlah 18 4 4 18 4 4 18 4 4 Persentase 69 15 15 69 15 15 69 15 15 Memperhatikan hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan hasil belajar peserta didik pada siklus I, maka peneliti dan guru mitra melakukan

refleksi dengan menghasilkan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya yakni: 1) Guru harus dapat mengendalikan proses belajar mengajar dan dapat menjelaskan unsur-unsur drama dengan lebih rinci. 2) Guru harus mampu menjelaskan tentang fakta yang penting untuk dipelajari peserta didik. 3) Guru harus bisa menjelaskan cara mengidentifikasi unsur intrinsik drama. 4.1.3 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II Kegiatan tindakan kelas siklus II sama dengan kegiatan tindakan kelas siklus I yang dilaksanakan sebelumnya. Tujuan yang akan dicapai juga sama yakni meningkatkan kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa. Hasil penilaian tetap dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun dan disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Kegiatan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2012 yang dihadiri oleh 26 peserta didik. Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi pengamatan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik. a. Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra dapat dijelaskan bahwa kemampuan peneliti selaku guru dalam menerapkan metode peta konsep untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa telah menunjukan peningkatan yang signifikan. Berikut ini akan diuraikan hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar siklus II. Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Pada Siklus II No I II A. Persiapan (RPP) Aspek yang diamati 1. Ketepatan perumusan kompetensi dasar 2. Kesesuaian KD dengan indikator 3. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran 4. Kejelasan materi pembelajaran 5. Ketepatan metode pembelajaran 6. Kesistimatisan urutan kegiatan pembelajaran 7. Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran 8. Ketepatan teknik penilaian Pelaksanaan KBM Pendahuluan 1. Mengadakan apersepsi 2. Membangun motivasi belajar siswa 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Hasil Pengamatan Dilaksanakan Ya Tidak

B. C. Kegiatan Inti 1. Meminta siswa duduk dalam kelompok 2. Membagikan siswa teks drama 3. Meminta siswa membacakan teks drama. 4. Meminta siswa mengidentifikasi unsur-unsur intrinstik teks drama. 5. Meminta siswa memberikan warna pada setiap unsur intrinstik teks drama 6. Meminta siswa menuliskan unsur intrinstik teks drama yang sudah diwarnai ke dalam peta konsep 7. Meminta siswa mempresentasikan hasil identifikasi unsur intrinstik teks drama Penutup 1. Menyampaikan simpulan pembelajaran dengan jelas 2. Melaksanakan evaluasi 3. Memberikan refleksi dan penutup pembelajaran 4. Ketepatan penggunaan waktu Jumlah 22 0 Berdasarkan data hasil pengamatan kegiatan guru diketahui bahwa 22 tahapan kegiatan belajar mengajar peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak ada langkah-langkah yang terlewati. b. Data Hasil Belajar Peserta didik Siklus I

Dari hasil pengamatan kegiatan tindakan kelas siklus I untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa menunjukkan peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Hasil Observasi Siklus II Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII B Peserta Didik SMP Negeri 1 Suwawa Kategori Nilai Aspek yang diamati Mampu Kurang Mampu Belum Mampu Kemampuan menentukan tema drama 23 3 0 Kemampuan menentukan alur drama 23 3 0 Kemampuan menentukan dialog pada drama 23 3 0 yang dibaca Jumlah 69 9 0 Rata-Rata 23 3 0 Persentase 88% 12% 0% Berdasarkan hasil observasi kegiatan tindakan kelas siklus II tentang kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa meningkat lagi dari hasil tindakan kelas siklus I. Peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik teks drama ditinjau dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi.

Penerapan metode peta konsep memang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menentukan unsur intrinsik drama, hal ini dilihat pada indikator terhkhir yang dinilai yakni kemampuan menentukan alur drama yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama ditinaju dari kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga mengalami peningkatan yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Di bawah ini akan diuraikan tabel data hasil penilaian peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa pada siklus II.

No Tabel 4.7 Hasil Penilaian Siklus II Tentang Kemampuan Peserta didik Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa N a m a Kemampuan menentukan tema drama Kemampuan menentukan alur drama M KM M KM T M T M 1. ABD KADIR KASIRA 2. ADE AMELIA MADANG 3. AGUS DWIYANTO LASULIKA 4. DESI PERDANA NOHO 5. FEBRIANISA Y.URIAN 6. FIKRAN ANWAR 7. FIKRI ONGE 8. FRANSISKI NASIR 9. GISCA SEPTIAWATI TOWU 10. JUWITA KADIR 11. KRIS SULTAN BOTUTIHE 12. KARMILA THALIB 13. MOH.FEBRIANTO KOMENDANGI Kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca M KM TM

14. MOH. UMARUDIN INOMBI 15. NURLAILA DAUD 16. MARDIANI D. MUTALA 17. RAHMAT INOMBI 18. REYNARD Y. RUNTUWENE 19. SESILIA KAI 20. SYAFIRA B MAKSUD 21. WAHYUDI R UNJILA 22. YODI PERNIAWAN DETI 23. ZEWENTA KADIR 24. ZULFAIN SANGI 25. SABRIN BOTUTIHE 26. SAHRIL INDRAWAN USMAN Jumlah 26 3 0 26 3 0 26 3 0 Persentase 88 12 0 88 12 0 88 12 0 Mencermati data hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan hasil belajar peserta didik pada siklus II, peneliti dan guru mitra tetap melakukan refleksi dengan menghasilkan beberapa hal berikut. 1) Penelitian tindakan kelas ini sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan namun masih ada 3 peserta didik (12%) yang tergolong kurang mampu untuk dibimbing.

2) Penelitian tindakan kelas ini tidak akan dilanjutkan lagi ke siklus berikut karena peserta didik yang memperoleh nilai minimal 70 telah melebihi 19 orang atau 75% dari 26 orang peserta didik yang ditetapkan pada indikator kinerja. 4.2 Pembahasan Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada 26 orang peserta didik SMP Negeri 1 Suwawa diketahui bahwa hanya 10 orang (38%) yang mampu untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama yang meliputi tokoh, alur, dan percakapan dalam drama. Setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I melalui penerapan metode peta konsep, kemampuan menulis kreatif puisi pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa mengalami peningkatan sebab metode peta konsep ini dapat membantu guru memahami macam-macam konsep yang terdapat dalam topik yang akan diajarkan dan memperoleh wawasan baru, membantu dalam menghindari miskonsep oleh peserta didik, dapat mengidentifikasi konsep-konsep sebelum membuat peta konsep, guru dapat menemukan topik-topik secara jelas, sehingga dapat membantu untuk menemukan topik-topik yang perlu dipelajari dan dapat membantu guru untuk mengorganisasi urutan kegiatan belajar mengajar dikelas. Setelah dilakukan kegiatan tindakan kelas siklus I nampak bahwa peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa yang mampu mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep ditinjadu dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang

mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Ditinjau dari kemampuan menentukan alur drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%) dan ditinjau dari kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Pelaksanaan tindakan kelas siklus I ini belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada tindakan kelas siklus II kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa meningkat lagi dan telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik teks drama ditinjau dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Ditinjau dari kemampuan peserta didik dalam menentukan unsur intrinsik drama, hal ini dilihat pada indikator terhkhir yang dinilai yakni kemampuan menentukan alur drama yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Sedangkan kemampuan

mengidentifikasi unsur intrinsik drama ditinaju dari kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga mengalami peningkatan yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus I dan II ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa dapat ditingkatkan melalui metode peta konsep.