PROSEDUR PENENTUAN BIAYA PRODUKSI PT. TEHATE PUTRA TUNGGAL NAMA : SAVIKA NPM : 42209656 KELAS : 3DA03 PEMBIMBING : Renny Nur ainy, SE,MM
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri steel structure gantry dan steel tower transmition, PT. TEHATE PUTRA TUNGGAL selalu berusaha untuk meningkatkan produknya, baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya agar produk pesanan yang dihasilkan mampu menunjang kebutuhan akan energy listrik yang semakin hari semakin meningkat. Oleh karena itu, hal- hal yang harus diperhatikan : 1. Klasifikasi dan unsur- unsur biaya. 2. Prosedur dalam penentuan biaya produksi.
Materi Kerja Peraktek Klasifikasi dan unsur-unsu biaya produksi 1. Biaya bahan baku 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya produksi tidak langsung. Prosedur dalam penentuan biaya produksi.
Tujuan & Manfaat Penulisan Kerja Praktek Tujuan : 1. Untuk mengetahui prosedur penentuan biaya produksi pada perusahaan. 2. Untuk mengetahui penetapan biaya produksi pada perusahaan. Manfaat : 1. Sebagai pemahaman dan pembelajaran mahasiswa mengenai penerapan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan. 2. Memahami dan mengenal dunia kerja khususnya di PT. TEHATE PUTRA TUNGGAL 3. Bagi Universitas Gunadarma, sebagai bahan referensi atau kajian pustaka untuk menambah informasi laporan kerja praktek
BAB IV PEMBAHASAN 1. Pengertian Biaya biaya adalah pengorbanan sumber-sumber ekonomis, baik di masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang, yang dikeluarkan untuk mencapai tujuannya. 2. Klasifikasi Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Semi Variabel
3. Pengertian Biaya Produksi biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengelolaan bahan baku menjadi produk jadi dan terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi tidak langsung. 4. Unsur unsur Biaya Produksi Biaya Bahan Langsung Biaya tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung
5. Tujuan Penetapan Biaya Produksi Tujuan penetapan harga pokok produksi dikemukakan oleh Hilton (2002: 60) Biaya produksi dibutuhkan untuk tujuan yang bervariasi di dalam akuntansi pembiayaandan akuntansi Dalam akuntansi pembiayaan, biaya produk dibutuhkan untuk menilai persediaan dalam neraca kerja dan menghitung harga pokok penjualan (HPP) didalam laporan rugi-laba. Dalam akuntansi manajemen, biaya produksi dibutuhkan untuk merenanakan, mengontrol biaya, dan bahan manajer sebagai data dalam membuat keputusan.
7. Biaya Pada PT. Tehate Putra Tunggal Biaya Bahan Baku Biaya Produksi Tidak Langsung 9. Biaya Bahan Baku Di PT. Tehate Putra Tunggal Biaya bahan baku adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi dalam pengolahan satu-satuan produk. Biaya bahan baku pada perusahaan ditentukan untuk : kuantitas / pemakaian bahan baku harga bahan baku per kilogram
10. Biaya Produksi Tidak Langsung Di PT. Tehate Putra Tunggal Unsur- unsur biaya produksi tidak langsung terkait dalam biaya tetap dan biaya variabel adalah sebagai berikut : Biaya kesehatan tenaga kerja produksi ( biaya tetap ) Biaya listrik ( biaya semi variabel ) Biaya pemeliharaan dan reparasi mesin pabrik ( biaya semi variabel ) Biaya test dan engineering ( biaya tetap ) Biaya depresiasi ( biaya tetap )
BAB V PENUTUP Kesimpulan 1. Perusahaan mengklasifikasikan biaya produksinya kedalam 2 kelompok, yaitu : biaya bahan baku dan biaya produksi tidak langsung. 2. Dalam melakukan pengendalian biaya produksi, Perusahaan berpedoman pada biaya produksi yang telah di tetapkan kecuali untuk biaya tenaga kerja langsung. 3. Pengklasifikasian dan jenis-jenis biaya produksi yang kurang tepat, dimana biaya produksi hanya digolongkan kedalam 2 jenis, yaitu biaya bahan baku dan biaya poduksi tidak langsung, sedangkan biaya tenaga kerja langsung digolongkan kedalam biaya produksi tidak langsung.
Saran 1. Biaya produksi sebaikanya diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok, yaitu : Biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja langsung, Biaya produksi tidak langsung 2. Perusahaan sebaiknya menetakan ketetapan tersendiri untuk biaya tenaga kerja langsung sehingga departemen produksi pekerjaannya lebih efisien. 3. Tenaga kerja langsung sebaiknya dibayar dengan sistem upah mingguan. 4. Dasar yang digunakan untuk menghitung tarif biaya produksi lebih baik dihitung dengan cara membagi anggaran biaya.