pada persepsi konsumen.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktur-Perilaku-Kinerja

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Struktur Pasar Industri Kakao di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dilema serta kontroversial. Industri rokok kretek memegang

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

ANALISIS PENGARUH PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP KINERJA INDUSTRI PUPUK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PADA INDUSTRI MI INSTAN DI INDONESIA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA ATAU STRUCTURE- CONDUCT-PERFORMANCE

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN PENAMPILAN PASAR OUTPUT DAN PASAR INPUT KEDELAI LOKAL DI DESA MLORAH PENDAHULUAN

ANALISIS STRUCTURE, CONDUCT, DAN PERFORMANCE (SCP) INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang

VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL. 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN DAGING DI INDONESIA OLEH STEFHANY DHARMA PANNAADHY H

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA PADA INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA. Oleh ANDI ARDIANSYAH H

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH ETIKA LAYUNG PRASTIWI H

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH SUNENGCIH H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan antara Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance

IMPLIKASI KEBIJAKAN BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI SAWIT INDONESIA. Indonesia menetapkan kebijakan pada industri kelapa sawit dan

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI INDONESIA OLEH ELBY JULIAN PUTRA H

VII. STRUKTUR PASAR KARET ALAM DI PASAR INTERNASIONAL. besarnya penguasaan pasar oleh masing-masing negara eksportir. Penguasaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

monopolistik - Pasar oligopoli

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH SUNENGCIH H

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA OLEH RUTH BONGGASAU H

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DI INDONESIA OLEH: IKA MUSTIKA SARI (H )

II. TINJAUAN PUSTAKA. perekayasaaan industri. Kelompok industri adalah bagian bagian utama

RINGKASAN WAHYU PUTRI PAMUNGKAS

RINGKASAN. Anggur merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI INDONESIA OLEH SARIFAH H

ANALISIS INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA: PENDEKATAN ORGANISASI INDUSTRI. Oleh ENENG DAHLIA SRI LESTARI H

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN USAHA TERHADAP STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA

ANALISIS INDUSTRI PAKAIAN JADI (GARMEN) DI INDONESIA (Pendekatan Structure-Conduct-Performance) OLEH RYAN FEBRIYANTI H

BAB I PENDAHULUAN. bahwa gula dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu gula putih (white plantation), gula

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA OLEH FITRIANI SUCIANTI H

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran mobil murah yang disebut mobil hemat energi dan harga

Analisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Industri Makanan Dan Minuman Di Indonesia

ANALISIS STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE (SCP) JIKA TERJADI MERGER BANK PEMBANGUNAN DAERAH DAN BANK BUMN PERSERO BERDASARKAN NILAI ASET DAN NILAI DANA

Struktur Pasar dan Conduct

3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI BESI BAJA DI INDONESIA OLEH SARI SAFITRI H

ANALISIS INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULER BIDANG JASA KOMUNIKASI BERGERAK ( GSM ) DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRUKTUR DAN KINERJA INDUSTRI ROKOK KRETEK DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA

Pengantar Ekonomi Mikro

ANALISIS PRODUKTIVITAS INDUSTRI BAN INDONESIA PERIODE (Melalui Pendekatan Total Factor Productivity) OLEH STUTI ANINDITA H

EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama)

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK INDONESIA OLEH SUNDARI EKA AGUSTINA H

Materi 11 Ekonomi Mikro

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN PERILAKU INDUSTRI ROKOK KRETEK DAN INDUSTRI ROKOK PUTIH DI INDONESIA SELAMA PERIODE

ANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN PERILAKU INDUSTRI ROKOK DI INDONESIA SELAMA PERIODE

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Integrated Marketing Communication II

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing

PENGARUH KONSENTRASI INDUSTRI TERHADAP EFISIENSI INDUSTRI KECAP DI INDONESIA (ISIC 15493)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-i 2015

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI BESI BAJA DI INDONESIA OLEH SARI SAFITRI H

SKRIPSI STRUCTURE-CONDUCT-PERFORMANCE INDUSTRI MAKANAN DI INDONESIA OLEH DIAN NOVA YOLANDA A PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

II. TINJAUAN LITERATUR TENTANG STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PASAR. Bab ini merujuk model analisis dari teori terdahulu mengenai

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

I. PENDAHULUAN. daya alam maupun sumberdaya manusia sehingga akan meningkatkan. Sejak krisis ekonomi tahun , industri manufaktur Indonesia

Kinerja Pasar Komoditas Pertanian

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT INDONESIA OLEH RESTI ANDITYA H

STRUKTUR PERILAKU KINERJA DALAM PERSAINGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA PERIODE TAHUN ABSTRACT ABSTRAK

KERANGKA PEMIKIRAN. terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

Oligopoli ada suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit Apabila hanya ada

ANALISIS INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA: PENDEKATAN ORGANISASI INDUSTRI. Oleh ENENG DAHLIA SRI LESTARI H

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEBELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB RUBBER) DI INDONESIA DWI RANI WIDIASTUTY

BAB : I. Pendahuluan. khususnya untuk produsen mobil. Untuk semester I 2012 penjualan mobil di indonesia

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA DALAM PERSAINGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA (PERIODE TAHUN ) MEUTIA SEPTIANI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada industri otomotif di Indonesia tahun 1983-2013, maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu: 1. Struktur pasar industri mobil di Indonesia pada tahun 1983-2013 berdasarkan rasio konsentrasi tiga perusahaan terbesar (CR 3 ) dan indeks Herfindahl (HHI) adalah berbentuk pasar oligopoli dengan konsentrasi yang tergolong tinggi. Selama 30 tahun, 50,73 persen pangsa pasar dikuasai oleh perusahaan Astra sehingga menunjukkan perusahaan Astra sebagai pemain dominan. Pemain dominan ini cenderung memiliki brand yang kuat sehingga menyebabkan tingginya hambatan masuk ke dalam pasar. Arsyad (2014) menyatakan bahwa industri yang didominasi oleh produkproduk yang ternama cenderung sulit untuk dimasuki pemain baru. Hal ini terjadi karena pesaing baru memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang besar untuk bisa menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk sebelumnya yang sudah melekat pada persepsi konsumen. 2. Pada industri mobil di Indonesia tidak terjadi persaingan pada aspek harga. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mobil memiliki persamaan baik secara fisik luar dan dalam maupun fitur 95

dan mesinnya, sehingga peningkatan harga akan terjadi ketika perusahaan melakukan improvement pada teknologi atau fitur produk. Selain itu, peningkatan harga dan fitur mobil mengacu pada harga dan fitur yang dikembangkan oleh market leader. Diferensiasi produk juga terjadi dalam memenuhi kebutuhan konsumen dari berbagai segmen. Diferensiasi yang terjadi adalah diferensiasi produk horizontal oleh perusahaan Astra. Keuntungan dalam diferensiasi ini yaitu tercapainya economies of scale dan semakin besarnya pangsa pasar perusahaan Astra. Target pasar yang tersegmentasi menyebabkan perusahaan mobil memproduksi sesuai dengan kebutuhan dan budget konsumen, sehingga perusahaan semakin aktif berkompetisi dalam mempertahankan posisi perusahaan dan mendapat target pasar baru. 3. Tingginya nilai PCM mencerminkan tingginya efisiensi dan inovasi yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan, industri mobil di Indonesia memiliki tingkat keuntungan yang cukup tinggi dan efisien dalam penggunaan input untuk menghasilkan output yang maksimum. Hasil pada kinerja ini mempengaruhi struktur dan perilaku perusahaan di industri otomotif Indonesia, sehingga terjadi hubungan timbal balik dalam analisis SCP (paradigma SCP modern) yaitu kinerja mempengaruhi perilaku lalu selanjutnya mempengaruhi struktur. Analisis faktor yang mempengaruhi kinerja industri mobil di Indonesia pada penelitian ini menggunakan regresi log linear data time series 96

dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Kinerja industri mobil berdasarkan profitabilitas diproksikan dengan Price-Cost Margin (PCM) dipengaruhi oleh beberapa indikator. Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan bahwa variabel efisiensi dan produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan dengan PCM. Semakin besar efisiensi dan produktivitas tenaga kerja, maka akan semakin besar tingkat keuntungan perusahaan. Sedangkan variabel pertumbuhan output (Growth) menunjukkan semakin tingginya variabel Growth maka tingkat keuntungan akan menurun namun tidak signifikan, hal ini diduga adanya peningkatan pada biaya produksi dan promosi sehingga keuntungan perusahaan menurun. Demikian pula variabel tingkat konsentrasi tiga perusahaan yang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Insignifikansi ini diduga karena adanya perusahaan diluar tiga perusahaan terbesar (Astra, Indomobil, dan Kramayudha Tiga Berlian) yang ingin masuk ke dalam pasar dengan strategi menjual produk dengan harga yang lebih murah dibanding tiga perusahaan terbesar, sehingga menyebabkan keuntungan industri menurun. 97

6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan industri mobil di Indonesia, diantaranya: 1. Struktur industri mobil yang berbentuk pasar oligopoli ketat memerlukan pengawasan dari pemerintah agar tidak terjadi praktik monopoli maupun kolusi (dalam pasar oligopoli). Pemerintah juga harus mengawasi pemberlakuan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 2. Peningkatan kinerja industri mobil Indonesia perlu didukung dengan iklim usaha dan investasi yang kondusif serta sarana dan prasarana yang tepat. Investasi yang berkembang baik akan terasa multiplier effect-nya bagi masyarakat Indonesia yaitu dalam penyerapan tenaga kerja, tumbuhnya industri komponen dan jasa terkait. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam industri mobil agar dapat menguasai dan menciptakan berbagai teknologi baru sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada komponen impor. 3. Kandungan lokal (local content) pada mobil harus ditingkatkan sehingga indsutri mobil yang sudah ada dan dikembangkan di Indonesia memproduksi mobil menggunakan komponen dan tenaga kerja Indonesia. Jika hal ini terjadi, maka tidak hanya 98

industri mobil yang berkembang namun industri assembling dan komponen juga akan berkembang. 4. Fokus perusahaan mobil dalam memproduksi mobil ramah lingkungan (green car) dan mobil dengan harga terjangkau perlu dipertahankan. Mobil ramah lingkung perlu didukung guna menurunkan emisi karbon dan menjaga bumi agar tidak cepat rusak. Untuk mendorong keberhasilan program tersebut, pemerintah juga sudah memberikan insentif seperti bea masuk bahan baku menjadi nol (Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2008). 99