INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

dokumen-dokumen yang mirip
DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

RAPBN 2018 Kerja Bersama untuk Kesejahteraan Rakyat

Bahan Wawancara DJPK dengan TV One K E M E N T E R I A N K E U A N G A N. EMBARGO s.d. CONFERENCE KONFERENSI PERS RAPBN TAHUN AGUSTUS 2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Kebijakan APBN 2018 KEMENTERIAN KEUANGAN

IPSUM LOREM APBNP 2017 DAN PERSIAPAN APBN 2018 EXECUTIVE GATHERING. Jakarta, 22 Januari 2018

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA TA 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN DANA DESA TA 2018

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & "PEMERATAAN PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN"

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu membentuk Undang-Undang tent

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017; c. bahwa untuk mengamankan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Neg

I. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA

PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI

DINAMIKA PENGELOLAAN DANA TRANSFER DAN PINJAMAN DAERAH

Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

BAB I PENDHULUAN. memegang teguh adat-istiadat setempat, sifat sosialnya masih tinggi dan

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

UNDANG-UNDANG TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Daftar Tabel Data Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan

IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prioritas Penggunaan Dana Desa

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH ALOKASIKAN ANGGARAN DANA DESA TAHUN 2015 SEBESAR RP9,1 TRILIUN

BAB I PENDAHULUAN. dan kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB II PERENCANAAN KINERJA

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DANA BAGI HASIL. Novotel, Bogor, 06 September 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN WALIKOTA BATU

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

Forum SKPD. Musrenbang Kelurahan Telah dilaksanakan pada bulan Januari Musrenbang Kecamatan Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2017

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 FORUM KABUPATEN RKPD DIY 2018

Aspek Daya Saing Daerah

R a p a t K O N R E G 2017 J a k a r t a, 9 J u n i TEMA : Memacu Investasi Dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan Dan Pemerataan

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

Taufik Madjid, S.Sos, MSi. Direktur Pemberdayaan Masyarkat Desa

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan lebih dekat dengan masyarakat. Otonomi yang dimaksudkan

Transkripsi:

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA 1

2 FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup FILOSOFI TUJUAN Dana Desa yang bersumber dari APBN adalah wujud pengakuan negara terhadap kesatuan masyarakat hukum yang berwenang mengatur & mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa, hak asalusul dan/atau hak tradisional Rp peningkatan pelayanan publik di desa mengentaskan kemiskinan memajukan perekonomian desa Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan

3 SUMBER PENDAPATAN DESA Pasal 72 ayat (1) UU 6/2014 tentang Desa Pendapatan Desa 1,3 M/desa 1 Pendapatan Asli Desa 2 Alokasi APBN : Dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program berbasis desa secara merata & berkeadilan 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap 3 Bagian dari Pajak Daerah & Retribusi Daerah (PDRD) kab/kota Paling sedikit 10% 772 jt/desa 57,3 1,14 M/desa 85,3 ADD: 35,5 M Bagi Hasil PDRD: 2,8 M DD 46,98 M 97,2 ADD: 34,1 M Bagi Hasil PDRD: 3,2 M DD 60 M 4 Alokasi Dana Desa (ADD) Minimal 10% dari Dana Perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi Dana Transfer Khusus 5 Bantuan keuangan dari APBD ADD: 33,8 M Bagi Hasil PDRD: 2,7 M DD 20,76 M 6 Hibah dan Sumbangan pihak ketiga 7 Lain-lain Pendapatan yang sah 2015 2016 2017 (miliar Rp)

Penanggulangan Kemiskinan dan Dukungan Masyarakat Berpendapatan Rendah melalui program bantuan sosial, subsidi, dan Dana Desa (triliun rupiah) Alokasi Rp292,8 T Subsidi *) 161,6 *) diluar subsidi pajak PKH 17,3 Program Indonesia Pintar 10,8 JKN bagi warga miskin/pbi 25,5 Bantuan Pangan 13,5 Bidik Misi 4,1 Dana Desa 60,0 Output Angka sementara Program Keluarga Harapan 10 juta RTS Penerima Bantuan Iuran dalam rangka JKN 92,4 juta jiwa Program Indonesia Pintar 19,7 juta siswa Subsidi dan Bantuan Pangan Sasaran keseluruhan 15,6 juta KPM PerluasanBPNT Penyediaan Bantuan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif 106,7 rb KK Dana Desa 74.958 Desa 18 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

5 EVALUASI: OUTPUT DAN OUTCOME DANA DESA Dana Desa berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan perbaikan layanan publik OUTPUT BELANJA K/L DANA DESA DANA DESA INFRASTRUKTUR Rp 30,7 T Jalan Nasional 14.983,1 km BIDANG PEMBANGUNAN 2016 Rp 40,8 T Jalan Desa 66.179 Km BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2016 Rp 3,1 T Kursus pelatihan kerajinan tangan (handycraft) Jembatan 10.590,73 m Bendungan 37 unit Irigasi 1.025 km Sanitasi 983.250 KK Air Bersih SPAM Perkotaan :2.924 lt/dt SPAM Regional :300 lt/dt SPAM Kawasan Khusus :75 lt/dt Perumahan 14.795 unit Jembatan 511.484 M Unit Embung 686 Unit Drainase & Irigasi 65.573 MCK 36.951 Unit Air Bersih 15.948 Unit Posyandu : 7.428 Unit Polindes : 3.100 Unit Pasar Desa : 1.810 Unit PAUD : 11.221 Unit Pelatihan kewirausahaan desa untuk pemuda Pelatihan e-marketing & pembuatan website industri rumah tangga Pelatihan benih kerapu, tukik serta budidaya cemara & bakau Pelatihan kuliner & pengembangan makanan lokal Pelatihan pengolahan & pemasaran hasil pertanian Pelatihan pemanfaatan limbah organik rumah tangga Pelatihan business plan

PEMBELAJARAN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 6 EVALUASI: PEMBELAJARAN Data 2017 untuk bulan Maret 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 - Indikator Kemiskinan di Perdesaan Dana Desa 400,000 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 - Persentase Penduduk Miskin di Perdesaan (%) Dana desa mampu meningkatkan kualitas hidup, namun belum signifikan dampaknya terhadap produktivitas ekonomi masyarakat desa Pemanfaatan Dana Desa perlu diarahkan, selain untuk infrastruktur, juga fokus pada produktivitas ekonomi masyarakat Adanya penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin, serta rasio gini di perdesaan, menunjukkan kesejahteraan yang semakin merata, dan bukan kemiskinan yang makin merata. Percepatan pertumbuhan ekonomi desa Pengentasan kemiskinan dan ketimpangan

Belanja Pemerintah Pusat diarahkan untuk (triliun rupiah) Kemiskinan dan Kesenjangan 71,2 Program perlindungan sosial (PKH) --> Naik dari 6 juta menjadi 10 juta KPM Perluasan Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) dari rastra Pelayanan Kesehatan PBI 92,4 juta jiwa Pendidikan Program Indonesia Pintar 19,7 juta siswa Bidik misi 401,5 ribu mahasiswa Infrastruktur 409,0 Pembangunan Jalan 856 km Pembangunan Irigasi 781 km Rasio Elektrifikasi 95,15 % Perumahan 7.062 unit Sektor Unggulan 34,8 *) Pertanian Peningkatan Produksi pangan dan pem bangunan sarpras Pengembangan hortikulrtura Pariwisata Pengembangan 10 destinasi wisata Peningkatan wisatawan Promosi pariwisata Perikanan Peningkatan daya saing produk olahan perikanan Bantuan kapal nelayan 1048 unit Kelestarian lingkungan *) Alokasi Kementan, KKP, dan Kemenpar Aparatur Negara dan Pelayanan Masyarakat 369,2 Peningkatan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik Kesejahteraan aparatur dan pensiunan THR Kenaikan uang lauk pauk TNI/Polri Rp5 ribu dari Rp55.000 menjadi Rp60.000/org/hari Perbaikan sistem dan manfaat pensiun Pertahanan Keamanan dan Demokrasi 201,6 **) Pertahanan Keamanan Pemeliharaan keamanan dan ketertiban dan penyelidikan/ pen yidikan pidana Demokrasi **) Alokasi Kemenhan, Pencapaian MEF tahap 2 dan pengembangan industri pertahanan Penyelenggaran pilkada 2018 dan persiapan pemilu 2019 Polri, KPU, dan Bawaslu 12

Transfer ke Daerah dan Dana Desa Fokus untuk meningkatkan kualitas layanan publik di daerah, menciptakan kesempatan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan mengurangi ketimpangan antardaerah. (triliun rupiah) Transfer ke Daerah Rp701,1 T (TriliunRupiah) Dana Bagi Hasil Memperluas penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT); DBH Dana Reboisasi (DR) untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dan kegiatan pendukungnya 25% untuk belanja infrastruktur Dana Alokasi Umum Pagu bersifat dinamis; Bobot wilayah laut naik menjadi100% 25% untuk belanja infrastruktur 87,7 398,1 Dana Insentif Daerah 8,5 Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan Dana Alokasi Khusus Fisik Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik; Money follow program; Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi; Usulan daerah sesuai prioritas nasional. Dana Alokasi Khusus Nonfisik Mengurangi beban masyarakat terhadap pelayanan publik dengan sasaran : BOS untuk 47,4 juta siswa; TPG 1,2 juta guru; BOK 9.767 Puskesmas. 62,4 123,5 Dana Otsus, DTI, dan Dana Keistimewaan DIY Untuk percepatan pembangunan infrastruktur Papua & PapuaBarat. Alokasi Rp761,1 T 20,9 Dana Desa Rp60,0 T Formula makin fokus untuk pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan geografis, melalui : Penyesuaian bobot variabel berbasis angka kemiskinan diperbesar. Afirmasi kepada desa sangat tertinggal dan tertinggal dengan jumlah penduduk miskin yang tinggi 20 20

9 PENYALURAN DAN PRIORITAS PENGGUNAAN PENGGUNAAN DANA DESA diprioritaskan untuk bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan. PRIORITAS PELAKSANAAN TENAGA KERJA SETEMPAT PEMBANGUNAN DESA Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana Ekonomi Desa, Pembangunan Embung, Pelestarian Lingkungan Hidup, Penanggulangan Bencana Alam PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif, Penguatan Kapasitas terhadap Bencana, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penguatan Tata Kelola Desa yang Demokratis BAHAN BAKU LOKAL SWAKELOLA 3, PENYALURAN 6 penyaluran Dana Desa berdasarkan pada kinerja penyerapan anggaran dan capaian output yang dikan melalui KPPN setempat. Diarahkan untuk mendukung pengembangan: Satu Desa Satu Produk Unggulan Jaring Komunitas Wiradesa Lumbung Ekonomi Desa (Sumber Daya desa untuk kesejahteraan) Lingkar Budaya Desa (pembangunan bagian dari laku budaya).

10 REFORMULASI PENGALOKASIAN DANA DESA REFORMULASI KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAN PENGALOKASIAN Dana Desa = 10% dari dan di luar Dana TKD Memerhatikan pemerataan & keadilan, untuk: Pengentasan kemiskinan Perbaikan kualitas hidup masyarakat Desa Mengatasi kesenjangan penyediaan sarpras pelayanan publik antardesa. Afirmasi bagi desa sangat tertinggal dan tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi. Penyempurnaan formula distribusi Dana Desa melalui: Penyesuaian bobot: 1. variabel jumlah penduduk miskin; dan 2. indeks kesulitan geografis. memperbaiki porsi pemerataan dan keadilan IMPLIKASI REFORMULASI KEBIJAKAN PENGALOKASIAN mengatasi kemiskinan; Perbaikan ketimpangan fiskal antardesa dengan meningkatkan DD/kapita di desa dengan populasi penduduk besar dan sebaliknya; Memperbaiki ketimpangan antar desa dalam alokasi dana desa dengan Indeks Gini yang rendah; Distribusi Dana Desa yang lebih sesuai dengan sebaran jumlah penduduk miskin; dan Memberikan afirmasi kepada Desa tertinggal dan sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi.

TERIMA KASIH INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN