BAB III METODE PENELITIAN. Lab Pratikum Teknik Mesin Vokasi, Universitas Muhammadiyah. Tempat Pengambilan Data dan Pengujian :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI

Sistem PGM-FI A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

PENGUJIAN TRAINER SISTEM PGM-FI HONDA BEAT FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN HONDA SUPRA X 125 PGM FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR SISTEM KONTROL ELEKTRONIK PADA HONDA SUPRA X 125 PGM-FI

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION) PADA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT PGM-FI. Diploma III Program Vokasi Program Studi Teknik Mesin

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI)

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DuFI (Durux Fuel Injection)

Engine Tune Up Engine Conventional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

JRM. Volume 01 Nomor 03 Tahun Hal 64-73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tegangan dari Batteray, kemudian ECU memberi tegangan kepada sesmor sesuai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

BAB III METODE PENELITIAN

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

BAB III METODE PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI. Penentuan Judul. Mulai. Data awal. Pencarian alat dan Bahan Tugas Akhir. Proses development sistem pengapian full

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI SYSTEM EFI. Electronic Fuel Injection. M. Azam Sakhson SMKN3 Jombang

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

BAB II LANDASAN TEORI

LATAR BELAKANG. Alternatif pengganti bahan bakar minyak. Nilai Emisi LPG. Converter Kit Manual yg Brebet. Converter Kit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION DENGAN SISTEM INJEKSI YAMAHA MIXTURE JET-FI (YMJET-FI) TUGAS AKHIR

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

Transkripsi:

36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat untuk pelaksanaan pengujian dan analisis proyek akhir sebagai berikut : 1. Tempat Analisis dan Trobleshooting Mesin : Lab Pratikum Teknik Mesin Vokasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tempat Pengambilan Data dan Pengujian : Kampus Fakultas Teknik Mesin Vokasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ahass Utama Gading, Jl. Mayjend Sutoyo Yogyakarta 2. Waktu Pelaksanaan : 1 Februari 2017 30 April 2017 3.2 Alat dan Bahan Dalam pelaksanaan pengujian dan pengambilan data membutuhkan alat dan bahan yang diperlukan sebagai berikut : 3.2.1 Alat : Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan tugas akhir dengan judul Analisis Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Pada Sepeda Motor Honda Beat PGM-FI.

37 1. Tune Up Kit. 2. Sepeda Motor Honda Beat PGM-FI. 3. HIDS (Honda Injection Diagnosis Tools.) 4. Fuel Pressure Gauge. 5. Multimeter. 6. SCS (Sevice Check Short Connector.)\ 7. MIL 3.2.2 Bahan : Dalam pengerjaan media pembelajaran sistem injeksi bahan bakar EFI pada sepeda Motor Honda Beat PGM-FI, selama proses pembuatan memerlukan bahan-bahan sebagai berikut ini : 1. Honda Beat PGM-FI 2014 2. Besi siku full 3. Roda 4 biji 4. Cat merah 5. Poxy 6. Dempul 7. Amplas 8. Tinner 9. Mur 12 16 biji

38 3.3 Letak Komponen Sistem Bahan Bakar Honda Beat PGM-FI Komponen sistem bahan bakar yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran sepeda motor Honda Beat PG-FI : Gambar 3.1 Letak komponen sistem PGM - FI Honda Beat (PT. Astra Honda Motor : 2014)

39 3.4 Spesifikasi Umum Mesin Honda Beat PGM-FI Spesifikasi Honda Beat PGM-FI 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Spesifikasi Umum Mesin Honda Beat PGM-FI Bagian Spesifikasi DIMENSI Panjang keseluruhan 1.873 mm Lebar keseluruhan 680 mm Tinggi menyeluruh 1.074 mm Jarak sumbu roda 1.256 mm Tinggi jok 740 mm Tinggi pijakan kaki 284 mm Jarak terendah ke tanah 140 mm Berat motor siap pakai 94 kg RANGKA Jenis rangka Jenis under bone Suspensi depan Fork teleskopik Jarak pergerakan as roda 80,5 mm depan Suspensi belakang Unit swing (unit berayun) Jarak pergerakan as roda 74,0 mm belakang Ukuran ban depan 80/90-14M/C 40P Ukuran ban belakang 90/90-14M/C 46P Merek ban T235 (SRI) Depan/Belakang Rem depan Rem cakram hidrolik Rem belakang Mekanis (Mechanical leading trailing Sudut caster 26º30 Panjang trail 84,0 mm

40 Bagian Spesifikasi Kapasitas tangki bahan bakar 3,7 liter MESIN Diameter dan langkah 50,0 x 55,0 mm SISTEM PENGIRIMAN BAHAN BAKAR PERALATAN PENGGERAK Volume langkah 108,0 Perbandingan kompresi 9,2 : 1 Peralatan penggerak valve OHC digerakan rantai dengan rocker arm Intake membuka pada 5º sebelum TMA pengangkatan 1 mm Valve menutup pada 30 º setelah TMB pengangkatan 1 mm Exhaust membuka pada 30º sebelum TMB pengangkatan 1 mm Valve menutup pada -5º setelah TMA Pengangkatan 1 mm Sistem pelumasan Tekanan paksa dan bak oli basah Jenis pompa oli Trochoid Sistem pendinginan Pendinginan udara paksa Saringan udara Elemen kertas viscous (berperekat) Berat kosong mesin 24,9 kg Perletakan cylinder Cylinder tunggal miring 80º dari vertikal Tipe PGM-FI Diameter throttle 22 mm Sistem kopling Kopling kering, jenis centrifugal otomatis

41 Bagian Spesifikasi Perbandingan drive belt 2,52 : 1 0,82 :1 Final reduction 10,625 KELISTRIKAN Sistem pengapian Full transistor Sistem starter Kickstarter dengan motor starter electric Sistem pengisian Alternator dengan output fase tunggal Regulator/rectifier Dibuka oleh SCR/fase tunggal, penyearah setengah gelombang Sistem penerangan Alternator SPESIFIKASI Tahanan injector bahan bakar 11-13Ω SISTEM PGM-FI (pada 24ºC) Tahanan solenoid peninggi 24-27Ω stasioner (20ºC) Tahanan tahanan sensor EOT 2,5-2,8KW (pada 20ºC) SPESIFIKASI SISTEM PENGAPIAN Busi Standard CPR9EA-9 (NGK)/U27EPR9 (DENSO) Celah busi 0,80 0,90 mm Tegangan puncak primer coil Minimum 100 V pengapian Tegangan puncak sensor Minimum 0,7 V CKP Waktu pengapian 7º sebelum TMA pada putaran stasioner

42 3.5 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi literatur sistem injeksi Honda PGM-FI Observasi visual pada alat Pengecekan komponen pada alat Pengetesan alat TIDAK YA Pengambilan data Hasil & kesimpulan data Selesai Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian

43 3.6 Pemeriksaan dengan HIDS Jenis pemeriksaan dengan alat HIDS sebagai berikut : Tabel 3.2 Tabel Pemeriksaan dengan HIDS No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan 1 PUT 1700 ± 100 2 EOT -30 C 3 MAP - kpa 4 TP - C 5 BAT 12,6 Volt 6 SCS 0 OFF 7 MIL 0 ON 8 ALT Mode 2 9 ECM 0 ON 3.7 Daftar Pemeriksaan Kode MIL Kode kedipan yang terdapat pada spedometer sepeda motor Honda Beat PGM-FI. Tabel 3.3 Daftar Tabel Kode MIL Jenis Sensor Cara Mengatasi Kode MIL MAP Manifod Absolute Pressure - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen Kedipan 1 kali ECT (dengan radiator) Engine Coolant Temperature EOT (tanpa radiator) Engine Oli Temperature - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen Kedipan 7 kali

44 Jenis Sensor Cara Mengatasi Kode MIL TP Throttle Position IAT Intake Air Temperature - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen Injector - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen Sensor - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen IACV Idle Air Control Valve ECM Engine Control Module CKP Crankshaft Position - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen Sensor Bank Angle - Mereset ECM - Memeriksa Tahanan - Menganti komponen Kedipan 8 kali Kedipan 9 kali Kedipan 12 kali Kedipan 21 kali Kedipan 29 kali Kedipan 33 kali Kedipan 52 kali Kedipan 54 kali 3.8 Pemeriksaan dengan Multitester Nama komponen sistem bahan bakar PGM-FI yang bisa diperiksa dengan multitester sebagai berikut : Tabel 3.4 Tabel Pemeriksaan dengan Multitester No Nama Komponen Standar Hasil Pemeriksaan 1 Sensor EOT 4,75 5,25 Volt 4,95 Volt 2 Sensor TP 4,75 5,25 Volt 4,65 Volt 3 Injektor 11 13 Volt 11,52 4 Sensor Kontinuitas Ada kontinuitas

45 No Nama Komponen Standar Hasil Pemeriksaan 5 ECM - Pemeriksaan tegangan input daya ECM - Kontinuitas - Ada kontinuitas - Pemeriksaan saluran daya ECM - Kontinuitas - Ada kontinuitas 3.9 Proses Analisis Sistem PGM-FI Proses analisis dilakukan dengan membongkar komponen komponen dari sistem bahan bakar PGM-FI, mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan pada sistem PGM-FI honda beat, adapun yang dilakukan adalah sebagai berikut: Gambar 3.3 Scanner HIDS (PT. Astra Honda Motor : 2014) 3.9.1 MIL 12 KEDIPAN (INJECTOR) A. Pemeriksaan Tegangan Input Injector Langkah 1 : - Memutar kunci kontak ke OFF - Melepaskan konektor 2P (Hitam) injector.

46 - Memutar kunci kontak ke ON - Mengukur tegangan antara konektor 2P (Hitam) injector pada sisi kabel dan massa. HUBUNGAN : Hitam(+) Massa(-) STANDARD : Di atas (Tegangan battery 1,1) V YA - LANJUTKAN KE LANGKAH 2. TIDAK - Rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel Hitam Gambar 3.4 Pemeriksaan Tegangan Input Injector (PT. Astra Honda Motor : 2014) B. Pemeriksaan Tahanan Injector Mengukur tahanan terminal-terminal konektor 2P sisi injector. STANDARD : 11-13 Ω (24 C) Apakah tahanan antara 11-13Ω(24 C)? YA - LANJUTKAN KE LANGKAH 3. TIDAK - Injector rusak

47 Gambar 3.5 Pemeriksaan Tahanan Injector (PT. Astra Honda Motor : 2014) 3.9.2 PEMERIKSAAN SALURAN DAYA/MASSA ECM Sebelum memulai pemeriksaan, periksa terhadap kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 33P (Hitam) ECM dan periksa ulang kedipan MIL. Mesin tidak mau hidup (MIL tidak berkedip) A. Pemeriksaan Tegangan Input Daya ECM Langkah 1 : - Melepaskan konektor 33P (Hitam) ECM. - Memutar kunci kontak ke ON. - Mengukur tegangan pada konektor 33P (Hitam) ECM pada sisi kabel dan massa. HUBUNGAN : Hitam/putih (+) Massa (-) STANDARD : Tegangan battery

48 Gambar 3.6 Pemeriksaan Tegangan Input Daya ECM (PT. Astra Honda Motor : 2014) B. Pemeriksaaan Saluran Massa ECM Langkah 1 : - Memutar kunci kontak ke OFF. - Memeriksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam) ECM pada sisi kabel dan massa. HUBUNGAN : Hijau/hitam Massa Hijau Massa Hijau Massa Gambar 3.7 Pemeriksaan Saluran Massa ECM (PT. Astra Honda Motor : 2014)

49 3.9.3 PROSEDUR INISIALISASI ECM Langkah 1 : - Memutar kunci kontak ke OFF. - Melepaskan cover center. - Melepaskan konektor dummy. Gambar 3.8 Letak DLC (PT. Astra Honda Motor : 2014) Langkah 2 : - Menghubungkan singkatan DLC dengan menggunakan special tool. HUBUNGAN : Coklat Hijau/hitam

50 Gambar 3.9 Pemeriksaan Hubungan Singkat DLC (PT. Astra Honda Motor : 2014) Langkah 3 : - Membuka handel gas sepenuhnya dan tahan. - Memutar kunci kontak ke ON. MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat. Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik. Langkah 4 : - Melepaskan special tool dari DLC. - Memasang konektor dummy pada DLC dan pasang ke relay starter/pengisian. Langkah 5 : - Memutar idle air screw pada pembukaan sesuai spesifikasi.

51 Langkah 6 : - Apabila altitude lebih tinggi dari 2.000 m, lakukan setting altitude. Langkah 7 : - Memeriksa putaran stasioner. - Memasang cover center. Gambar 3.10 Setting Altitude (PT. Astra Honda Motor : 2014)

52 3.9.4 PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN Menghubungkan Peak Voltage Adaptor ke digital multimeter atau digunakan Imrie diagnostic tester. Gambar 3.11 Pemeriksaan dengan Digital Multimeter (PT. Astra Honda Motor : 2014) 3.9.5 SISTEM PENGAPIAN Dengan kabel primer coil pengapian dalam keadaan tersambung, hubungkan jarum pengetesan Peak Voltage Adaptor ke terminal kabel primer coil pengapian dan massa. HUBUNGAN : Hitam/kuning (-) Massa (+) Langkah 1 : - Memutar kunci kontak ke ON. - Memeriksa tegangan awal pada saat ini. - Tegangan battery harus diukur. Jika tegangan awal tidak dapat diukur, ikuti pemeriksaan pada tabel troubleshooting.

53 Langkah 2 : - Memutar kunci kontak ke ON, kemudian tarik handel rem (handel rem belakang) sepenuhnya. - Memutar mesin dengan motor starter dan ukur tegangan puncak primer coil pengapian. Jika tegangan puncak tidak normal, lakukan pemeriksaan-pemeriksaan yang diuraikan pada tabel troubleshooting.pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan. Gambar 3.12 Pemeriksaan Primer Coil Pengapian. (PT. Astra Honda Motor : 2014) 3.9.6 TEGANGAN PUNCAK SENSOR CKP Langkah 1 : - Melepaskan konektor 33P (Hitam) ECM. - Menghubungkan peak voltage adaptor atau imrie tester ke terminal-terminal konektor 33P (Hitam) ECM pada sisi kabel body. HUBUNGAN : Kuning (+) Putih/kuning (-)

54 Langkah 2 : - Memutar kunci kontak ke ON dan tarik handel rem sepenuhnya. - Memutar mesin dengan motor starter dan ukur tegangan puncak sensor CKP. TEGANGAN PUNCAK : Minimum 0,7V Jika tegangan puncak yang diukur pada konektor 33P (Hitam) ECM tidak normal, ukur tegangan puncak pada konektor 2P sensor CKP. Gambar 3.13 Pemeriksaan Sambungan Massa (PT. Astra Honda Motor : 2014) Langkah 3 : - Memutar kunci kontak ke OFF. - Melepaskan konektor 2P sensor CKP dan hubungkan peak voltage adaptor atau Imrie pada terminal-terminal konektor dari sisi sensor CKP.

55 Gambar 3.14 Pemeriksaan Konektor 2P Sensor CKP.(PT. Astra Honda Motor : 2014) 3.9.7 COIL PENGAPIAN A. PELEPASAN/PEMASANGAN Langkah 1 : - Melepaskan cover body. - Melepaskan tutup busi dan lepaskan klem kabel busi dari intake shroud. - Melepaskan klem kable busi dari rangka. - Melepaskan konektor-konektor kabel primer coil pengapian. - Melepaskan baut-baut pemasangan dan coil pengapian. - Melepaskan klem kabel busi dari rangka. - Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.

56 Gambar 3.15 Pemeriksaan Klem Kabel Busi.(PT. Astra Honda Motor : 2014) Gambar 3.16 Pemeriksaan Kabel Body.(PT. Astra Honda Motor : 2014) B. WAKTU PENGAPIAN Langkah 2 : - Melepaskan cover kipas pendingin. - Menghubungkan timing light ke kabel busi. - Memutar kunci kontak ke ON. - Menghidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner. PUTARAN STASIONER MESIN : 1.700 ± 100 menit

57 Waktu pengapian tepat jika garis petunjuk pada crankcase kanan bertepatan dengan tanda F pada Flywheel seperti diperlihatkan. Jika waktu pengapian tidak tepat, periksa Ignition Pulse Generator. Gambar 3.17 Pemeriksaan Pengapian (PT. Astra Honda Motor : 2014) C. TES TEKANAN BAHAN BAKAR Melepaskan fitting dari sisi pompa bahan bakar. Pasang fuel pressure gauge, attachment-attachment dan manifold. Untuk sementara sambungkan kabel negatif (-) ke battery dan konektor 5P pompa bahan bakar. Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner. STANDARD : 294 kpa - Jika tekanan bahan bakar lebih tinggi dari yang dispesifikasikan, ganti assy pompa bahan bakar. - Jika tekanan bahan bakar lebih rendah dari spesifikasi, periksa berikut ini :

58 Kebocoran saluran bahan bakar. Unit pompa bahan bakar. Saringan bahan bakar tersumbat. Setelah pemeriksaan, bebaskan tekanan bahan bakar. Melepaskan pressure gauge, attachment dan manifold dari pompa bahan bakar. Memasang fitting pada sisi pompa bahan bakar. Normalisasikan tekanan bahan bakar. Memeriksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem pemasokan bahan bakar. Gambar 3.20 Tes Tekanan Bahan Bakar