ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana seefisien mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Gambar Data Pengguna Transportasi (Sumber : BPS Jawa Barat, 2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi yang dimiliki oleh PT.KAI yang berada di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

PROSEDUR ARUS PENDAPATAN MASUK DARI PENJUALAN TIKET KERETA API PADA PT.KRETA API ( PERSERO ) DAOP V STASIUN BESAR PURWOKERTO

Analisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara. : Yunita Mentari NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang lebih baik, mengungsi dari serbuan orang lain dan

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antara perusahaan-perusahaan jasa yang semakin ketat, agar dapat bertahan,

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K

Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam industri bisnis ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Dunia kereta api yang sejak lama ada di Indonesia terus mengalami

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER. Abstract

ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI)

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB 1 PENDAHULUAN. (bisnis) menyebabkan orang-orang, barang-barang maupun komponen-komponen harus

angkutan umum missal merupakan system angkutan umum yang efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / / 3EA12

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kompetisi yang mengarah pada pemenuhan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat berbagai rumah makan dengan ciri khas yang berbeda-beda di

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI

BAB I PENDAHULUAN. Peranan transportasi merupakan kebutuhan yang mutlak dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Antrian adalah suatu bentuk barisan yang dilakukan oleh orang-orang pada

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...


BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang padat. Banyaknya rutinitas aktivitas mengakibatkan kita harus bisa

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. (Rizal, 2012:2) yang menyatakan bahwa penerapan ilmu dan teknologi pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha menjadi semakin ketat. Hal ini dapat kita lihat khususnya di

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI FASILITAS PARKIR DI STASIUN KOTA BARU MALANG

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk tetap eksis di bidang usahanya masing-masing baik produk maupun

BAB I PENDAHULUAN. melayani 10 koridor dengan total panjang lintasan 123,35 km yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria-kriteria mutu penelitian ilmiah yang logis, sistematis dan dapat

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008,

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari masalah antrian. Hampir semua orang pernah mengalami masalah antri. Antrian yang terlalu panjang tentu saja merugikan pihak yang membutuhkan pelayanan, karena banyaknya waktu yang terbuang selama menunggu. Akan tetapi baik suka atau tidak, menunggu atau mengantri sudah bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak bisa dihindari. Dewasa ini kegiatan antri lebih banyak dijumpai karena aktivitas penduduk yang begitu padat dan banyak ditemui di tempat-tempat yang menyediakan fasilitas umum. Kegiatan antri ini terjadi karena banyaknya fasilitas pelayanan jasa yang disediakan lebih sedikit di bandingkan dengan banyaknya orang yang membutuhkan pelayanan jasa tersebut. Jasa menurut Kotler dan Keller (2009, hlm. 42) dalam bukunya Manajemen Pemasaran mengemukakan bahwa : Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa salah satunya adalah perusahaan PT Kereta Api Indonesia (PT.KAI) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang membawahi jasa pelayanan transportasi kereta api. Pada saat ini hampir semua orang lebih memilih menggunakan kereta api sebagai alat transportasi utama dan alternative utama untuk melakukan perjalanan jarak jauh yang cukup efisien dikarenakan dengan harga tiket yang lumayan murah dan waktu tempuh yang cukup singkat serta tepat waktu karena dalam UU dituliskan bahwa semua pelanggan darat harus memberikan jalan pada kereta api untuk lewat terlebih dahulu. Namun, sekarang ini banyak ditemui kasus yang membuat orang malas untuk membeli tiket langsung ke stasiun kereta api dikarenakan jumlah antrian 1

yang selalu panjang, sehingga hal ini membuat pelanggan tidak nyaman karena menganggap waktu mereka terbuang saat mereka mengantri untuk dilayani. Demi mencapai kepuasan pelanggan yang maskimum maka perusahaan harus memperhatikan produk dan jasa yang dihasilkan, dan menyadari pentingnya kualitas layanan pada pelanggan meskipun hal ini tidak mudah diimplementasikan oleh perusahaan. Salah satu siklus pelayanan dalam jasa kereta api khususnya penumpang adalah pelayanan tiket (reservasi tiket) melalui kantor reservasi tiket di setiap stasiun kereta api. Pelayanan tiket di loket menjadi sarana pintu gerbang terjadinya interaksi pertama kali antara pelanggan dengan pihak PT. Kereta Api Indonesia. Interaksi inilah yang menjadi tolak ukur apakah pelanggan tersebut puas atau tidak terhadap pelayanan yang diberikan. Selain itu, interaksi ini juga menjadi sarana penting bagi PT. Kereta Api Indonesia untuk menghantarkan layanannya dengan baik kepada pelanggan. Saat ini pelayanan tiket kereta api masih kurang dari harapan masyarakat, terlihat masih seringnya terjadi antrian di loket-loket penjualan. Antrian adalah orang-orang atau barang dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani Heizer dan Render (2014, hlm. 418), Agar tidak terjadinya suatu antrian, perusahaan harus mampu memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan terbaik tersebut di antaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Hal yang harus di perhatikan oleh perusahaan yaitu waktu pelayanan dan jarak waktu datangnya pelanggan, apabila waktu kedatangan pelanggan lebih cepat dibandingkan dengan waktu pelayanan yang diberikan maka akan mudah untuk terjadinya suatu antrian. PT. Kereta Api Indonesia membawahi sembilan Daerah Opearsi (DAOP) dan Divisi Regional (DIVRE) yaitu Daop 1 Jakarta, Daop 2 Bandung, Daop 3 Cirebon, Daop 4 Semarang, Daop 5 Purwokerto, Daop 6 Yogyakarta, Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya dan Daop 9 Jember. Sedangkan Divre 1 Sumatra utara, Divre 2 Sumatra Barat, Drive 3 Sumatra Selatan.

PT.Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung tepatnya di Stasiun Hall Bandung pintu selatan, berdasarkan observasi masih sering terlihat adanya banyak pelanggan yang sedang mengantri untuk mendapatkan pelayanan loket, sehingga menimbulkan waktu tunggu yang lama bagi pelanggan yang menyebabkan banyaknya keluhan akibat pelayanan yang tidak memuaskan. Stasiun Hall Bandung melayani beribu-ribu bahkan berjuta-juta pengunjung setiap tahunnya. Jumlah pengguna layanan loket tiket tidak tetap setiap bulannya. Tergantung ada tidaknya hari-hari besar, misalnya hari raya idul fitri, natal, tahun baru, liburan sekolah, dan weekend biasanya antrian selalu panjang. Jumlah pengguna layanan loket tiket di Statiun Hall Bandung dapat di lihat pada gambar 1.1 berikut. 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 Jumlah pengguna / antrian 83,186 88,765 86,690 199,798 145,948 147,842 Jumlah pengguna / antrian Log. (Jumlah pengguna / antrian) Sumber : PT.KAI Stasiun Hall Bandung, 2015 Gambar 1. 1 Jumlah pengguna layanan loket tiket di Stasiun Hall Bandung 2015 Dapat dilihat dari gambar 1.1 bahwa jumlah pengguna layanan loket kereta api setiap bulannya berbeda-beda, jumlah terbanyak yang menggunakan jasa layanan loket kereta api Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan terdapat pada bulan Juli karena bulan ini bertepatan dengan hari besar yaitu hari raya idul fitri dan jumlah layanan loket terendah berada di bulan april karena pada bulan ini merupakan bulan kondusif bagi yang bekerja atau yang sekolah. Dengan banyaknya orang yang menggunakan jasa layanan loket, maka akan

mempengaruhi panjangnya barisan (antrian) dan lamanya waktu tunggu bagi pelanggan yang membutuhkan pelayanan tersebut. Antrian di loket dipengaruhi oleh kedatangan dan kepergian pelanggan di pelayanan loket. Ini disebabkan kedatangan pelanggan lebih besar dibandingkan dengan keberangkatan pada loket pembelian tiket. Hal tersebut terjadi karena tingkat kedatangan pelanggan untuk membeli tiket sangat banyak setiap harinya dan jumlah loket yang tidak seimbang dengan jumlah pelanggan yang datang sehingga menimbulkan antrian. Gambar 1.2 menunjukkan rata-rata pelanggan harian yang datang untuk membeli tiket di Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan pada bulan Desember 2015. Bulan Desember di ambil tepatnya pada tanggal 7-13 Desember karena pada tanggal tersebut estimasi kedatangan masih dalam keadaan normal, sehingga menunjukan bahwa asumsi kedatangan bulan lain sama atau tidak beda jauh dengan bulan-bulan Desember. 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 4,597 banyaknya pelanggan / antrian 5,008 5,332 4,900 4,469 5,520 5,912 banyaknya pelanggan / antrian Linear (banyaknya pelanggan / antrian) 0 senin selsasa rabu kamis jumat sabtu minggu Sumber : data diolah dari Stasiun Hall Bandung, 2015 Gambar 1. 2 Rata-rata jumlah pengguna layanan loket harian Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan Tanggal 7-13 Desember 2015 Dari gambar 1.2 menunjukan bahwa pengguna layanan loket Satsiun Hall Bandung Pintu Selatan terbanyak pada hari minggu dan pengguna layanan loket

paling sedikit pada hari jum at. Sehingga antrian yang meningkat terjadi pada hari minggu, mungkin hal ini dikarenakan hari terakhir libur di akhir pekan sehingga orang-orang yang berlibur ke kota Bandung akan kembali ke kota asalnya. Gambar 1.3 merupakan data mengenai rata-rata pelanggan yang menggunakan jasa layanan loket per jam weekday dan weekend pada bulan Desember 2015. 2500 2000 Jumlah pelanggan 2349 2043 1906 1878 1500 weekday 1000 713 936 weekend Linear (weekday) 500 0 03.30-9.30 9.30-15.30 15.30-21.30 Sumber : Data diolah dari Staisun Hall Bandung, 2015 Gambar 1. 3 Pelanggan Yang Menggunakan Jasa Layanan Loket Weekday dan Weekend Bulan Desember 2015 Gambar 1.3 menunjukan bahwa weekend memiliki rata-rata pelanggan yang tinggi dibandingkan dengan weekday. Gambar tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya kedatangan pelanggan di hari weekday dan weekend memiliki tingkat kesibukan pelayanan loket yang sama, yaitu pada pukul 9.30-15.30, dan 15.30-21.30 ini merupakan waktu sibuk pelayanan loket dibandingkan dengan pukul 03.30-9.30 namun rata-rata tingkat kedatangan pelanggan yang paling banyak berada di akhir pekan (weekend). Banyaknya pelanggan yang datang pada akhir pekan ini menunjukan bahwa Bandung memiliki daya tarik untuk dijadikan tempat wisata, orang-orang lebih banyak yang berkunjung ke Bandung pada hari libur, sehingga tingkat pelanggan yang memakai jasa transportasi kereta api lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari kerja.

jumlah pelanggan Dibawah ini merupakan data yang menunjukkan rata-rata banyaknya pelanggan yang menggunakan loket kereta api yang dibagi menjadi 3 (tiga) kurun waktu pada bulan Desember 2015 di Stasiun Hall Bandung pintu selatan. 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 3.30-9.30 9.30-15.30 15.30-21.30 Jam senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu Linear (rabu) Sumber : data diolah dari Stasiun Hall Bandung, 2015 Gambar 1. 4 Jumlah Yang Menggunakan Layanan Loket Pada Hari Senin-Minggu Tanggal 7-13 Desember 2015 Keadaan seperti itu akan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pelanggan yang memakai jasa transportasi kereta api, karena terlalu banyaknya antrian untuk mendapatkan pelayanan loket. Sehingga, untuk mengurangi antrian yang panjang pada pembelian tiket di loket kereta api stasiun hall Bandung pintu selatan, dapat dipecahkan masalahnya dengan menggunakan analisis system antrian. Berdasarkan kuisioner yang telah dibagikan kepada 30 responden yang sedang mengantri untuk membeli tiket kereta api di Stasiun Hall Bandung pintu selatan dengan maksud untuk mengetahui tanggapan responden terhadap system antrian dan layanan loket yang diberikan.

Tabel 1.1 Jawaban Responden pelanggan terhadap antrian loket PT.KAI di Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan Berapa lama anda harus mengantri? Menit Jumlah responden % 5 6 20 10 2 6,7 15 3 10 20 6 20 30 13 43,3 Total 30 100 *Survey terhadap 30 Responden di Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan, November 2015 Tabel 1.2 Responden pelanggan terhadap kinerja system antrian loket PT.KAI Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan Bagaimana menurut anda kinerja system antrian di Stasiun Hall Bandung? Keterangan Jumlah responden % Puas 4 13,3 Sangat Puas 2 6,7 Cukup puas 13 43,3 Kurang Puas 7 23,4 Sangat tidak puas 4 13,3 Total 30 100 *Survey terhadap 30 Responden di Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan, November 2015

Tabel 1.3 Responden pelanggan terhadap pelayanan loket PT.KAI Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan Apakah anda sudah merasa puas dengan pelayanan loket di Stasiun Hall Bandung? Keterangan Jumlah responden % Puas 8 26,7 Sangat Puas 1 3,3 Cukup puas 16 53,3 Kurang Puas 2 6,7 Sangat tidak puas 3 10 Total 30 100 *Survey terhadap 30 Responden di Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan, November 2015 Dapat dilihat dari tabel di atas, jawaban 30 responden tentang seberapa lama pelanggan mengantri di loket Statsiun Hall Bandung Pintu Selatan, 20% mereka mengantri selama 5 menit, 6,7% mengantri selama 10 menit, 10% mengantri selama 15 menit, 20% mengantri selama 20 menit dan 43,3% mengantri selama 30 menit. Adapun jawaban mereka terhadap system antrian yang diterapkan di Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan yaitu 13,3 menjawab puas, 6,7 menjawab sangat puas, 43,3 menjawab cukup puas, 23,3 menjawab kurang puas, 13,3 menjawab sangat tidak puas, dan jawaban responden tentang kepuasan pelayanan saat di loket yaitu 26,7% menjawab puas, 3,3% menjawab sangat puas, 53,3 menjawab cukup puas, 6,7 menjawab kurang puas, dan 10% menjawab sangat tidak puas. Dari tabel dan persentase di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja system antrian kurang baik, sehingga masih sering terjadi antrian yang lama bagi pelanggan. Dewasa ini, pelayanan jasa transportasi memang sangat di butuhkan. Pelayanan loket menjadi salah satu tolak ukur kepuasan pelanggan, hal ini akan berpengaruh pada citra perusahaan. Walaupun pelayanan loket dan kepuasan

pelanggan sebagai salah satu tolak ukur tetapi perusahaan tetap mengabaikan masalah banyaknya antrian pelanggan yang menunggu untuk dilayani dengan alasan penghematan dana. Salah satu perusahaan yang kurang memperhatikan masalah antrian yang panjang adalah PT.Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 di Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan terdapat banyak antrian pelanggan yang menunggu untuk di layani di pelayanan loket. Berdasarkan permasalahan panjangnya antrian di loket Stasiun Hall Bandung Pintu Selatan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Analisis Sistem Antrian di PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Stasiun Hall Bandung 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Pada saat kedatangan pelanggan rendah, para pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dilayani. Akan tetapi sebaliknya, ketika tingkat kedatangan pelanggan tinggi, para pelanggan akan lama menunggu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran mengenai model antrian di PT.KAI Stasiun Hall Bandung? 2. Bagaimana gambaran kinerja antrian di PT.KAI Stasiun Hall Bandung? 3. Bagaimana menentukan jumlah loket yang optimal untuk melayani pelanggan di PT.KAI Stasiun Hall Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran mengenai model antrian di PT.KAI Stasiun Hall Bandung 2. Untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja antrian di PT.KAI Stasiun Hall Bandung

3. Untuk mengetahui jumlah loket yang optimal di PT.KAI Stasiun Hall Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang di harapkan dari penelitian ini adalah : 1. Teoritis Sebagai bahan pemahaman teori yang diperoleh penulis selama di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja. Sebagai bahan menganalisis model antrian untuk menentukan jumlah loket yang optimal pada PT. Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Hall Bandung. 2. Praktis Bagi PT.KAI Stasiun Hall Bandung, sebagai acuan untuk mengetahui jumlah loket yang di buka pada kelompok hari dan jam sibuk sehingga dapat memebrikan pelayanan yang lebih baik dan pelanggan yang mengantri tidak terlalu panjang.