BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan. lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN ARUS KAS Juru uru an Akuntans Akuntan i UK Petra

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Arus Kas. Statement of Cash Flows

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

Untuk itu analisis arus kas dipakai sebagai pelengkap analisis risiko dengan menggunakan analisis rasio.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

MANAJEMEN KEUANGAN Laporan Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Analisa Common Size, Analisa Index

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JUMLAH AKTIVA

BAB II LANDASAN TEORITIS

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

IAS 7 Laporan Arus Kas

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Manajemen Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

Laporan Keuangan: Neraca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan. Sebagaimana dikutip Tjiptono dan Hendy (2008:178), Deviden merupakan pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Deviden kas atau cash divident merupakan salah satu dari jenis deviden. Deviden kas adalah deviden yang banyak disukai oleh para pemegang saham karena bersifat likuid. Deviden kas berasal dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Tjiptono dan Hendy (2008:12) mengemukakan pengertian deviden kas bahwa, Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai (cash divident), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah korporasi kepada pemegang sahamnya disebut sebagai deviden kas (cash devidend). Biasanya sebuah 5

6 korporasi harus memenuhi 3 (tiga) kondisi terlebih dahulu agar dapat membayar deviden kas, yaitu : 1. Laba ditahan yang mencukupi 2. Kas yang memadai 3. Tindakan formal dari dewan komisaris b. Laba Pada lingkungan pasar modal, laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan sumber informasi sangat penting yang dibutuhkan oleh sebagian besar pemakai laporan atau pelaku pasar serta pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendukung pengambilan keputusan. Dari beberapa informasi yang diperoleh di laporan keuangan biasanya laba bersih menjadi pusat perhatian pihak pengguna. Laba bersih yang dipublikasikan dapat memberi respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba. 1. Pengertian Laba Bersih Menurut Houston (20011:50) yaitu : Laba adalah perubahan suatu ekuitas dalam suatu periode setelah disesuaikan dengan modal (misalnya, investasi oleh pemilik) atau distribusi modal (misalnya deviden) yang melebihi investasi. Menurut APB Statement yang dikutip oleh Harahap (2008:241), yang dimaksud dengan laba (rugi) adalah kelebihan (defisit) penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi.

7 Laba menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan per 1 September 2009: Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan untuk ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. 2. Manfaat Laba Bersih Laba bersih (net income) merupakan tujuan utama bagi keseluruhan orang yang melakukan bisnis. Laba mempunyai banyak kegunaan seperti sebagai ukuran keberhasilan bisnis, sebagai ukuran efisiensi manajemen dalam mengelola sumbersumber daya perusahaan, sebagai dasar untuk membuat peramalan di masa mendatang, sebagai dasar untuk membuat kebijakan membayar deviden. Kekuatan laba dapat digunakan untuk menurunkan hutang, ekspansi keuangan di masa depan, membangkitkan sumber intern untuk akuisisi, meningkatkan solvabilitas, serta memperbaiki kualitas laporan laba rugi.

8 3. Perhitungan Laba Bersih Agar efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik, maka komponen atau unsur-unsur laba diklasifikasikan sesuai dengan jenis-jenis kegiatan yang berbeda-beda. Berikut adalah unsur-unsur laba yaitu: a. Laba kotor (Gross Profit) adalah jumlah penjualan dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP); b. Laba operasi (Operating Income) adalah laba bruto dikurangi biaya-biaya operasional perusahaan. c. Laba sebelum pajak (Earning Before Tax) dan pos luar biasa adalah laba usaha ditambah / dikurangi pendapatan / beban lain-lain; d. Laba setelah pos luar biasa adalah laba sebelum pajak, ditambah / dikurangi pos luar biasa. e. Laba bersih setelah pajak adalah laba bersih setelah pos luar biasa dikurangi pajak penghasilan. Untuk lebih jelasnya elemen / komponen dan urutan penyajian laporan laba rugi hingga menghasilkan laba / rugi bersih, menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.2, lampiran 2 tahun 2012 yaitu : Penjualan Harga Pokok Penjualan xxx (xxx)

9 Laba Bruto Beban Operasional Laba Operasional Pendapatan dan beban lain-lain (+/-) Laba Sebelum Pajak dan Pos Luar Biasa Pos Luar Biasa Laba Setelah Pos Luar Biasa Pajak Penghasilan Laba Bersih xxx (xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) xxx c. Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Karena itu, kas mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang disimpan di perusahaan maupun di bank dan siap digunakan. Kas berfungsi untuk membayar semua aktifitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Karena itu, memiliki alat pembayaran dalam jumlah dan waktu yang tepat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Kas sangat penting bagi perusahaan untuk dimiliki dalam jumlah dan waktu yang tepat agar kas tersebut dapat digunakan secara optimal tanpa mengganggu operasional perusahaan. Untuk kepentingan itulah perlu

10 dibuat suatu laporan sebagai alat pengendali keluar masuknya uang tunai yang dimiliki perusahaan. Jadi, laporan arus kas (statement of cash flow) melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuanganya dan membayar deviden. 2. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah salah satu dari laporan keuangan dasar. Laporan ini berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Laporan ini juga berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan membayar utang yang jatuh tempo. Semua informasi yang berkaitan dengan aliran kas masuk dan kas keluar perusahaan pada satu periode itulah yang dijadikan alasan dibuatnya laporan arus kas. Jadi, pada dasarnya tujuan dibuatnya laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu.

11 Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama management. Diantaranya : a. Cash flow merupakan alat pengontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang. b. Dalam menyusun cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi, contoh: pegakuan adanya kerugian piutang, adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock deviden merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow. c. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya. d. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai. e. Dalam penerapan sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance),

12 apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi defisit. Salah satu cara untuk menutup defisit tersebut adalah dengan mengajukan pinjaman ke bank. f. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walaupun anggapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tersebut. 3. Klasifikasi Arus Kas Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis aktivitas : a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Cash Flow from Operating Activities) Arus kas dari aktivitas operasi adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh-contoh transaksi semacam itu mencakup pembelian dan penjualan barang dagangan oleh pengecer atau peritel. Arus kas yang paling sering dan acap kali paling penting berkaitan dengan aktivitas operasi. Terdapat dua metode alternatif pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas. Kedua metode itu adalah : (1) metode langsung dan (2) metode tidak langsung.

13 a. Metode langsung (direct method) melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari para pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas yang dibayarkan pada pemasok atas barang dagangan dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada pegawai sebagai gaji atau upah. Selisih antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih aktivitas operasi. Keunggulan utama dari metode langsung adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahannya utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan sering kali tidak mudah didapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal. b. Metode tidak langsung (indirect method) melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan dengan pendapatan serta beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan kata lain, laba bersih akrual disesuaikan untuk menentukan jumlah bersih arus kas dari aktivitas operasi. Keunggulan utama dari metode langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode tidak

14 langsung umumnya lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. b. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activities) Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tidak lancar. Contoh-contoh transaksi seperti itu meliputi penjualan dan pembelian aktiva tetap, seperti peralatan dan bagunan. Arus kas masuk dari aktivitas investasi umumnya berasal dari penjualan aktiva tetap, investasi, dan aktiva tidak berwujud. Arus kas keluar umumnya meliputi pembayaran untuk memperoleh aktiva tetap, investasi, dan aktiva tak berwujud. Arus kas dari aktivitas investasi dilaporkan pada laporan arus kas dengan cara mencantumkan terlebih dahulu arus kas masuk. Setelah itu, baru disajikan arus kas keluar. Jika arus kas masuk lebih besar dari arus kas keluar, maka arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas investasi (net cash flow provided by investing activities) dilapokan. Jika arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar, maka arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (net cash flow used for investing activities) dilaporkan.

15 c. Arus kas dari aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities) Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan. Contoh-contoh transaksi seperti itu meliputi penerbitan atau penarikan sekuritas atau efek ekuitas dan utang. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan biasanya berasal dari penerbitan sekuritas utang atau sekuritas ekuitas. Contoh arus kas masuk seperti ini meliputi penerbitan obligasi, wesel bayar, serta saham preferen dan saham biasa. Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan meliputi pembayaran deviden tunai, pembayaran utang, dan pembelian saham yang diperoleh kembali (saham treasuri). Arus kas dari aktivitas pendanaan dilaporkan dalam laporan arus kas dengan mencantumkan terlebih dahulu arus kas masuk, setelah itu baru arus kas keluar. Jika arus kas masuk lebih besar daripada arus kas keluar, maka arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan (net cash flow provided by financing activities) dilaporkan. Jika arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar, maka arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (net cash flow used for financing activities) dilaporkan. Arus kas dari aktivitas operasi pada umumnya disajikan terlebih dahulu, lalu diikuti dengan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Total arus kas bersih dari aktivitas tersebut

16 merupakan kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode berjalan. Saldo kas pada awal periode ditambahakan dengan kenaikan atau penurunan bersih kas, dan setelah itu saldo kas pada akhir laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan di neraca. d. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan laba bersih, arus kas operasi dan deviden kas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu Peneliti Variabel Hasil Hermi (2004) Independen : Laba Bersih Arus Kas Operasi Dependen : Deviden Kas Hasil Penelitian : Terdapat hubungan yang signifikan antara laba bersih dan arus kas operasi terhadap deviden kas. Murtanto Febby (2004) dan Ahmad Bachtiar (2007) Independen : Laba Akuntansi Laba Tunai Dependen : Deviden Kas Independen : Free Cash Flow Dependen : Deviden Kas Kebijakan Hutang Hasil penelitian : Ada hubungan yang positif dan kuat antara laba akuntansi dan laba tunai dengan deviden kas. Namun laba akuntansi memiliki hubungan lebih signifikan terhadap deviden kas dibandingkan dengan laba tunai karena laba akuntansi tidak dipengaruhi oleh deprestasi dan amortisasi. Periode penelitian adalah tahun 2005. Jumlah populasi penelitian adalah sebanyak 335 perusahaan dan sampel sebanyak 70 perusahaan. Hasil penelitian : Ada pengaruh signifikan antara free cash

17 Indah (2009) Independen : Laba Bersih Arus kas Operasi flow dengan kebijakan utang antara free cash flow dengan pembayaran deviden tunai. Secara simultan laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. Juanita (2011) Dependen : Deviden Independen : Laba Bersih Arus kas Operasi Secara parsial laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. Secara simultan (serentak) laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap deviden kas. Asep (2011) Suryadi Dependen : Deviden Kas Independen : Laba Akuntansi Arus Kas Operasi Dependen : Deviden Kas Secara parsial laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap deviden kas. Periode penelitian adalah tahun 2011. Jumlah populasi penelitian adalah sebanyak 28 perusahaan. Hasil penelitian : Ada hubungan yang signifikan antara arus kas operasi terhadap deviden kas. B. Kerangka Pemikiran Besar kecilnya deviden yang dibagikan perusahaan tergantung dari kebijakan deviden yang ditempuh oleh perusahaan. Dalam menentukan besarnya deviden yang akan diberikan kepada pemegang saham tentunya perusahaan akan memperhatikan laba bersih yang diperoleh perusahaan karena deviden yang dibagikan kepada pemegang saham merupakan bagian dari laba. Laba bersih merupakan faktor penentu utama dalam kebijakan deviden. Dapat disimpulkan bahwa laba bersih memiliki hubungan positif terhadap deviden kas.

18 Laba perusahaan biasanya dianggap sebagai determinan utama dari deviden, tetapi dalam kenyataannya deviden lebih bergantung pada arus kas yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden daripada dengan laba yang sangat dipengaruhi oleh praktek akuntansi serta hal-hal lain yang tidak mencerminkan kemampuan untuk membayar deviden (Brigham, 2011:85). Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan merupakan indikator yang menentukan apakah kegiatan operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar deviden kas yang telah ditetapkan dalam kebijakan deviden. Semakin besar arus kas operasi perusahaan maka semakin besar DPR (dividend payout ratio) yang ditetapkan karena perusahaan memiliki kas untuk membayar deviden kas dan semakin kecil arus kas yang dihasilkan perusahaan dari aktivitas operasinya maka akan semakin kecil DPR yang ditetapkan manajeman karena kurangnya kemampuan perusahaan untuk menyediakan uang kas untuk membayar deviden. Dapat dikatakan bahwa arus kas operasi memiliki hubungan positif terhadap deviden kas yang diterima oleh pemegang saham. C. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan sementara permasalahan yang diteliti kebenarannya yang perlu diuji secara empiris. Perumusan Ho dan Ha dalam penelitian ini adalah : Ho 1 Ha 1 : Tidak ada pengaruh arus kas terhadap deviden kas. : Ada pengaruh arus kas terhadap deviden kas.

19 Ho 2 Ha 2 : Tidak ada pengaruh laba akuntansi terhadap deviden kas. : Ada pengaruh laba akuntansi terhadap deviden kas.