DERIVASI DALAM ROMAN DI BAWAH LINDUNGAN KA BAH KARYA HAMKA JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REDUPLIKASI MORFOLOGIS BAHASA MELAYU SUB DIALEK MASYARAKAT SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN TEMBILAHAN RIAU

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN

ANALISIS PERBANDINGAN MORFEM BAHASA MELAYU SUB DIALEK BINTAN PESISIR (DESA KELONG-DESA NUMBING)

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

ANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2

ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Ummu Atika

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUB DIALEK MANTANG BESAR KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

BAB V PENUTUP. bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2

HEADLINE RIAU PREFIXES IN THE POS ISSUE 10 JUNE TO 30 JUNE 2016

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Pemikiran

ANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

ANALISIS AFIKSASI DALAM ALBUM RAYA LAGU IWAN FALS ARTIKEL E-JOURNAL. Muhammad Riza Saputra NIM

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

THE AFFIXATION LANGUAGE OF MALAY IN KOBA LITERATURE ORAL PEOPLE OF RIAU (In Dialect Districts Rokan Hilir)

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI OKTOBER 2014

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT SUB DIALEK MELAYU PANCUR KABUPATEN LINGGA

ANALISIS KESALAHAN AFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS REDUPLIKASI BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL

INFLEKSI DALAM BAHASA KULISUSU

ANALISIS REDUPLIKASI BAHASA INDONESIA DALAM DIALEK BAHASA MELAYU DESA PENGUJAN KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

ANALISIS BENTUK-BENTUK KLAUSA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS APRIL 2017 SKRIPSI

ANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS DALAM KUMPULAN PUISI MALU AKU JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS AFIKSASI SUB DIALEK MELAYU TEMBELING KAMPUNG GUNTUNG KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh MURIYANI NIM

RISKI EKA AFRIANTI NIM

ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

Konjungsi yang Berasal dari Kata Berafiks dalam Bahasa Indonesia. Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM SUB DIALEK BAHASA MELAYU MASYARAKAT SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

ROSI SUSANTI NIM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN TEKNIK CLOSE DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

KEMAHIRAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 2, Nomor 2, Juli Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda (Studi Kontrastif)

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gaya Bahasa

JURNAL. Javanese Language Interferance in Language Essay of Fifth Grader in MI Yaa Bunayya Dandong Srengat Blitar

sudah diketahui supaya tidak berulang-ulang menyebut benda tersebut, bahasa Jawa anak usia lima tahun yang berupa tingkat tutur krama, berjenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN AFIKSASI DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

THE AFFIXATION OF JAVA LANGUAGE KRAMA INGGIL DIALECT OF EAST JAVA IN THE VILLAGE SUAK TEMENGGUNG DISTRIC OF PEKAITAN ROKAN HILIR

BAB 11 KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain ( KBBI,2007:588).

ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUBDIALEK TAMBELAN KABUPATEN BINTAN

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK MASYARAKAT PULAU PECONG KECAMATAN BELAKANG PADANG KOTA BATAM

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. polisemi, dan tipe-tipe hubungan makna polisemi. Hasil penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 GUNUNG KIJANG TAHUN PENGAJARAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL

BAB V PENUTUP. burung lawet ini adalah elips (pelesapan S,P,O,K) hal ini dilakukan untuk

ANALISIS SK DAN KD PADA STANDAR ISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA BUKU TEKS CATATAN PERISTIWA SEJARAH INDONESIA SMA/MA KELAS X KARANGAN MATROJI, TERBITAN BUMI AKSARA, TAHUN 2014

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEMAHIRAN MEMBACA NYARING TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Menurut Abdul Chaer setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal (Abd

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

LINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FITRI LESTARI NIM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

Transkripsi:

DERIVASI DALAM ROMAN DI BAWAH LINDUNGAN KA BAH KARYA HAMKA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PURI PRAMITA NIM 0905120616 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2013

DERIVASI DALAM ROMAN DI BAWAH LINDUNGAN KA BAH KARYA HAMKA Puri Pramita Hasnah Faizah AR Charlina Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT Puri Pramita, 2013, Derivation in a Romance Di Bawah Lindungan Ka bah by Hamka, Thesis, Educational Studies Program Language and Literature University of Riau Indonesia. This research works through about derivation in novel Under Somebody's Wing Ka Hamka's opus deluge. Aspect that is assessed in this research it is shaped whatever origin that experience derivation and whatever word class that molded after experiences affixation. The purpose of this research is to describe the root or base form that utilizes derivation and what word classes that formed after utilize affixation. The research methodology is descriptive analysis. The technique of data collection is by reading all content of the Romance Di Bawah Lindungan Ka bah, mark all words that derivate, classify the root, and a word that can be formed after the affixation. The result of the research is it can be concluded that the base form or the root form that derived in the romance Di Bawah Lindungan Ka bah classified into nominal, verbal, and adjectival. The nominal class can form the verbal and adjectival. Therefore it can be called as denominal verbal and the de nominal adjectival. Then, the verbal class can only form the nominal class, so it can be called as nominal deverba. And the last is the adjectival class. It can form the nominal and verbal word class. So that it can be said as nominal deadjectiva and verbal deadjectiva Keyword: derivation in a Romance Di Bawah Lindungan Ka bah by Hamka ABSTRAK Puri Pramita, 2013, Derivasi dalam Roman Di Bawah Lindungan Ka bah Karya Hamka, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau. Penelitian ini membahas tentang derivasi dalam roman Di Bawah Lindungan Ka bah karya Hamka. Aspek yang dikaji dalam penelitian ini ialah bentuk asal apa saja yang mengalami derivasi serta kelas kata apa saja yang terbentuk setelah mengalami afiksasi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan bentuk asal apa saja yang mengalami derivasi dan kelas kata apa saja yang dapat terbentuk setelah dilekati oleh afiks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi atau kepustakaan yakni penulis mencatat kata-kata dalam kalimat

roman di bawah lindungan ka bah yang mengalami derivasi. Teknik analisis data ialah dengan membaca secara keseluruhan isi roman Di Bawah Lindungan Ka bah, menandai semua kata yang mengalami derivasi, mengklasifikasi bentuk asal kelas kata, serta kelas kata yang dapat terbentuk setelah mengalami afiksasi.hasil penelitian disimpulkan bahwa bentuk asal kata yang mengalami derivasi dalam roman Di Bawah Lindungan Ka bah berkelas kata nomina, verba, dan adjektiva. Kelas kata yang terbentuk setelah mengalami afiksasi ialah kelas kata nomina, verba, dan adjektiva. Kelas kata nomina dapat membentuk kelas kata verba dan adjektiva. Sehingga disebut verba denominal dan adjektiva denominal. Selanjutnya, kelas kata verba hanya dapat membentuk kelas kata nomina sehingga disebut nomina deverba. Terakhir kelas kata adjektiva dapat membentuk kelas kata nomina dan verba. Sehingga disebut nomina deadjektival dan verba deadjektival Kata kunci: derivasi dalam Roman Di Bawah Lindungan Ka bah Karya Hamka PENDAHULUAN Derivasi merupakan salah kajian dalam morfologi. Selama ini, penelitian dalam lingkup morfologi yang telah dilakukan banyak mengarah pada afiksasi suatu kata. Padahal, jika dianalisis lebih lanjut afiksasi yang terjadi pada suatu kata berdampak pada perubahan sistem kelas kata yang sering disebut derivasi dan infleksi. Kajian derivasi sangat berpengaruh pada sistem bahasa terutama pada penentuan kelas kata. Peralihan kategori kelas kata kepada bentuk kelas kata lainnya menciptakan keproduktifan baru yang perlu untuk dikaji. Ditambah lagi, kajian derivasi dapat dikatakan masih sangat minim. Derivasi menurut Ermanto (2010:1) adalah proses pengubahan bentuk kata yang mengubah identitas kata. Perubahan ini terjadi pada bentuk asal kata yang mengalami afiksasi, kemudian identitas kata tersebut juga mengalami perubahan. Misalnya identitas awal bentuk asal suatu kata adalah nomina, maka setelah mengalami afiksasi kelas kata berubah menjadi verba. Perubahan kelas kata ini disebut juga dengan istilah transposisi kelas kata. Kajian derivasi menelaah sejauh mana bentuk asal kata bisa berubah identitas kelas kata. Misalnya pada bentuk asal makan yang berkelas kata verba. Kelas kata verba ini bisa berubah menjadi nomina. Perubahan ini dikarenakan pembubuhan prefiks pen- menjadi kata pemakan yang berkelas kata nomina. Tinjauan perubahan inilah yang dikaji dalam derivasi. Pada umumnya, perubahan bentuk asal menjadi bentuk dasar pada suatu kata dikarenakan penambahan afiks. Misalnya pada kalimat ia sangat bergembira ke Surabaya. Kata bergembira jika ditelaah bentuk asalnya ialah kata gembira yang berkelas kata adjektiva. Namun, setelah disisipi afiks ber- menjadi bergembira yang berkelas kata verba. Membahas derivasi berarti membicarakan hal yang tidak hanya sekedar afiksasi. Derivasi meninjau apakah kata berafiksasi mengalami perubahan kelas kata atau tidak. Jika terjadi perubahan kelas kata setelah kata tersebut mendapatkan pembubuhan afiks, maka gejala inilah yang disebut dengan derivasi. Seperti pada contoh di atas, pada kalimat saya memahami pembicaraan dalam rapat tersebut. Bentuk asal pembicaraan adalah bicara yang berkelas kata verba, setelah mengalami afiksasi kata ini berubah identitas menjadi nomina. Acuan dari analisis derivasi adalah proses afiksasi. Afiks yang melekat pada bentuk asal tidak mutlak mengakibatkan transposisi kelas kata atau perubahan identitas kata. Afiks yang

tidak mengakibatkan transposisi kata disebut afiks infleksional, tetapi afiks yang menghasilkan transposisi kata disebut dengan afiks derivasional. Di Bawah Lindungan Ka bah merupakan karya emas Hamka. Hamka tidak hanya seorang sastrawan, melainkan juga seorang ulama, dan politikus. Hamka pada umumnya menciptakan karya sastra dengan mempertimbangkan penggunaan kata. Pengajian struktur kata dalam sastra merupakan tantangan bagi penulis. Oleh karena itu, penelitian ini memilih roman di Bawah Lindungan Ka bah sebagai objeknya. Kata-kata dalam roman ini ternyata mengalami proses derivasi. Misalnya dalam kalimat Mula-mula saya sangat bersedih hati, sebab semenjak kita bercerai-cerai di Jedah, tak pernah saya menerima surat dari engkau lagi (halaman:3). Bentuk asal kata yakni sedih beridentitas adjektiva. Setelah dilekati prefiks ber- identitas kata ini berubah menjadi verba. Perubahan kelas kata verbal deadjektiva ini berarti termasuk proses derivasi. Prefiks ber- yang melekat pada kata ini disebut dengan afiks derivasional. Mengamati perubahan kelas kata satu dengan kelas kata lainnya merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji. Secara tidak langsung, dapat dikatakan kajian derivasi ini membentuk dan menghasilkan kelas kata yang bervariasi. Misalnya dalam kalimat Ia sangat suka makanan khas Palembang. Kata makanan berkelas kata nomina yang bentuk asalnya berkelas kata verba. Dengan demikian telah terjadi proses nominal deverba. Penelitian mengenai derivasi merupakan penelitian yang belum banyak dikaji atau diteliti. Dapat dikatakan penelitian mengenai derivasi masih minim. Hal ini bermakna kajian derivasi masih memerlukan penelitian awal dan lanjutan. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka penulis termotivasi untuk meneliti mengenai Derivasi dalam Roman di Bawah Lindungan Ka bah karya Hamka. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisi merupakan suatu cara pemecahan masalah dengan cara menggambarkan suatu objek. Objek yang akan digambarkan terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah, keadaan, atau peristiwa sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta. Metode deskriptif analisis juga dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan memaparkan fakta atau melukiskan keadaan berdasarkan fakta yang nampak dan bersifat apa adanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi atau kepustakaan yakni penulis mencatat kata-kata dalam kalimat yang di dalamnya terdapat proses derivasi pada roman di bawah Lindungan Ka bah karya Hamka. Selanjutnya Arikunto (2002:135) mengemukakan bahwa teknik dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakannya metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa cara yakni: Membaca secara keseluruhan isi roman berjudul di Bawah Lindungan Ka bah, menandai semua kata yang mengalami derivasi, mencatat kata yang mengalami derivasi dalam kalimat, melakukan klasifikasi dengan

menentukan bentuk asal kata berdasarkan kelas kata. Kemudian, menganalisi kelas kata yang dapat terbentuk setelah mengalami afikasi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian, menunjukkan bahwa bentuk asal kata mengalami derivasi dan membentuk kelas kata lainnya Berdasarkan hasil penelitian tersebut, beberapa contoh analisis data yang berbeda kelas kata antara lain sebagai berikut: Mula-mula saya sangat bersedih hati, sebab semenjak kita bercerai-cerai di Jedah, tak pernah saya menerima surat dari engkau lagi. (halaman:3) Pada kalimat di atas kata yang mengalami derivasi ialah kata bersedih. Bentuk asal kata bersedih ialah sedih yang berkelas kata adjektiva. Kata bersedih terdiri atas prefiks ber- ditambah kata sedih sehingga menjadi kata bersedih yang berkelas kata verba. Jadi, proses perubahan atau derivasi yang terjadi ialah verba deadjektival. Maka tersiarlah keamanan Negeri Hejaz (halaman:5) Pada kalimat di atas kata keamanan mengalami derivasi. Kata keamanan berkelas kata nomina. Kata keamanan berstruktur konfiks ke-an ditambah kata aman. Bentuk asal kata keamanan berupa monomorfemis. Jadi, kata bentuk asal kata keamanan ialah kata aman yang berkelas kata adjektiva. Saya beranikan hati mendekatkan diri dengannya. (halaman:9) Pada kalimat di atas kata yang mengalami derivasi ialah kata mendekatkan. Bentuk asal kata mendekatkan ialah dekat yang berkelas kata adjektiva. Kata mendekatkan berstruktur imbuhan gabung me-kan ditambah kata dekat sehingga menjadi kata mendekatkan yang berkelas kata verba. Jadi, proses perubahan yang terjadi ialah verba deadjektival. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis menganai derivasi dalam roman di bawah lindungan ka bah karya hamka maka dapat disimpulkan bahwa. 1. Bentuk asal kata yang mengalami derivasi dalam roman Di Bawah Lindungan Ka bah berkelas kata nomina, verba, dan adjektiva. 2. Kelas kata yang terbentuk setelah mengalami afiksasi ialah kelas kata nomina, verba, dan adjektiva. Kelas kata nomina dapat membentuk kelas kata verba dan adjektiva. Sehingga disebut verba denominal dan adjektiva denominal. Selanjutnya, kelas kata verba hanya dapat membentuk kelas kata nomina sehingga disebut nomina deverba. Terakhir kelas kata adjektiva dapat membentuk kelas kata nomina dan verba. Sehingga disebut nomina deadjektival dan verba deadjektival DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa Bandung. Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmawati. 2004.Proses Morfologis dan Morfofonemik Bahasa Melayu Riau Sub Dialek Teluk Riti Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu.(Skripsi): Tidak diterbitkan. Asmar. 2008. Kajian afiksasi Bahasa Melayu Riau Subdialek Cerenti Kabupaten Kuantan Singgingi. (Skripsi): Tidak diterbitkan. Badulu, Abdul Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: PT Rineka Cipta. Badudu, J.S. 1981. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima. Bloomfield, Leonard. 1995. Language. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bungin, Burhan. 2007. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Chaer, Abdul. 2003. Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Charlina dan Mangatur. 2007. Morfologi. Pekanbaru: Cendikia Insani. Ermanto. 2010. Morfologi Derivasi & Infleksi. Padang: UNP Press Padang. Ermawati S. 2006.Verba Melayu Riau Dialek Sungai Apit (Suatu Tinjauan Perilaku Sintaksis). Pekanbaru. Universitas Riau. Emzir.2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hamka. 2009. Di Bawah Lindungan Ka bah. Jakarta: Bulan Bintang. Hamzah.2007. Penurunan Verba Transitif bahasa Bugis Dialek Bone Di Kuala Enok. (Skripsi : Tidak diterbitkan. Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.. 2007. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Keraf, Gorys. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Ende- Frolers: Nusa Indah.. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Lyons, Jhon. 1995. Pengantar Teori Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. McCarthy, Andrew Carstrairs. 2002. An Introduction to English Morphology Words and Their Structure. Edinburgh: Edinburg University Press. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Parera, Jos Daniel.2007. Morfologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pateda. Mansoer. 1994. Linguistik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa Bandung. Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional.2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka. Ramlan, M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta. CV Karyono. Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sumarsono. 2009. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanti, Delfi. 2008. Afiksasi Bahasa Minangkabau Dialek Rao-Talu Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. (Skripsi): Tidak diterbitkan. Tarigan, Henry Guntur. 1989. Pengajaran Tata Bahasa Tagmemik. Bandung: Bandung. Angkasa.1995. Pengajaran Morfologi, Bandung: Angkasa Bandung. Verhaar, J.W.M. 1988. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yohyakarta: Gadjah Mada University Press. Waridah, Ernawati. 2008. EYD &Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta: Kawan Pustaka. Zulita, Ruzmi. 2003. Proses Morfofemik Bahasa Banjar di Simpang Tiga Enok Kabupaten Indragiri Hilir. (Skripsi): Tidak diterbitkan.