HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS- TUGAS PELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

HUBUNGAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

SELF REGULATED LEARNING SISWA DILIHAT DARI HASIL BELAJAR

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

HUBUNGAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN TINGKAH LAKU SOSIAL SISWA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students'

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI PROFESONAL GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

Hubungan Motivasi Kerja Dan Dukungan Sosial Kepala Sekolah Dengan Pelaksanaan Tugas Guru BK Di SMPN Kab. Kerinci

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VI

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA

MODEL KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Abstract

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENGARUH KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Jurnal Konseling dan Pendidikan

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

MANFAAT LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PRIBADI SISWA

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY

Siswanto 1), Ayu Bidiawati 2) dan Fauziah 3) Abstrak

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BANGKINANG

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE DAN MOTIVASI DENGAN KEPUTUSAN PESERTA DIDIK MEMILIH SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SIDAYU KABUPATEN GRESIK

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR

KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Supri Yanti 1), Erlamsyah 2), Zikra 3)

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 142/1 SENGKATI KECIL. Oleh: SUHADA NIM A1D109190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Jurnal Konseling dan Pendidikan

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

Economic Education Analysis Journal

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

HUBUNGAN PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM SE-KOTA MALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

Konseling dan Pendidikan

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGOLAH MAKANAN INDONESIA 1 DI SMK NEGERI 3 KOTA SOLOK

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

Transkripsi:

p-issn 2476-9886 e-issn 2477-0302 Jurnal EDUCATIO Volume 2 Nomor 2, 2016, Hlm 30-34 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info Artikel: Diterima: 23/07/2016 Direvisi: 21/09/2016 Dipublikasikan: 30/10/2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR 123 Universitas Negeri Padang email: sona_idola07@yahoo.com Sona Idola 1, Afrizal Sano 2, Khairani 3 Abstratc The school environment is a factor that affects student learning. School environment was created, well laid out for the benefit of the students as well. Phenomenon that occurs, some students found the state of the school environment is not good, the sound of passing vehicles, the complete lack of facilities and infrastructure so that motivate learning impaired. This study examines the relationship between students perceptions about the state of the school environment with learning motivation. This research study considered quantitative correlation type. Samples were SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang Students. Based on the results of the study there is a significant relationship between students' perceptions about the state of the school environment with learning motivation. Keyword: Schools Physical Environment; Learning Motivation Copyright 2016 IICET - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) PENDAHULUAN Lingkungan merupakan keadaan yang ada di sekitar yang bisa mempengaruhi seseorang. Mudjiran, dkk (2005: 106) menyatakan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi individu. Sekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar yang dimulai dari sekolah dasar hingga tingkat atas. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berupaya mengembangkan potensi siswa. Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswanya, sekolah diharapkan memiliki lingkungan yang bagus agar menunjang dan memudahkan siswa untuk belajar. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendidikan. Menurut Tirtarahardja dan La Sulo (1994: 168) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Dengan demikian, lingkungan sekolah adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapat pengaruh dari luar terhadap kegiatan belajar. 30

Lingkungan sekolah yang aman, nyaman, tenang, bersih dapat meningkatkan gairah dan semangat dalam belajar. Lokasi sekolah yang berada jauh dari keramaian, keributan dan hiruk-pikuk akan membuat siswa belajar dengan tenang, tidak terganggu, dan mudah konsentrasi dalam belajar. Sekolah Menengah Pertama Pembangunan Laboratorium UNP adalah salah satu sekolah yang sekarang ini dalam masa pembangunan. Proses belajar mengajar sekarang ini dialihkan ke tempat lain yang masih dalam lingkungan kampus UNP. Selama dalam masa pembangunan ini, proses belajar-mengajar dipindahkan ke ruangan kuliah mahasiswa UNP. Tempat dan lokasi yang baru ini terlihat kurang kondusif untuk dilaksanakannya proses belajar mengajar. Hal itu dikarenakan ruangan kelas yang sempit karena satu kelas dibagi dua, polusi suara dan lainnya yang membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Berdasarkan pengamatan dan wawancara terhadap siswa Sekolah Menengah Pertama Pembangunan Laboratorium UNP Padang pada tanggal 17 Oktober 2012 sebanyak tujuh orang, terdapat bahwa empat orang siswa menjawab kurang bisa konsentrasi dalam belajar, dikarenakan adanya suara kendaraan yang mengganggu mereka. Kemudian dua orang juga yang mengeluhkan lokasi sekolahnya yang kurang cocok, sarana dan prasarana yang belum lengkap dan sebagainya, dan satu orang siswa mengungkapkan media dan metode mengajar guru kurang baik. Dengan keadaan yang demikian, berdampak adanya siswa yang keluar-masuk kelas dan lebih suka bermain di luar, konsentrasinya terganggu dan motivasi untuk belajar menjadi berkurang. Hal ini tentunya dapat membuat semangat dan motivasinya untuk mengikuti pelajaran dalam kelas menjadi berkurang. Seperti yang disampaikan oleh Hamzah B. Uno (2012: 23) hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan indikator atau unsur yang mendukungnya. Faktor sekolah juga merupakan salah satu yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Ngalim Purwanto (2002: 102) berpendapat bahwa hal-hal yang mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu: faktor individual, seperti: kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, motivasi, dan faktor pribadi dan faktor sosial, seperti: keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial Kenyataan yang ditemui di lapangan tersebut, maka perlu kiranya diteliti bagaimana persepsi siswa tentang keadaan lingkungan fisik sekolahnya, bagaimana motivasi belajarnya dan bagaimana hubungan antara persepsi siswa tentang keadaan lingkungan fisik sekolah dengan motivasi belajarnya. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII dan IX SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang yang berjumlah 85 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket yang berjumlah dua macam yaitu persepsi siswa tentang keadaan lingkungan fisik sekolah (variabel X) dan motivasi belajar (variabel Y). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik statistik yaitu dengan mencari skor mean, standar deviasi, range, skor minimum, dan skor maksimum dengan menggunakan formula yang dikemukakan oleh Riduwan (2007: 130) dengan rumus: fx 1 1. Mean yaitu M n 2. Standar Deviasi, yaitu SD 3. Range, yaitu: Range = ST SR Skor Perolehan 4. % Skor x100 n 2 n. fx 1 n. n 1 fx 1 2 31

Untuk melihat keeratan hubungan antara persepsi siswa tetang keadaan lingkungan fisik sekolah dengan motivasi belajar siswa di SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang, menggunakan rumus Product Moment Pearson yaitu : r xy = n xy-( x)( y) 2 }{n y 2 ( y) 2 } HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data persepsi siswa tentang keadaan lingkungan fisik sekolah secara keseluruhan terlihat dari tabel berikut ini: Tabel 1. Persepsi Siswa Tentang Keadaan Lingkungan Fisik Sekolah 1. Persepsi Siswa tentang Keadaan Persentase Lingkungan Fisik Sekolah KS K C B SB a. Gedung Sekolah 3,52 23,52 34,11 30,58 8,23 b. Letak dan Posisi Sekolah 4,70 31,76 27,05 30,58 5,88 c. Sarana dan Prasarana 5,88 20 34,11 31,76 8,23 Rata-Rata 4,7 25,09 31,75 30,97 7,44 Dari tabel 1 terlihat 7,44% siswa mempersepsi bahwa keadaan lingkungan fisik sekolahnya sangat baik, 30,97% siswa mempersepsi baik, 31,75% siswa mempersepsi cukup baik, 25,09% siswa mempersepsi kurang baik, dan 4,70% siswa mempersepsi kurang sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa mempersepsi keadaan lingkungan fisik sekolahnya cukup baik. Tabel 2. Motivasi Belajar Siswa 2. Motivasi Belajar Persentase RS R C T ST a. Perhatian 7,05 20 37,64 27,05 8,23 b. Konsentrasi 4,70 23,52 40 22,35 9,41 c. Minat 8,23 15,29 47,05 23,52 5,88 d. Ketekunan 8,23 12,94 37,64 34,11 7,05 Rata-Rata 7,05 17,93 40,58 26,75 14,33 Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa 14,33% siswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 26,75% siswa motivasi belajarnya tinggi, 40,58% siswa motivasi belajarnya cukup tinggi, 17,93% siswa motivasi belajarnya rendah dan 7,05% siswa motivasi belajarnya rendah sekali. Jadi secara keseluruhan siswa memiliki motivasi belajar cukup tinggi. 32

Tabel 3. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Keadaan Lingkungan Fisik Sekolah Dengan Motivasi Belajar Correlations X Pearson Correlation 1.380 ** Sig. (2-tailed).000 N 85 85 Y Pearson Correlation.380 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 85 85 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 3 dapat diartikan bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang keadaan lingkungan fisik sekolah dengan motivasi belajar di SMP Pembangunan Laboratorium UNP dengan nilai koefisien korelasi antara X dan Y yaitu 0,380 dengan taraf signifikansi 0,01yang memiliki jumlah responden sebanyak 85 orang. PEMBAHASAN 1. Persepsi Siswa Tentang Keadaan Lingkungan Fisik Sekolah Pada dasarnya siswa mempersepsi keadaan lingkungan fisik sekolahnya dengan cukup baik. Itu sesuai dengan temuan dan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 31,75% siswa mempersepsi keadaan lingkungan fisik sekolahnya cukup baik. Sekolah sebagai lembaga formal harus bisa menciptakan lingkungan sekolah sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar dan agar nantinya siswa bisa mendapatkan nilai yang bagus. Sesuai dengan pendapat B. F. Skinner (dalam Elida Prayitno, 1989:5) mengemukakan bahwa motivasi peserta didik sangat ditentukan oleh lingkungannya. Oleh karena itu peserta didik akan termotivasi dalam belajar jika lingkungan belajar dapat memberikan rangsangan sehingga peserta didik tertarik untuk belajar. Lingkungan belajar yang baik, aman, nyaman dan tenang dapat menunjang kegiatan belajar yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwasanya keadaan lingkungan fisik sekolah harus ditata sedemikian bagus sehingga dapat menunjang kegiatan siswa dalam belajar. 2. Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil temuan, terungkap bahwa 40,58% siswa memiliki motivasi belajar cukup tinggi dan ada juga beberapa siswa yang motivasinya tergolong rendah dan rendah sekali. Ini harusnya tidak bisa dibiarkan begitu saja. Motivasi belajar siswa harus perlu ditingkatkan lagi agar keinginannya untuk belajar dan mendapatkan nilai yang bagus lebih tinggi lagi. Suhaenah Suparno (2000: 83) mengemukakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu jika ia mengharapkan akan melihat hasil yang memiliki nilai atau manfaat. Artinya seseorang akan termotivasi apabila dia percaya bahwa suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu yang mempunyai nilai positif bagi dirinya dan dapat dicapai dengan usaha yang dilakukannya. Menurut Sardiman (2001: 83) mengungkapkan bahwa motivasi adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Berarti motivasi yang dimiliki oleh siswa SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang cukup bagus dan bernilai positif. 3. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Keadaan Lingkungan Fisik Sekolah dengan Motivasi Belajar Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang keadaan lingkungan fisik sekolah dengan motivasi belajar di SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang. Ini membuktikan bahwa semakin baik keadaan lingkungan fisik sekolah 33 X Y

siswa, maka cenderung semakin tinggi pula motivasi belajar siswa tersebut. Sebaliknya, semakin kurang baik keadaan lingkungan fisik sekolah siswa, maka cenderung semakin rendah pula motivasi belajar siswa tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat B. F. Skinner (dalam Elida Prayitno, 1989: 5) mengemukakan bahwa motivasi peserta didik sangat ditentukan oleh lingkungannya. Oleh karena itu peserta didik akan termotivasi dalam belajar jika lingkungan sekolah dapat memberikan rangsangan sehingga peserta didik tertarik untuk belajar. Dapat disimpulkan bahwasanya faktor lingkungan yang ada di sekolah sangat mempengaruhi siswa dalam belajar. Siswa secara tidak langsung akan termotivasi dalam belajar jika lingkungan sekolahnya bagus dan bisa membuat siswa tenang dalam belajar yang bertujuan untuk mendapatkan nilai yang bagus. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi siswa SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang tentang keadaan lingkungan fisik sekolahnya yaitu sebesar 45,88% berada pada kategori cukup baik, berkaitan dengan motivasi belajar siswa SMP Pembangunan Laboratorium UNP Padang yaitu sebesar 47,05% berada pada kategori cukup baik dan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang keadaan lingkungan fisik sekolah dengan motivasi belajar di SMP Pembangunan Laboratorium UNP dengan nilai koefisien korelasi antara X dan Y yaitu 0,380 dengan taraf signifikansi 0,01 yang memiliki jumlah responden sebanyak 85 orang. Berkenaan dengan temuan yang telah dilakukan, penulis mengemukakan beberapa saran dan masukan yaitu: Pertama, pihak sekolah harus memperhatikan lingkungan fisik sekolah dan bisa menciptakan lingkungan sekolah yang baik, kondusif agar siswa dalam belajar menjadi tenang, aman, dan berdampak positif bagi siswa. Kedua, Guru pembimbing hendaknya bisa melihat bagaimana motivasi belajar siswa dengan adanya keterbatasan yang dimiliki oleh pihak sekolah dan memberikan berbagai jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang berguna untuk meningkatkan potensi siswa seoptimal mungkin. DAFTAR RUJUKAN Elida Prayitno. (1989). Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Hamzah B. Uno. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Mudjiran, dkk. (2005). Pengantar Pendidikan. Padang: UNP Ngalim Purwanto. (2002). Administrasi dan Supervise Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Sardiman A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada Suhaenah Suparno. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. DJPT: Depdiknas Tirtaraharja, Umar dan La Sulo. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud 34