BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Kesempatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

bawah ini, dari statistik deskriptif ini dapat diketahui jumjah sampel yang diteliti.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. & investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Retail adalah penjualan dari sejumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil analisis data dari sampel yang diambil yaitu 140

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bemaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2007: 142). Deskripsi suatu data dilihat dari varian, nilai terkecil (minimum), nilai terbesar (maksimum), nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IHSG 28 1285 3819 2702,66 745,556 M2 28 1874145,25 2471205,79 2145237,1493 190744,71044 KURS 28 7326,84 9142,63 8345,6204 430,68406 INFLASI 28 -,32 1,57,3536,46299 Valid N (listwise) 28 Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa variabel IHSG memiliki rata-rata (mean) sebesar 2702,66 dengan nilai terkecil (minimum) sebesar 1285 dan nilai terbesar (maximum) 3819. Standar deviasi sebesar 745,556 menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata IHSG adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +745,556 sedangkan penurunan nilai rata-rata IHSG yang mungkin adalah -745,556. 39

Variabel M2 sampel memiliki rata-rata sebesar 2145237,1493 dengan nilai terkecil (minimum) sebesar 1874145,25 dan nilai terbesar (maximum) 2471205,79. Standar deviasi sebesar 190744,71044 menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata M2 adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +190744,71044 sedangkan penurunan nilai rata-rata M2 yang mungkin adalah -190744,71044. Variabel kurs sampel memiliki rata-rata sebesar 8345,6204 dengan nilai terkecil (minimum) sebesar 7326,84 dan nilai terbesar (maximum) 9142,63. Standar deviasi sebesar 430,68406 menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata kurs adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +430,68406 sedangkan penurunan nilai rata-rata kurs yang mungkin adalah -430,68406. Variabel inflasi sampel memiliki rata-rata sebesar 0,3536 dengan nilai terkecil (minimum) sebesar -0,32 dan nilai terbesar (maximum) 1,57. Standar deviasi sebesar 0,46299 menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata inflasi adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +0,46299 sedangkan penurunan nilai rata-rata inflasi yang mungkin adalah -0,46299. 40

IV.2 Hasil Uji Stasioner Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan varian dari data time series tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematiik sepanjang waktu, atau sebagai ahli menyatakan rata-rata dan variannya konstan. Gambar 4.1 Ln IHSG LN IHSG PERIODE JANUARI2009-APRIL2011 8.00 7.80 7.60 7.40 7.20 Value LN_IHSG 8.20 7.00 01.01.2009 01.04.2009 01.07.2009 01.10.2009 01.01.2010 01.04.2010 01.07.2010 01.10.2010 01.01.2011 01.04.2011 Date Dapat dilihat pada gambar 4.1 Ln IHSG mengalami perubahan waktu, dimana dengan berjalannya waktu maka IHSG cendrung mengalami penurunan. Gambar 4.2 Ln Jumlah Uang Beredar (M2) LNM2 PRIODE JANUARI2009-APRIL2011 14.70 Value LN_M2 14.60 14.50 14.40 01/01/2009 04/01/2009 07/01/2009 10/01/2009 01/01/2010 04/01/2010 07/01/2010 10/01/2010 01/01/2011 04/01/2011 Date 41

Dapat dilihat pada gambar 4.2 Ln Jumlah uang beredar (M2) mengalami perubahan waktu, dimana dengan berjalannya waktu maka M2 cendrung mengalami kenaikan. Gambar 4.3 Ln Kurs LNKURS PRIODE JANUARI2009-APRIL2011 Value LN_KURS 9.15 9.10 9.05 9.00 8.95 8.90 8.85 01/01/2009 04/01/2009 07/01/2009 10/01/2009 01/01/2010 04/01/2010 07/01/2010 10/01/2010 01/01/2011 04/01/2011 Date Dapat dilihat pada gambar 4.3 Ln Kurs mengalami perubahan waktu, dimana dengan berjalannya waktu maka M2 cendrung mengalami penurunan. Gamabar 4.4 Inflasi Value INFLASI 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00-0.50 LN INFLASI PERIODE JANUARI2009-APRIL2011 01.01.2009 01.04.2009 01.07.2009 01.10.2009 01.01.2010 01.04.2010 01.07.2010 01.10.2010 01.01.2011 01.04.2011 Date Dapat dilihat pada gambar 4.4 inflasi dari data time series tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematiik sepanjang waktu. 42

Dari keempat grafik diatas dapat dilihat bahwa hanya variabel inflasi yang stasioner sedangkan ketiga variabel lainnya tidak stasioner, sehingga digunakan variabel t (waktu) sebagai tren variabel yang berfungsi sebagai detrending atau menghilangkan tren. IV.3 Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi memenuhi kriteria BLUE (best linier unbiased estimator). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas data, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan. uji autokorelasi. IV.3.1 Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas data yang dipergunakan adalah dengan melihat grafik normal propability plot. Plots yang dipergunakan adalah Normal Probability Plots dan sumbu yang dipergunakan yaitu sumbu X - predicted dependent variables atau ZPRED serta pada sumbu Y - residual atau ZRESID, hasil pengolahan software SPSS ditunjukkan pada gambar 4.5 Normal Plot. 43

Gambar 4.5 Normal Plot Gambar 4.5, grafik normal plot terhadap faktor regulasi terlihat bahwa titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. IV.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel bebas saling berhubungan secara linier. Pengujian ini dilakukan dengan melihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF). Jadi bila nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi dan menunjukkan adanya kolinieritas tinggi. Nilai yang 44

umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. bila tidak ada VIF yang lebih dari 10 berarti tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. (Gujarati, 2007). Tabel 4.2 Coefficients(a) Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics Std. B Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 45,386 14,003 3,241,004 LN_M2-2,788 1,012 -,833-2,754,012,033 30,033 LN_KURS,352,402,065,876,391,555 1,801 INFLASI,110,037,173 2,980,007,903 1,107 t -,008,011 -,214 -,736,470,036 27,868 a Dependent Variable: LN_IHSG Dari table 4.2 dapat disimpulkan bahwa VIF yang diperoleh dari variabel jumlah uang beredar (M2) adalah 30,003 dan variabel t 27,868 dimana kedua variabel ini mengalami masalah multikolinear karena nilai VIF berada diatas 10. Sedangkan variabel kurs, memiliki nilai VIF sebesar 1,801 dan variabel inflasi memiliki nilai VIF sebesar 1,107 yang berarti dimana variabel kurs, dan inflasi tidak mengalami masalah multikolinear karena nilai VIF berada dibawah 10. Karena jumlah uang beredar (M2) mengalami masalah multikolinear maka penelitian akan mengeluarkan M2, agar tidak terjadi multikolinier dengan variabel t. Pada table 4.3 menyajikan hasil regresi tanpa M2. 45

Tabel 4.3 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 8,013 3,924 2,042,053 LN_KURS,037,437,007,085,933,604 1,655 INFLASI,099,042,156 2,382,026,914 1,094 t -,036,003 -,991-11,884,000,564 1,774 a Dependent Variable: LN_IHSG Dapat dilihat pada table 4.3 setelah M2 dihilangkan, maka semua variabel tidak mengalami masalah multikolinier, karena semua nilai VIF berada di bawah 10. IV.3.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik scatterplot yang tersedia pada software SPSS. 46

Gambar 4.6 Dari gambar 4.6 scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Heteroskedastisitas terjadi ketika hubungan antara prediksi dan residu membentuk sebuah pola. Di sisi lain homoskedastisitas adalah kondisi ketika nilai residu pada tiap nilai prediksi bervariasi dan variasinya cenderung konstan. 47

IV.3.4 Hasil Uji Otokorelasi Uji otokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai Durbin-Watson d statistics. Korelasi serial dalam residual tidak terjadi jika nilai d berada di antara batas d U dan 4- d U. Hasil Uji Durbin Watson pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Model Summary(b) Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate Durbin-Watson 1,954(a),910,898,09169 1,661 a Predictors: (Constant), t, LN_INFLASI, LN_KURS b Dependent Variable: LN_IHSG Dengan variabel sebanyak tiga buah dan sampel sebesar 28, nilai dl adalah 0,949 dan nilai du sebesar 1,413. Dengan demikian, nilai d hasil analisis berada du (4-dU) atau 1,661 lebih besar dari 1,413 dan lebih kecil dari 2,587 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linear ini tidak tetrdapat otokorelasi atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan pengganggu. IV.4 Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil dari pengujian dengan regresi linear berganda. 48

1. Uji Koefisien Regresi dengan uji t Tabel 4.5 Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8,013 3,924 2,042,053 LN_KURS,037,437,007,085,933 INFLASI,099,042,156 2,382,026 t -,036,003 -,991-11,884,000 a Dependent Variable: LN_IHSG a. Pengaruh Variabel Kurs Nilai t-hitung = 0,085 sedangkan t-tabel = 2,06 maka t-hitung < t-tabel sehingga Ho tidak ditolak atau nilai-p = 0,933/2 = 0,4665>0,05 sehingga Ho tidak ditolak, artinya kurs tidak berpengaruh terhadap IHSG. Hasil ini tidak mendukung hipotesis 1, dikarenakan pada saat penelitian dilakukan yaitu pada periode Januari 2009-April 2011 kurs cendrung setabil. b. Pengaruh Variabel Inflasi Nilai t-hitung = 2,382 > t-tabel atau nilai-p = 0,026/2 = 0,013< 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya inflasi berpengaruh positif terhadap IHSG hasil ini mendukung hipotesis 2. Hasil ini juga sama dengan penelitian Sudjono (2002), Gede Budi Satrio (2006). Jika inflasi naik 1 unit (atau 1% ), maka IHSG naik 0,099 X 100% = 9,9% variabel-variabel bebas lainnya konstan. c. Variabel t Nilai t-hitung 11,884> t-tabel atau nilai-p 0,000<0,05 sehingga Ho ditolak, artinya variabel t (waktu) berpengaruh negatif terhadap IHSG, jika t naik 1 unit atau (1 bulan) maka IHSG turun sebesar 0,036 X 100% =3,6% variabel-variabel 49

bebas lainnya konstan. Hasil ini sesuai dengan gerafik 4.1 yang menunjukan pada periode penelitian, dengan berjalannya waktu terjadi penurunan IHSG. 2. Hasil uji Koefisien Determinasi dengan uji F Tabel 4.6 Uji F Mode l Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,953 3,651 77,429,000(a) Residual,193 23,008 Total 2,146 26 a Predictors: (Constant), t, INFLASI, LN_KURS b Dependent Variable: LN_IHSG Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa uji F test menghasilkan nilai F-hitung sebesar 77,429 > F-tabel 3,01 dengan nilai-p sebesar 0,0000 < 0,05. Karena nilaip lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak, artinya tidak semua variabel independent secara simultan tidak berpengaruh terhadap IHSG, dengan kata lain model yang digunakan sudah cocok (good of fit) Tabel 4.7 R 2 Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1,954(a),910,898,09169 Koefisien determinasi atau R 2 = 0,91 artinya 91% perubahan IHSG dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen (inflasi, kurs, t) secara bersama-sama, sedangkan sisanya 9% dijelaskan oleh variabel lain yang belum ada dalam model penelitian. 50