BAB III METODE PENELITIAN. kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk pretest-posttest control group design menggunakan satu jenis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen secara murni. Dalam hal ini, karena siswa bukanlah suatu. sebagaimana pada penelitian di bidang eksata.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Kabupaten Sleman. SMA ini beralamat di Jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI BERDASARKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS X DI SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

DAFTAR ISI Hal. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Menurut Nana Syaodih &

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini, terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas dibagi menjadi dua kelompok siswa yaitu siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Untuk mendapatkan dua kelompok tersebut, digunakan angket motivasi berprestasi yang diberikan di awal sebelum pemberian perlakuan, lalu dicari nilai median dari skor angket seluruh siswa. Median merupakan nilai yang membagi distribusi data ke dalam dua bagian yang sama besar. Siswa yang mendapat skor lebih dari angka median masuk dalam kategori motivasi berprestasi tinggi, sedangkan siswa yang mendapat skor kurang dari atau sama dengan angka median masuk dalam kategori motivasi berprestasi rendah. Selanjutnya, kedua kelas, eksperimen dan kontrol, diberi pretest di awal sebelum diberi perlakuan dengan metode TTW dan metode konvensional. Setelah pemberian perlakuan, dilaksanakan posttest untuk melihat dampak perlakuan terhadap hasil belajar siswa di masingmasing kelompok. Berikut ini adalah tabel desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 31

32 Tabel 3. Nonequivalent Control Group Design Kelompok Pre-test Perlakuan (X) Post-test KE1 O1 TTW O2 KE2 O3 TTW O4 KK1 O5 Konvensional O6 KK2 O7 Konvensional O8 Keterangan: KE 1 : Kelompok Eksperimen untuk Motivasi Berprestasi Tinggi KE 2 : Kelompok Eksperimen untuk Motivasi Berprestasi Rendah KK 1 : Kelompok Kontrol untuk Motivasi Berprestasi Tinggi KK 2 : Kelompok Kontrol untuk Motivasi Berprestasi Rendah X : Perlakuan O1, O3, O5, dan O7: Pre-test O2, O4, O6, dan O8: Post-test B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Metode pembelajaran sebagai variabel bebas. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode TTW di kelas eksperimen dan metode konvensional di kelas kontrol. b. Motivasi berprestasi sebagai variabel kontrol. c. Hasil belajar sebagai variabel terikat. 2. Definisi Operasional Variabel a. Metode TTW adalah suatu metode pembelajaran yang dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Alur kemajuan TTW ini dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya

33 berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis (Martinis & Bansu, 2012: 84). Pembelajaran dengan metode TTW mencakup tiga tahap sebagai berikut: 1) Tahap Think yang dapat dilihat dari proses membaca suatu teks yang berisi materi atau permasalahan geografi. Setelah itu, siswa diminta membuat catatan kecil dari hasil membaca teks. 2) Tahap Talk, yaitu siswa berbicara dengan bahasa yang mereka pahami untuk membagi ide dengan temannya sebelum menulis. 3) Tahap Write, di mana siswa menuliskan hasil diskusi atau dialog di lembar kerja yang telah disediakan. Sedangkan yang disebut metode konvensional adalah metode pembelajaran yang sudah biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode ceramah. b. Motivasi berprestasi merupakan dorongan mental yang menggerakkan seseorang berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal (Sri Esti Wuryani, 1989: 161). Adapun indikator motivasi berprestasi yaitu: 1) Berorientasi sukses

34 2) Berorientasi ke depan 3) Suka tantangan 4) Tangguh. c. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2006: 22). Hasil belajar geografi adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar geografi dalam jangka waktu tertentu dan dalam kompetensi tertentu pula. C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Mei 2014. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Kolombo Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X tahun ajaran 2013/2014 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Kelas X di SMA Kolombo terdiri atas tiga kelas yaitu kelas XA, XB, dan XC, dengan jumlah siswa untuk masing-masing kelas seperti nampak pada tabel 4.

35 Tabel 4. Jumlah Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 XA 17 2 XB 19 3 XC 18 Jumlah 54 Sumber: Dokumen SMA Kolombo 2014 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yakni memilih sampel dengan tujuan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengambil dua kelas dari tiga kelas dalam populasi. Kelas yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah kelas XB dan XC dengan pertimbangan nilai rata-rata kelas yang relatif sama. Selain itu, kelas ini dipilih juga berdasarkan rekomendasi dari guru geografi SMA Kolombo. Setelah itu, dilakukan pengundian dengan melempar uang logam untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan kelompok kontrol dan kelas mana yang akan dijadikan kelompok eksperimen. Dari hasil pengundian diperoleh kelas XC sebagai kelompok eksperimen dan kelas XB sebagai kelompok kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 siswa dengan rincian sebagaimana terlihat pada tabel 5. Tabel 5. Jumlah Sampel Penelitian No Kelas Kelompok Jumlah Siswa 1 XC Kelas Eksperimen 18 2 XB Kelas Kontrol 19 Jumlah 37

36 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket Angket digunakan untuk mengumpulkan data motivasi berprestasi siswa. Angket dalam penelitian ini terdiri atas pernyataan-pernyataan yang dibagikan kepada siswa. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, di mana pertanyaan-pertanyaaan dan alternatif jawabannya sudah ditentukan oleh peneliti. Siswa tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Data yang diperoleh dari angket motivasi berprestasi ini digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi siswa di kelas eksperimen dan kontrol. Motivasi berprestasi siswa dibedakan menjadi dua tingkat yaitu tinggi dan rendah. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada desain penelitian, peneliti menggunakan rumus median untuk mengelompokkan siswa menjadi dua kelompok. 2. Tes Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar geografi siswa. Tes dilakukan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Soal pre-test digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan post-test digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. F. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner motivasi berprestasi dan soal tes.

37 1. Kuesioner Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang diisi oleh siswa. Skala pengukuran pada kuesioner ini menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist yang terdiri atas 4 alternatif jawaban, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Item pernyataan terdiri atas dua macam pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Skor untuk keempat alternatif jawaban pada keusioner dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Skor Alternatif Jawaban Angket Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor Selalu 4 Selalu 1 Sering 3 Sering 2 Kadang-Kadang 2 Kadang-Kadang 3 Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4 Berikut kisi-kisi instrumen motivasi berprestasi siswa: Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Berprestasi No Indikator Nomor Item Jumlah Positif Negatif Item 1 Berorientasi sukses 1, 2, 3, 4 5, 6, 7 7 2 Berorientasi ke depan 8, 9, 10, 11 12, 13, 14, 15 8 3 Suka tantangan 16, 17 18, 19, 20 5 4 Tangguh 21, 22, 23 24, 25 5 Jumlah 13 12 25 2. Soal Tes Soal tes yang diberikan kepada siswa mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar dari materi geografi yang diajarkan

38 di kelas pada saat penelitian. Soal tes yang digunakan dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 5 alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Dari setiap butir soal hanya terdapat satu pilihan jawaban benar. Setiap jawaban benar mendapat skor satu. Setiap jawaban salah mendapat skor nol. Pembuatan soal tes memperhatikan sebaran tingkat kognitif dari C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis), C5 (sintesis), hingga C6 (evaluasi). Adapun kisi-kisi instrumen soal tes hasil belajar geografi dapat dilihat pada tabel 8, sedangkan sebaran tingkat kognitif soal tes dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 8. Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Geografi Standar Kompetensi: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi Dasar 3.1. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 1. Mengidentifikasi unsur-unsur 1, 2, 7, 8, 9 5 utama siklus hidrologi 2. Mengidentifikasi berbagai jenis air 3, 4, 5, 6, 4 tanah 3. Mengklasifikasi jenis sungai dan 10,11,12,13,14, 10 pemanfaatannya 15,16,17, 18,19 4. Menidentifikasikan jenis danau 20, 21, 22, 23, 8 dan pemanfaatannya 24, 25, 26, 27 5. Menidentifikasikan jenis rawa dan 28, 29, 30 3 pemanfaatannya Jumlah 30 30

39 Tabel 9. Sebaran Tingkat Kognitif Soal Tes Hasil Belajar Geografi Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal Mengidentifikasi unsurunsur 1 2 7, 8 5 utama siklus hidrologi 9 Mengidentifikasi berbagai 4, 6 5 3 4 jenis air tanah Mengklasifikasi jenis sungai dan pemanfaatannya 10 11, 12, 14, 15, 18 13, 16, 17, 19 10 Menidentifikasikan jenis 20, 22, 24, 25 23 27 8 danau dan pemanfaatannya 21, 26 Menidentifikasikan jenis 29, 28 3 rawa dan pemanfaatannya 30 5 10 6 5 2 2 30 G. Pengujian Instrumen Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, perlu dilakukan penghitungan validitas dan reliabilitas instrumen. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 1. Penghitungan Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data itu valid. Validitas konstruk (construct validity) untuk kuesioner motivasi berprestasi dilakukan dengan cara meminta pendapat dari ahli (expert judgment). Validitas isi dan validitas konstruk untuk soal tes juga dilakukan dengan cara dikonsultasikan kepada ahlinya. Dalam penelitian ini, ahli yang dimaksud adalah dosen Pendidikan Geografi UNY, Bapak Dr. Mukminan. Saran perbaikan dari ahli yakni perbaiki kembali penggunaan kata yang kurang efektif dalam instrumen, serta penulisan bahasa asing harus mengacu pada

40 tata penulisan yang telah baku. Selanjutnya dilakukan uji coba instrumen baik kuesioner maupun soal tes sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian. Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Kolombo dengan pertimbangan bahwa siswa tersebut sudah pernah mendapatkan materi hidrosfer. Penghitungan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Instrumen dikatakan valid jika angka r hitung lebih besar dari 0,3. Dari hasil uji coba terhadap instrumen kuesioner motivasi berprestasi diperoleh butir pernyataan yang valid berjumlah 20 dari 25 butir yang ada, 5 butir sisanya tidak valid. Sedangkan dari hasil uji coba soal tes hasil belajar diperoleh butir soal yang valid sebanyak 16 dari 30 butir soal yang ada. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Butir-butir soal yang tidak valid tersebut diperbaiki atau diganti dengan soal baru. 2. Penghitungan Reliabilitas Indeks reliabilitas berkisar 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas tes, semakin tinggi pula keajegan atau ketepatannya. Dalam penelitian ini, penghitungan reliabilitas angket dan tes dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Hasil yang diperoleh dari penghitungan reliabilitas untuk kuesioner motivasi berprestasi dan hasil belajar dapat dilihat pada tabel 10.

41 Tabel 10. Hasil Penghitungan Reliabilitas Instrumen Variabel Reliabilitas Interpretasi Motivasi Berprestasi 0, 881 Reliabel Hasil Belajar 0, 529 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014 Berdasarkan ringkasan hasil penghitungan reliabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner motivasi berprestasi dan soal tes hasil belajar dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian. H. Teknik Analisa Data 1. Prasyarat Analisis a. Penghitungan Normalitas Penghitungan normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. b. Penghitungan Homogenitas Penghitungan homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian homogen atau tidak. Penghitungan homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. 2. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini, masing-masing kelas dibagi menjadi dua kelompok yaitu siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Two Way Anova. Langkah awal

42 adalah menghitung rerata hasil belajar geografi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol secara keseluruhan. Penghitungan ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama yakni hasil belajar geografi siswa yang menggunakan metode Think-Talk-Write lebih tinggi dari siswa yang menggunakan metode konvensional. Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata hasil belajar geografi dari masing-masing kelompok siswa. Nilai rata-rata tersebut dianalisis untuk membandingkan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi di kelas eksperimen dan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi di kelas kontrol. Dari penghitungan tersebut juga akan diketahui perbandingan rata-rata hasil belajar geografi antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah di kelas eksperimen dan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah di kelas kontrol. Hipotesis keempat dalam penelitian ini akan diketahui hasilnya setelah pengujian hipotesis pertama hingga ketiga. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for windows.