Bab 1. Pendahuluan. Jepang seperti yang banyak kita ketahui merupakan suatu negara maju dan

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi

Bab 5. Ringkasan. Ruka Kishimoto Dalam Serial Drama Jepang Last Friends. Adapun tujuan dan metode penelitian juga tercantum dalam pendahuluan.

Bab 1. Pendahuluan. Jepang memiliki beraneka ragam seni kebudayaan seperti matsuri, odori, film,

Bab 1. Pendahuluan. Keberhasilan ekonomi sebagai akibat dari kemajuan teknologi menjadikan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

Bab 1. Pendahuluan. Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi

Bab 1. Pendahuluan. Drama sendiri berarti perbuatan, tindakan, menurut Yapi Tambayong (2012 : Hal 189),

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

Bab 5. Ringkasan. Semua orang selalu gemar menonton drama dan film. Pemilihan topik yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

Bab 5. Ringkasan. Ringkasan Isi Skripsi Mengenai Analisis Pengaruh Labeling Terhadap Konsep

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMPN 1 UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. terbatas oleh usia, ruang, dan waktu. Dalam situasi dan kondisi apapun apabila

Bab 1. Pendahuluan. ketat serta pendidikan yang cukup baik. Bagi orang Jepang, dapat masuk ke sekolah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti,

MODUL 7 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

Bab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun berada, manusia tidak akan pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

Bab I. Pendahuluan. Indonesia yaitu dorama. Menurut Wikipedia, dorama merupakan serial drama yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. bunyi yang arbitrer yang di gunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang sering terjadi dalam forum dakwah, tablig, taklim,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

Bab 1. Pendahuluan. Sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode, sastra kuno (zaman Nara), sastra klasik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

2015 ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema dan Karya Alasan Pemilihan Tema

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai sarana hiburan, informasi, dan komunikasi massa. Media

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah hasil cipta manusia berdasarkan imajinasi. keindahan, maupun sebuah kritikan dan lain sebagainya.

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB V PENUTUP. diketahui bahwa pengaruh tayangan FTV di SCTV sangat mempunyai. kepada responden yang banyak menonton tayangan adalah remaja yang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

Bab 5. Ringkasan. Pada bab ini, penulis akan memberikan ringkasan dari beberapa bab yang sudah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mereka mempunyai pandangan tersendiri terhadap dunia luar.

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa konflik dalam novel 5 cm

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Jepang seperti yang banyak kita ketahui merupakan suatu negara maju dan modern hampir di segala bidang. Kemajuan di segala bidang ini tidak terkecuali media hiburan. Media hiburan di Jepang selain beraneka ragam juga mampu menarik perhatian masyarakat negara lain dengan keunikan tersendiri. Seperti contohnya media hiburan berbentuk elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi Jepang dinikmati hampir seluruh masyarakat Jepang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang untuk selanjutnya penulis singkat menjadi KBBI (2006:429) menjelaskan bahwa drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku atau berperan atau percakapan yang dipentaskan. Drama Jepang dalam dorama terebi merupakan pokok dari televisi Jepang dan disiarkan setiap hari. Semua jaringan utama televisi di Jepang menayangkan berbagai jenis drama, seperti drama percintaan atau drama tentang kehidupan. Kekhasan dalam drama Jepang ialah penggunaan latar belakang yang diambil dari budaya dan sosial dalam masyarakat Jepang. Oleh karena itu banyak serial drama Jepang yang menceritakan kehidupan masyarakat dengan penciptaan tokoh yang 1

mewakili sejumlah komunitas yang ada dalam masyarakat Jepang pada khususnya. Pada beberapa tahun belakangan ini semakin maraknya penayangan serial televisi Jepang yang mengangkat berbagai macam permasalahan sosial dan komunitas yang ada dalam masyarakat Jepang. Serial-serial drama ini sejak penayangan perdananya telah banyak menyita perhatian masyarakat, ditandai dengan tingginya traffic data activity yang ditunjukkan oleh Alexa.com tahun 2008, suatu situs penyaring data lalu lintas internet, yang menunjukkan keramaian aktifitas forum dorama キャットストリー selama penayangan. Dalam forum tersebut, tema yang paling digandrungi dalam suatu drama ialah tema yang mengangkat problema sosial yang enggan dibicarakan oleh masyarakat umum, yaitu kekerasan, problema keluarga, golongan minoritas dan individu dengan gangguan mental atau kepribadian. Selain dari unsur tersebut, drama yang mengangkat tema problema sosial juga tentunya sengaja ataupun tidak, mencerminkan keberadaan masyarakat Jepang yang sesungguhnya. Hal inilah yang membuat para pemirsa dan penyimak drama tersebut merasa tertarik karena alur cerita dan tema tak jauh dari lingkungan sekitar mereka yang sudah familiar dan tentunya dapat menginspirasikan suatu tindakan positif yang mungkin dapat diterapkan dalam keseharian. Salah satu tema problema sosial yang diangkat menjadi drama ialah mengenai seorang individu yang mengalami gangguan kepribadian dalam drama tersebut, 2

dimana sebagai seorang individu yang mengalami gangguan kepribadian tentunya membutuhkan penanganan berbeda dari lingkungan nya, dalam masyarakat yang menganut sistem heterogen mungkin hal ini dapat ditangani dengan baik. Namun dalam masyarakat Jepang yang menganut homogenitas dan faham berkelompok, menurut Hendry (1995:20) tentu hal ini akan ditangani dan dihadapi dengan berbagai reaksi masyarakat yang berbeda. Salah satu serial drama Jepang yang yang mengangkat problema sosial sebagai tema adalah serial dorama berjudul キャットストリート. Dalam serial ini terdapat empat tokoh merepresentasikan beberapa golongan minoritas yang ada dalam masyarakat Jepang. Salah satu tokoh yang merepresentasikan komunitas yang menarik diri dari masyarakat luas dan individu bergangguan kepribadian ialah Aoyama Keito. Di dalam film, Aoyama Keito adalah seorang individu yang pemalu, dan seorang introvert. Konflik dimulai ketika ia mengalami trauma yang mengakibatkan mengalami gangguan kepribadian schizoid yang mengakibatkan ia menarik diri dari masyarakat, yang secara logika menarik diri dari berbagai kelompok masyarakat dimana individu sebaya Keito berada. Gangguan kepribadian yang diderita tokoh utama ialah gangguan kepribadian schizoid dimana gangguan kepribadian ini mencerminkan suatu karakteristik dimana individu tersebut tidak nyaman dan menarik diri dari individu lain, cenderung introvert dan bersikap dingin terhadap orang lain. Gangguan kepribadian yang terjadi dalam diri Keito menurut Millon (2006:12) pada 3

awalnya merupakan gejala normal kepribadian pemalu, namun hal ini diperdalam oleh beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya pendalaman gangguan psikologi lebih lanjut, Hal yang paling berpengaruh ialah konsep kebersamaan atau yang lebih kita kenal dengan konsep shuudanshuugi. Konsep shuudanshuugi menurut Ikeno (2002:192) ialah salah satu konsep yang dianut dalam masyarakat Jepang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Konsep ini secara garis besar mengedepankan pengelompokkan dan stratifikasi secara jelas dalam tatanan hidup masyarakat yang berimbas kepada pola pikir dan perilaku.. Faktor faktor yang telah penulis sebutkan diatas yang menggerakkan keinginan penulis untuk yang menganalisis lebih lanjut problema yang menyangkut gangguan psikologi kepribadian yang dikaitkan dengan konsep shuudanshuugi dan menggunakan karakter Aoyama Keito sebagai korpus data dimana selama alur film menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan kepribadian yang berunjuk pada Schizoid Personality Disorder. 1.2 Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan penelitian ini, penulis akan meneliti pengaruh dari konsep shuudanshuugi di Jepang kepada tokoh Aoyama Keito dalam dorama Jepang 4

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan penelitian akan dibatasi pada analisis konsep shuudanshuugi yang diterapkan di Jepang dan akibatnya terhadap gangguan kepribadian tokoh utama dalam drama Jepang キャットストリート (Cat Street) 1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari konsep shuudanshuugi yang diterapkan di Jepang dan akibat nya terhadap gangguan kepribadian pada tokoh Aoyama Keito dalam serial drama キャットストリート (Cat Street) karya Kamio Yoko. Manfaat dari penelitian ini adalah penulis bisa memberikan pemahaman mengenai gangguan kpribadian yang termasuk dalam unsur psikologi, yang didasari oleh konsep bermasyarakat dalam masyarakat Jepang sehingga dapat memberikan wawasan baru kepada pembaca, khususnya mahasiswa jurusan sastra Jepang Universitas Bina Nusantara 5

1.5 Metode Penelitian Untuk mendukung penelitian yang akan digunakan adalah metode kepustakaan, deskriptif analitis, dan kualitatif. Metode kepustakaan adalah metode yang menggunakan data penelitian sebagian besar akan diambil dari kepustakaan misalnya, buku, artikel, dokumen, dan laporan. Penulis menggunakan metode ini dikarenakan sumber data yang akan digunakan penulis berupa buku-buku dan data dari internet. Metode deskriptif analitis adalah metode dengan penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti (Kountur, 2002:54). Metode deskriptif analitis bertujuan untuk menggambarkan secara tepat suatu keadaan, gejala atau topik tertentu antara suatu gejala dengan gejala lainnya (Koentjaraningrat, 1991:33). Metode kualitatif adalah suatu metode yang menggunakan kualitas data yang teruji dan akaurat, metode ini sangat berhubungan erat dengan jenis metode lainnya karena membutuhkan ketepatan data sesuai dengan hasil analisis yang diteliti (Salim, 1992:12). 6

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yang akan dijelaskan di bawah ini sebagai berikut : Bab 1, merupakan pendahuluan dari skripsi. Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2, berisi tentang landasan teori diantaranya konsep psikologi schizoid, konsep psikologi remaja jepang, konsep masyarakat berkelompok Jepang serta teori pendukung yang dibutuhkan dalam penyusunan karya ilmiah. Bab 3, berisi tentang analisis data diantaranya menguraikan analisis data dengan menggunakan teori-teori yang terdapat dalam bab 2 dan beberapa teori tambahan. Bab 4, berisikan simpulan berdasarkan hasil dari analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya juga beberapa saran tentang topik skripsi ini yang diharapakan dapat berguna dan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Bab 5, merupakan ringkasan dari keseluruhan isi skripsi dari bab satu hingga bab empat, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami isi tulisan ini, tanpa meninggalkan esensi penting yang dibahas dalam skripsi ini 7