Ester Desi Susanti 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2)

dokumen-dokumen yang mirip
THE FEASIBILITY ANALYSIS OF SEINE NET THE MOORING AT PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA PROVINCE

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT.

ABSTRACT. Keywords: private port, purse seine, efficiency charging time supplies

By: Rinova Hutabarat 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) ABSTRACT

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

ANALISIS USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA

EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization.

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Time Efficiency Of Fish Landing Toward Mooring Time Sondong Fishing Boats In Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai City Riau Province ABSTRACT

THE CONDITION OF MAIN FACILITY IN THE VILLAGE OF FISH MARKETING PAKNINGASAL BUKITBATU DISTRICT OF BENGKALIS REGENCY IN RIAU PROVINCE

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

IDENTIFICATION SERVICE SYSTEM UNLOADING FISHING BOATS IN THE OCEAN FISHING PORT BELAWAN

JURNAL STUDI TINGKAT PEMANFAATAN FASILITAS POKOK DI KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Keywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port

KOMPARASI EFISIENSI WAKTU BONGKAR DAN WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN MELAUT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PPI DUMAI PROPINSI RIAU


Identification of Fishing Vessels Used Kurau Fishermen in the District Bantan Bengkalis, Riau. Abstact By Syaifuddin, Jonny Zain, Polaris

THE EFFECT OF LONG FISHING TRIP, VESSEL SIZE, SIZE MACHINES AND AGE OF MACHINE TO THE AMOUNT OF FUEL CARRIED FISHING VESSEL SONDONG IN PPI DUMAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Oleh Linois D Simarmata 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University ABSTRACT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP DI KOTA BENGKULU GITA MULYASARI

KAJIAN UNIT PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN (Catching Unit Studies of Purse Seine in Ocean Fishing Port of Belawan)

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

STRATEGI ADAPTASI NELAYAN CIREBON, JAWA BARAT Adaptation strategy of Cirebon s Fishermen, West Java

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK SEKTOR PERIKANAN DI PROVINSI GORONTALO

OPTIMALISASI OPERASI PENANGKAPAN IKAN GILLNET DI PPN PEKALONGAN JAWA TENGAH

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Karakteristik Nelayan Tangkap Kelurahan Untung Jawa. Pulau Untung Jawa yang berbasis sumberdaya perikanan menyebabkan

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

EFFECT OF PRODUCTION FACTORS ON PURSE SEINE FISH CAPTURE IN THE LAMPULO COASTAL PORT, BANDA ACEH

Management of Artisanal Fishing Port: a case study on Labuhanhaji fishing port, South Aceh Regency, Aceh Province. Abstract

KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS DAMPAK FLUKTUASI HARGA BBM TERHADAP USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN KAPAL MOTOR (Kasus : Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah)

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

ANALISIS USAHA JARING INSANG HANYUT (Drift Gill Net) TAMBAT LABUH KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA

ANALISIS USAHA ALAT TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

Status Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI 571) Laut Andaman dan Selat Malaka 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan laut di Kabupaten Malang Jawa

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

C E =... 8 FPI =... 9 P

PENGHITUNGAN TINGKAT EFISIENSI TEKNIS DAN PENGGUNAAN VARIABEL INPUT ALAT TANGKAP PURSE SEINE YANG BERBASIS DI PPP LAMPULO ACEH

VIII. PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP YANG BERKELANJUTAN. perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali memperlihatkan jumlah alokasi

3 METODOLOGI PENELITIAN

THE SYSTEM OF REVENUE ON FISHERMEN USING BEACH SEINE IN PADANG COASTAL OF WEST SUMATERA PROVINCE

3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN GILLNET KAPAL MOTOR DAN MOTOR TEMPEL DI PPP TEGALSARI, KOTA TEGAL

ANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN Adrian A. Boleu & Darius Arkwright

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

Studi tentang pengaruh perbedaan daya mesin terhadap kecepatan dan konsumsi bahan bakar minyak pada perahu pakura

STUDI BIOEKONOMI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger spp) DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN GABION KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Perikanan dan Kelautan p ISSN Volume 7 Nomor 1. Juni 2017 e ISSN Halaman : 40-49

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Komparasi Finansial Hasil Tangkapan Pertahun Di Pantai Barat Selatan Dan Pantai Timur Utara Provinsi Aceh

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1) The Student at Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Riau.

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

Desain Kapal Ikan Multi Fungsi dan Ramah Lingkungan : Sebuah Konsep Wahana Baru Untuk Kapal Ikan Di Kawasan Indonesia Bagian Timur.

Wiga Yullia Utami 1), Eni Yulinda 2), Hamdi Hamid 2)

DESIGN OF PURSE SEINER IN THE SIBOLGA ARCIPELAGO FISHING PORT PROVINCE NORTH SUMATERA. Abstrak

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

SISTEM BAGI HASIL USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Oleh

(EFFECS OF LENGTH TRIP AND TOTAL HAULING TO FISH CATCHES ON SMALL SCALE GILLNET FISHERIES IN PEKALONGAN, CENTRAL JAVA)

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

Profil PPS Belawan. Posisi Strategis. 2011/08/19 14:54 WIB - Kategori : Attend

Budi Nugraha 1) dan Hufiadi 2) 1) Peneliti pada Loka Penelitian Perikanan Tuna, Benoa-Bali 2)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk. menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan

DIAN FIANA RATNA DEWI. C Pola Konsumsi dan Distibusi Bahan Bakar Kapal Ikau di Pelabuhanratu. Dibimbing oleh DARMAWAN

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN TEMPAT PENDARATAN IKAN KURAU DI KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS, RIAU Oleh: Jonny Zain dan Syaifuddin

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Teluk Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah

Oleh. Muhammad Daiyuddin 1), Hendrik 2) and Eni Yulinda 2) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau ABSTRAK

5 HASIL PENELITIAN 5.1 Jumlah Produksi YellowfinTuna

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

JOM. VOL 3. 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University

Transkripsi:

RELATIONS OLD FISHING TRIP, FLEET SIZE, SIZE MACHINE, AND AGE OF TOTAL ENGINE FUEL OIL BRING THE HAND AND LINE VESSEL AT OCEAN FISHING PORT BELAWAN NORTH SUMATERA Ester Desi Susanti 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) ABSTRAK Esterdesisusanti@gmail.com The research was conducted on 17 April 07 may 2015 in PPS Belawan, provence North Sumatera. The purpose of this study was to find the relationship between the fishing trip, the fleet size, engine size and age of the machine to the amount of fuel that will be taken when operating fishing vessels. The method used is a survey method. A total of 27 units of fishing boats fishing (hand and line) sampled the same engine brand Mitsubishi. To see the relationship fishing trip, the fleet size, engine size and age of the machine to the amount of fuel carried aboard the fishing rod back and forth (hand and line) used multiple linear statistics. Results of this study showed that the relationship of the amount of fuel ( Y ) is brought to the size of the fleet ( X1 ), the size of the engine ( X2 ), and the life of the engine ( X3 ) is Y = 68.71 to 6.43 ( X1 ) +1.4 ( X2 ) -1.22 ( X3 ). the influence of the independent variable on the dependent variable was 18.2 % Keywords: Fishing Trip, Machine, boats fishing 1 ) Students of Fisheries and Marine Sciences Faculty, University of Riau, Pekanbaru 2 ) Lecture of Fisheries and Marine Sciences Faculty, University of Riau, Pekanbaru PENDAHULUAN Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan terletak pada posisi yang cukup strategis, berada di antara perairan pantai Timur Sumatera dan Selat Malaka, juga berada di perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) dan Laut Cina Selatan, yang merupakan pintu masuk bagi kegiatan ekonomi dibeberapa negara di Asia. Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) yang dahulunya adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan (PPNB), diresmikan pada tahun 1978 dan sampai saat ini memberikan kontribusi dan pengembangan perikanan di Belawan, Sumatera Utara khususnya dan di Indonesia umumnya. PPSB yang berlokasi di Gabion Sumatera Utara ini mempunyai letak yang stratesis, karena berada di daerah segitiga

pertumbuhan (Thailand, Malaysia, dan Indonesia) dan dekat dengan sumberdaya perikanan di perairan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. (Laporan Tahunan PPSB, 2001). Zain (2011), menjelaskan bahwa aktivitas pengisian perbekalan melaut merupakan aktivitas yang penting dan menentukan dalam usaha penangkapan ikan. Aktivitas ini meliputi pengisian bahan-bahan yang diperlukan untuk kebutuhan melaut diantaranya bahan bakar minyak (solar), es, air tawar, bahan makanan dan lain-lain. BBM merupakan komoditi yang memegang bagian terpenting dalam semua aktifitas ekonomi, termasuk aktifitas penangkapan ikan menggunakan kapal pancing ulur. Banyaknya BBM yang terpakai selama penangkapan dipengaruhi oleh fishing trip, ukuran armada (GT), ukuran mesin (HP) dan umur mesin (tahun). Keempat hal tersebut sangat berpengaruh terhadap jumlah BBM yang akan dibawa oleh nelayan selama melaut. Lamanya fishing trip sangat berpengaruh terhadap jumlah BBM yang dibawa. Semakin lama fishing trip penangkapan, maka BBM yang diperlukan semakin banyak. Ukuran armada ( GT), juga mempengaruhi jumlah BBM yang diperlukan. Semakin besar ukuran armada semakin banyak BBM yang diperlukan untuk menghasilkan tenaga gerak bagi armada tersebut. Umur mesin juga mempengaruhi jumlah kebutuhan BBM. Mesin yang baru dan mesin yang sudah tua memiliki jumlah kebutuhan yang berbeda sebagai penghasil energi. Mesin yang lebih tua akan lebih banyak menghabiskan BBM dibandingkan mesin yang masih baru. Banyaknya BBM yang diperlukan juga dipengaruhi oleh ukuran mesin (HP), semakin besar ukuran mesin, maka BBM yang diperlukan sebagai tenaga penggerak juga semakin besar. Hubungan tersebut pada kapal pancing di PPS Belawan belum diketahui dengan baik sehingga perlu diteliti. Pengaruh lama fishing trip, ukuran kapal, ukuran mesin dan umur mesin secara bersama-sama terhadap jumlah bahan bakar minyak yang dibawa oleh kapal perikanan pancing ulur di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan belum diketahui secara detail sehingga perlu dilakukan penelitian. Oleh karena hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Lama Fishing Trip, Ukuran Armada, Ukuran Mesin, dan Umur Mesin Terhadap Jumlah Bahan Bakar Minyak Yang Dibawa Kapal Perikanan Pancing Ulur (hand and line) di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Provinsi Sumatera Utara dimana terdapat empat hal yang saling berhubungan dalam menentukan jumlah BBM. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan hubungan antara fishing trip, ukuran armada, ukuran mesin, dan umur mesin terhadap jumlah BBM yang akan dibawa nelayan kapal pancing ulur ( hand

and line) saat mengoperasikan kapalnya. Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi para nelayan kapal kapal pancing ulur (hand and line).. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: H0 : Tidak terdapat pengaruh lama fishing trip, ukuran kapal, ukuran mesin dan umur mesin terhadap jumlah BBM yang dibawa kapal pancing ulur (hand and line). H1 : Terdapat pengaruh lama fishing trip, ukuran kapal, ukuran mesin dan umur mesin terhadap jumlah BBM yang dibawa kapal pancing ulur (hand and line). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 April 07 Mei 2015 di PPS Belawan Provinsi Sumatera Utara. (Lampiran 1). Pada penelitian ini, yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah kapal pancing ulur (hand and line) yang terdata di PPS Belawan, Provinsi Sumatera Utara. Peralatan yang digunakan adalah alat tulis serta kamera sebagai alat dokumentasi selama penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode survey, dimana peneliti turun ke lokasi penelitian kemudian mengamati dan mengumpulkan informasi dan data. Langkah awal yang dilakukan peneliti ialah mengumpulkan data kapal pancing ulur ( hand and line) Data yang dimaksud adalah: Jumlah keseluruhan serta nama kapal pancing ulur ( hand and line) yang terdaftar dan berpangkalan di PPS Belawan Data ukuran masing-masing kapal perikanan pancing ulur (hand and line) di PPS Belawan (Gross tonase) serta ukuran panjang keseluruhan kapal (Length Of All) lebar ( Breadth) dan kedalaman ( depth) kapal pancing ulur ( hand and line) yang ada di PPS belawaan. Data merk mesin pada masingmasing kapal pancing ulur (hand and line), kemudian mengelompokkan merk mesin berdasarkan kesamaan merknya, dan memilih merk yang banyak digunakan oleh nelayan pancing ulur ( hand and line) dalam melakukan penangkapan. Dalam mengetahui merk mesin, wawancara dilakukan dengan Kepala Kamar Mesin ( chief enginer), Selanjutnya yaitu memilih kapal yang mempunyai tonase dan ukuran utama yang proporsional dan kemudian dijadikan sampel dalam penelitian sebanyak 27 unit. Mewawancarai kapten kapal untuk memperoleh data fishing trip, ukuran mesin, umur mesin dan jumlah BBM yang dibawa saat melaut. Dari semua data yang diperoleh, akan disajikan ke dalam tabel. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan uji

multikolinearitas sebelum dilakukan analisis regresi berganda. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Metode pengujian digunakan yaitu dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Setelah diketahui tidak terdapat persoalan multikolinearitas, selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda dengan menggunakan model matematis sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3+ b 4 X 4 Dimana: Y = Variabel dependen (Jumlah BBM) X 1 = Lama fishing trip (hari) X 2 = Ukuran kapal (GT) X 3 = Ukuran mesin (HP) X 4 = Umur mesin (Tahun) a = Intersep (nilai Y apabila X 1, X 2, X 3, X 4 = 0) b = Koefisien regresi (nilai dari peningkatan dan nilai penurunan variabel bebas jika nilai variabel bebas lainnya nol). HASIL DAN PEMBAHASAN PPS Belawan secara geografis terletak pada posisi 3 46 22,50 LU dan 98 0 41 59,33 BT. Curah hujan di PPS Belawan berkisar 2000 mm/tahun sampai 3000 mm/tahun, sedangkan suhu maksimum rata-rata adalah 32 C dan suhu minimum rata-rata adalah 24 C dengan kelembapan udara antara 75% sampai 85% dan kecepatan angin 0,06 m/detik sampai 0,26 m/detik. Gelombang pada sore hari mencapai 0,6 meter dengan kecepatan angin 4,3 m/ detik. Adapun wilayah kerja PPS Belawan terbentang di bagian Barat muara sungai Deli, dan disebut dengan Gabion. Tempat ini merupakan wilayah pemerintahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Daerah Belawan merupakan daerah pengembangan industri, adapun PPS belawan berbatasan dengan: Utara : Terminal Peti Kemas Pelabuhan Umum Gabion Selatan : Sungai Deli Timur : Muara Sunga Deli Barat : Lokasi Perindustrian Pengaruh Lamanya Fishing Trip, Ukuran Kapal, Ukuran Mesin dan Umur Mesin terhadap Jumlah Bahan Bakar Minyak Lama fishing trip kapal perikanan pancing yang ada di PPS Belawan adalah 6 hari. sedangkan jumlah bbm yang dibawa oleh kapal sampel berkisar antara 1000 hingga

5000 liter. Untuk melihat hubungan lama fishing trip, ukuran kapal, umur mesin, dan ukuran mesin terhadap konsumsi BBM, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Lama Fishing Trip, Ukuran Kapal, Ukuran Mesin, Umur Mesin dan Jumlah BBM No. Nama kapal Fishing trip (hari) Ukuran kapal (GT) Ukuran Mesin (Hp) Umur Mesin (Tahn) Jumlah BBM (Liter) 1 Laut Indah 6 5 36 6 4000 2 Sumber Indah V 6 5 36 7 3000 3 Karya Laut 6 5 36 7 3000 4 Prima Maju 6 5 36 7 3000 5 Mitra Jaya I 6 5 36 8 4000 6 Nelayan Jaya 6 5 36 9 3000 7 Sumber Ikan II 6 5 80 8 3500 8 Bintang Jaya 6 6 36 8 4000 9 Bintang Terang VII 6 6 80 6 5000 10 Bintang Terang XIII 6 6 36 9 2000 11 Mustika maju 6 6 80 9 4000 12 Prima indah 6 6 60 7 3000 13 Bintang Terang 6 6 80 7 2000 14 Bintang Terang VI 6 6 120 8 4000 15 Bintang Terang IX 6 6 206 6 5000 16 Indo Jaya 6 6 36 7 1000 17 Putra Mas 6 6 36 7 3000 18 Sahabat 6 6 80 7 1000 19 Sahabat Jaya 6 6 60 8 3500 20 Sahabat Sejati 6 6 40 7 1000 21 Sehat abadi 6 6 80 6 2500 22 Sehati bahagia 6 6 36 6 3000 23 Shella 6 6 36 8 3000 24 Sinar agung 6 6 40 6 5000 25 Sinar gemilang 6 6 36 6 1000 26 Sobat setia 6 6 80 6 6000 27 Prima Baru 6 6 36 9 5000 Hubungan fishing trip pada penelitian ini tidak dapat dilihat karena mempunyai nilai yang sama sehingga tidak dapat dianalisis. Hasil analisis SPSS diperoleh nilai VIF dari lama ukuran kapal (X 1 ) 1,107, ukuran mesin (X 2 ) 1,106, dan umur mesin (X 3 ) 1,046. Semua nilai VIF tersebut lebih kecil dari 5. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih dari 5, maka variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel independen lainnya. Sehingga pada hasil penelitian ini antar variabel

independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. Hasil analisis regresi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada kapal pancing sampel diperoleh persamaan berikut: Y= 68,71-6,43 (X 1 ) + 1,4 (X 2 ) - 1,22 (X 3 ) Berdasarkan hasil analisis juga diperoleh bahwa pengaruh ukuran kapal, ukuran mesin dan umur mesin terhadap jumlah BBM dari 27 sampel kapal perikanan pancing mempunyai nilai kolerasi r sebesar 0,427 yang berarti memiliki kolerasi yang lemah atau tidak kuat dengan jumlah BBM yang dibawa. Nilai R 2 (R Square) sebesar 0,182 atau (18,2%). Hal ini juga didukung oleh Lisnasari, (2015) bahwa dalam kasus penelitian ini ukuran kapal, ukuran mesin dan umur mesin tidak berpengaruh terhadap jumlah BBM yang dibawa oleh kapal perikanan sondong. Hubungan nilai koefisien korelasi pada penelitian ini adalah lemah atau tidak kuat. Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah 14,7%. Berbeda dengan Yura, (2015) Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan Lama fishing trip, ukuran kapal, ukuran mesin dan umur mesin berpengaruh terhadap jumlah bahan bakar minyak yang dibawa kapal perikanan pukat cincin ( purse seine) hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,719 atau pengaruhnya sebesar (71,9%). S Sedangkan menurut Hutabarat,(2015) Persentase pengaruh variabel independen lama fishing trip, ukuran kapal, dan umur mesin terhadap variabel dependen jumlah BBM yang dibawa kapal perikanan fish net untuk uji determinasi yaitu sebesar 77%. Sedangkan sisanya 23% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Wiyono et al, (2006) menyatakan bahwa aktivitas yang dilakukan pada perikanan skala kecil, pada batas-batas tertentu mempunyai korelasi/berpengaruh pada reduksi biomassa, kelimpahan sumberdaya ikan, ataupun ukuran individu dari target ikan. Sebagai langkah antisipasi atas persoalan yang ada, nelayan mengembangkan berbagai strategi/ taktik operasi penangkapan ikan (Andersen & Christensen, 2006; Cinner et al, 2008) salah satunya adalah memperpanjang waktu

operasi penangkapan ikan. Perpanjangan waktu operasi penangkapan ikan dapat diartikan pula bahwa proses menangkap ikan yang biasa mereka lakukan sudah tidak menghasilkan hasil tangkapan seperti sebelumnya, sehingga mereka harus menambah upaya penangkapan ikan dengan memperpanjang trip penangkapan ikan. Kondisi ini juga merupakan pertanda bahwa ikan sudah mulai sedikit sehingga diperlukan upaya yang lebih dan menambah BBM saat melaut. Ukuran mesin kapal pancing yang ada di PPS Belawan tidak berpengaruh terhadap jumlah BBM yang dibawa. Hal ini disebabkan karena nelayan membeli BBM sesuai dengan kemampuan keuangan dan keperluan melaut.berbeda dengan hasil penelitian lisnasari (2015) yang menyatakan bahwa ukuran mesin yang digunakan oleh nelayan PPI Dumai juga mempengaruhi terhadap jumlah BBM yang dibawa. Hal ini bisa diketahui dari nilai koefisien b 2 yaitu variabel ukuran mesin (X 2 ) adalah 0,661 yang berarti jika ukuran mesin mengalami kenaikan sebesar 1 PK sedangkan faktor faktor yang lainnya tetap, maka jumlah BBM akan mengalami peningkatan 0,661 liter. Jadi ukuran mesin mempengaruhi secara positif jumlah BBM yang dibawa. Umur mesin kapal pancing yang ada di PPS Belawan tidak berpengaruh terhadap jumlah BBM yang dibawa, karena jarak tempuh kapal dibedakan antara umur mesin yang suah tua dan yang masih baru. Berbeda dengan penelitian Yura (2015) yang mengungkapkan bahwa umur mesin berpengaruh terhadap jumlah bahan bakar minyak yang dibawa kapal perikanan pukat cincin (purse seine) karena semakin tua umur mesin komponen- komponen mesin akan banyak yang sudah tidak bagus, sehingga akan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar mesin. Biasanya semakin tua suatu mesin akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak. Pengertian perawatan menurut Situmorang (2000) memelihara kapal agar selalu dalam keadaan yang siap operasional dan dapat memenuhi jadwal pelayaran kapal yang telah ditentukan tepat pada waktunya. Selanjutnya menurut Prijo Soebandono (2006) gabungan dari suatu kegiatan-kegiatan yang

bertujuan untuk menjaga atau mengembalikan suatu peralatan menjadi seperti sediakala pada kondisi yang baik untuk dapat dipergunakan kembali. Lebih lanjut pengertian perawatan menurut Daryanto (2006) adal ah suatu usaha kegiatan untuk merawat suatu materil atau mesin agar supaya materil atau mesin itu dapat dipakai secara produktif dan mempunyai umur yang lama. Nelayan pancing di PPS Belawan kebanyakan menggunakan merk mesin mitshubisi dikarenakan mesin merk ini harganya lebih murah, perawatannya mudah dan sparepartnya lebih mudah didapat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil regresi persamaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Y= 68,71-6,43 (X 1 ) +1,4 (X 2 ) - 1,22 (X 3 ). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen ukuran kapal, ukuran mesin dan umur mesin terhadap variabel dependen jumlah BBM sebesar 18,2%. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya secara lengkap mengenai faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap jumlah BBM. DAFTAR PUSTAKA Andersen, B. S., and Christensen, A.S. 2006. Modelling shorterm choice behaviour of Danish Fishermen in a mixed fishery. In U. R. Sumaila, & A. D. Marsden (Ed.), 2005 North American Association Fisheries Economist Forum Proceedings. 14(1), pp. 13-26. Vancouver, Canada: Fisheries Centre, the University of British Columbia. Daryanto. 2006. Teknik Pemeliharaan Mobil : Pemeriksaan dan Perbaikan. Koleksi Buku Otomotif. Bumi Aksara. Universitas Negeri Yogyakarta. Hutabarat, R. 2015. Hubungan Fishing Trip, Ukuran Armada, Ukuran Mesin, dan Umur Mesin Terhadap Jumlah BBM Yang dibawa Kapal Perikanan Fish Net di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Provinsi Sumatera Utara. Skripsi.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 41 Hal Lisnasari, E. 2015. Pengaruh Lama Fishing Trip, Ukuran Kapal, Ukuran Mesin Dan Umur Mesin Terhadap Jumlah Bbm Yang Dibawa Kapal Perikanan Sondong Di PPI Dumai. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 52 Hal PPS Belawan. 2001. Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan. Sumatera Utara. 2012. Profil Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan. Medan. Sumatera Utara. Santoso, Singgih. 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Alex Media Komputindo. Jakarta. Wiyono ES, Yamada. S, Tanka E and Kitakado. T. 2006. Dynamic of Fishing Gear Allocation by Fishing in Small- Scale Costal Fisheries of Pelabuhanratu Bay. Fisheries Management and Ecology Vol 13. Blackwell. Publishing Ltd., London. Page 185-195. Yura, f. 2015. Pengaruh Lama Fishing Trip, Ukuran Kapal, Ukuran Mesin Dan Umur Mesin Terhadap Jumlah Bahan Bakar Minyak (Bbm) Kapal Perikanan Pukat Cincin Di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Provinsi Sumatera Utara. Skipsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 64 Hal Zain, J., S yaifuddin., Yani, AH. 2011. Pelabuhan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. 157 hal