Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya(Labor : Controlling, and Accounting for Costs) BAB 11
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Produktivitas tenaga kerja (labor productivity) dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kinerja produksi yang menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolak ukurnya. Produktivitas tenaga kerja merupakan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh seorang pekerja.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja MERENCANAKAN PRODUKTIVITAS Berikut beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum membuat rencana produktivitas : Bagaimana perusahaan mendefinisikan produktivitas dan hidup kerja yang bermutu? Prioritas mana yang sebaiknya dikaitkan dengan perbaikan produktivitas? Siapa yang bertanggung jawab? Bagaimana komitmen manajemen eksekutif akan dikomunikasikan? Seberapa besar keseragaman yang diinginkan dalam penerapan? Seberapa jauh keterlibatan karyawan yang dianggap pantas dalam perencanaan dan implementasi? Bagaimana mengukur kemajuannya?
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja MENGUKUR PRODUKTIVITAS Produktivitas sebaiknya diukur, dianalisis, diinterpretasikan, dan dipahami. Tujuan dari pengukuran produktivitas adalah untuk memberikan indeks yang padat dan akurat guna membandingkan hasil aktual dengan suatu target atau standar kinerja. Kecepatan dengan mana seseorang yang sedang diamati bekerja, dicatat dan dianggap sebagai rating atau rating kinerja (performance rating). Beberapa rating untuk suatu tugas yang dipilih digabungkan guna memperoleh waktu normal (normal time), yaitu waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut ketika bekerja dengan kecepatan normal. Tambahan waktu diberikan untuk waktu pribadi, jam istirahat, kelelahan, serta penundaan karena kerusakan mesin dll. Hasilnya adalah waktu standard (standard time) untuk suatu pekerjaan, yang dinyatakan dalam jumlah menit per unit atau total unit yang dapat dihasilkan per jam.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja RASIO EFISIENSI PRODUKTIVITAS Mengukur output dari seorang individu relatif terhadap standar kinerja. Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur pencapaian operasional relatif dari suatu mesin, operasi, departemen, atau organisasi secara keseluruhan. Misalnya, jika 4.000 jam merupakan standard bagi suatu departemen tetapi ternyata aktualnya 4.400 jam yang digunakan, maka t erdapat rasio yang tidak menguntungkan sebesar 90.9 % (4000 : 4.400)
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja RENCANA PEMBERIAN INSENTIF Berbeda dengan pembayaran per jam, per minggu atau per bulan, rencana pemberian insentif (incentive wage plan) memberikan imbalan bagi pekerja sesuai dengan peningkatan outputnya yang berkualitas tinggi. Standar kerja per jam atau per hari sebaiknya ditetapkan sedemikian rupa sehingga pekerja dapat melampauinya dengan usaha yang wajar sehingga dapat menerima manfaat penuh dari insentif tersebut. Kunci keberhasilan dari rencana pemberian insentif adalah : 1. Dapat diterapkan dalam situasi dimana pekerja dapat meningkatkan output. 2. Menyediakan lebih banyak upah yang besarnya proporsional terhadap output yang melebihi standar. 3. Menetapkan standar yang adil sehingga usaha tambahan akan menghasilkan pembayaran bonus. Selain hal-hal penting diatas, rencana tersebut juga harus sederhana dan dapat dimengerti.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja TUJUAN RENCANA PEMBERIAN INSENTIF Tujuan dari rencana pemberian insentif adalah untuk mendorong pekerja agar memproduksi lebih banyak guna memperoleh upah yang lebih tinggi, dan pada saat yang bersamaan mengurangi biaya per unit. Contoh dampak dari rencana pemberian insentif, dijelaskan pada ilustrasi berikut : Asumsikan bahwa suatu operasi pabrik dilakukan di suatu bangunan yang disewa $2.400 per bulan ($80 per hari atau $10 per jam) dan bahwa penyusutan, asuransi, dan pajak properti berjumlah $64 per hari atau $8 per jam. Asumsikan lebih lanjut bahwa ada 10 pekerja yang bekerja selama 8 jam per hari dengan upah $6 per jam dan setiap pekerja memproduksi 40 unit produk per hari (5 unit per jam per pekerja). Pekerja dan manajemen setuju bahwa tarif $6,6 per jam akan dibayarkan jika seseorang pekerja memproduksi 48 unit per hari, sehingga meningkatkan jumlah output per jam dari 5 menjadi 6 unit.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja JENIS RENCANA PEMBERIAN INSENTIF Ada 3 jenis rencana pemberian insentif yang akan di bahas : 1. Rencana unit kerja langsung (straight piecework plan). 2. Rencana bonus seratus persen (one hundred percent bonus plan). 3. Rencana bonus kelompok (group bonus plan).
RENCANA UNIT KERJA LANGSUNG (Straight Piecework Plan) Rencana unit kerja langsung adalah salah satu rencana membayar upah diatas tarif dasar untuk produksi diatas standar. Standar produksi dihitung dalam jumlah menit per unit dan kemudian diterjemahkan menjadi jumlah dollar yang dibayarkan per unit. Insentif akan efektif bila para pekerja mengendalikan tingkat keluaran mereka sendiri dan bukan diatur oleh mesin. Asumsi : Jika 2,5 menit adalah standar waktu untuk menghasilkan satu unit, maka tarif standar adalah 24 unit per jam. Jika upah dasar dari seorang pekerja adalah sebesar $7,44 per jam, maka tarif per unit adalah $7,44 : 24 atau $0,31 per unit.
RENCANA BONUS SERATUS PERSEN (One Hundred Percent Bonus Plan) Merupakan variasi dari metode hasil kerja langsung. Standar dinyatakan dalam waktu per unit keluaran. Pada setiap periode pembayaran upah dihitung rasio efisiensi sebelum dila kukan perhitungan penghasilan bagi tiap pekerja. Ketika rasio efisiensi kurang dari 1, maka tidak mendapatkan bonus. RUMUS : Angka rasio efisiensi = Produksi pekerja : kuantitas standar Penghasilan per jam = Angka rasio efisiensi X tarif dasar pekerja Asumsi : jika seorang pekerja menyelesaikan 100 unit dalam shift selama 8 jam dan waktu standar adalah 80 unit per shift (atau10 unit per jam), maka pekerja tersebut akan dibayar sesuai dengan tarif per jam dikalikan waktu standar sebesar 10 jam.
RENCANA BONUS KELOMPOK (Group Bonus Plan) Dalam operasi di pabrik terkadang memerlukan karyawan bek erja dalam kelompok atau regu. Metode ini mendorong produksi di atas standar minimum. Setiap pekerja dalam kelompok akan menerima tarif upah/jam untuk produksi sampai sejumlah standar keluaran. Unit yang dihasilkan di atas standar akan menerima pembayar an bonus dan dibagi sesuai dengan tarif dasar tiap anggota dalam kelompok. Metode ini untuk mengurangi pekerjaan untuk menghitung biaya tenaga kerja. Menghemat penyeliaan karena akan ada kontrol diantara anggota agar tidak malas.
RENCANA INSENTIF ORGANISASI (PEMBAGIAN KEUNTUNGAN ORGANISASI) Jika berdasarkan hasil evaluasi manajemen atas kekuatan dan kelemahan baik dari rencana pemberian insentif individu atau kelompok dinilai kurang mewakili, maka dalam situasi dimana produktivitas dari seluruh organisasi memerlukan perbaikan, maka rencana insentif organisasi atau pembagian keuntungan organisasi mungkin akan menjadi pilihan yang terbaik. Karakteristik rencana insentif organisasi : Semua orang mempunyai kemampuan untuk memberikan kontribusi yang berharga bagi organisasi. Menggunakan jenis manajemen yang berpusat pada pekerja yang menekankan pada keterlibatan dan keikutsertaan seluruh pekerja. Memerlukan manajemen yang memiliki sifat partisipatif dan sangat dipercaya. Saran karyawan merupakan jantung dari rencana andil atas keuntungan yang dibagikan di antara pemilik dan karyawan dalam organisasi. Faktor keberhasilannya meliputi biaya pekerja normal yang dapat diukur, rasio nilai penjualan produksi yang relatif stabil terhadap biaya pekerja dan kewajaran insentif dan kebijakan yang ditetapkan.
STANDAR WAKTU DAN TEORI KURVA BELAJAR (Learning Curve Theory) Teori Kurva Belajar (Learning Curve Theory) menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar persentase tertentu. Misal, dengan asumsi persentase kritis sebesar 20%, maka kurva belajar memprediksikan bahwa rata-rata waktu per unit yang diperlukan untuk memproduksi 2 unit pertama hanyalah sebesar 80% dari waktu rata-rata kumulatif per unit yang diperlukan untuk memproduksi unit pertama, dan seterusnya. Tabel berikut ini mengilustrasikan dampak dari kurva belajar 80%, dengan asumsi diperlukan 10 jam tenaga kerja langsung untuk memproduksi unit pertama :
PENGATURAN AKUNTANSI UNTUK BIAYA TENAGA KERJA DAN PENGENDALIAN Akuntansi biaya tenaga kerja mencakup : Sejarah kerja dari setiap pekerja, seperti tanggal diperkerjakan, tingkat upah, penugasan awal, promosi, kenaikan gaji, dan waktu cuti untuk liburan atau karena sakit. Informasi yang diperlukan untuk memenuhi kontrak serikat kerja, hukum jaminan sosial, peraturan upah dan jam kerja, pajak penghasilan yang dipungut, dan persyaratan pemerintah. Waktu kerja dan biaya standar. Jam kerja setiap karyawan, tingkat upah dan total pendapatan untuk setiap periode penggajian. Perhitungan potongan dari upah kotor untuk setiap karyawan. Output atau pencapaian dari setiap karyawan. Jumlah biaya dan jam tenaga kerja tidak langsung maupun tenaga kerja langsung yang akan dibebankan ke setiap pesanan, lot, proses atau departemen untuk setiap periode. Total biaya tenaga kerja di setiap departemen untuk setiap periode. Data kumulatif atas potongan pendapatan dan gaji untuk setiap karyawan.
PENGATURAN AKUNTANSI UNTUK BIAYA TENAGA KERJA DAN PENGENDALIAN Departemen yang terlibat dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah : 1. Departemen Personalia 2. Departemen Perencanaan Produksi 3. Departemen Pencatatan Waktu 4. Departemen Penggajian 5. Departemen Biaya
Terima Kasih Semoga Bermanfaat