Bab VI Penutup 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Faktor-faktor utama, baik dari segi atraksi yang beragam, peningkatan kualitas maupun kuantitas moda transportasi menuju dan keluar Yogyakarta, ketersediaan akomodasi yang telah dilengkapi oleh fasilitas MICE, berbagai sarana pendukung yang terus berkembang, aspek sosial, politik dan keamanan yang mendukung serta dengan keberadaan 130 lebih Perguruan Tinggi membuat wisata MICE di Yogyakarta menjadi ikut mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Namun ternyata dengan besarnya potensi yang dihasilkan oleh wisata MICE, belum menjadikan wisata ini sebagai salah satu wisata utama bagi para stakeholder pariwisata DIY, terutama pemerintah daerah. Ditunjukkan dengan kurangnya sinergitas antar stakeholder yang membuat belum terbentuknya badan promosi pariwisata di tingkat provinsi, Badan Pengembangan Industri Pariwisata Yogyakarta yang dalam keadaan mati suri, pertumbuhan hotel justru overlapping hingga keterbatasan data yang disebabkan oleh kurangnya awareness terhadap wisata ini. Sinergitas yang menjadi aspek utama dalam pengembangan pariwisata diakui oleh seluruh pihak belum tercipta secara optimal. Ditambah
dengan adanya kebijakan untuk membatasi kegiatan rapat di luar kantor membuat membuat kompleksitas persoalan yang harus dihadapi dalam perkembangan wisata MICE di Yogyakarta hingga saat ini. 1.2 Rekomendasi Untuk Stakeholder dan Pelaku Usaha Wisata MICE Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka terdapat beberapa rekomendasi yang bisa dijadikan pertimbangan untuk membuat wisata MICE menjadi salah satu destinasi wisata yang berdaya saing tinggi, yaitu: A) Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait Sebagai pengambil kebijakan, pemerinta daerah memiliki kewenangan untuk menentukan bagaimana arah perkembangan dan upaya pengembangan pada industri wisata MICE di Daerah Istimewa Yogyakarta. Langkah pertama yang ditempuh dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kualitas maupun kuantitas wisata MICE di DIY adalah peningkatan peran pemerintah daerah sebagai fasilitator dengan membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, upaya yang lainnya yang bisa dilakukan adalah pemberian insentif bagi pelaku usaha wisata MICE, baik Tour & Travel atau Event Organiser yang mampu mendatangkan event MICE ke DIY, baik berupa pertunjukan kesenian/kebudayaan atau kemudahan untuk mengurus visa bagi peserta event MICE yang berasal dari Luar Negeri. Di sisi lain, yang penting untuk dilakukan adalah intensifikasi bidding untuk menjaring informasi event-event MICE, baik
pada tingkat regional, nasional hingga internasional. Bekerja sama dengan asosiasi maupun pelaku usaha wisata MICE untuk pembuatan program atau paket wisata yang inovatif, kreatif serta kompetitif agar lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta. Upaya penting lainnya adalah melakukan langkah solutif untuk menghadapi pembangunan hotel yang sudah tidak terkendali dengan tidak mengeluarkan IMB untuk izin pembanguan hotel baru dan menghentikan pembangunan bagi hotel yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Pengembangan dan peningkatan koordinasi lintas sektor dan kepada seluruh aktor, baik akademisi, asosiasi dan organisasi, termasuk terhadap seluruh pelaku usaha jasa wisata MICE di Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas data terkait wisata MICE pun harus dilakukan agar dapat terdeteksi seberapa besar potensi serta dampak yang dihasilkan dari setiap kegiatan MICE yang terselenggara di Daerah Istimewa Yogyakarta. B) Asosiasi dan Akademisi Sebagai partner dari pemerintah daerah, asosiasi memegang peranan penting sebagai wadah organisasi dari seluruh anggota yang ada di dalamnya. Sehingga sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi dari setiap asosiasi, baik INCCA, PHRI, ASITA, HPI, MPI dan asosiasi lainnya untuk mengembangkan potensi wisata MICE Yogyakarta. Selain itu hal penting lainnya adalah untuk membentuk badan atau organisasi yang khusus menangani wisata MICE di DIY. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa wisata ini memilikii segmen pasar tersendiri dan membutuhkan treatment yang berbeda dari wisata biasanya. Sehingga sangatlah penting untuk membuat satu badan atau lembaga yang akan
concern secara penuh terkait wisata MICE. Mulai dari menjaring informasi bidding dari berbagai kalangan, promosi tentang DIY yang menyeluruh dan berinovasi hingga menjalin komunikasi dengan setiap stakeholder yang berhubungan dengan wisata ini. C) Pelaku Usaha Wisata MICE Upaya yang penting untuk dilakuakn dan dupertahankan bagi Tour & Travel maupun Event Organiser sebagai aktor utama dalam setiap penyelenggaraan kegiatan wisata MICE adalah peningkatkan kualifikasi kinerja SDM pada Tour & Travel atau Event Organiser untuk memberikan hospiltality yang berkualitas kepada para penyelenggaran event MICE di DIY. Disamping itu, pembentukan satu organisasi yang beranggotakan seluruh event organizer di Yogyakarta dan menjadi wadah untuk menyatukan aspirasi menjadi langkah yang harus ditempuh agar terjalin satu koordinasi yang terintegrasi dengan aktor lainnya. Dengan perkembangnya produk wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang harus dilakukan ileh pelaku usaha wisata MICE adalah intensifikasi promosi dengan memanfaatkan berbagai sarana dan media, terutama yang berbasis teknologi, seperti internet. Sehingga jangkauan promosi tidak lagi berskala nasional hingga internasional. Peningkatan kerjasama dengan pemerintah daerah, asosiasi maupun sesama pelaku usaha wisata MICE untuk membuat paket wisata, khususnya wisata MICE, dengan berbagai inovasi serta kreatifitas untuk menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata MICE.