BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Imbalan jasa merupakan balasan jasa yang diberikan oleh instansi kepada tenaga kerja, dan imbalan jasa tidak hanya sekedar hak dan kewajiban. tetapi yang paling penting, adalah imbalan jasa yang diberikan merupakan daya pendorong, semangat untuk bekerja, akan tetapi dalam kenyataannya, sering kita mendengar kritikan dan kecaman dari berbagai lapisan masyarakat terhadap sistem pelayanan kesehatan yang kurang bermutu dan tidak berprofesional. khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit, karena terkait dengan ketidaksesuaian imbalan jasa yang mereka terima dengan pekerjaan yang harus mereka kerjakan (Siregar, 1997). Pemberian imbalan jasa akan meningkatkan kinerja perawat, maka jika instansi ingin meningkatkan kinerja perawat. Harus menambah imbalan jasa yang diterima oleh perawat (Nugroho, 2004). Menginformasikan bahwa rendahnya imbalan jasa bagi pekerja selama ini sangat mempengaruhi kinerja perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan (Nursalam, 2002). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi imbalan jasa terhadap kinerja perawat yaitu secara langsung ataupun tidak langsung yang menentukan tinggi rendahnya imbalan jasa antara lain: kondisi pasar yang dapat dikatakan tidak stabil, harga bahan-bahan makanan dan biaya hidup sangat tinggi, ini sangat mempengaruhi kepada kehidupan banyak orang, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja perawat yaitu faktor individu, psikologi dan organisasi. Faktor individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan, latar belakang demografis, sedangkan faktor psikologi terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian dan motivasi. Sedangkan faktor organisasi berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan dan struktur. Jadi imbalan jasa merupakan faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa karyawan bekerja pada suatu perusahaan dan bukan pada perusahaan lain (Gibson, 1987 dalam Ilyas, 2001). Hasil penelitian Manotar (2006) dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan imbalan jasa yang di terima perawat dengan didapatkannya, bahwa pengaruh imbalan jasa dan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Advent, meskipun secara undi dapat diklasifikasikan 66,7% perawat, imbalan jasa yang mereka terima sudah baik, hasil penelitian ini mengatakan imbalan jasa yang diterima perawat tidak diikuti dengan buruknya kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada tahun 2006 data yang diambil dari Rekam Medik di Rumah sakit St. Elisabeth Medan dilakukan survey melalui angket yang diedarkan secara langsung kepada para pasien, hasil diketahui perawat selalu memberikan kinerja yang sangat baik, memuaskan, dapat diandalkan baik secara ilmu dan keterampilan dalam melakukan tindakan, termasuk selalu memberikan sapaan,melakukan tindakan sesuai SOP,melakukan pencatatan, pendokumentasian yang baik dan bertanggung jawab. walaupun dengan gaji atau imbalan jasa yang dapat dikatakan pada waktu itu sudah, cukup. pada tahun itu disamping disiplin yang sangat ketat,
pendidikan yang keras dan dari segi keahlian di katakan sangat trampil penuh tanggung serta fropesional Pada tahun 2007 kegiatan evaluasi tentang pelayanan perawat dilakukan melalui survey dengan cara menyebarkan angket kepuasan kepada para pasien yang hasilnya akan ditabulasi, ternyata dari hasilnya menunjukkan bahwa pelayanan sudah mulai menurun dan kurang profisional dalam melakukan tindakan perawatn yang tidak sesuai dengan SOP yang berlaku di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Keramahan untuk memberikan sapaan sudah berkurang kepada pasein, kurang bertanggungjawab tidak melakukan pencatatan, pendokumentasian yang baik. dan pasien kurang merasakan kepuasan pelayanan yang mereka terima, maka rumah sakit sudah membuat suatu kebijakan, tentang indikator penilaian untuk meningkatkan pelayanan keperawatan, antara lain tentang angket kepuasan pasien yang akan diedarkan setiap akhir bulan, berupa pertanyaan. secara langsung kepada para pasien, setelah itu data ditabulasi.untuk lebih meningkatkan pelayanan yang baik. Pada tahun 2008 data diambil dari Rekam Medik di Rumah Sakit St. Elisabeth, survei melalui angket yang diedarkan secara langsung kepada pasien. Hasil penyebaran angket diperoleh sebagian besar pasien mengatakan secara langsung.saat ini, pelayanan mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu keramahan, ketrampilan, dalam melakukan tindakan perawatan tidak sesuai dengan SOP, kepekaan dan tanggung jawab sudah mulai berkurang khususnya dalam memberikan pelayanan yang baik. Padahal imbalan yang mereka terima sudah standar dan tentang penggajian ini sudah sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 561/032/K/Tahun 2008 tentang Penetapan Upah
Minimum Kota Medan tahun 2009 yaitu Rp 1.020.000 (satu juta dua puluh ribu rupiah) bulan sedangkan Rumah Sakit St. Elisabeth sudah menjalankan tentang penggajian karyawan yang baru masuk 0 tahun sudah menerima imbalan jasa sebesar Rp. 985.000/bulan dan makan satu kali ditanggung oleh Rumah Sakit St. Elisabeth. masih ada tunjangan profesi yang perawat terima diluar gaji pokok. Berdasarkan data yang diatas perawat Rumah Sakit St. Elisabeth Medan sudah mendapat imbalan jasa yang dikatakan cukup, namun kinerja perawat dalam memberikan tindakan keperawatan kurang sesuai dengan SOP yang sudah ada.maka pelayanan mengalami kemunduran dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu masalah memandikan, memberikan sapaan, melakukan pencatatan atau pendokumentasian kurang dijalankan dengan baik. Tetapi Peneliti tidak meneliti masalah yang lain peneliti lebih berfokus apakah ada Pengaruh Imbalan Jasa Terhadap Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Perawatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dirumuskan masalah peneliti sebagai berikut: pengaruh imbalan jasa terhadap kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan. 3. Tujuan Penelitian 3.1.Untuk mengetahui pengaruh imbalan jasa terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan.
4. Pertanyaan Peneliti 4.1.Apakah ada pengaruh imbalan jasa terhadap kinerja perawat dalam melakukan Asuhan Keperawatan. di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan? 5. Manfaat Penelitian 5.1. Pendidikan Keperawatan Sebagai masukan untuk menambah wawasan keilmuan keperawatan bidang manajemen untuk menerapkan kepada para mahasiswa agar memiliki kinerja yang baik. 5.2. Bagi Perawat Dengan penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian yang berhubungan dengan Imbalan Jasa terhadap Kinerja Perawat dalam melakukan Asuhan Keperawatan 5.3 Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Dengan diketahuinya pengaruh imbalan jasa terhadap kinerja keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pembuatan kebijakan kemajuan keperawatan terkait pemberian imbalan jasa yang sesuai bagi perawat di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan supaya pelayanan semakin baik.