COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

B A B V I I P R O D U K G A B U N G A N D A N P R O D U K S A M P I N G A N L U K I T A T R I P E R M A T A, S E., M S I., A K.

Akuntansi Biaya. Costing By-Product and Joint Product. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Kalkulasi Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan. Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

COST ACCOUNTING. Material : Controlling, Costing, and Planning. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Joint Product and Joint Cost. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi

Perhitungan By Products and Joint Products 1 Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan (By-Products) dan Produk Gabungan (Joint Products)

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Perhatian. Materi kuliah Akuntansi Manajemen, dapat diunduh (download) di :

NERACA 1 Januari HARTA

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

Pertemuan 1. Pengertian biaya dan konsep biaya Klasifikasi biaya Karakteristik Kinerja Metode pengumpulan biaya Metode penentuan biaya produksi

Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

03FEB. Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Aspek Teknis. Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

MAKALAH HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

BAB II LANDASAN TEORI

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB: BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki

PENENTUAN ALOKASI BIAYA BERSAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PRODUK PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN DUTA GRAPHIA OLEH Puteri Ekasari

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

JUST IN TIME AND BACKFLUSHING

Cost Allocation : Joint Product & By Product Chapter 16

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB VII HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

HARGA POKOK TAKSIRAN

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya

Model Linear Programming:

Biaya Overhead Pabrik

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

MATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)

METODE PEMBEBANAN BOP

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

Model Linear Programming:

Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

Transkripsi:

Modul ke: COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Perusahaan industri mengalami masalah dalam mengkalkulasi biaya untuk produk sampingan (by product) dan produk gabungan (joint product). Pembebanan biaya ke berbagai produk diperlukan : menetapkan biaya persediaan dlm upaya menghitung pendapatan menyusun laporan keuangan Penyediaan data bagi manajemen guna perencanaan potensi laba yg maksimum dan evaluasi laba. Contoh : perushaan kimia, kilang minyak, penggilingan gandum, tambang batubara, penggergajian kayu, perusahaan susu, perusahaan pengalengan, pengawetan daging.

Definisi Produk Sampingan (by product) suatu produk dengan total nilai yg relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar. Produk yg nilainya lebih besar produk utama (main product). Contoh: penggilingan padi menghasilkan beras sebagai produk utama, dan dedak atau katul sebagai produk sampingan.

Definisi Produk Gabungan ( joint product) diproduksi bersamaan melalui suatu proses (common process), di mana produk yg dihasilkan memiliki nilai yg lebih tinggi daripada nominal dalam bentuk barang jadi. Contoh: pemrosesan minyak mentah menghasilkan bensin, minyak pelumas, minyak solar, minyak tanah dan aspal.

Karakteristik Produk Sampingan Asal mula produk sampingan: Pembersihan produk utama, contoh ; gas dan ter pada pemrosesan kokas. Sisa atau sampah (limbah), contoh ; serbuk gergaji dlm penggergajian kayu Proses persiapan bahan baku sebelum digunakan dalam produksi produk utama. Contoh ; pemisahan biji kapas dari kapas, biji dan daging pembalut biji dari apel, kulit dari biji coklat. Klasifikasi Produk Sampingan: Yg dijual dalam bentuk asalnya Yg membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual.

Karakteristik Produk Produk Gabungan Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk bersama lainnya pada waktu yang bersamaan. Proses produksi untuk satu jenis produk secara otomatis diikuti dengan dihasilkannya satu atau lebih jenis produk yang lain. Pemrosesan produk bersama selalu terjadi titik pisah, yaitu pada saat setiap produk secara individual dapat diidentifikasi dengan jelas, yaitu dapat diketahuinya produk utama dan produk sampingan. Pada titik pisah, setiap produk dapat dijual langsung atau diproses lebih lanjut. Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk tertentu dengan nilai jual yang lebih tinggi dari produk lainnya. Nilai jual produk merupakan kriteria untuk membedakan produk utama dengan produk sampingan. Perlakuan suatu jenis sebagai produk sampingan tidak berlaku secara permanen. Contoh ; industri pengolahan daging, proses kacang kedelai, pengalengan buah.

Biaya Gabungan Biaya gabungan adalah biaya yang digunakan untuk proses produksi bersama. Biaya gabungan meliputi semua biaya yang terjadi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, BOP) pada proses produksi bersama sampai terjadinya titik pisah, atau biaya bersama yg terjadi sebelum biaya dapat diidentifikasi dengan jelas pada setiap produk. Tujuan alokasi biaya gabungan adalah untuk perhitungan biaya produk, yang digunakan untuk penilaian sediaan dan penentuan laba. Karakteristik biaya gabungan adalah tidak dapat ditelusur secara langsung dan jelas pada setiap jenis produk yang dihasilkan, sehingga perlu dilakukan alokasi biaya bersama pada setiap produk tersebut. Contoh: pemrosesan minyak mentah untuk menghasilkan bensin, minyak pelumas, minyak solar, minyak tanah dan aspal mengeluarkan biaya bersama yang meliputi biaya eksplorasi, penambangan dan pengolahan.

Kesulitan dalam Menghitung Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan Biaya gabungan yang sesungguhnya tidak dapat dibagi. Biaya yang diakumulasikan sebelum titik pisah batas harus ditanggung oleh masingmasing produk berdasarkan selisih harga jual dan biaya untuk menyelesaikan dan menjual produk setelah titik pisah batas.

Metode untuk Menghitung Biaya Produk Sampingan Metode Perhitungan Biaya Produk Sampingan (1) Biaya Produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk sampingan (1) Pengakuan Pendapatan Kotor (2) Pengakuan Pendapatan Bersih (2) Sebagian biaya gabungan dialokasikan ke produk sampingan (3) Metode Biaya Penggantian (4) Metode Nilai Pasar

Metode 1: Pengakuan Pendapatan Kotor Metode 1a: Pendapatan Produk Sampingan sebagai Pendapatan Lain-lain Metode 1b: Pendapatan Produk Sampingan sebagai Tambahan Pendapatan Penjualan Metode 1c: Pendapatan Produk Sampingan sebagai Pengurang Harga Pokok Penjualan Metode 1d: Pendapatan Produk Sampingan Mengurangi Biaya Produksi

Metode 1a: Pendapatan Produk Sampingan Sebagai Pendapatan Lain-lain Penjualan Produk Sampingan adalah sebesar $1.500 Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $2) $20.000 Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal (1.000 unit @ $1,50) $1.500 Total Biaya Produksi (11.000 unit @ $1,50) 16.500 Tersedia untuk dijual $18.000 Persediaan Akhir (2.000 unit @ $1,50) 3.000 $ 15.000 Laba Kotor $ 5.000 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Operasi $ 3.000 Pendapatan Lain-lain 1.500 Laba Sebelum Pajak $ 4.500

Metode 1b: Pendapatan Produk Sampingan sebagai Tambahan Penjualan Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $2 + $1.500) $21.500 Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal (1.000 unit @ $1,50) $1.500 Total Biaya Produksi (11.000 unit @ $1,50) 16.500 Tersedia untuk dijual $18.000 Persediaan Akhir (2.000 unit @ $1,50) 3.000 $ 15.000 Laba Kotor $ 6.500 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Sebelum Pajak $ 4.500

Metode 1c: Pendapatan Produk Sampingan sebagai Pengurang HPP Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $2) $20.000 Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal (1.000 unit @ $1,50) $1.500 Total Biaya Produksi (11.000 unit @ $1,50) 16.500 Tersedia untuk dijual $18.000 Persediaan Akhir (2.000 unit @ $1,50) 3.000 Harga Pokok Penjualan $ 15.000 ( - ) Pendapatan dari Produk Sampingan 1.500 $13.500 Laba Kotor $ 6.500 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Sebelum Pajak $ 4.500

Metode 1d: Pendapatan Produk Sampingan Mengurangi Biaya Produksi Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $2) $20.000 Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal (1.000 unit @ $1,35) $1.350 Total Biaya Produksi (11.000 unit @ $1,50) 16.500 Pendapatan dari Penjualan Produk Sampingan 1.500 Total Biaya Produksi Bersih 15.000 Tersedia untuk dijual ( 12.000 unit @$1,3625 Biaya rata-rata) $16.350 Persediaan Akhir (2.000 unit @ $1,3625) 2.725 13.625 Laba Kotor $ 6.375 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Sebelum Pajak $ 4.375

Metode 2: Pengakuan Pendapatan Bersih Mengakui adanya kebutuhan untuk membebankan biaya yg dapat ditelusuri ke produk sampingan tetapi tidak berusaha mengalokasikan biaya produksi gabungan ke produk sampingan. Biaya yg terjadi setelah titik pisah batas dicatat dalam akun yg terpisah dari produk utama.

Metode 3: Metode Biaya Pengganti (Replacement cost method) Digunakan oleh perusahaan yg produk sampingannya digunakan oleh perusahaan itu sendiri menghilangkan kebutuhan untuk membeli bahan baku serupa dari pemasok. Contoh : industri baja, salah satunya menghasilkan produk sampingan : gas yang digunakan untuk pemanasan dalam tungku perapian yang dimanfaatkan kembali utk pembangkitan uap yg dibutuhkn oleh berbagai departemen produksi.

Metode 4: Metode Nilai Pasar Produk Utama Produk Sampingan Bahan Baku $ 50.000 Tenaga Kerja 70.000 Overhead Pabrik 40.000 Total Biaya Produksi ( 40.000 unit) $160.000 Harga Pasar (5.000 unit @ $1,80) $ 9.000 Estimasi Laba Kotor: Asumsi Laba Operasi (20% dari harga jual) $1.800 Beban Pemasaran dan Administrasi (5% x harga jual) 450 2.250 Estimasi biaya produksi setelah titik pisah batas $6.750 Bahan baku $1.000 Tenaga Kerja 1.200 Overhead Pabrik 300 $2.500 Estimasi nilai produk sampingan di titik pisah batas yg akan dikreditkan ke produk utama $4.250 $4.250 (+) Biaya produksi aktual setelah titik pisah batas $155.750 2.300 Total $6.550 Total Jumlah Unit 40.000 5.000 Biaya Per Unit $3,894 $1,31

Metode Alokasi Biaya Produksi Bersama ke Produk Gabungan Biaya produksi gabungan yg dikeluarkan sampai pada titik pemisahan dapat dialokasi ke produk gabungan dengan menggunakan salah satu metode berikut : 1. Metode Nilai Pasar 2. Metode Biaya rata-rata per unit 3. Metode Rata-rata tertimbang 4. Metode Unit Kuantitatif

1. Metode Nilai Pasar Argumen untuk menggunakan Metode Harga Pasar: Harga pasar dari produk apa pun sampai batas tertentu adalah manifestasi dari biaya yg dikeluarkan untuk memproduksinya. Metode ini tidak mempengaruhi profitabilitas dari produk gabungan.

Metode Nilai Pasar Produk gabungan A,B,C, dan D diproduksi dengan biaya produksi gabungan total sebesar $ 120.000. Jumlah unit yg diproduksi adalah A =20.000 unit, B = 15.000, C = 10.000, D = 15.000 unit. Perincian sbb : (1) Produk (2) Unit Produksi (3) Harga Pasar pada Titik Pisah Batas (4) Total Harga Pasar (5) Rasio Nilai Produk terhadap Total Harga Pasar (6) Pembagian Biaya Produk Gabungan A 20.000 $0,25 $ 5.000 3,125% $3.750 B 15.000 3,00 45.000 28,125 33.750 C 10.000 3,50 35.000 21,875 26.250 D 15.000 5,00 75.000 46,875 56.250 Total $160.000 100% 120.000 120.000/160.000 = 0.75= 75% 5.000 x 75% = 3.750

Metode Nilai Pasar Produk Gabungan Dijual Pada Titik Pisah Batas Total A B C D Unit - Penjualan 52.000 18.000 12.000 8.000 14000 Persediaan Akhir 8.000 2.000 3.000 2000 1000 Penjualan (dolar) $138.500 $4.500 $36.000 $28.000 $70.000 Biaya Produksi $120.000 $3.750 $33.750 $26.250 $56.250 Dikurangi Persediaan 16.125 375* 6.750 5.250 3.750 Akhir Harga Pokok Penjualan $103.875 $3.375 $27.000 $21.000 $52.500 Laba Kotor $34.625 $1.125 $9.000 $7.000 $17.500 Persentase Laba Kotor 25% 25% 25% 25% 25% B produksi $3.750 : 20.000 unit = $0.1875. $ 0.1875 x 2.000 unit dlm persd akhir = $ 375

Produk Gabungan yg Tidak Dapat Dijual pada Titik Pisah Batas Barang tdl bisa dijual pada tahap pemisahan, sehingga tdk mempunyai nilai pasar, memerlukan pemrosesan lebih lanjut agar dapat dipasarkan. Dasar pengalokasian biaya gabungan adalah nilai pasar hipotesis pd titik pemisahan. Contoh sbb : Produk Harga Pasar Per Unit Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut (Setelah titik pisah batas) A $0,50 $2.000 B 5,00 10.000 C 4,50 10.000 D 8,00 28.000

Lanjutan Produk Harga Pasar Final per Unit Unit Produksi Harga Pasar Final Biaya Pemrosesan Setelah titik pisah batas Harga pasar Hipotetis* Pembagian Biaya Produksi Gabungan** Total Biaya Produksi Persentas ebiaya Produksi *** A $0,50 20.000 $10.000 $2.000 $ 8.000 $ 4.800 $ 6.800 68,0 B 5.00 15.000 75.000 10.000 65.000 39.000 49.000 65,3 C 4.50 10.000 45.000 10.000 35.000 21.000 31.000 68,8 D 8.00 15.000 120.000 28.000 92.000 55.200 83.200 69,3 Total $250.000 $50.000 200.000 $120.000 $170.000 68,0 * Pada titik pemisahan (split off point) ** presentase utk mengalokasi biaya produksi gabungan (dgn menggunakan total biaya gabungan yg ditentukan sblmnya = $120.000 Total b produksi gabungan $ 120.000 ----------------------------------- = -------------- = 0.60 = 60% 60% x nilai pasar hipotesis gabungan => 60% x 8.000 dst. Total nilai pasar hipotesis $ 200.000 *** presentase b produksi dihitung dgn cara membagi total b,produksi dgn nilai pasar stlh di proses, misalnya $ 49.000 $ 170.000 ------------- = 0,653= 65,3% utk produk B, dan ---------------- = 0,68 = 68% utk semua produk yg digabung. $ 75.000 $ 250.000

Laporan laba kotor TOTAL A B C D Unit-Penjualan 52.000 18.000 12.000 8.000 14.000 Persediaan Akhir 8.000 2.000 3.000 2.000 1.000 Penjualan--(dolar) $217.000 $9.000 $60..000 $36..000 $112.000 Harga Pokok Penjualan Biaya Produksi Gabungan $120.000 $4.800 $39.000 $21.000 $55.200 Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut 50.000 2.000 10. 000 10. 000 28.000 Total $170.000 $6.800 $49.000 $31.000 $83.200 Dikurangi persediaan akhir 22.227 680* 9.800 6.200 5.547 Harga Pokok Penjualan $147.773 $6.120 $39.200 $24.800 $77.653 Laba Kotor 69.227 2.280 20.800 11.200 34.347 Persentase Laba Kotor 32% 32% 35% 31% 31% * Biaya produksi $6.800 : unit produksi 20.000 = $ 0,34 x 2.000 unit dlm perd akhir = $ 680.

Lanjutan Untuk teknik Nilai jual dimodifikasi dgn memakai presentase laba kotor keseluruhan guna menentukan laba kotor setiap produk ( 32%) Saldo Biaya gabungan akan di jadikan dasar guna mengalokasi biaya gabungan aktual kpd keempat produk. Total A B C D Harga jual final $250.000 $10.000 $75.000 $45.000 $120.000 Dikurangi laba kotor 32% 80.000 3.200 24.000 14.400 38.400 Total Biaya $170.000 $6.800 $51.000 $30.600 $81.600 Biaya Pemrosesan lebih lanjut 50.000 2000 $10.000 10000 $28.000 Biaya gabungan $ 120.000 $4.800 $41.000 $ 20.600 $53.600

Metode Biaya Rata-rata per Unit Mendistrbusikan total biaya produksi gabungan ke berbagai produk atas dasar biaya per unit rata2. Total biaya produksi gabungan $ 120.000 ---------------------------------------- = ------------- = $ 2 per unit Jumlah unit yg diproduksi 60.000 Perusahaan berpendapat semua produk yg dikerjakan dg proses yg sama hrs menerima bagian yg sebanding dari total biaya produksi gabungan berdasarkan jml unit yg diproduksi. Jika semua unit yg diproduksi diukur dlm unit yg sama dan tdk byk berbeda, maka metode ini dpt diterapkan. Produk Unit Produksi Pembagian Biaya Produksi Gabungan A 20.000 $40.000 B 15.000 30.000 C 10.000 20.000 D 15.000 30.000 60.000 $120.000

Metode Rata-rata Tertimbang Faktor timbangan /bobot acap kali diberikan kpd setiap unit, berdasarkan ukuran besarnya unit, kesulitan dlm mengolah, waktu yg dibutuhkan, jenis karyawan, jml bahan yg digunakan, dll. Produk Unit Produksi Poin Rata-rata Tertimbang Biaya Per Unit Pembagian Biaya Produksi Gabungan A 20.000 3 60.000 $0,20 $12.000 B 15.000 12 180.000 $0,20 36.000 C 10.000 12.5 135.000 $0,20 27.000 D 15.000 15 225.000 $0,20 45.000 600.000 120.000 Total biaya produksi gabungan $ 120.000 ---------------------------------------- = -------------- = $ 0,20 per unit Jumlah unit tertimbang 600.000

Metode Unit Kuantitatif Metode ini berupaya mendistribusikan total biaya gabungan berdasarkan satuan ukuran tertentu, spt pon, galon, ton, meter persegi. Jika produk gabungan tdk dapat diukur dg satuan ukur dasar, maka unit gabungan hrs dikonversikan pada satu angka pembagi yg dpt dipakai utk semua unit yg diproduksi, misalnya dalam proses pabrikasi kokas, produk2 spt kokas, ter, batubara, bensol, sulfat amonia, dan gas diukur dlm satuan yg berbeda. Hasil dari unit ini akan diukur berdsrkan jml produk yg dpt diperoleh dari satu ton batubara. Hasil dlm Pon dari Produk yg dihasilkan per Ton Batubara Distribusi limbah ke produk yg Dihasilkan Bobot yg Disesuaikan dari Produk yg Dihasilkan Biaya Bahan setiap Produk per Ton Batubara Produk Kokas 1.320 pon 69 pon * 1.389 $ 28 ** Ter batubara 120 6 126 3 Bensol 22 1 23 0 Sulfat Amonia 26 1 27 1 Gas 412 22 434 9 Limbah (air) 100 2.000 pon 100 pon 2.000 pon $40 (1.320 : (2.000 100) ) = 69 (1.389 : 2.000) x $40 = $28

Kalkulasi biaya produk sampingan metode nilai pasar (reversal cost) Soal 1 : Fisher Co memproduksi satu jenis produk utama dan dua jenis produk sampingan, A dan B. Laba ditetapkan masing-masing untuk A 15% dan B 12%. Untuk bulan April, tersedia data sbb : Produk utama Produk sampingan A B Total Penjualan $75.000 $6.000 $3.500 $84.500 B pabrik sesudah pemisahan $11.500 $1.100 900 $13.500 B Pemasaran & Adm 6.000 750 550 7.300 B.Pabrik sebelum pemisahan 37.500 Diminta : 1. Hitunglah biaya pabrik sebelum pemisahan untuk produk sampingan A dan B dgn menggunakan metode nilai pasar. 2. Siapkan perhitungan laba rugi yg memperinci penjualan dan biaya masingmasing produk.

Penyelesaian soal 1 Perhitungan biaya pabrikasi sebelum pemisahan untuk produk sampingan Produk A sampingan B Penjualan 6.000 3.500 B pabrik sesudah pemisahan 1.100 900 B Pemasaran & Adm 750 550 Besarnya laba A 15%, B 12% 900 420 B.Pabrik sebelum pemisahan 3.250 1.630

Penyelesaian soal 1 FISHER CO Perhitungan Laba Rugi Untuk bln April, 20... Produk utama Produk sampingan A B Total Penjualan 75.000 6.000 3.500 84.500 Harga pokok Penjualan B.Pabrik sebelum pemisahan 32.620 3.250 1.630 37.500 B pabrik sesudah pemisahan 11.500 1.100 900 13.500 44.120 4.350 2.530 51.000 Laba kotor 30.880 1.650 970 33.500 B Pemasaran & Adm 6.000 750 550 7.300 Laba operasi 24.880 900 420 26.200

Soal 2 : Tugas Alokasi biaya gabungan metode nilai pasar Helen Co. Mneghasilkan produk W, X, Y dan Z dari suatu proses gabungan, berikut ini disajikan informasi tamabahan : Nilai Pasar Jika diproses lebih lanjut Unit yang pada titik Biaya Nilai Produk Diproduksi pemisahan Tambahan pasar W 6.000 $80.000 $7.500 90.000 X 5.000 60.000 6.000 70.000 Y 4.000 40.000 4.000 50.000 Z 3.000 20.000 2.500 30.000 Total 18.000 $200.000 $20.000 $240.000 Diminta : Alokasikan biaya gabungan pada masing-masing produk, dengan menganggap bahwa jml biaya gabungan sebesar $ 160.000 dialokasikan dengan menggunakan metode nilai pasar.

jawaban Nilai Pasar Jika diproses Lebih lanjut Alokasi Unit yang pada titik Biaya Nilai biaya Produk Diproduksi pemisahan Tambahan pasar gabungan W 6.000 80.000 7.500 90.000 64.000 X 5.000 60.000 6.000 70.000 48.000 Y 4.000 40.000 4.000 50.000 32.000 Z 3.000 20.000 2.500 30.000 16.000 Total 18.000 200.000 20.000 240.000 160.000 160.000 : 200.000 = 80%

Soal 3 : Logan Corporation memproduksi produk A,B,C, dan D dari suatu proses gabungan. Tambahan informasi adalah sebagai berikut : Produk Unit yang Harga pasar Unit Diproduksi pada titik Penjualan Pisah batas A 22.000 $ 0.275 19.800 B 16.500 3.3 13.200 C 11.000 3.85 8.800 D 16.500 5.5 15.400 Dketahui total biaya produksi gabungan adalah sebesar $ 132.000, dan produk gabungan dijual pada titik pemisahan tanpa pemrosesan lebih lanjut. Diminta : Hitung alokasi biaya gabungan dengan menggunakan metode harga pasar. Hitung laba kotor per unitnya ( Penjualan produk A = 19.800, B= 13.200, C= 8.800, D= 15.400)

Jawaban : alokasi biaya gabungan dengan menggunakan metode harga pasar Produk Unit yang Harga pembagia total rasio nilai produk pasar n Diproduksi per unit harga Pasar biaya thd total nilai produk pada titik pasar gabungan Pisah-Batas A 22.000 0,275 B 16.500 3,30 C 11.000 3,85 D 16.500 5,50 6.050 3,125 % 4.125 54.450 28,125 % 37.125 42.350 21,875 % 28.875 90.750 46,875 % 61.875 66.000 193.600 132.000

Jawaban : laba kotor per unitnya. Total A B C D Unit - Penjualan 57.200 19.800 13.200 8.800 15.400 Persediaan Akhir 8.800 2.200 3.300 2.200 1.100 Penjualan (dolar) Biaya Produksi Dikurangi Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan 167.585 5.445 43.560 33.880 84.700 132.000 4.125 37.125 28.875 61.875 17.738 412,50 7.425,00 5.775,00 4.125,00 114.262,50 3.712,50 29.700,00 23.100,00 57.750 Laba Kotor 53.322,50 1.732,50 13.860,00 10.780,00 26.950 Persentase Laba Kotor (%) 31,82 31,82 31,82 31,82

Soal 4 PT. PRIMATA memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama. Berikut ini data produksi bulan Januari 2013: Keterangan Produk X Y Z Unit diproduksi 60.000 64.000 40.000 Harga jual saat split off Rp.6,00 Rp.5,00 Rp.7,00 Total Rp.360.000,00 Rp.320.000,00 Rp.280.000,00 Total biaya bersama adalah sebesar Rp.528.000,00 Diminta: Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing masing produk!

Jawab: Produk Unit produksi Biaya Pemroses anstlh ttk pisah Batas Total Harga Pasar Rasio Nilai Produk Thd Total Harga Pasar Total Biaya Produksi X 60.000 Rp.6 360.000 37,5 % Rp. 198.000 Y 64.000 Rp.5 320.000 33.33 % Rp. 176.000 Z 40.000 Rp.7 280.000 29,17 % Rp. 154.000 164.000 960.000 100 % Rp. 528.000 X = 60.000 x 6 = 360.000 Y = 64.000 x 5 = 320.000 Z = 40.000 x 7 = 280.000 Alokasi biaya bersama : X = 360/960 x Rp. 528.000 =Rp. 198.000 Y = 320/960 x Rp. 528.000 = Rp. 176.000 Z = 280/960 x Rp. 528.000 = Rp. 154.000

Soal 5 PT. JAYA memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama. Berikut ini data produksi bulan maret 2015: Total biaya bersama adalah sebesar Rp. 528.000 Keterangan Produk X Y Z Jumlah unit diproduksi 60.000 64.000 40.000 Harga Pasar Per unit Rp.9,00 Rp.8,00 Rp.8,00 Biaya Pemoresan lebih lanjut Rp.20.000,00 Rp.40.000,00 Rp.10.000,00 Diminta: Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing masing produk.

Jawab Produk Unit produksi Harga pasar per unit Total Harga Pasar Final Biaya Pemrosesa nstlh ttk pisah Batas Harga Pasar hipotesis Pembagian biaya Produksi gabungan Total Biaya Produksi X 60.000 Rp.9 Rp.540.000 Rp.20.000 Rp.520.000 Rp. 210.876 230.876 Y 64.000 Rp.8 Rp.512.000 Rp.40.000 Rp.472.000 Rp. 191.410 231.410 Z 40.000 Rp.8 Rp. 320.000 Rp.10.000 Rp.310.000 Rp. 125.714 135.714 164.000 Rp.1.302.000 Rp. 528.000 598.000 Cost X = 520.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 210.876 Cost Y = 472.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 191.410 Cost Z = 310.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 125.714

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT 41