NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI

IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RETNO FEBRIYANINGRUM A

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VIII SMP SWASTA ISLAM DI SURAKARA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA SE KECAMATAN BOYOLALI DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

PROBLEMATIKA GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN WONOGIRI DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA KEGIATAN MICROTEACHING TAHUN AKADEMIK 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI

Oleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR NATA PRAYOGA A

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan mata pelajaran melalui pendekatan sciencetific learning

BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

METODE PENELITIAN. Negeri yang menggunakan kurikulum 2013 di Kecamatan Tanjungkarang. (Pusat, Timur, Barat) Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung, SMP Negeri 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas X 1 SMA

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE PENELITIAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI BERBASIS KONTEKSTUAL DI SEKOLAH MENENGAH AL FIRDAUS KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TAHUN AJARAN 2014/2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA AJAR VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MATERI FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 IMOGIRI TAHUN 2014 Wukirsari, Imogiri, Bantul

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

A ABSTRAK

Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan, tantangan masa depan, kemajuan teknologi dan seni maka diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

Transkripsi:

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : YULI HIDAYATI A 420 110 108 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 Yuli Hidayati 1), Djumadi 2), Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Email: buyi37@ymail.com ABSTRAK Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggambarkan prosedur dan menejemen yang digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan guru IPA kelas VII dalam penyusunan RPP di SMP Negeri se-kabupaten Boyolali semester genap tahun ajaran 2014/2015 serta kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Boyolali, SMP Negeri 1 Ampel, dan SMP Negeri 1 Sawit. Subyek penelitian ini adalah guru IPA kelas VII SMP Negeri se-boyolali semester genap tahun ajaran 2014/2015. obyek penelitian ini adalah RPP yang disusun oleh guru IPA kelas VII di SMP Negeri se-kabupaten Boyolali semester genap tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan guru IPA kelas VII dalam penyusunan RPP di SMP Negeri se-kabupaten Boyolali semester genap tahun ajaran 2014/2015 termasuk kategori sangat baik (84,3%) dengan persentase guru sekolah A (86,4%), guru sekolah B (80,3%), guru sekolah C (86,3%). Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran guru IPA kelas VII di SMP Negeri se-kabupaten Boyolali semester genap tahun ajaran 2014/2015 berdasarkan kurikulum 2013 sebesar 88% (sangat baik) dengan persentase guru sekolah A (93,7%), guru sekolah B (76,6%), dan guru sekolah C (93,7%). Kata kunci: rencana pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013, mata pelajaran ipa

PENDAHULUAN Adanya persaingan dunia yang semakin ketat mengharuskan perbaikan kualitas sistem pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun. Perbaikan sistem pendidikan tak lepas dari perbaikan kurikulum. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku yang dijadikan guru sebagai pedoman dalam segala aktivitas pembelajaran. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan mampu dicapai oleh siswa serta proses untuk mencapai tujuan itu. Kurikulum berlaku selama jangka waktu tertentu dan perlu direvisi secara berkala agar tetap sesuai dengan perkembangan jaman. Kurikulum 2013 mulai diterapkan tahun ajaran 2013/2014 di beberapa sekolah di Indonesia. Kurikulum 2013 masih tergolong baru, sehingga dalam pelaksanaannya perlu adanya penyempurnaan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Saat ini hanya beberapa sekolah yang dijadikan pilot project yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk menerapkan kurikulum 2013. Beberapa Sekolah Menengah Pertama Negeri yang menjadi pilot projek di kabupaten Boyolali yaitu SMP Negeri 1 Boyolali, SMP Negeri 2 Boyolali, SMP Negeri 1 Sawit, SMP Negeri 1 Ampel, dan SMP Negeri 1 Wanasegara. Akan tetapi hanya 3 sekolah saja yang bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu SMP Negeri1 Boyolali, SMP Negeri 1 Sawit, dan SMP Negeri 1 Ampel. Adapun komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu komponen tujuan, komponen isi, komponen metode, dan komponen evaluasi. Komponen satu sama lain ini saling berkaitan. Keberhasilan implementasi kurikulum 2013 tersebut tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Bahan uji publik kurikulum 2013 menyebutkan bahwa komponen metode atau strategi merupakan komponen yang cukup penting karena metode dan strategi yang digunakan dalam kurikulum tersebut menentukan apakah materi yang diberikan atau tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau tidak. Dalam prakteknya, seorang guru seharusnya dapat mengembangkan strategi pembelajaran secara variatif, menggunakan berbagai strategi yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan

efektivitas yang tinggi. Pemilihan atau pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat haruslah sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai. Perumusan metode pembelajaran harus sudah dipersiapkan sejak perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan menejemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung sistematis. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 penting dilaksanakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan mengenai kemampuan guru dalam menyusun RPP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru IPA kelas VII SMP Negeri se-kabupaten Boyolali dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran semester genap dan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan ketentuan kurikulum 2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Boyolali, SMP Negeri 1 Ampel dan SMP Negeri 1 Sawit. Adapun subyek penelitian ini yaitu guru IPA kelas VII berjumlah 3 orang, sedangkan obyek penelitian ini yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru IPA kelas VII semester genap tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan data berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun guru IPA selama satu semester genap, teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data berupa pelaksanaan pembelajaran di kelas, serta teknik

wawancara untuk memperoleh data mengenai penyusunan dan pelaksanaan RPP dan kendala yang dihadapi. Data yang telah didapatkan akan dianalisa sesuai dengan persentase kemampuan guru IPA dalam menyusun RPP dan pelaksanaan pembelajaran. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini berupa rekapitulasi kemampuan guru IPA kelas VII dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (tabel 1) dan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan ketentuan kurikulum 2013 (tabel 2) di SMP Negeri se-kabupaten Boyolali semester genap tahun ajaran 2014/2015. A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 oleh Guru IPA Kelas VII se-kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015 Penyusunan RPP oleh guru IPA se-kabupaten Boyolali dilakukan secara kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) kabupaten Boyolali untuk kemudian disesuaikan dengan sarana, prasarana, serta karakteristik peserta didik pada masing-masing sekolah. RPP disusun di awal semester sebanyak satu semester RPP. Tabel 1. Rekapitulasi Persentase Penyusunan RPP Kurikulum 2013 oleh Guru IPA Kelas VII SMP Negeri se-kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 KOMPONEN SMP Negeri 1 Boyolali (A) PERSENTASE (%) SMP Negeri 1 Ampel (B) SMP Negeri 1 Sawit (C) Rata-rata (%) Identitas Mata Pelajaran 100 100 100 100 Kompetensi Inti 100 100 100 100 Kompetensi Dasar 100 100 100 100 Indikator 100 100 100 100 Tujuan Pembelajaran 83,3 50 75 69,4 (B) Materi Ajar 50 50 50 50 (KB) Metode Pembelajaran 75 50 83,3 69,4 (B) Sumber Belajar 41,7 33,3 58,3 44,4 (KB) Media Pembelajaran 100 100 100 100 Kegiatan Pembelajaran 100 100 83,3 94,4 Penilaian 100 100 100 100 Rata-rata (%) 86,4 80,3 86,3 84,3 Kriteria interpretasi skor (Riduwan, 2010) dengan keterangan sebagai berikut: SKB (Sangat Kurang Baik) : 0% - 25% B (Baik) : 51% - 75% KB (Kurang Baik) : 26% - 50% SB (Sangat Baik) : 76% - 100%

Berdasarkan Tabel 1, kemampuan guru IPA kelas VII SMP Negeri se-kabupaten Boyolali termasuk kategori sangat baik (84,3%). Sekolah A memperoleh persentase tertinggi sebesar 86,4% (Sangat Baik), sekolah B 80,3 (Sangat Baik), dan sekolah C 86,3 (Sangat Baik). Secara keseluruhan dari ketiga sekolah di Boyolali semua termasuk dalam kategori sangat baik dalam penyusunan RPP meskipun ada kelemahan pada beberapa komponen. Guru di sekolah A memperoleh persentase penyusunan RPP tertinggi yaitu 86,4%. Hal ini dikarenakan guru tersebut sudah mengampu mata pelajaran IPA dengan penerapan kurikulum 2013 selama 3 tahun tahun. Persentase yang hampir sama juga diperoleh oleh guru di sekolah C. Selain telah menerapkan kurikulum 2013, guru tersebut juga merupakan salah satu anggota instruktur nasional di daerah Boyolali. Artinya guru tersebut telah banyak mengetahui dan memahami implementasi kurikulum 2013 termasuk penyusuna RPP yang sesuai. Sedangkan guru di sekolah B memperoleh persentase terendah, namun masih termasuk kategori sangat baik yaitu 80,3%. Hal ini dikarenakan guru di sekolah tersebut baru mengampu kelas VII kurikulum 2013 selama satu semester dan kurang mengikuti pelatihan sehingga pemahaman guru mengenai implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam penyusunan RPP masih kurang. Berdasarkan hasil di atas, komponen yang masih kurang antara lain materi ajar, dari semua RPP yang disusun guru di tiga sekolah negeri di Boyolali, guru hanya mencantumkan materi ajar reguler namun tidak mencantumkan materi pengayaan maupun materi remidi. Komponen sumber belajar juga termasuk kategori kurang baik. Hal ini karena guru hanya mencantumkan sumber belajar berupa buku pegangan guru dan buku pegangan peserta didik. Hanya satu RPP yang mencantumkan sumber berupa buku materi IPA dan sumber dari internet yaitu RPP yang disusun oleh guru sekolah C. Sedangkan komponen identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, media pembelajaran, langkah kegiatan pembelajaran, dan penilaian termasuk kategori sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan terpenuhinya semua indikator penyusunan RPP pada masing-masing komponen.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 oleh Guru IPA Kelas VII se-kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015 Observasi guru dalam kelas dilakukan sebanyak dua kali masing-masing dua jam pelajaran. Jadwal pelaksanaan observasi kelas disesuaikan dengan jadwal guru yang diobservasi. Pada minggu pertama observasi dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ampel, minggu kedua di SMP Negeri 1 Boyolali dan minggu terakhir di SMP Negeri 1 Sawit. Tabel 2. Rekapitulasi Persentase Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 oleh Guru IPA Kelas VII SMP se-kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 PERSENTASE (%) SMP SMP SMP KOMPONEN Negeri 1 Negeri 1 Negeri 1 Boyolali Ampel Sawit (A) (B) (C) Rata-rata (%) 1. Kegiatan Pendahuluan 87,5 62,5 100 83,3 2. Kegiatan Inti a. Penguasaan materi pelajaran 75 62,5 100 79,2 b. Penerapan strategi pembelajaran 100 87,5 75 87,5 c. Penerapan pendekatan saintifik 100 100 100 100 d. Pemanfaatan sumber belajar 100 50 100 83,3 e. Pelibatan peserta didik 100 75 100 91,7 f. Penggunaan bahasa 100 100 100 100 3. Kegiatan Penutup 87,5 75 75 79,2 Rata-rata (%) 93,7 76,6 93,7 Kriteria interpretasi skor (Riduwan, 2010) dengan keterangan sebagai berikut: SKB (Sangat Kurang Baik) : 0% - 25% B (Baik) : 51% - 75% KB (Kurang Baik) : 26% - 50% SB (Sangat Baik) : 76% - 100% 88 Berdasarkan tabel 3, diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA guru kelas VII SMP Negeri se-kabupaten Boyolali tahun ajaran 2014/2015 rata-rata termasuk kategori sangat baik (88%). Sekolah A memperoleh persentase sebesar 93,7%, sekolah B 76,6% dan sekolah C 93,7%. Sekolah B memperoleh persentase terendah karena guru tersebut selama ini hanya mengajar ilmu fisika di kelas IX yang belum menerapkan pembelajaran kurikulum 2013 sehingga ketika ditugaskan mengajar kelas VII di semester genap ini dan harus menguasai IPA terpadu dimana didalamnya terdapat ilmu biologi, guru tersebut belum banyak memahami materi dan menguasai pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.

Pelaksanaan pembelajaran oleh guru di sekolah B sudah memenuhi tiga komponen yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan inti. Pada kegiatan pendahuluan, guru tidak melakukan apersepsi dan tidak mengajukan pertanyaan yang mengarah ke materi pembelajaran, namun guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru mempunyai kelemahan dalam pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan hanya dari buku pegangan guru dan buku pegangan peserta didik. akan tetapi pada saat kegiatan pengamatan, guru memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. Media yang digunakan masih sangat sederhana, tidak ada tayangan materi ataupun video dengan LCD padahal pihak sekolah sudah menyediakan LCD proyector yang dapat digunakan guru untuk mengajar. Kondisi kelas pada saat observasi pertama belum terkelola dengan baik. Terbukti dengan kondisi peserta didik yang kurang disiplin waktu maupun suasana kelas yang kurang tertib, namun pada observasi kedua disiplin dan ketertiban kelas sudah terkelola dengan baik, selain itu peserta didik juga lebih aktif. Penggunaan bahasa lisan dan tulisan sangat baik. Kegiatan menutup pelajaran sudah dilakukan dengan baik. pada observasi pertama, guru bersama peserta didik membuat rangkuman dari kegiatan yang telah dilakukan, memberikan tes lisan untuk menguji tingkat pemahaman peserta didik, serta memberikan tugas dan arahan untuk pertemuan selanjutnya. Namun guru tidak melakukan refleksi selama kegiatan pembelajaran. Pada observasi kedua, melakukan refleksi namun tidak memberikan tes lisan maupun tulisan untuk menguji tingkat pemahaman peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran oleh guru di sekolah A dan C memperoleh persentase tertinggi yaitu 93,7%. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, disiplin dan suasana kelas terkelola dengan baik, menerapkan pendekatan saintifik dan sudah menunjukkan pemanfaatan sumber belajar maupun media pembelajaran yang optimal. Hal ini dikarenakan guru tersebut sudah menerapkan kurikulum selama tiga tahun sehingga sudah lebih memahami pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.

Selain itu pengalaman 23 mengajar menjadikan guru tersebut berpengalaman dalam pengelolaan kelas yang baik. keaktifan pada saat pembelajaran juga didukung oleh input siswa yang melalui seleksi masuk yang ketat. Meskipun begitu, pelaksanaan pembelajaran tetap tidak luput dari kendala. Kendala yang dihadapi guru sekolah A adalah pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu dan juga pelaksanaan penilaian yang dinilai sangat banyak. Kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu diatasi dengan cara diskusi bersama antara guru mata pelajaran fisika dan guru mata pelajaran biologi meliputi pemahaman materi dan strategi mengajar yang digunakan. Sedangkan kendala dalam penilaian disiasati dengan waktu pengambilan penilaian. Penilaian sikap dilakukan setiap akhir Kompetensi Dasar (KD), sedangkan penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan guru IPA dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan guru IPA kelas VII se-kabupaten Boyolali dalam penyusunan RPP semester genap sangat baik dengan perolehan persentase sebesar 84,3%. Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan kurikulum 2013 termasuk kategori sangat baik dengan perolehan persentase 87,8%. Saran, guru hendaknya selalu meningkatkan kemampuannya dalam menyusun RPP yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku misalnya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan guru sehingga lebih memahami konsep pembelajaran sesuai kurikulum 2013. Pemerintah seharusnya terus mengadakan pelatihan-pelatihan implementasi kurikulum 2013 secara menyeluruh terutama mengenai penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan guru dalam menyusun RPP di sekolah-sekolah lain.

DAFTAR PUSTAKA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan SMP. 2013.Format Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 untuk SMP. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kemendikbud-Dirjen Pendidikan Dasar Kusuma, Deden Cahaya. 2013. Analisis Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universtitas Pendidikan Indonesia. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran dan Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional