BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual. Dapat pula diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi atau kelompok tertentu yang terjadi secara akurat. Dengan kata lain tujuan penelitian kuantitatif deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. 1 Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan masalah yang ada dan untuk mengetahui pendapat dari para karyawan yang menjadi penerima dan pengguna intranet dalam distribusi. 3.2. Metode Penelitian Peneliti memilih metode penelitian kuantitatif karena bertujuan untuk membentuk data statistik tentang keefektifan media intranet tersebut. Untuk mengetahui pendapat responden pengguna media intranet dan untuk memberikan kemauan mengembangkan media intranet menjadi lebih baik lagi dalam distribusi nya. 1 Sudarman Danim dan Darwis, 2003, Metode Penelitian Kebidanan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal: 69 30
31 Metode penelitian menggunakan metode survey yaitu penyebaran kuesioner pada karyawan yang menggunakan intranet tersebut. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 2 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Dalam penelitian kuantitatif ini, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dari Hanafiah Ponggawa & Partners yang menggunakan media intranet. Populasi yang disurvey berjumlah 73 orang. Penelitian dilakukan selama tiga bulan periode januari 2011- Maret 2011. 4 Peneliti memilih melakukan penelitian pada bulan tersebut karena pada bulanbulan tersbut kerja baru dimulai karena terhitung bulan tersebut diatas adalah semester awal. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Sugiono,2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, Hal: 142 3 Ibid, hal: 215 4 Rutlina Raturandang, Office Manager Hanafiah, Ponggawa & Partners
32 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kepemimpinan presiden Y maka kepemimpinan itu merupakan sample dari semua karakteristik yang dimiliki presiden Y. 3.3.2. Sampel Sampel dipilih dari suatu populasi sehingga dapat digunakan untuk mengadakan generalisasi. 5 Peneliti menggunakan semua populasi yang ada yang berjumlah 80 orang, yang disebut dengan total sampling. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil dari populasi digunakan untuk mewakili data yang ada dikarenakan keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Jadi, apa yang dipelajari dari sampel itu, untuk mengetahui pendapat khalayak. Peneliti menggunakan kuesioner yang memakai sistem pertanyaan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang hal yang 5 Lexy J. Moleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal: 223
33 menjadi target penelitian. Target penelitian ini yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. 3.4. Definisi Dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1. Definisi Konsep Konseptualisasi merupakan cara mewujudkan konsep yang abstrak dan teoritis. Untuk itu, peneliti merumuskan hal-hal yang ada dalam penelitian ke dalam peristiwa yang akan diteliti, yaitu: 1. Efektifitas Media Intranet Keefektifan suatu organisasi ditentukan dengan alur sistem dan keefisienan aliran yang mampu memberikan fungsi kualitas yang bagus. Konsep ini dibuat untuk membentuk kesimpulan dari hasil penelitian. 3.4.2. Operasionalisasi Konsep Berikut adalah model dari operasionalisasi konsep penelitian. Tabel 1 Variabel Dimensi Indikator Skala yang diterima dan dibutuhkan yang diterima oleh karyawan yang dibutuhkan tentang Skala Likert 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-ragu (RR) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
34 Variabel Dimensi Indikator Skala Efektifitas Media Intranet yang dikirim tindak lanjut atau tindakan yang diambil dan dibutuhkan berkaitan dengan yang dikirim pada karyawan lain pekerjaan yang diterima tentang hal di luar pekerjaan yang dikirim tentang pekerjaan yang dibutuhkan oleh karyawan Pengetahuan tentang cara bekerja Cara pemecahan masalah yang diterima dari sumber-sumber kunci (penting) Ketetapan waktu penerimaan yang diterima dan dibutuhkan dari berbagai saluran terpilih (penting) dari atasan dari divisi lain Ketetapan sumber Ketetapan isi dari media-media yang ada selain internet
35 Variabel Dimensi Indikator Skala Kualitas hubunganhubungan komunikasi Kepuasan atas hasil komunikasi Informasi yang penting Komunikasi non formal Pemenuhan kebutuhan tentang pekerjaan Kejelasan dan kelengkapan 3.5. Teknik Pengumpulan Data Data adalah unsur penting dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian harus merupakan data yang benar. Jika data yang diperoleh tidak benar, maka yang didapat merupakan yang salah. Pengumpulan data merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah melalui prosedur sistematik, logis dan proses pencarian data yang valid, baik diperoleh secara langsung atau tidak langsung untuk keperluan analisis dan pelaksanaan pembahasan suatu riset secara benar untuk menemukan kesimpulan, memperoleh jawaban dan sebagai upaya untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi oleh peneliti. Data dapat dibagi dalam beberapa bentuk atau jenis. Menurut cara perolehannya, data terdiri dari:
36 3.5.1. Data Primer (primary data) Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perseorangan, kelompok dan organisasi. Dalam penelitian ini, data primer adalah data yang diperoleh langsung dari nara sumber yang berupa kuesioner. 3.5.2. Data Sekunder (secondary data) Merupakan data yang diperoleh dalam bentuk wawancara dengan nara sumber selain dari bahan yang sudah ada seperti di website, surat kabar, majalah. 3.5.3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya pernyataan kuesioner. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji one shot method (satu sisi) atau disebut juga dengan internal consistency (sekali pengukuran) dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. r hitung dapat dilihat dari Corrected Item-Total Correlation, diuji dengan menggunakan SPSS 13.0. Data dikatakan valid apabila nilai Corrected Item - Total Correlation lebih besar dari R tabel. 6 Pada tahap ini dilakukan pengujian kuesioner dengan menggunakan uji kesahihan butir, dengan uji one shot method (internal consistency) atau disebut juga satu kali pengukuran. Dimana r tabel didapat dari DF = N - 2 = 30 2 = 28 berarti r tabel nya = 0,2407 dengan taraf signifikansi 5% (satu sisi). Pengambilan keputusan dari uji kesahihan butir, sebagai berikut: 6 Arif Pratisto, Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12, 2004, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, hal: 241
37 Jika r hasil positif (+), serta r hasil > r tabel, butir pertanyaan valid. Jika r hasil tidak positif (-), serta r hasil < r tabel, butir pertanyaan tidak valid Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. 3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan. Hasil analisis data ini merupakan jawaban atas pertanyaan masalah. 7 Teknik analisis data secara kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik dalam mengolah data. Hal ini dikarenakan penelitian deskriptif kuantitatif menganalisa secara statistik baik variabel yang ada maupun karakteristik dari sampel seperti usia, jenis pekerjaan, jumlah pendapatan tingkat pendidikan, yang 7 Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2001, Sosiologi, Erlangga, Jakarta, hal: 111
38 berhubungan dengan karakteristik sampel tanpa mencari hubungan antar gejala yang ada. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan varibael dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferential. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan cara statistik inferensial, yaitu membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Peneliti menggunakan analisa data Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) yang memiliki kelebihan mudah digunakan untuk mengukur sikap/pendapat individu tentang suatu hal. Sedangkan Variasi jawaban tidak selamanya dari sangat setuju sangat tidak setuju, tetapi dapat bervariasi tergantung kuesioner (pertanyaan/pernyataan). 8 8 Azwar Saiffudin, 1998, Realibilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal. 154
39 Skala Likert Tabel 2 Pernyataan Positif (Skor) Pernyataaan Negatif (Skor) Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Tidak berpendapat/ ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 Apabila ada 5 item kuesioner digunakan untuk menggali data pada 10 responden, diperoleh hasil sebagai berikut: Batas bawah = jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah pertanyaan Batas atas (max) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pertanyaan Maka, Quartil I (Q 1 ) = B + n/4 Quartil II (Q 2 ) = B + n/2 Quartil III (Q3) = B + n.3/4 9 9 Ibid., hal. 154
40 Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara : B s/d Q1 = maka sikap sangat negatif > Q1 s/d < Q2 = maka sikap negatif > Q2 s/d < Q3 = maka sikap positif > Q3 = maka sangat positif Batas Terendah (B) Median Batas Tertinggi (A) 25 Persentil 50 Persentil 75 Persentil Q1 Q2 Q3 Efektifitas komunikasi berkaitan dengan pertanyaan Berapa besar dampak kegiatan-kegiatan penyebaran pada segenap anggota organisasi? Artinya, ada kesesuaian antara penyampaian dan kebutuhan. Asumsinya, sistem komunikasinya benar tetapi kegiatankegiatan komunikasi sebagai langkah-langkah pelaksanaan dari sistem komunikasi tersebut salah karena tidak sesuai dengan situasi yang ada-salah langkah tidak dapat menimbulkan dampak yang diharapkan oleh sistem penyebaran.