41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Informasi Data yang diperoleh dan dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder, yaitu:tabel 3.1 Jenis Data dan Informasi No Jenis Data Metode Pengambilan Data Sumber Data 1 Waktu Proses Produksi Observasi/Menghitung langsung Operator (Bagian Produksi) 2 Proses Kegiatan Produksi Wawancara Bagian Produksi 3 Lay Out Departemen Produksi Commercial Vehicle Pengamatan Langsung Departemen Produksi Tabel tersebut merupakan cara pengambilan data yang digunakan, waktu proses produksi sendiri merupakan data primer yang dihitung langsung.
42 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pengukuran yang dilakukan. Adapun data primer dari pengukuran ini berupa: a. Data hasil pengukuran pengukuran waktu dengan jam henti (stopwatch) dari setiap elemen kerja. b. Pengamatan langsung dengan objek yang diteliti. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber sumber tidak langsung yaitu berupa catatan catatan perusahaan ataupun referensi yang relevan terhadap objek yang sedang diteliti. 3.2 Metode Pengambilan Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara: 1. Observasi lapangan Suatu kegiatan yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kondisi lingkungan kerja di perusahaan, kemudian dicatat guna mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. 2. Wawancara (interview) Suatu aktivitas atau interaksi tanya jawab langsung terhadap pihak pihak tertentu dalam suatu departemen yang terkait dengan objek permasalahan yang diteliti. 3. Dokumentasi Dilakukan dengan cara pengumpulan data dan mempelajari dokumen
43 dokumen serta catatan catatan perusahaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 4. Pengukuran pengukuran Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan pada: a. Pengukuran pengukuran waktu dengan jam henti (stopwatch) dari setiap elemen kerja. b. Pengamatan langsung ke bagian produksi Aggregate Commercial Vehicle. 3.3 Instrumen Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa: 1. Jam henti (stopwatch) Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran pengukuran waktu dari setiap langkah kerja yaitu dengan alat ukur berupa stopwatch. 2. Lembar pengamatan Alat yang digunakan untuk mencatat semua waktu yang diperoleh dari pengukuran pengukuran waktu dari setiap elemen kerja yang diukur dan mencatat semua data informasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 3.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti dalam hal ini yaitu mendeskripsikan uji time study untuk menetapkan waktu baku melalui data dan pengukuran waktu, lalu dilakukan analisis keseimbangan lintasan yang kemudian hasilnya akan dibuat kesimpulan secara umum.
44 3.4.1 Metode Helgeson Bernie atau Ranked Positional Weight (RPW) Pendekatan ini menggunakan cara penjumlahan waktu dari operasi-operasi yang terkontrol dalam sebuah stasiun kerja dengan operasi tertentu yang disebut sebagai bobot posisi. Pengurutan operasi yang menurun dilakukan menurut bobot posisinya yang mengarah. Pada teknik perancangan dari teknik pengurutan bobot posisi (ranked positional weight technique). Metode heuristic ini mengutamakan waktu elemen kerja yang terpanjang, dimana elemen kerja ini akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk ditempatkan dalam stasiun kerja yang kemudian diikuti oleh elemen kerja yang lain yang memiliki waktu elemen yang lebih rendah. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang perlu dlakukan dalam menyelesaikan keseimbangan lini dengan metode ini : 1. Tentukan precedence diagram sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Tentukan positional weight (bobotposisi) untuk setiap elemenpekerjaannya dari suatu operasi dengan memperhatikan precedence diagram. Cara penentuan bobot posisinya adalah sebagai berikut: Bobot (RPW) = Waktu Operasi Tersebut + Waktu Proses Operasi Berikutnya 3. Urutkan elemen operasi berdsarkan bobot posisi yang telah didapatkan pada langkah kedua. Pengurutannya dimulai dari elemen operasi yang memiliki bobot posisi yang terbesar. 4. Lanjutkan dengan penempatan elemen pekerjaan yang memiliki bobot posisi terbesar sampai yang terkecil kesetiap stasiun kerja.
45 5. Jika pada setiap stasiun kerja terdapat waktu yang berlebihan (dalam hal ini waktu tiap stasiun kerja melebihi waktu maksimumnya), maka ganti elemen kerja yang dalam stasiun kerja tersebut ke stasiun kerja berikutnya selama tidak menyalahi diagram precedence. 6. Ulangi lagi langkah ke-4 dan ke-5 diatas sampai seluruh elemen pekerjaan telah ditempatkan kedalam stasiun kerja. 3.4.2 Metode Region Approach Pendekatan ini melibatkan pertukaran antara pekerjaan setelah dipeoleh keseimbangan lintasan mula-mula. Dengan pendekatan ini kombinasi dari pekerjaan yang sesuai untuk pertukaran akan menjadi dangat kaku dan tidak layak untuk jaringan yang besar. Sebagai dasar pembobotannya adalah OPCyang ditransformasikan menjadi precedence diagram dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Tentukan precedence diagram sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Pembagian operasi kedalam precedence diagram dalam beberapa region atau daerah dari kiri kekanan, dengan syarat dalam satu daerah tidak boleh ada operasi yang saling bergantungan. Kumpulkan semua pekerjaan kewilayah precedence yang terakhir. Hal ini akan menjamin bahwa pekerjaan dengan sedikit ketergantungan akan paling sedikit dipertimbangkan untuk pekerjaan yang paling akhir dalam penjadwalannya. 3. Pengurutan waktu pekerjaan dari yang paling maksimum ke yang paling minimum kedalam setiap wilayah precedence. Ini akan menjamin pekerjaan terbesar akan diprioritaskan terlebih dahulu, memberikan kesempatan untuk
46 memperoleh kombinasi yang paling baik dengan pekerjaan-pekerjaan yang lebih kecil. 4. Pengelompokkan pekerjaan-pekerjaan dengan urutan sebagai berikut : a. Mula-mula wilayah paling kiri. b. Dalam sebuah wilayah, mula-mula dikerjakan pekerjaan yang mempunyai waktu yang terbesar. 5. Pengelompokkan operasi kedalam stasiun kerja berdasarkan syarat yang tidak melebihi waktu maksimum yang telah ditetapkan. Pada akhir setiap stasiun kerja, harus diputuskan apakah penggunaan waktunya dapat diterima atau tidak. Jika tidak, periksa semua pekerjaan yang memiliki hubungan precedence. Tentukkanlah apakah penggunaan akan meningkat bila dilakukan pertukaran pekerjaan yang berada dalam wilayah yang sama atau sebelumnya dengan pekerjaan yang sedang dipertimbangkan. Bila tepat, maka lakukan pertukaran. 6. Teruskan hingga semua elemen operasi ditempatkan pada semua stasiun kerja. 3.4.3 Metode Largest Candidate Rule (LCR) Metode Largest Candidate Rule merupakan metode yang paling sederhana. Adapun prosedur metode tersebut secara jelas dapat dijelaskan sebgai berikut : 1. Tentukan precedence diagram sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 2. Urutkan semua elemen operasi dari yang paling besar waktunya hingga yang paling kecil. 3. Elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan yang paling
47 atas. Elemen kerja dapat diganti atau dipindahkan kestasiun berikutnya, apabila jumlah elemen kerja telah melebihi batas waktu siklusnya. 4. Lanjutkan proses langkah kedua, hingga semua elemen kerja telah berada dalam stasiun kerja dan memenuhi Takt Time.
48 3.5 Diagram Alur Penelitian Gambar 3.5 Diagram Alur Penelitian